Bro. in His name: Bode Haryanto Tarigan, Tainan Taiwan
Lahir baru dapat didefenisikan sebagai suatu kondisi dimana seorang manusia melompat dari suatu kondisi lama ke kondisi baru secara rohaniah atau batiniah. Kondisi yang baru dimana seorang telah berubah secara batiniah mungkin dapat diartikan seseorang itu secara iman menerima sebuah keyakinan dan berkeinginan hal-hal yang berkaitan dengan iman tersebut terintegrasi didalam kehidupannya sehingga terjadi perubahan yang nyata sebagai hasil dari lahir baru tersebut. Secara singkat dapat dikatakan, berubah dan berbuah sesuai dengan imannya.
Tahap selanjutnya adalah bagaimana kita menjaga kondisi lahir baru ini akan tetap secara konsisten didalam lanjutan proses kehidupan kita secara individu (individual of process reliability). Bagaimana kita tetap konsisten dalam hidup bersama dengan suasana rohaniah dan terus-menerus menghasilakan buah rohaniah kita adalah sesuatu yang penting dan merupakan kondisi yang perlu di jaga. Lalu apakah kondisi yang perlu kita jaga tersebut?
Kondisi yang harus kita pelihara adalah suplaian rohani yaitu makanan rohaniah kita dari firman Tuhan yang setiap hari/setiap pagi kita baca sebagai renungan akan aktifitas kita sehari-hari. Firman Tuhan di pagi hari adalah kebangunan rohani kita setiap hari. Rohani yang di bangunkan oleh Firman Tuhan. Penghidupan didalam persekutuan adalah tempat kita membangun manusia rohani kita pada sesama dan mencurahkan buah-buah rohani kita, tempat kita bercengkarama secara rohaniah dengan saudara-saudari yang hidup lahir baru. Manusia-manusia rohaniah dalam persekutuan gereja akan secara otomatis menghasilkan buah-buah rohani kelingkungannya, menjadi terang dan garam bagi dunia.
Jika kita umpamakan A adalah manusia itu dan B adalah sesuatu yang menjadikan si A itu menjadi lahir baru A' dan menghasilkan buah yaitu C maka secara reaksi dapat di tampilkan sbb:
A + B ----------------------------> A' + C ....................1.
Tetapi pada kenyataanya manusia itu sering jatuh dan jatuh, manusia tidak bisa mempertahankan kondisinya sebagai A', namun terkadang harus kembali dari nol (mati/hilang atau lenyap), atau paling tidak kembali kekondisi A. Dapat disimpulkan bahwa kondisi reaksi 1. yaitu reaksi irreversible (tidak dapat balik) itu adalah kurang tepat, namun yang lebih tepat adalah reaksi reversible (dapat balik/bolak-balik).
A + B <============> A' + C ....................2.
Persamaan reaksi 2 ini jelas menunjukkan bahwa si A' yang telah lahir baru itu dapat jatuh dan kembali ke A, dan tentunya dapat balik kembali ke A' jika dan hanya jika B masih tetap berada di sebelah kiri persamaan 2 di atas.
Treatement Rohani = Kondisi Reaksi
Jika kita cermati sisi kiri dari persamaan kimia di atas menunjukkan adanya kondisi operasi yang memungkinkan si A bereaksi dengan B dan berubah menjadi A'. Secara kekristenan perubahan itu dikarenakan kita percaya dengan sesungguhnya secara rohani atau batiniah, lalu dibaptis dan di materaikan sehingga mengalami lahir baru. Jika B didefenisikan sebagai BENTUK pengajaran akan firman Tuhan, dengan berbagai treatmen/latihan seperti belajar firman Tuhan, saat teduh, berdoa, menyeru nama Tuhan, mendoa bacakan firman Tuhan, yang diberikan/dilakukan kepada si A yang merupakan upaya yang dapat menciptakan perubahan menjadi A'.
