INDAH HARI-HARI BERSAMA TUHAN

Mungkin ini adalah suatu cara yang diberikan Tuhan kepada saya untuk menyampaikan pengalaman dalam mengenal dan menikmati Tuhan.
Saya merasakan masih banyak sekali diantara kita yang sulit mengenal Tuhan secara riil, hal ini saya rasakan ketika kita melihat/mencoba melihat Tuhan dari sudut yang berada di luar Tuhan.
Pada Tulisan saya ini saya mengajak kita melihat Tuhan dari sudut Tuhan yang adalah Roh, melalui pemahaman lebih lagi akan Prinsip Roh itu sendiri.

Monday, March 31, 2014

Mendengar Suara TUHAN---1


Ilustrasi ini terjadi di Taiwan, seorang gelandangan duduk dipingir jalan sebuah tekongan dan kemudian sebuah mobil kolektor uang dari perusahaan sejenis seventh eleven melintas dengan kencang. Tiba-tiba pintu mobil terbuka dan sekotak uang jatuh dipingir jalan itu. Lalu dengan penuh rasa curiga sang gelandangan  menghapiri kotak itu, membawanya dan membukannya. Wow berisi uang 400.000 NTD, atau sekitar Rp. 160.000.000,-. Wow apakah ini rejekiku? wow apakah ini berkat "Tuhan" kepada ku. Wow Tuhan mendengar penderitaan ku. Wow, apa yang harus aku lakukan?

Lalu sang orang miskin berpikir aku harus mengucapkan syukur "HALELUYA", lalu dia pergi Kekelenteng/rumah persembahan kepercayaan di Taiwan yaitu untuk menyampaikan ucapan syukurnya dan kemudian menyumbangkan sebagian kepada ke kelenteng tersebut. Lalu apa lagi yang harus aku lakukan kata sang pengemis yang mendadak kaya. Ketika dia keluar kelenteng dan menegadah keatas sambil bersyukur dan terlihat olehnya puncak Hotel Shangrila. Wow mungkin suara Tuhan dari penglihatan ini menginginkan aku menikmati hotel tersebut.

Diapun bergegas, walaupun dengan baju yang masih kumuh ke Hotel Internasional tersebut. Diapun mulai menebarkan uang yang dia peroleh kepada pelayan hotel sebagai TIP dan pelayan hotel pun memberikan jalur khusus buatnya. Saat seketika dia ingin segera makan di restoran lt 38 shangrila tersebut. Setelah menikmati makanan lalu dia melirik lagi kepada pegawai hotel yang memilki tanda tanya karena beliau masih berpakaian seperti gelandangan. Lalu dia berpikir wow mungkin Tuhan menginginkan saya menanya kepada pelayan mengapa dia selalu memperhatikan saya. Dia pun bertanya, pelayan mengapa kamu melihat saya terus menerus. Jawab pelayan tidak apa Pak, saya hanya ingin mengatakan mengapa bapak ke restoran ini dengan pakaian sedemikian, sebaiknya bapak belanja membeli pakaian yang layak dahulu dan mandi agar kelihatan hebat lalu kembali ke hotel ini.

Wow itu benar-benar suara "TUHAN", dan dia bergegas membeli baju dan segala perlengkapannya lalu kembali ke hotel untuk mandi dan berpakaian dan menikmati kamar hotel tersebut. Wow hidupku sunguh diberkati TUHAN " HALELUYA".

Namun setelah dia ingin beristirahat, seorang mengetuk pintu, dan dia bergegas membukanya. Selamat malam Pak Silahkan ikut kami ke kantor polisi. Kenapa saya harus kekantor polisi? Jawab polisi: kami melihat tindakan bapak yang terekam melalui CCTV, mengambil kotak yang tercampak dari mobil dan setelah kami selusuri semua rekamanya dan kami menemukan bapak disini. Bapak harus ikut kami. Tapi ijinkanlah saya menikmati tempat ini semalam saja, dan sampai sarapan pagi besok. Maaf pak, bapak sdh kami sediakan tempat disana dan disana juga kami sediakan makanan 3x sehari,

Tentunya maksud polisi adalah di ruang tahanan polisi, karena beliau bersalah mengambil yang bukan miliknya. Sambil bingung sang pengemis itu berpikir, ini bukan suara TUHAN, ini adalah suara setan, mengapa saya harus memberikan persembahan kalau bukan milik saya, seharusnya tadi saya mengembalikannya segera. Suara setan saya anggap suara TUHAN.

Ilustrasi ini membawa kita kepada hal yang perlu kita renungkan apakah kita sedang melakukan rencana TUHAN atau rencana SETAN dalam tindakan kita. Hal-hal seperti ini sering terjadi didalam hidup kita ketika kita awalnya mengikuti rencana/suara TUHAN tetapi ditengah jalan kita malah mengikuti rencana/suara setan.

