INDAH HARI-HARI BERSAMA TUHAN

Mungkin ini adalah suatu cara yang diberikan Tuhan kepada saya untuk menyampaikan pengalaman dalam mengenal dan menikmati Tuhan.
Saya merasakan masih banyak sekali diantara kita yang sulit mengenal Tuhan secara riil, hal ini saya rasakan ketika kita melihat/mencoba melihat Tuhan dari sudut yang berada di luar Tuhan.
Pada Tulisan saya ini saya mengajak kita melihat Tuhan dari sudut Tuhan yang adalah Roh, melalui pemahaman lebih lagi akan Prinsip Roh itu sendiri.

Thursday, December 18, 2008

Berpikir Positif Selalu (sebuah pengalaman pribadi)


(dengan cara menyerahkan segala perkara kepada Tuhan didalam doa kita)
Saudara didalam nama Yesus: Bode Haryanto Tarigan
Dari sebuah rumah kontrakan di sekitar komuter UKM Bangi, Malaysia

Ini adalah sebuah pengalaman untuk selalu berpikir positif. Pengalaman ini juga akan menuai arti betapa pentingnya menyerahkan setiap hari kita didalam doa kepada Tuhan. Dengan doa kita masuk kedalam rencana Tuhan yang panjang yang pada saat ini (2008) baru saya sadari bahwa semua itu adalah baik.

Ada beberapa hal yang harus kita ingat dan lakukan di dalam hidup kita sebagai orang percaya:
1. Kita seharusnya menyerahkan sepenuhnya hari-hari kita kepada Tuhan. Didalam doa pagi hari kita katakanlah: Ya Tuhan kuserahkan hari ini sepenuhnya kedalam tanganMu, berkatilah aku hari ini, jadikanlah semua baik sesuai dengan kehendakMU. Amin
2. Kita menginginkan sesuatu. Kita harus berusaha mendapatkannya dengan mengikuti aturan main yang telah ditentukan. Kita telah siap sedia menerima segala konsekwensinya, dan kita tak lupa mendoakannya agar menjadi pantas untuk mendapatkannya.
3. Kita harus sadar bahwa kita senantiasa mengalami pasang surut dalam hubungan kita dengan Tuhan. Contohnya adalah mungkin pelayanan kita kepada Tuhan ditengah gereja sedang surut. Mungkin juga dan banyak kesalahan yang tidak pantas kita lakukan sebagai orang percaya seperti mendongkol, bermalas-malas, cengeng, tidak focus dalam belajar, bersungut-sungut/kekanak-kanakan, angap enteng dan sebagainya, sehingga kadang kala, pada saat yang sudah sangat mendesak baru menyadari dan berpaling kepada Tuhan.

Pengalaman ini dimulai setamat S2 dari ITB tahun 2000. Saya kembali ke USU, lalu diserahi tugas mengajar Matematika Teknik Kimia I dan Operasi teknik kimia 2. Pelajaran ini termasuk sulit karena pembahasannya hingga tahap aplikasi matematika atau matematika terapan khususnya kepada bidang keahlian teknik kimia. Sebagai seorang staf pengajar baru itu merupakan tugas yang cukup berat. Disisi lain mata kuliah yang saya kuasai dan usulkan mengajarkannya ternyata juga tidak di setujui. Dalam sebuah rapat, saya sempat menyampaikan protes kepada ketua departemen waktu itu, karena saya merasa tugas ini lumayan berat dan akan sangat menyita waktu untuk mempersiapkannya. Namun protes saya tidak ditanggapi dan saya tentunya merasa sangat jengkel. Dengan penuh kekecewaan dan dongkol saya harus menerima tugas itu.

Untuk mempersiapkan pelajaran ini, berhari-hari saya harus mengurung diri, untuk membaca banyak buka dari buku Righ, Jason-Jeffery, Rice and Do hingga beberapa buku berbahasa Indonesia, dan juga persiapan membuat slide dan seterusnya. Kerja keras dan kedongkolan berjalan bersama-sama sehingga tugas ini semakin berat saja. Walaupun Sebagai seorang percaya saya selalu berdoa dan minta Tuhan memimpin hidup ini sehari-hari, toh kenapa saya harus mendapat beban seberat ini. Saat itu saya belum mengerti apa rencana Tuhan.