Dapat dikatakan untuk mengalami perubahan menjadi pada kondisi A' itu adalah kondisi dimana seseorang telah mengalami perubahan hal pengenalannya akan Tuhan, menjadikan A' adalah manusia yang telah menikmati firman dan bahkan mengalami firman Tuhan itu sendiri dengan hasil sampingnya adalah C yaitu buah-buah pengenalan akan Tuhan yaitu buah-buah Roh, kasih, damai dan sukacita. Jika seseorang melakukan perbuatan dosa maka mungkin ini dapat didefenisikan sebagai sebuah pertobatan dan kembali lahir baru.
Dalam reaksi kimia dikenal dengan Energy Aktifasi (Ea), yaitu energi minimal yang diperlukan hingga terjadi reaksi. Untuk dapat melampaui Ea maka dilakukan beberapa treatmen misalnya dengan mengaduk (sterrer), menaikkan temperatur (T) bahkan menambahkan katalis.
Katalis adalah zat yang ditambahkan kepada reaksi agar kecepatan reaksi semakin besar, karena katalis dapat menurunkan energi aktifasi Ea. Jika kita asumsikan D adalah katalis, maka katalis akan membuat jalur baru ( new pathway) pada tahapan reaksi misalnya dengan A -----> AD, yang mana kondisi ini lebih memudahkan A untuk berinteraksi dengan B menghasilkan/menjadi A'.
A + B + D <======> AD + B <==========> A' + C + D..........3
(http://en.wikipedia.org/wiki/Catalyst)
Dalam penghidupan gereja, kita dapat katakan bahwa si D adalah fungsi dari Roh Kudus, dalam arti Roh Tuhan yang telah bekerja kepada orang-orang yang berada di dalam gereja, Pdt. Pt/Dk, Jemaat yang mampu menunjukkan buah-buah rohnya, menunjukkan kasih dan sukacitanya, semua itu merupakan katalis bagi seseorang untuk mempercepat apa yang sedang ia pelajari dan treatmenkan kepadanya adalah sesuatu yang rill, kasih adalah riil, suka cita juga rill, aktifitas rohani yang riil ditengah gereja.
Kalau kita perhatikan reaksi 3 maka sesuai dengan prinsip Katalis, yang ikut bereaksi namun tidak ikut terkonsumsi sebagai produk (ini adalah defenisi fungsia katalis : bahan yang ikut bereaksi tetapi tidak terkonsumsi menjadi produk), berarti D sebagai kuasa Roh yang merupakan buah-buah roh yang mengalir dari kaum kudus (Pdt, Pt/Dk dan jemaat) dari mereka yang berada di sekitar gereja itu tidak akan pernah habis, D atau katalis itu akan terus dapat digunakan dan berguna untuk manusia-manusia yang lain yang ingin mendapatkan keselamatan didalam lahir baru. Buah-buah roh itu sunguh sebuah katalis bagi percepatan seseorang lahir baru didalam gereja. Dan buah-buah roh itu adalah harta surga yang kekal adanya.
Tahukah kita bahwa dalam sebuah reaksi kimia, penggunaan Katalis dapat mempercepat lebih dari exp 6 (eksponen 6) kali lebih cepat dari reaksi dengan tanpa katalis. Jika kita analogkan bahwa contoh-contoh kasih yang dapat disaksikan oleh mereka-mereka yang sedang dalam reaksi menuju lahir baru akan sangat effektif ketimbang teori-teori dari pengajaran melulu.
Menjaga Kondisi Reaksi.
Reaksi persamaan 1 yaitu reaksi ke arah kanan (hasil) adalah kondisi awal dari semua jenis reaksi, namun pada umumya apabila tercapai kesetimbangan reaksi, jumlah A+B = A'+C maka akan akan cendrung ke arah reaksi bolak-balik (2) namun kondisi ini tetap dapat direkayasa agar tetap kearah kanan (hasil) dengan melakukan cara yaitu:
1. Senantiasa menambahkan B pada reaktan (reaktan = zat yang direaksikan/sebelah kiri) sehingga reaksi pembentukan A' + C terus berlangsung. (A+B>A"+C), dan diikuti dengan langkah kedua.
2. Senantiasa menarik C (hasil) dari sisi kanan reaksi sehingga pembentukan terus berlangsung ke kanan karena A+B>>A"+C.
dari:
A + B ----------------------------> A' + C ....................1.
ke:
A + B <============> A' + C .......................2.
dikendalikan kembali ke 1.