Dikaitkan dengan pelayanan digereja saat ini misalnya untuk pemilihan penatua dan diaken yang saat ini sedang dalam persiapan di gereja penulis di Indonesia yaitu GBKP. Mari coba kita dengar suara TUHAN apakah Tuhan mengingkinkan kita menjadi pelayanNYA sebagai penatua atau diaken? Lalu mungkin saja kita menjadi seperti yang kita inginkan, tetapi ditengah jalan kita tidak lagi mendengarkan suara TUHAN untuk melayani, hal ini dapat terjadi penyimpangan didalam gereja karena banyak hal seperti masalah penyimpangan keuangan, kesibukan ditugas, masalah keluarga, adat budaya dan sebagainya. Tangan tugas didalam gereja seperti ini ini bukan pekerjaan yang mudah karena seorang manusia akan terikat dan mengikatkan diri didalam  gereja sebagai sekerja selama 5 tahun. Disanalah kita mengenal dan belajar banyak hal mengenai kehidupan gereja dan aktif dalam berbagai kegiatan gereja bukan karena sekedar diwaktu-waktu dekat pemilihan semata tetapi karena kita benar-benar ingin mengenal suara TUHAN/ rencana NYA dalam kehidupan kita...

Tulisan ini masih bersambung............terinspirasi dari khotbah Rev David Alexander (USA), di TICC Taiwan 30/3/14. Isi tanggung jawab penulis............

Sunday, March 30, 2014

Keamanan Yang Abadi dari Kasih ALLAH


Kekawatiran akan pemanasan global, kebutuhan energi, kebutuhan pangan, hingga masalah ekonomi, militer, hubungan internal dan external negara. Dilanjutkan dengan masalah keamanan sistem informasi, perdagangan hingga masalah keamanan pribadi membawa dunia saat ini semakin menderita, tertekan dan mengerikan. Bumi ini dan isinya menjadi semakin stress. Semakin mudahnya sistem komunikasi dengan teknologi tinggi membuat keamanan pribadi menjadi sesuatu yang membuat manusia tidak bebas dan leluasa yang menjadikan masalah bagi keamanan pribadi.

Jika kita membaca Mazmur 21 kita akan mendapatkan pengalaman Raja Daud dilindungi oleh TUHAN. Dia senantiasa berharap akan pertolongan TUHAN, dimana saja dan kapan saja, Tuhanlah yang menjadikan langit dan bumilah tempat dia meminta pertolongan, ia yang menjaga, menaugi dari segala perkara dari sekarang dan sampai selama-lamanya.
Mazmur 
121:1 Nyanyian ziarah. Aku melayangkan mataku ke gunung-gunung; dari manakah akan datang pertolonganku?
121:2 Pertolonganku ialah dari TUHAN, yang menjadikan langit dan bumi.

121:3 Ia takkan membiarkan kakimu goyah, Penjagamu tidak akan terlelap.

121:4 Sesungguhnya tidak terlelap dan tidak tertidur Penjaga Israel.

121:5 Tuhanlah Penjagamu, Tuhanlah naunganmu di sebelah tangan kananmu.

121:6 Matahari tidak menyakiti engkau pada waktu siang, atau bulan pada waktu malam.

121:7 TUHAN akan menjaga engkau terhadap segala kecelakaan; Ia akan menjaga nyawamu.

121:8 TUHAN akan menjaga keluar masukmu, dari sekarang sampai selama-lamanya.

Hai ini juga dirasakan oleh Rasul Paulus dalam kehidupannya untuk melakukan banyak pekerjaan dalam nama TUHAN, banyak tantangan bahkan hingga maut mengintainya, namun dia selalu melihat dari hal yang positif bahwa segala perkara ini  Allah turut bekerja dan semua itu akan mendatangkan kebaikan. Tetapi harus dicatata hal itu mutlak bagi mereka yang mengasihi TUHAN. 

Roma 8: 28 Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah.

Lalu bagaimana kita dapat mengasihi TUHAN? pengalaman seorang Farisi bernama Nikodemus merupakan sebuah syarat yaitu dilahirkan kembali dengan air dan ROH (5). Mengapa dengan air dan ROH? Ini berbicara hal ultimate cara TUHAN kepada setiap orang. Pertobatan dan menerima ROH KUDUS merupakan prosedur yang dikenal didalam alkitab untuk dapat hingga kepada VISI dan MISI ALLAH, yaitu KERAJAAN SORGA. 

Allah menginginkan kita itu menerima keselamatan penuh dan kekal hingga ke kekerajaan sorga. Ini sebuah ultimate pembentukan manusia-manusia kerajaan, selain dilahirkan kembali dan hidup mengikuti rencana ALLAH. 