Saat mengajar pertama, semua dilakukan sambil terseok-seok, membuktikan rumus dipapan tulis kadang berulang-ulang karena tidak dapat selesai hingga akhir jam kuliah sebelumnya. Kadang kala waktu 2 jam tidak cukup sehingga saya menambah waktu sendiri, ditengah komplain mahasiswa yang mungkin merasa terpaksa harus duduk belajar lebih lama. Kecapeaan itu terasa lebih, padahal honor mengajar mata kuliah ini dibanding dengan matakuliah yang hanya membaca dan menerangkan seperti biologi adalah sama.

Huuuuuuuuhhh, keterlaluan, saya sangat menderita. Demikianlah yang terjadi, sekali lagi, beban itu semakin berat karena saya melakukannya dengan bersungut-sungut. Saya mengangap ketua departemen sangat tidak fair, memberi dua matakulia yang berat. Gilanya lagi, di semester berikutnya juga tidak berubah, matematika teknik kimia 2 dengan aplikasi numerik, ditambah pelajaran operasi teknik kimia 1 yang semua adalah menghitung dan menghitung. Saya kok dikerjai terus nih, kedongkolan terus meraja. Disisi lain saya tetap berdoa dan berharap Tuhan memberikan kepintaran untuk mempersiapkan semua itu. Saya belum sadar bahwa saya dibiarkan oleh Tuhan untuk diproses sedemikian rupa.

Demikianlah saya melakukan semua itu, karena bersifat matematis semua pelajaran itu terasa semakin mudah saja dari tahun ketahun dan saya mulai menikmatinya. Dari permodelan, sistem pemodelan, aplikasi model teknik kimia berdimensi I, II dan III hingga aplikasi numerik dan sebagainya semua semakin nikmat saja. Kekesalan itu berubah menjadi kenikmatan. Saya merasa saat itu berhasil mengalahkan sebuah tantangan itu. Tapi saya tetap tidak mengerti apa rencana Tuhan akan hal itu.

Hingga tahun 2005 saya masih berangapan bahwa ketua departemen telah mempersulit hidup saya minimal dari 2001-2002. Entah apalah motivasi beliau apakah negative (ingin mengerjai saya) atau positif (ingin mentreatment saya agar lebih baik lagi) tapi yang pasti hal itu sempat membuat hidup saya sangat tidak nyaman.

Ketika mengambil S3 di Taiwan 2005, tantangan lain datang lagi. Pertama datang ke departemen teknik kimia di NCKU Tainan, semua masih tertulis dalam bahasa China-mandarin. Semester 1 dan 2 tahun 2005/2006, semua informasi hingga pengajaran di kelas masih berbahasa mandarin. Rasanya seperti tertipu, mereka menawarkan menerima student international namun kenyataanya mereka belum siap. Saya adalah satu-satunya mahasiswa doktor internasional di departemen teknik kimia. Yang pasti, saya tidak punya kawan untuk bertanya dan berdiskusi, semua harus dikerjakan sendiri. Satu-satunya kawan S3 dari Indonesia ada di jurusan Teknik Elektro, yang tentunya tidak memiliki hubungan dengan teknik kimia. Banyak masalah yang dihadapi di universitas ini, dari janji bantuan dana hingga mendapatkan pembimbing (advisor), awalnya semuanya tidak jelas. Tapi saya berusaha terus bertahan. Hanya satu yang saya pegang, mengapa Tuhan membiarkan saya ada disini. Didalam doa setiap pagi saya menyerahkan hari-hari ini kepada Tuhan, pasti semuanya ada dalam rencana Tuhan, itulah keyakinan saya. Saya tidak melakukan protes, saya tidak memberontak, saya hanya meminta Tuhan membantu dalam setiap perkara yang dihadapi saat itu.

Tuhan menguatkan hati saya dengan memberi pengertian untuk tetap berpikiran positif dan optimis. Saat itu sesungguhnya bekal untuk memberontak dan mengarahkan kekeinginan negative adalah sangat besar. Keinginan untuk meningalkan saja program S3 ini yang begitu rumit pernah muncul dalam pikiran ini. Dapat anda bayangkan, saat itu, untuk bersekolah, saya harus berpisah dengan istri yang sedang sekolah DBA (S3) di Malaysia. Sementara si Avenia, anak kami waktu itu harus dititipkan dengan orang tua di Indonesia. Sampai di Taiwan, saya menemukan banyak perkara yang tidak jelas dan rasanya seperti sulit untuk dilewati, seperti yang diterangkan pada paragraph di atas. Namun sekali lagi, Tuhan tetap menguatkan hati saya.