A + B ----------------------------> A' + C ....................1.
Jika kita analogkan dengan penghidupan rohani seorang yang telah lahir baru, maka untuk mempertahankan ke arah reaksi sebelah kanan (hasil), seharusnya kita terus menerus, senantiasa menambahkan (B) Firman Tuhan, saat teduh, bersekutu dalam doa, belajar PA dan belajar. Selanjutnya diikuti dengan melepaskan hasil dari lahir baru itu (C) yaitu kasih damai sukacita ke lingkungan sehingga arah reaksi terus kearah kanan.
Kesimpulannya
Manusia Kristen A berubah menjadi manusia yang lahir baru A' adalah manusia yang hidup didalam kuasa Roh Tuhan sehingga menghasilkan buah-buah rohani, untuk mempertahankan, menumbuhkan dan menghasilkan dalam proses lahir baru dan sepanjang hidup haruslah kita terus menerus mendapat suplian firman Tuhan, berdoa dan memuji Tuhan dan bersekutu/ hidup didalam persekutuan (B), dan terus menerus mengalirkan hasilnya yaitu kasih damai dan sukacita (C) ke lingkungannya. Buah-buah roh yang di tunjukkan didalam persekutuan/gereja oleh Pendeta, Pt/Dk serta jemaat adalah katalis bagi mempercepat seseorang diproses menjadi lahir baru, karena melihat buah-buah roh itu riil didalam persekutuan.
Namun Manusia tentunya tidak dapat di identikkan melulu seperti reaksi reaksi kimia, ini hanyalah sebuah analogi dari Model Reaksi Kimia yang telah ditemukan dan dipakai dan ternyata cukup menarik untuk diaplikasikan kekehidupan kita khususnya hal lahir baru. Tuhan menciptakan semua, yang hidup dan yang mati, Tuhan melihat itu semua sempurna dan singkron. Analogi diatas adalah jauh dari sempurna, namun memiliki arti yang tidak hanya secara iman namun juga logika pengetahuan.
Semua demi kemuliaan nama NYa.
Lahir baru dapat didefenisikan sebagai suatu kondisi dimana seorang manusia melompat dari suatu kondisi lama ke kondisi baru secara rohaniah atau batiniah. Kondisi yang baru dimana seorang telah berubah secara batiniah mungkin dapat diartikan seseorang itu secara iman menerima sebuah keyakinan dan berkeinginan hal-hal yang berkaitan dengan iman tersebut terintegrasi didalam kehidupannya sehingga terjadi perubahan yang nyata sebagai hasil dari lahir baru tersebut. Secara singkat dapat dikatakan, berubah dan berbuah sesuai dengan imannya.
Tahap selanjutnya adalah bagaimana kita menjaga kondisi lahir baru ini akan tetap secara konsisten didalam lanjutan proses kehidupan kita secara individu (individual of process reliability). Bagaimana kita tetap konsisten dalam hidup bersama dengan suasana rohaniah dan terus-menerus menghasilakan buah rohaniah kita adalah sesuatu yang penting dan merupakan kondisi yang perlu di jaga. Lalu apakah kondisi yang perlu kita jaga tersebut?
Kondisi yang harus kita pelihara adalah suplaian rohani yaitu makanan rohaniah kita dari firman Tuhan yang setiap hari/setiap pagi kita baca sebagai renungan akan aktifitas kita sehari-hari. Firman Tuhan di pagi hari adalah kebangunan rohani kita setiap hari. Rohani yang di bangunkan oleh Firman Tuhan. Penghidupan didalam persekutuan adalah tempat kita membangun manusia rohani kita pada sesama dan mencurahkan buah-buah rohani kita, tempat kita bercengkarama secara rohaniah dengan saudara-saudari yang hidup lahir baru. Manusia-manusia rohaniah dalam persekutuan gereja akan secara otomatis menghasilkan buah-buah rohani kelingkungannya, menjadi terang dan garam bagi dunia.