Yohanes 3: 1 Adalah seorang Farisi yang bernama Nikodemus, seorang pemimpin agama Yahudi.
2.Ia datang pada waktu malam kepada Yesus dan berkata: "Rabi, kami tahu, bahwa Engkau datang sebagai guru yang diutus Allah; sebab tidak ada seorangpun yang dapat mengadakan tanda-tanda yang Engkau adakan itu, jika Allah tidak menyertainya."
3. Yesus menjawab, kata-Nya: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan kembali, ia tidak dapat melihat Kerajaan Allah."
4. Kata Nikodemus kepada-Nya: "Bagaimanakah mungkin seorang dilahirkan, kalau ia sudah tua? Dapatkah ia masuk kembali ke dalam rahim ibunya dan dilahirkan lagi?"
5. Jawab Yesus: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan dari air dan Roh, ia tidak dapat masuk ke dalam Kerajaan Allah.
6. Apa yang dilahirkan dari daging, adalah daging, dan apa yang dilahirkan dari Roh, adalah roh.
7. Janganlah engkau heran, karena Aku berkata kepadamu: Kamu harus dilahirkan kembali.

Karena sedari awal TUHAN memilih Abraham untuk membuka kembali keselamatan itu, Tuhan menunjukkan tempat yang baru baginya untuk sebuah bangsa yang besar, menjadi terkenal dan akan menjadi berkat. Hal ini menunjukkan bahwa dalam rancangan TUHAN, manusia bukan sekedar dirinya dan TUHAN tetapi juga kepada sesamanya. Dan TUHAN mengambil perkara dalam segala yang akan menimpa Abraham baik oleh berkat dan kutuk yang datang padanya. 12:3

Kejadian 12:1 Berfirmanlah TUHAN kepada Abram: "Pergilah dari negerimu dan dari sanak saudaramu dan dari rumah bapamu ini ke negeri yang akan Kutunjukkan kepadamu;
12:2 Aku akan membuat engkau menjadi bangsa yang besar, dan memberkati engkau serta membuat namamu masyhur; dan engkau akan menjadi berkat.
12:3 Aku akan memberkati orang-orang yang memberkati engkau, dan mengutuk orang-orang yang mengutuk engkau, dan olehmu semua kaum di muka bumi akan mendapat berkat."
12:4a Lalu pergilah Abram seperti yang difirmankan TUHAN kepadanya, dan Lotpun ikut bersama-sama dengan dia.

Pengalaman oleh Abraham telah menjadi sempurna didalam Yesus. Kalau dahulu manusia Abraham dan Israel  berusaha dan berusaha mengikuti segala aturan yang ditetaikan ALAH. Sehingga perbuatan manusia menjadi standar pembenaran saat itu seperti apa yang dilakukan oleh Abraham oleh undang-undang. Namun TUHAN telah mengenapi pengenalan manusia akan ALLAH didalam YESUS. Didalam Yesus manusia tidak diselamatkan oleh perbuatan semata, tetapi oleh anugrah TUHAN kepada manusia. Semua undang-undang itu telah menjadi hal yang simple didalam TUHAN oleh karena YESUS. Perbuatan yang dilandaskan oleh IMAN kepada Yesus membuat manusia merdeka menghadapi segala perkara. Karena keamanan dan keselamatan itu telah menjadi hak setiap orang percaya dan mendapat berkat seperti yang diberikan kepada Abraham.

Setiap orang yang mendapatkan berkat dan dimenangkan oleh iman merekalah yang mengandalkan kasih ALLAH, didalam kasih ALLAh manusia itu mendpatkan keamanan yang abadi, keamanan yang sampai kepada keselamatan kekal. Hal ini menjadikan setiap orang percaya dapat berlajar mengenal kehidupan didalam TUHAN sehingga memperoleh berkat dari TUHAN dan menjadi berkat bagi orang lain. Dan dari semua itu TUHAN menjaga dan mengawal kita didalam kehidupan bersamaNYA saat ini dan sampai selama-lamanya.


Roma 4:1 Jadi apakah akan kita katakan tentang Abraham, bapa leluhur jasmani kita?
4:2 Sebab jikalau Abraham dibenarkan karena perbuatannya, maka ia beroleh dasar untuk bermegah, tetapi tidak di hadapan Allah.
4:3 Sebab apakah dikatakan nas Kitab Suci? "Lalu percayalah Abraham kepada Tuhan, dan Tuhan memperhitungkan hal itu kepadanya sebagai kebenaran."

4:4 Kalau ada orang yang bekerja, upahnya tidak diperhitungkan sebagai hadiah, tetapi sebagai haknya.

4:5 Tetapi kalau ada orang yang tidak bekerja, namun percaya kepada Dia yang membenarkan orang durhaka, imannya diperhitungkan menjadi kebenaran.