Saya baru merasakan manfaatnya telah digodok selama 3 tahun untuk memahami matematika teknik kimia ketika saya harus belajar sendiri pada tahun pertama (semester I dan II) belajar di Taiwan, semua masih berbahasa mandarin. Dengan pengetahuan nol bahasa mandarin maka otomatis saya harus belajar sendiri dari text book. Dengan bermodalkan pengalaman itu saya akhirnya dapat menyelesaikan seluruh 8 matakuliah dengan baik.

Saat ini saya sadar, bahwa Tuhan pada tahun 2001-2003 secara langsung atau tidak langsung melalui ketua departemen teknik kimia USU membiarkan saya diolah/di treatment sedemikian rupa sehingga saya dapat mengembangkan wawasan dengan mempelajari matematika teknik. Hal itu juga ternyata agar membuat saya tetap konsisten untuk belajar secara mandiri, karena ternyata pada tahun 2005-2007, saya harus menghadapi masalah yang sama yaitu harus belajar secara mandiri di tanah Taiwan itu.

Entah apapun motivasi ketua departemen pada saat itu mungkin positif atau negative, yang pasti apa yang telah dia lakukan itu membuahkan hasil yang dapat memudahkan menyelesaikan masalah saya di saat memerlukannya. Saya belum menanyakan kembali kepada ketua departemen apa sesunguhnya motivasinya, namun saya rasa itu tidak penting. Yang penting adalah sebagai seorang percaya saya telah melakukan suatu kesalahan. Setiap pagi saya berdoa kepada Tuhan dan menyerahkan hari-hari saya sesuai dengan kehendakNya, namun saya belum sangup menerima tantangan itu dengan iklas sehingga ada saja keinginan untuk memberontak dan mendongkol yang sesunguhnya tidak perlu karena kita telah menyerahkannya kepada Tuhan.

Ini adalah sebuah pengalaman juga buat kita, bahwa didalam Tuhan sesunguhnya kita telah sedang dipersiapkanNya. Dimanapun kita bekerja, ingatlah untuk menyerahkan hari-hari kita kepada Tuhan, dan cobalah rela menerima beban yang kita terima didalam tugas kita walaupun itu lebih sulit dibandingkan dengan sejawat kita, karena ternyata Tuhan sedang mempersiapkan kita untuk tetap menjadi pemenang di tantangan yang lebih berat di masa yang akan datang. Benarlah bahwa di dalam Tuhan semua itu akan indah pada waktunya.

Pengalaman ini juga mengajak kita agar tetap setia dan patuh di dalam Tuhan sehingga tidak mudah dongkol dan bersungut-sungut. Di dalam Tuhan kita semakin bertanggung jawab akan pekerjaan kita. Di dalam Tuhan ternyata kita semakin kuat dan tegar, karena mata rohani kita menghibur jiwa kita, sehingga kita dapat bersyukur di dalam permasalahan yang kita hadapi.
Buat Ibu ketua (2000-2003) yang sengaja atau tidak sengaja membaca tulisan ini, saya ucapkan terima kasih banyak, semoga Tuhan merahmati kita semua

Mukjizat Tuhan (Didalam Tuhan tidak ada yang mustahil)

Saudara didalam nama Yesus: Bode Haryanto Tarigan
UKM Bangi, Malaysia

Mukjizat adalah sesuatu hal yang hampir mustahil menurut akal manusia namun karena sesuatu kekuatan maka hal itu dapat terjadi. Membangkitkan Lazarus dari kematian adalah sesuatu yang mustahil bagi manusia namun hal itu terjadi oleh Yesus. Mukjizat Tuhan dibuatkan agar orang-orang yang percaya semakin dikuatkan.

Dimasa ini tentunya mukjizat Tuhan bekerja secara pribadi lepas pribadi kepada orang yang mengharapkannya. Mukjizat Tuhan adalah sebuah fenomena diluar akal manusia. Fenomena mukjizat Tuhan dapat terjadi disaat seseorang sudah habis akal karena seseorang telah mengangap apa yang telah ia upayakan telah mencapai titik maksimum sehingga menghasilkan sebuah kondisi yang kita sebut saja sebuah kepasrahan (bukan putus asa) dalam arti positif yaitu berjuang terus dan tak lupa berdoa.