Jika kita umpamakan A adalah manusia itu dan B adalah sesuatu yang menjadikan si A itu menjadi lahir baru A' dan menghasilkan buah yaitu C maka secara reaksi dapat di tampilkan sbb:
A + B ----------------------------> A' + C ....................1.
Tetapi pada kenyataanya manusia itu sering jatuh dan jatuh, manusia tidak bisa mempertahankan kondisinya sebagai A', namun terkadang harus kembali dari nol (mati/hilang atau lenyap), atau paling tidak kembali kekondisi A. Dapat disimpulkan bahwa kondisi reaksi 1. yaitu reaksi irreversible (tidak dapat balik) itu adalah kurang tepat, namun yang lebih tepat adalah reaksi reversible (dapat balik/bolak-balik).
A + B <============> A' + C ....................2.
Persamaan reaksi 2 ini jelas menunjukkan bahwa si A' yang telah lahir baru itu dapat jatuh dan kembali ke A, dan tentunya dapat balik kembali ke A' jika dan hanya jika B masih tetap berada di sebelah kiri persamaan 2 di atas.
Treatement Rohani = Kondisi Reaksi
Jika kita cermati sisi kiri dari persamaan kimia di atas menunjukkan adanya kondisi operasi yang memungkinkan si A bereaksi dengan B dan berubah menjadi A'. Secara kekristenan perubahan itu dikarenakan kita percaya dengan sesungguhnya secara rohani atau batiniah, lalu dibaptis dan di materaikan sehingga mengalami lahir baru. Jika B didefenisikan sebagai BENTUK pengajaran akan firman Tuhan, dengan berbagai treatmen/latihan seperti belajar firman Tuhan, saat teduh, berdoa, menyeru nama Tuhan, mendoa bacakan firman Tuhan, yang diberikan/dilakukan kepada si A yang merupakan upaya yang dapat menciptakan perubahan menjadi A'.
Dapat dikatakan untuk mengalami perubahan menjadi pada kondisi A' itu adalah kondisi dimana seseorang telah mengalami perubahan hal pengenalannya akan Tuhan, menjadikan A' adalah manusia yang telah menikmati firman dan bahkan mengalami firman Tuhan itu sendiri dengan hasil sampingnya adalah C yaitu buah-buah pengenalan akan Tuhan yaitu buah-buah Roh, kasih, damai dan sukacita. Jika seseorang melakukan perbuatan dosa maka mungkin ini dapat didefenisikan sebagai sebuah pertobatan dan kembali lahir baru.
Dalam reaksi kimia dikenal dengan Energy Aktifasi (Ea), yaitu energi minimal yang diperlukan hingga terjadi reaksi. Untuk dapat melampaui Ea maka dilakukan beberapa treatmen misalnya dengan mengaduk (sterrer), menaikkan temperatur (T) bahkan menambahkan katalis.
Katalis adalah zat yang ditambahkan kepada reaksi agar kecepatan reaksi semakin besar, karena katalis dapat menurunkan energi aktifasi Ea. Jika kita asumsikan D adalah katalis, maka katalis akan membuat jalur baru ( new pathway) pada tahapan reaksi misalnya dengan A -----> AD, yang mana kondisi ini lebih memudahkan A untuk berinteraksi dengan B menghasilkan/menjadi A'.
A + B + D <======> AD + B <==========> A' + C + D..........3
(http://en.wikipedia.org/wiki/Catalyst)
Dalam penghidupan gereja, kita dapat katakan bahwa si D adalah fungsi dari Roh Kudus, dalam arti Roh Tuhan yang telah bekerja kepada orang-orang yang berada di dalam gereja, Pdt. Pt/Dk, Jemaat yang mampu menunjukkan buah-buah rohnya, menunjukkan kasih dan sukacitanya, semua itu merupakan katalis bagi seseorang untuk mempercepat apa yang sedang ia pelajari dan treatmenkan kepadanya adalah sesuatu yang rill, kasih adalah riil, suka cita juga rill, aktifitas rohani yang riil ditengah gereja.