4:13 Sebab bukan karena hukum Taurat telah diberikan janji kepada Abraham dan keturunannya, bahwa ia akan memiliki dunia, tetapi karena kebenaran, berdasarkan iman.
4:14 Sebab jika mereka yang mengharapkannya dari hukum Taurat, menerima bagian yang dijanjikan Allah, maka sia-sialah iman dan batallah janji itu.

4:15 Karena hukum Taurat membangkitkan murka, tetapi di mana tidak ada hukum Taurat, di situ tidak ada juga pelanggaran.

4:16 Karena itulah kebenaran berdasarkan iman supaya merupakan kasih karunia, sehingga janji itu berlaku bagi semua keturunan Abraham, bukan hanya bagi mereka yang hidup dari hukum Taurat, tetapi juga bagi mereka yang hidup dari iman Abraham. Sebab Abraham adalah bapa kita semua, --

4:17 seperti ada tertulis: "Engkau telah Kutetapkan menjadi bapa banyak bangsa" --di hadapan Allah yang kepada-Nya ia percaya, yaitu Allah yang menghidupkan orang mati dan yang menjadikan dengan firman-Nya apa yang tidak ada menjadi ada.


Terinspirasi dari khotbah TICC 16 March 2014, by Rev. Augustine M. PhD. Isi tanggung jawab penulis....

Saturday, March 29, 2014

Setelah Melihat Fossil Berusia 20.000 tahun, Bagaimana Iman Kamu Tentang Isi Alkitab?

Penulis sedang berdiri di depan fossil sejenis Badak atau Kuda NIL  yang berusia sekitar 20000 tahun yang di temukan disekitar kepulauan di Taiwan

Setalah Melihat Fossil Berusia 20.000 tahun, Bagaimana Iman Kamu Tentang Isi Alkitab? Pertanyaan ini saya ajukan kepada kawan-kawan dari Taiwan saat dimeja makan. Karena kalau kita melihat Alkitab maka bumi ini hanyalah dibawah 10.000 tahun atau hanya 6000 tahun.

Mereka hanya terdiam sejenak, pertama mungkin mereka segan berkomentar 2. karena mungkin mereka tidak mengetahui hal ini dan ketiga mungkin masalah berbicara atau mengungkapkan pendapat dalam bahasa Ingris.  Bayangkan saja dengan teknologi radiasi yang memungkinkan mendetaksi usia dari bahan-bahan yang diperoleh seperti fosil badak ini yang diperkirakan berusia 20.000 tahun.

Pertanyaannya adalah apakah Alkitab salah? Jawabnya tentu tidak, karena Alkitab adalah sebuah buku yang berisi berbagai informasi dan khususnya tentang pengalaman manusia dengan TUHAN ditambah pengalaman manusia mencari TUHAN, ditambah pengalaman manusia dengan segala sendi kehidupan yang masih ada yang dikenal dengan sejarah. Keterbatasan  manusia karena keterbatasan teknologi tidak dapat dijadikan alasan untuk melihat TUHAN, karena TUHAN adalah TUHAN.

Kalau kita berbicara dimensi RUANG (V) dan Waktu (T), bahwa manusia dibatasi oleh dimensi ruang dan waktu. Usia manusia sebagai batas manusia sebagai manusia hidup. Lalu bagaimana kita melihat dimensi TUHA, seperti ada tertulis dalam bahwa seribu tahun bagi manusia adalah hanya hitungan sehari dalam dimensi TUHAN. Mazmur 90:4. Sebab di mata-Mu seribu tahun sama seperti hari kemarin, apabila berlalu, atau seperti suatu giliran jaga di waktu malam.

Oleh karena dimasa penciptaan itu telah terhitung hari-hari TUHAN (bukan hari menurut dimesi manusia) seperti apa kata Alkitab Keluaran 20: 11: Sebab enam hari lamanya TUHAN menjadikan langit dan bumi, laut dan segala isinya, dan Ia berhenti pada hari ketujuh; itulah sebabnya TUHAN memberkati hari Sabat dan menguduskannya.

Inilah salah satu bukti bahwa TUHAN dalam pengenalan sejarah dalam ciptaanya yaitu manusia tidak dapat dijadikan standar karena beda dimensi antara waktu dala logika manusia dan waktu dalam LOGIKA TUHAN. Tetapi ternyata alkitab mencatat hal itu bahwa benar manusia memiliki keterbatasan sehingga dikatakan dalam Mazmur itu dimensi hari TUHAN tidak sama dengan manusia.

Namun alkitab juga mencatat peradapan yang lama dari kehidupan binatang seperti pada kitab Ayub 40: 15- 24  dan seluruh ayub 41, menceriterakan bagaimana pengenalan dimasa itu akan kehidupan lampau. Dari kedua bab itu sebenarnya kita dapat melihat hal-hal yang mengambarka sisi kehidupan bahkan ketika hari penciptaan dengan segenap isinya didalam TUHAN sebelu manusia diciptakan. 40: 19 Dia yang pertama dibuat Allah, makhluk yang diberi-Nya bersenjatakan pedang;.