Sebuah Mukjizat yang saya alami di sekitar oktober 2008. Ini adalah sebuah fenomena yang menurut pengalaman rohani saya merupakan sebuah mukjizat Tuhan. Sebagai pelaku, saya merasa sudah habis akal dan hanya berpasrah sepenuhnya kepada Tuhan akan hasilnya. Apalagi ini menyangkut masa depan, saya merasakan Tuhan membantu menyelamatkan umur, masa depan, karir bahkan harga diri.
Ringkas kata, kejadian ini terjadi pada saat ini dimana saya sedang mengikuti pendidikan doktor di NCKU Taiwan. Untuk mendapatkan predikat PhD candidate diwajibkan harus lulus ujian kualifikasi maksimum 6 kali ujian dalam kurun waktu 3 tahun. Jika tidak lulus maka mahasiswa tersebut secara otomatis akan ter droop out. Saya sudah mengikuti 5 kali ujian kualifikasi doktor namun tidak satupun mata kuliah pun yang lulus hingga Pebruari 2008. Kesempatan terakhir adalah ujian ke 6 dibulan September 2008. Dapatkah anda bayangkan bagaimana tekanan yang saya alami, bagaimana saya hampir putus asa menghadapi semua itu. Tekanan dari pembimbing karena telah habisnya kepercayaan beliau kepada saya. Tekanan dari lingkungan, tekanan yang seolah-olah menuduh saya bodoh dan gagal, serta dari perasaan sendiri, semua bersatu untuk menghancurkan saya saat itu.
Bagaiman saya dapat mengalahkannya serta diubahkan dan dikuatkan didalam kepasrahan menghadapi kenyataan tersebut, hingga saya berpaling dan menemukan bahwa di dalam Tuhan tidak ada yang mustahil. Bagaimana semua itu dapat menjadi kenyataan, saya dapat lulus dua matakuliah sekaligus dengan nilai yang cukup luarbiasa. Kekuatan apa yang telah membimbing saya? Mukjizat Tuhan itu adalah bagaimana mungkin dapat lulus 2 mata kuliah sekaligus sedangkan selama ini untuk lulus satu pun tidak mampu. Untuk lebih lengkap dapat di baca kesaksian di bawah ini.
Di tempat saya kuliah S3 di teknik kimia NCKU Tainan Taiwan, berlaku model pendidikan di Amerika (US). Mahasiswa S3 wajib mengikuti minimal 6 matakulaih (18 SKS), lalu harus lulus ujian kualifikasi doktor (PhD candidate) dan wajib mempublikasi minimal 2 buah tulisan ke jurnal internasional dan terakhir membuat thesis doktor. Kesempatan ujian PhD candidate adalah 6 kali dalam kurun tiga tahun pertama. Ujian ini mewajibkan lulus 2 matakuliah, bagi sebagian mahasiswa untuk lulus ujian ini tidaklah sulit namun bagi sebagaian lain adalah cukup sulit. Rata-rata student mampu meluluskan 2 matakulaih kualifikasi setelah menempuh ujian 3 hingga 4 kali.

Ujian kualifikasi doktor adalah sebuah langkah yang harus dilewati, dimana jika pada tahun ketiga seorang mahasiswa tidak dapat lulus, maka dia secara otomatis akan ter drop out dari departemen Teknik Kimia NCKU. Dalam hal ujian kualifikasi doktor hingga kesempatan kelima saya belum berhasil lulus satu matakuliah kualifikasi sama sekali. Tahun pertama focus saya terlalu banyak bagaimana untuk menyelesaikan matakuliah segera. Hal ini sangat penting saat itu karena nilai dari ujian matakuliah sangat berpengaruh terhadap bantuan dana yang disediakan NCKU yang merupakan reward dari hasil belajar kita. Selain itu, kami diwajibkan untuk melakukan eksperiment sejak semester pertama mengikuti proyek dan bidang keahlian pembimbing/advisor.

Hingga ujian ke 4 Ujian kualifikasi doktor tidak satupun yang lulus, namun satu matakuliah bernilai 86 sesunguhnya hampir lulus karena nilai kelulusan adalah 90 (dari total nilai maksimum 150). Saya mengajukan permohonan ke komite penilai, dengan harapan mereka mau meluluskan dengan membantu nilai yang saya peroleh tersebut. Namun hasilnya adalah bahwa keputusan telah final dan tidak boleh digangu gugat. Saat itu saya mulai mengerutu seola-olah mereka tidak memiliki kekurangan. Padahal di tahun 2005 kedatangan saya pertama, mereka sama sekali belum siap. Semua masih dalam kondisi serba China dan China. Jiwa saya sedikit terusik, kemungkinan lulus sudah semakin kecil dan sulit. Saya merasa sudah mempersiapkannya dan belajar dengan baik. Semua itu membuat hati ini semakin kecut bahwa disini di teknik kimia NCKU menerapkan sistem kemampaun murni.
Beberapa kawan yang memberikan nasehat mengatakan saya kurang pendekatan kepada profesor-profesor di sana. Tetapi mereka salah, karena saya tidak pernah memiliki kesulitan untuk berinteraksi dengan siapa saja. Sebagian profesor disana adalah teman saya dalam bermain tenis meja, studi tour bersama dan seminar bersama. Kami saling sapa dan berdiskusi dalam berbagai kesempatan. Tapi demikianlah kenyataanya, ini adalah sebuah pelajaran sangat berharga bagi saya, persahabatan dan keramah-tamahan tidak boleh mempengaruhi profesionalisme, idealisme dan objektifitas. Padahal apa yang saya alami dan lihat di Indonesia bahkan sekaliber PTN ternama tidak terlepas dari perkoncoan (KKN) yang kental. Mental ilmuan yang seharusnya idealis jika sampai di Indonesia banyak berubah menjadi conditional dan untuk memenuhi target politik.