Kalau kita perhatikan reaksi 3 maka sesuai dengan prinsip Katalis, yang ikut bereaksi namun tidak ikut terkonsumsi sebagai produk (ini adalah defenisi fungsia katalis : bahan yang ikut bereaksi tetapi tidak terkonsumsi menjadi produk), berarti D sebagai kuasa Roh yang merupakan buah-buah roh yang mengalir dari kaum kudus (Pdt, Pt/Dk dan jemaat) dari mereka yang berada di sekitar gereja itu tidak akan pernah habis, D atau katalis itu akan terus dapat digunakan dan berguna untuk manusia-manusia yang lain yang ingin mendapatkan keselamatan didalam lahir baru. Buah-buah roh itu sunguh sebuah katalis bagi percepatan seseorang lahir baru didalam gereja. Dan buah-buah roh itu adalah harta surga yang kekal adanya.
Tahukah kita bahwa dalam sebuah reaksi kimia, penggunaan Katalis dapat mempercepat lebih dari exp 6 (eksponen 6) kali lebih cepat dari reaksi dengan tanpa katalis. Jika kita analogkan bahwa contoh-contoh kasih yang dapat disaksikan oleh mereka-mereka yang sedang dalam reaksi menuju lahir baru akan sangat effektif ketimbang teori-teori dari pengajaran melulu.
Menjaga Kondisi Reaksi.
Reaksi persamaan 1 yaitu reaksi ke arah kanan (hasil) adalah kondisi awal dari semua jenis reaksi, namun pada umumya apabila tercapai kesetimbangan reaksi, jumlah A+B = A'+C maka akan akan cendrung ke arah reaksi bolak-balik (2) namun kondisi ini tetap dapat direkayasa agar tetap kearah kanan (hasil) dengan melakukan cara yaitu:
1. Senantiasa menambahkan B pada reaktan (reaktan = zat yang direaksikan/sebelah kiri) sehingga reaksi pembentukan A' + C terus berlangsung. (A+B>A"+C), dan diikuti dengan langkah kedua.
2. Senantiasa menarik C (hasil) dari sisi kanan reaksi sehingga pembentukan terus berlangsung ke kanan karena A+B>>A"+C.
dari:
A + B ----------------------------> A' + C ....................1.
ke:
A + B <============> A' + C .......................2.
dikendalikan kembali ke 1.
A + B ----------------------------> A' + C ....................1.
Jika kita analogkan dengan penghidupan rohani seorang yang telah lahir baru, maka untuk mempertahankan ke arah reaksi sebelah kanan (hasil), seharusnya kita terus menerus, senantiasa menambahkan (B) Firman Tuhan, saat teduh, bersekutu dalam doa, belajar PA dan belajar. Selanjutnya diikuti dengan melepaskan hasil dari lahir baru itu (C) yaitu kasih damai sukacita ke lingkungan sehingga arah reaksi terus kearah kanan.
Kesimpulannya
Manusia Kristen A berubah menjadi manusia yang lahir baru A' adalah manusia yang hidup didalam kuasa Roh Tuhan sehingga menghasilkan buah-buah rohani, untuk mempertahankan, menumbuhkan dan menghasilkan dalam proses lahir baru dan sepanjang hidup haruslah kita terus menerus mendapat suplian firman Tuhan, berdoa dan memuji Tuhan dan bersekutu/ hidup didalam persekutuan (B), dan terus menerus mengalirkan hasilnya yaitu kasih damai dan sukacita (C) ke lingkungannya. Buah-buah roh yang di tunjukkan didalam persekutuan/gereja oleh Pendeta, Pt/Dk serta jemaat adalah katalis bagi mempercepat seseorang diproses menjadi lahir baru, karena melihat buah-buah roh itu riil didalam persekutuan.
Namun Manusia tentunya tidak dapat di identikkan melulu seperti reaksi reaksi kimia, ini hanyalah sebuah analogi dari Model Reaksi Kimia yang telah ditemukan dan dipakai dan ternyata cukup menarik untuk diaplikasikan kekehidupan kita khususnya hal lahir baru. Tuhan menciptakan semua, yang hidup dan yang mati, Tuhan melihat itu semua sempurna dan singkron. Analogi diatas adalah jauh dari sempurna, namun memiliki arti yang tidak hanya secara iman namun juga logika pengetahuan.
Semua demi kemuliaan nama NYa.