Namun bagaimana dengan Dinosaurus yang diperkirakan sudah berusia jutaan TAHUN? Kembali kedalam dimensi manusia dan TUHAN terhadap waktu bahwa didalam waktu TUHAN bumi ini masih dalam hitungan yang sangat singkat sehingga apalah artinya usia dino== terhadap dimensi TUHAN?

Dengan empirikal data dari pegetahuan manusia akan dimensi 1hari dibanding seribu tahun, maka didalam dimensi Tuhan 200 juta Tahun hanya sekali waktu membalikkan TELAPAK TANGAN-NYA.

Dalam logika ini seunguhnya pengenalan akan TUHAN dan ciptaan ini terus meningkat dan terus berkembang dari pengalaman seorang Daud dengan isi Mazmurnya dan apa Yang dinyatakan didalam kitab Ayub. Demikianlah dari sisi pengetahuan akan Fosil itu kita dapat melihat TUHAN yang adalah TUHAN yang sangat tinggi melampaui akal dan dimensi manusia. Artinya Logika Alkitab telah membawa kita dapat memahami kehidupan masa lalu alam semesta ini.

Thursday, March 27, 2014

Logika Air Sumur dan Air Kehidupan Yaitu Yesus Itu Sendiri

TICC Service Tainan Taiwan

Disaat Yesus menemui seorang yang menimba air dan meminta wanita itu untuk memberinya minum, namun dari keadaan disaat itu semua peralatan untuk menimba dan minum harus membawa sendiri dan adalah janggal/tidak biasa kalau orang samaria satu tempat minum dengan orang Yahudi seperti YESUS.

Namun dalam logika wanita ini hanya sekedar membantu untuk memberikan seorang air karena haus, tetapi itupun dibatasi oleh kondisi antara 2 kelompok yang berbeda samaria dan yahudi. Namun Yesus menekankan bahwa dia berbeda dan tidak mempersoalkan perbedaan itu. 
Yesus berkata: Yohanes 4: 10  Jawab Yesus kepadanya: "Jikalau engkau tahu tentang karunia Allah dan siapakah Dia yang berkata kepadamu: Berilah Aku minum! niscaya engkau telah meminta kepada-Nya dan Ia telah memberikan kepadamu air hidup."


Air adalah lambngan kehidupan, tanpa air maka tidak akan ada kehidupan. Namun air yang dimaksud bukan sekedar air yang memberikan kehidupan yang kita kenal dari ilmu pengetahuan secara logika, science, tetapi  Yesus ingin menyatakan sesuatu hal kekekalan yang bersumber dari dirinya sendiri yaitu air hidup (10). 

Bagaimana dapat mengenal air hidup yang bersumber dari YESUS? Disanalah seorang harus belajar lebih mengenal lagi Yesus dalam kehidupannya. Air hidup yang ditawarkan Yesus itu melampaui dari perbedaan yang ada saat itu, antara samaria dan yahudi. Dalam arti bahwa Yesus adalah untuk siapa saja dan bagi siapa saja. Demikian juga air hidup itu ditawarkan kepada siapa saja bukan kepada bangsa Yahudi semata tetapi kepada setiap orang seperti dalam contoh ini adalah orang samaria.

Sebagai refleksi disaat Musa membawa bangsa Israel ke luar dari Mesir (Keluaran 17: 1-7), disaat bangsa Yahudi itu berada ditempat yang tidak ada air untuk diminum, dan mereka komplain kepada Musa, karena mereka kawatir akan mati kehausan  (3). Namun Musa diberi kuasa oleh TUHAN untuk mendapatkan air dan mereka pun dapat menikmatinya dan melanjutkan kehidupannya. 

Kekawatiran mereka adalah sangat masuk akal karena tidak ada air ditengah gurun. Diperkirakan orang kan mati dalam tiga hari ditengah girun jika tidak ada air. Sesunghnya logika mereka dapat diterima namun mereka tidak memilki keyakinan bahwa mereka dalam perlindungan dan penguasaan TUHAN. Manusia yahudi saat itu merupakan  bagian dari rencana TUHAN, namun mengapa mereka begitu lemah dan mudah berputus asa padahal sudah begitu banyak mukzijat yang terjadi disepanjang perjalanan mereka, megapa?

Semua itu karena pengenalan mereka akan rencana TUHAN didalam hidup mereka sangat kurang. Mereka tidak menenal TUHAN sampai kepada hal rohani, hal kemuliaan, hal kekudusan. Mereka mengenal TUHAN hanya agar dapat lepas dari Mesir dan memulai kehidupan yang baru disuatu tempat yang telah dijanjikan. Apakah itu tepat?