Ujian ke 5, saya memperoleh nilai ujian yang lebih parah satu bernilai 66/150 dan satu lagi 57/150, semakin jauh dari nilai kelulusan 90/150. Saat itu, saya tidak mau lagi melakukan protes, saya hanya berdiam diri merenungkan nasib, serta mencari alternative yang mungkin segera saya lakukan. Saat itu saya telah berancang-ancang akan pindah ke universitas lain di Taiwan atau kembali dulu ke USU dan melanjutkannya disana. Hasil renungan itu, saya diskusikan ke advisor, saat itu advisor saya sudah menawarkan dua pilihan: 1. Mengundurkan diri sekarang. Atau 2. Tetap di sini hingga enam bulan terakhir dengan focus pada eksperimen yang akan dilanjutkan nanti di USU dan juga sekalian tetap mengambil kesempatan ke 6. Waktu itu saya memutuskan mengambil pilihan kedua dengan focus riset untuk dilanjukan di USU jika droop out.

Saya sudah melaporkan kepada orang tua di Indonesia dan istri bahwa saya sudah menyerah. Syukurnya mereka dapat menerima dengan tenang dan bahkan istri saya sama sekali tidak mempermasalahkannya. Ternyata, dalam pikiran istri saya berharap agar dapat segera mendampinginya dan membawa bersama anak-anak dari Medan ke Malaysia di tempat dia sedang menimba ilmu akutansi (DBA) saat ini. Saya sendiri juga tidak lagi mempersoalkan hal ini, kegagalan itu sepertinya sudah tinggal menunggu waktu. Walaupun ilmu saya sudah semakin bertambah namun kegagalan membawa gelar adalah kegagalan yang sesunguhnya.

Saya pernah berpikir bahwa Tuhan sungguh kejam. Saya merasa semuanya sia-sia, 3 tahun berpisah dengan keluarga, tiga tahun usia terbuang, tiga tahun karir terhambat, Tuhan sungguh kejam. Disisi lain, saya merasa tidak melakukan kesalahan apa-apa, saya merasa berada di dalam sistem Tuhan selama ini. Saya tidak melakukan perbuatan perzinahan walaupun harus jauh dari istri dan sekitar saya, mahasiswa-mahasiswi melakukan aktifitas free sex. Saya tetap aktif melayani di gereja TICC walaupun hanya sebagai anggota biasa (2005-2007). Saya rajin menulis kesaksian rohani dan juga rajin merangkum khotbah di TICC dan mengirimkannya ke milis GBKP. Saya pernah berpikir saat inilah saya akan dipermalukan, lebih baik stop menulis kesaksian rohani dari pada kegagalan saya menjadi kesaksian yang negative bagi saudara-saudara di GBKP yang membacanya. Namun di dalam hati saya sesunguhnya jauh lebih takut putus hubungan dengan Tuhan daripada hanya sekedar droop out dari NCKU. Hal ini saya nyatakan pada kesempatan ini karena sudah begitu banyak tangan Tuhan menolong disepanjang hidup saya hingga saat ini.

Memulai awal semester ke-6 saya benar-benar menikmati hari-hari terakhir saya di Taiwan. Setiap hari eksperiment mempersiapkan basis penelitian yang akan dibawa ke USU. Pada saat bersamaan di awal semester itu, dilakukan pemilihan kommite di sidang jemaat gereja TICC. Mereka memilih saya sebagai salah satu anggota komite gereja, dan saya terima saja. Saya hanya berpikir, ya biarlah sekalian menambah pengalaman bergereja. Selain itu saya pernah berpikir bahwa Tuhan mungkin sedang menguji kesetiaan saya, mungkin selama ini terlalu sombong dan arogan, mungkin Tuhan marah karena saya banyak menulis mengenai MELIHAT TUHAN DARI SISI TUHAN YANG ADALAH ROH, mungkin dan mungkin.