Jawabnya tentu hal itu tidaklah tepat, karena sebenarnya TUHAN menginginkan kita lebih dari sekedar memperoleh air untuk hidup tetapi air kehidupan, yang saat itu mungkin sangat sulit untuk dimengerti. Padahal sedari awal TUHAN memilih leluhurnya Abraham untuk diberkati dan menjadi saluran berkat bagi orang lain. 

Pengalaman bangsa Yahudi ini mengambarkan bahwa mereka gagal melihat rencana TUHAN bagi mereka, dan kegagalan itu karena logika mereka hanya sampai bagaimana untuk tetap bertahan hidup, dalam arti mereka tidak mengenal TUHAN yang mampu memberikan segalanya kepada mereka.

Disanalah kita akan melihat bagaimana seorang samaria dan orang yahudi dalam hal ini tidak mampu melihat hal yang lebih utama yaitu KESELAMATAN KEKAL, air kehidupan hanya dapat dipahami secara rohani. Dengan air kehidupan yang bersumber dari Yesus maka kehidupan ini tidak hanya berhenti di kematian tetapi kekal secara roh/rohani.

Yesus mengubah arti kehidupan dari sekedar hidup didalam kehidupan yang telah dikenal menjadi kehidupan rohani yang kekal yaitu dengan satu jalan meminum air kehidupan yang bersumber dari YESUS itu sendiri.......


Yohanes 4: 5. Maka sampailah Ia ke sebuah kota di Samaria, yang bernama Sikhar dekat tanah yang diberikan Yakub dahulu kepada anaknya, Yusuf. 6. Di situ terdapat sumur Yakub. Yesus sangat letih oleh perjalanan, karena itu Ia duduk di pinggir sumur itu. Hari kira-kira pukul dua belas. 7. Maka datanglah seorang perempuan Samaria hendak menimba air. Kata Yesus kepadanya: "Berilah Aku minum. 8. Sebab murid-murid-Nya telah pergi ke kota membeli makanan. 9. Maka kata perempuan Samaria itu kepada-Nya: "Masakan Engkau, seorang Yahudi, minta minum kepadaku, seorang Samaria?" (Sebab orang Yahudi tidak bergaul dengan orang Samaria.) 10. Jawab Yesus kepadanya: "Jikalau engkau tahu tentang karunia Allah dan siapakah Dia yang berkata kepadamu: Berilah Aku minum! niscaya engkau telah meminta kepada-Nya dan Ia telah memberikan kepadamu air hidup."11. Kata perempuan itu kepada-Nya: "Tuhan, Engkau tidak punya timba dan sumur ini amat dalam; dari manakah Engkau memperoleh air hidup itu? 12. Adakah Engkau lebih besar dari pada bapa kami Yakub, yang memberikan sumur ini kepada kami dan yang telah minum sendiri dari dalamnya, ia serta anak-anaknya dan ternaknya?" 13.Jawab  Yesus kepadanya: "Barangsiapa minum air ini, ia akan haus lagi, 14. tetapi barangsiapa minum air yang akan Kuberikan kepadanya, ia tidak akan haus untuk selama-lamanya. Sebaliknya air yang akan Kuberikan kepadanya, akan menjadi mata air di dalam dirinya, yang terus-menerus memancar sampai kepada hidup yang kekal.

Terinspirasi dari Khotbah  Rev. Alexander from USA, at TICC service  23 -3-2014. Isi tulisan tanggung jawab penulis.

Monday, March 17, 2014

Masalah Gereja Adalah Masalah Pengajaran Yang Belum TUNTAS

Sebuah pertanyaan mengapa saat ini sejumlah orang yang mengaku percaya didalam TUHAN tetapi selalu berpindah-pindah gereja. Yang dipersoalkan mungkin adalah tata cara beribadahnya. musiknya, kebebasan berexpresinya dan sebagainya yang bervariasi ditangah-tengah gereja. Kalau dahulu dipertentangkan hal baptize selam dan percik maka ada apa dengan tata cara gereja didaam kebaktian? Walaupun tentunya harus kita sadari manusia memilki keinginan bebas dan manusia memiliki keinginan ber ekspresi lalu apakah harus mengubah tata cara gereja hingga sampai keurusan yang seperti disebutkan diatas? Tentunya itu juga perlu dan dapat dilakukan didalam berbagai bentuk kegiatan lainya seperti ber PA. PI. acara dari rumah kerumah dan sebagainya. Namun kalau saya berpendapat bahwa satu hal akan PENGAJARAN yang tidak tuntas didalam GEREJA. Pengajaran yang tidak sampai hingga ke ROH/ROHANI, hanya cuma sampai SOUL/MORAL sehingga jemaat tidak  mengenal dan sampai kepada kaum kudus seperi istilah Alkitab.

Satu hal yang paling penting adalah dimapun kita berada harus tetap berada didalam gereja. Dan harus tetap mengalami proses pengenalan akan TUHAN melalui Firman-NYA hinga sampai MENIKMATI-FIRMAN ITU.  Didalam gereja harus mengajarkan bagaimana agar jemaatnya sampai menjadi PENIKMAT FIRMAN TUHAN, bukan sekedar membaca dan mengerti. Pengalaman dari mengenal TUHAN ini dapat saja dari berbagai sumber dan gereja karena  ada pengajaran yang membuat kita menjadi KAUM kudus, yang digereja tempat kita seperti gereja penulis GBKP yang mengajarkan manusia selalu sebagai manusia pendosa. Pengajaran yang membuat seorang akan mengenal bahwa kita memilki kekudusan adalah sangat penting. Hal hal ini bukan berarti tidak ada Roh Kudus  di gereja tersebut tetapi dengan tIdak diamenkan bahwa kita memilki kuasa ROH itu secara pribadi. Ini salah satu hal yang penting dari apa yg dinyatakan dalam Alkitab.

Ada hal yang tidak kita sadari selama ini dalam proses mengenal TUHAN bahwa tahukah kita semua isi alkitab itu kalau kita pelajari adalah, membentuk manusia hingga dia mengalami kekudusan, sehingga Roh Kudus dapat tinggal didalam hatI kita. Tanpa kekudusan tidak dapat melihat Alllah. artinya tanpa kekudusan tidak ada Roh Kudus didalam hati kita. Sehingga walalupun kita melakukan aktifitas rohani semua hanya LOGIKA MORAL. Jadi diperlukan pengajaran hingga seorang itu benar-benar bertobat dan beriman sehingga menerima Roh Kudus di hatinya. Inilah yang menjadi hal yang penting bagaimana melakukan treatment atau pengajaran  yang dapat mengubah seorang manusia hingga ROH ITU dapat tinggal di hati kita.

Sebagai pengalaman pribadi, kebetulan penulis sdg ambil S3 teknik kimia bidang biokimia.  Dalam study ini nampaknya semua bisa direkayasa secara genetika, Disaat  merekayasa/mengubah struktur DNA/gene untuk mencapai sesuatu yang inginkan maka ada kegalauan hati ini jika tanpa iman. Dalam LOGIKA INI, apalagi yang tidak bisa direkayasa dalam scoup cell tentunya. Wajar kalau para ilmuan menjadi ateist karena mereka dapat melakukan hal-hal ini, cotoh saja seperti Richard Dawkin. Tapi saya sangat beruntung karena saya mengenal YESUS, Yesus  adalah satu satunya sample yang membedakan pemahaman antara MATI secara genetik/ cell dan bangkit secara Rohani, dalam arti logika manusia hingga rekayasa genetika itu akan berakhir di kematian, tetapi didalam Yesus, kehidupan dalam dimensi rohani hingga naik ke sorga. Disanalah penulis pribadi bersyukur kepada Tuhan mengenal Tuhan hingga sampai ke ROH, sehingga ilmu ini membuat kita dapat membedakan antara logika hidup secara natural alamiah dan rekayasa hingga ke logika rohani didalam Yesus.

Inilah masanya saat ini saat kasih karunia TUHAN didalam ROH KUDUS menjadi satu dengan kita karena manusia masih memiliki Roh Kudus sebagai roh penolong seperti kata alkitab. Tuhan akan mengenal kita berdasarkan ROH MANUSIA KITA/Kerohanian kita. Sehingga nanti pada masanya  kita akan menjadi kaum pemenang yaitu kaum kudus yang Terangkat kesorga. Bagaimana pengajaran yang membuat setiap orang memilki pengharapan yang seperti itu?

Oleh arena itu gereja harus berbenah jangan sampai gereja hanya cendrung  sebagai organisasi moral. Harus berubah menjadi organisasi rohani. Jangan sampai kepentingan organisasi mengalahkan kepentingan rohani. Gereja seharusnya menghasikan manusia gereja, mempelai anak domba, itu semua dapat dipahami hanya secara rohani. Bagaimana membentuknya? nilah tugas gereja  

Dalam logika rohani, musik dan sejenisnya adalah pelengkap, kita dapat berkebaktian dimana saja walau tanpa musik sekalipun, Karena intinya bagaimana menyamakan frekwensi rohani kita dengn ROH TUHAN didalam kuasa Roh Kudus. Itu jauh lebih penting dari sekedar hanya karena mati lampu dan ketidak ada musik yang bingar menjadikan semua mencari kepuasan lain.