Empat bulan terakhir sebelum musim ujian, kekuatan itu datang. jika selama ini saya berpikir ke arah yang lemah dan cendrung negatif, namun saat iti berubah ke arah yang kuat dan positif. Karena sering membahas alkitab maka kalimat DIHADAPAN TUHAN TIDAK ADA YANG MUSTAHIL selalu mengiang di telinga ini. Ahhhh biarlah habis-habisan, saya harus mencoba semaksimal mungkin, kalau harus gagal ya gagalah tapi harus tetap semangat karena di hadapan Tuhan tidak ada yang mustahil. Semagat itu datang sedemikian, dan keyakinan akan datangnya pertolongan Tuhan semakin besar. Kuasa Roh Kudus memberikan kekuatan yang sangat besar. Ada beberapa hal yang saya lakukan saat itu: 1. Belajar dengan tekun (bertanya dan berdiskusi dengan kawan-kawan taiwanis bahkan hingga mengingat rumus sambil berjoging di stadium NCKU, selain itu juga belajar online dari youtube) 2. Tetap bekerja di laboratorium (mempersiapkan basis riset) 3. Tetap melayani di TICC sebagai komite khusunya bagian bible study. 4. terus mengirim hasil khotbah dan bible study ke milis GBKP hingga 2 bulan menjelang ujian. Satu hal yang selalu saya sampaikan dan doakan Ya Tuhan, jika aku lulus atau gagal pun, aku berjanji untuk tetap melayani Mu dimanapun aku berada. Tolonglah anak Mu ya Tuhan.

Sejak itu saya selalu mengontak Bapak, mamak dan istri tercinta untuk mendoakan persiapan ini. Bapak selalu bilang Yahweh akan menolong saya, demikianlah keyakinan bapak. Mamak lebih fleksibel, lakukan yang terbaik namun kalau tidak sanggup jangan disesali. Istri selalu bilang mukjizat akan terjadi, abang tetaplah semangat belajar. Gereja TICC juga mendoakan setiap minggu dalam doa syafaat. Oh God, why is Bode here with us now. He needs You very much. Give him, Your blessing. Terkadang ingin menagis hati ini disaat pendeta dan saudar-saudari mendoakan saya, kenapa harus begini sulit Ya Tuhan, kenapa harus terjebak di dalam kondisi ini yang Tuhan, semua terserah kepada Mu ya Tuhan.

Walaupun harus melakukan semua aktifitas di atas, namun ketika belajar seperti ada yang mengajari, kepung bab ini, bom disini, sehingga seperti semua terfokus dan terarahkan. Saya merasa belajar menjadi lebih enak dan ternikmati. Salah satu pelajaran dari buku setebal 650 halaman habis terkepung. Pelajaran kedua setebal 900, halaman yang semua harus dikuasai, namun saya mengikuti hati nurani ke dalam pikiran yang menjadikan lebih mudah dan focus sehingga semuanya seperti lebih mudah. Saya memiliki keyakinan Tuhan selalu datang menolong sehingga ada perasaan pasrah dan berserah kepada Tuhan, mungkin hal itu yang membuat tekanan menjadi berkurang dan menjadi lebih focus belajar. Nothing to lose, mungkin istilah yang lebih tepat artinya dengan berserah pada Tuhan bahwa kita merasa masa depan kita terjamin, sehingga kita melakukannya dengan suka cita, selain itu saya memiliki keyakinan bahwa kalau saya harus gagal Tuhan telah mempersiapkan masa depan saya. Semuanya saya serahkan dalam Tuhan, biar Tuhan berkarya.

Hingga ujian tiba semua pelajaran telah terkuasai dengan baik. Beban mengikuti ujian semakin berkurang karena kepasrahan dan disisi lain kekuatan semakin besar karena keyakinan bahwa dihadapan Tuhan tidak ada yang mustahil itu, semakin membara dihati. Ujian yang berlangsung dua hari Kamis dan Jumat dapat dilewati dengan baik. Sepertinya kekuatan itu memberikan pengertian yang lebih saat itu. Semangat ternyata menjadi modal yang luar biasa didalam menghadapi ujian sekalibar kualifikasi doktor. Saya yakin Tuhan membantu saat itu.