Kejutan dari TUHAN (Surprises from GOD)

Apakah yang dapat membuat kita terkejut, wow amazing? Hal yang membuat kita terkejut adalah TUHAN yang telah menjadi Manusia didalam YESUS. Keterkejutan itu terus bertambah ketika kita melihat perbuatan-perbuatanNYA yang ajaib. Wow luar biasa, disaat Yesus mengubah air menjadi anggur. Menghidupkan kembali Lazarus, menghidupkan kembali anak YAIRUS, memberikan kesembuhan kepada orang sakit yang pendarahan sembuh, buta melihat, lumpuh berjalan dan seterusnya. Semua itu membuat orang terkejut dan berkata wow amazing.
TUHAN adalah pencipta langit dan bumi dan segala isinya, Yesus menunjukkan bagaimana Ia memiliki kuasa untuk itu. Yesus menghentikan badai, mengutuk pohon ara memberi makan lima ribu orang dari sekian pootong ikan dan roti. Wow surprised. Apakah dunia tidak dapat melihat hal ini untuk mengenal siapakah YESUS? Why?
Dunia ini dibuat terkejut/surprised dengan apa yang mereka lihat didalam perbuatan Yesus, bahkan didalam YESUS sendiri seperti, DIA yang adalah TUHAN yang harus mati disalib? Orang yang tidak mengenal jalan/program penyelamatan TUHAN didalam Yesus berkata, itu pemahaman yang bodoh, itu sebuah pembodohan, bagaimana mungkin  Anak TUHAN harus mati demi manusia yang berdosa? Sesunguhnya mereka sedang terkejud wow surprised bagaimana mungkin itu terjadi. Tapi karena mereka tidak mengenalNYA mereka mengatakan itu sebuah kebodohan.
Yesus bukan sekedar mati, tetapi setelah tiga hari, Ia bangkit mengalahkan kematian. Dia bangkit dan melakukan berbagai aktifitas bersama manusia, Dia didalam DIMENSI KEBANGKITANNYA bahkan melakukan kembali mukzijat saat bersama murid-murid dan akhirnya Ia juga terangkat kesorga kembali ke sorga karena Ia adalah ALLAH yang dari sorga turun kebumi ini dan kembali ke sorga. Karena Ia lah TUHAN dan Juru Selamat manusia. Wow amazing, you can recognize who Jesus is? 

Janjinya akan hal sorga akan datang ROH PENOLONG yang turun dari sorga dan semua itu terjadi dan wow ada kuasa yang turun diberikan pada murid-murid dan itu terjadi. Kuasa-kuasa itu terjadi dan menjadikan sesuatu perubahan terhadap murid-murid. Wow disanalah ada kuasa pada Petrus didalam dalam nama Yesus untuk menyembuhkan saat itu. Lihatlah kuasa kemuliaan TUHAN itu ada pada kehidupan orang percaya dan semua itu dimulai dengan NAMA YESUS.

Dari pengalaman alkitab ini maka kita sdh memiliki pengalaman hal TUHAN memberikan SURPRISED kepada dunia ini sehingga kita sdh mengenal pebuatan-perbuatan itu. Untuk itu kita tidak perlu terkejut dengan perbuatan-perbuatan dunia ini kepada kta. Jika ada orang yang membenci kita karena peruatan kita didalam TUHAN, ngatlah bahwa Yesus sudah mengalaminya bahkan hingga disalibkan dan mati. 
Yoh 15:18 Jikalau dunia membenci kamu,   ingatlah bahwa ia telah lebih dahulu membenci Aku dari pada kamu.
Sehingga kita jangan terkejut akan hal hal seperti itu karena demikianlah dunia ini telah sedemikian rupa dalam melihat kemuliaan TUHAN didalam Yesus. 
1 Yohanes 3:13  Janganlah kamu heran, saudara-saudara, apabila dunia membenci kamu.
Dalam banyak hal  sebagai pengikut Kristus, kita sudah diperingatkan bahwa jangan surprise kalo dunia bakalan benciita. Terkadang kita harus menghadapi permasalah dari apa yang kita lakukan walaupun itu atas nama KASIH, SUKACITA, PENGORBANAN dan sebagainya. Untuk semua itu kita juga dapat belajar bahwa, didalam permasalah yang kita hadapi, didalam permasalahan yang menimpa, untuk semua itu kita serahkan kepada TUHAN karena pada waktunya TUHAN akan memeberikan surprise kepada kita.
Lakukanlah semua didalam TUHAN, BERSUKACITALAH DALAM SEGALA HAL sehingga kita berada dalam RENCANA TUHAN yang terbesar yang menjadi surprise yang terbesar untuk kedatanganNYA kembali bagi kita bangsa pemenang yaitu Keselamatan KEKAL MENDAPATKAN SESELAMATAN KEKAL, MERAJA BERSAMA KRISTUS DAN  MASUK KEDALAM JERUSALEM BARU...AMEN

Terinspirasi dari Khotbah Ev. Juanita Price Herbard; Ray Of Hope Director. di TICC Tainan Taiwan, Isi tanggung jawab penulis.