Ujian biasanya diumumkan 3 minggu hingga sebulan setelah ujian. Pada bulan Oktober hasilnya pun di umumkan. Saya lulus dua matakuliah dan berhak mengunakan predikat PhD candidate. Hebatnya lagi nilai ujiannya juga tidak kalah tinggi yaitu 127/150 dan ujian kedua 99/150. Ini bukan angka yang bias bagi saya dari 66/150 pada ujian ke 5 menjadi 127/150 pada ujian saat itu (150 adalah total nilai maximum), dapatkah anda bayangkan bahwa saya telah menjawab dengan hampir sempurna. Saya mendapat 57/150 pada ujian ke 5 menjadi 99/150 pada saat itu. Betapa luar biasanya saya, kekuatan manakah yang telah membantu saya? Tidak disangka dan diduga, ternyata apa yang saya yakini telah menjadi kenyataan. Saya yakin ini adalah sebuah Mukjizat Tuhan bagi saya, yang telah mengubahkan yang selama ini tidak mungkin menjadi mungkin. Ajaib Tuhan karena didalam Tuhan tidak ada yang mustahil.

Salam dari seorang yang sedang bersuka cita,
Bode Haryanto Tarigan, ST (USU), MT (ITB), PhD candidate (NCKU).

Tuesday, December 2, 2008

Jerusalem Baru (Kepatuhan dan Kesetiaan)

Saudara di dalam Tuhan Yesus:
Bode Haryanto Tarigan, Jemaat di GBKP Simp. Marindal, Medan Indonesia

Menghadiri kebaktian di GBKP Simpang Marindal Medan yang di bawakan seorang pertua mengerakkan hati ini untuk menambahkan akan pembahasan Jerusalem Baru yang menjadi bahan khotbah pada minggu 23 November 2008.

dari Kepatuhan dan kesetiaan ===== masuk ke Kerajaan Surga ===== menuju Jerusalem Baru
Pembahasan dari Wahyu 21, sesunguhnya tidak dimungkinkan dalam satu kali khotbah saja. Wahyu 21 adalah hal KEABADIAN YANG AKAN DATANG, bagaimana kita sampai ke keabadian yang akan datang itu tanpa membicarakan seluruh rangkaian perjalanan sejarah alam semesta ini, adalah sebuah pembahasan yang mungkin diselesaikan dalam satu semester berjalan.

Dalam sebuah buku dikatakan bahwa alam semesta ini didalam kaca mata alkitab dapat dibagi dalam 6 masa berjalan dari:
1.Keabadian Lampau,
2.Zaman sebelum Hukum Taurat,
3. Zaman Hukum Taurat,
4. Zaman Kasih Karunia (yang sedang berlangsung saat ini),
5. Zaman Meraja 1000 tahun (kedatangan Yesus I),
6. Zaman Kekekalan Yang Akan Datang (Jerusalem Baru/JB).
Keenam periode ini adalah sebuah rangkaian yang sedang berjalan dan saat ini kita masih berada di ZAMAN KASIH KARUNIA.

Zaman kasih karunia akan berakhir, dimana tidak adalagi kasih karunia yang tertingal di dunia ini, semua kaum kudus baik yang mati dan yang hidup akan terangkat ke surga. Mereka yang terangkat kesurga adalah orang-orang kudus, adalah manusia-gereja (gereja-rohani) yang menjadi pemenang hingga akhir hidupnya. Roh Tuhan (Roh Kudus) dan kaum pemenang akan meninggalkan bumi menuju surga. Bumi akan dibiarkan jatuh kedalam dosa, karena masanya untuk penyelamatan manusia telah berakhir. Zaman kasih karunia akan berakhir dengan ditandainya awal dari masa penderitaan yaitu periode anti kristus. Kaum anti Kristus akan berkuasa diseluruh dunia, bumi akan semakin kacau balau, semua akan dikendalikan kaum anti kristus dengan lambang dan symbol tertentu. Mereka yang berusaha setia didalam Yesus akan sangat menderita pada masa itu.

Namun masa anti kristus tidaklah lama, Tuhan akan turun dari surga bersama beribu-ribu kaum kudus untuk menghakimi kelompok anti kristus di seluruh dunia. Mereka akan dihukum dan di bunuh. Bagi mereka yang percaya dengan Yesus dan dapat bertahan akan ikut diselamatkan dan bersama Tuhan menumpas kaum anti kristus. Inilah kedatangan Yesus yang pertama, Kaum kudus dan para pemenang dimasa penderitaan akan Meraja bersama Yesus dimasa 1000 tahun. Masa inilah yang digunakan untuk menghakimi mereka yang tidak percaya. Yang mati dihidupkan untuk dihakimi dan di campakkan ke dalam api hingga kematian yang kedua terjadi. Bagi pengikut Kristus yang tidak setia, yang suam-suam kuku, yang menyerahkan tubuhnya kepada keinginan daging, semua itu baik yang mati akan di hidupkan dan yang hidup akan diproses dan dimurnikan dan dimuliakan selama seribu tahun, namun mereka tidak ikut meraja, mereka juga mengalami penderitaan untuk dipersiapkan bersama-sama kaum kudus yang ikut meraja bersama Kristus masuk ke keabadian yang akan datang yaitu Jerusalem Baru. (paragraf ini disimpulkan dari beberapa sumber dengan perbedaan pemahaman namun berada disekitar pengertian akan keselamatan manusia percaya hingga menanti turunnya/datangnya Jeusalem Baru/keabadian yang akan datang).

Bagaimanakah kita saat ini sehingga kita dapat berhasil masuk ke dalam Zaman Kekekalan Yang Akan Datang (JB) itu? Ini adalah sebuah hal yang sangat prinsip yang harus kita aminkan didalam sepanjang hidup kita. Hal JB adalah sebuah ultimat perjalanan orang percaya. Hal JB sangat terkait dengan perumpamaan Yesus mengenai HAL KERAJAAN SURGA. Yesus memberikan perumpamaan perempuan yang bijak dan bodoh, Tuan yang menitipkan hartanya kepada hamba-hambanya, perjamuan kawin keluarga Raja dan lain sebagainya. Hal Kerajaan Selalu dikaitkan dengan berjaga dan bersiap sedia, kesetiaan dan kepatuhan, kebijaksanaan dan kerelaan. Mereka yang siap setia dan patuh akan mendapatkan kerajaan surga.

Kepatuhan dan kesetiaan kita hanya dapat tumbuh didalam usaha kita pribadi lepas pribadi untuk mengenal Yesus lebih dalam dan lebih intim lagi. Kesetiaan kita akan teruji ketika kita mengandalkan Yesus didalam setiap perkara yang kita hadapi. Kepatuhan kita akan semakin kuat ketika kita memulai melakukan pekerjaan yang menuntut kita semakin berserah kepada Tuhan didalam segala aspek kehidupan kita. Kita patuh karena ternyata merasakan didalam kepatuhan kita semakin kuat dalam berbagai persoalan yang kita hadapi. Kita semakin setia karena Tuhan ternyata membuktikan janji-janjinya didalam perjalanan hidup kita walaupun banyak tantangan yang harus kita hadapi. Kepatuhan dan kesetiaan kita kepada Tuhan membuat kita diubahkan seperti seorang anak kecil yang tulus dan murni yang layak masuk kedalam Kerajaan Surga.

Mereka yang masuk kedalam kerajaan Surga akan meraja bersama Kristus 1000 tahun lamanya. Walaupun kematian datang menjemput maka kematian itu bukan lagi menjadi penghalang bagi mereka untuk masuk ke dalam KerajaanNya, karena mereka akan di bangkitkan dan diangkat ke surga sebelum masa penderitaan datang. Kunci masuk kedalam Jesusalem Baru secara sempurna adalah lebih dahulu masuk kedalam Kerajaan Surga. Keberhasilan seorang Kristen masuk kedalam Kerajaan Surga sangat bergantung dari kesetiaannya dan kepatuhannya. Rancangan khusus Tuhan untuk menguatkan manusia agar tetap patuh dan setia adalah seperti yang dicontohkan oleh Yesus Kristus dan dijamin oleh Roh Kudus.

Kelepasan manusia dari dosa didalam darah Yesus, dan kuat kuasa Roh Kudus yang berada didalam hati setiap manusia percaya membuat kita dimampukan untuk setia dan patuh serta berserah senantiasa kepada Tuhan. RohKudus yang menguasai pikiran kita akan mengarahkan keinginan akal kita kepada keinginan yang mulia dan rohani, sehingga keinginan akal pikiran kita mampu mengalahkan keinginan daging kita sehingga kita dapat hidup kudus.

Kepatuhan dan kesetiaan kita didalam Tuhan Yesus adalah modal utama kita untuk diubahkan semakin kudus hari lepas hari. Kepatuhan dan kesetiaan kita hingga akhir hidup kita merupakan modal rohani kita untuk masuk kedalam kerajaan surga dan meraja bersama Kristus, hingga ke keabadian yang akan datang atau Jerusalem Baru.
Kiranya Tuhan memberikan Roh Kudusnya untuk pencerahan yang lebih dalam lagi.

Melihat Yesus adalah Tuhan Memenuhi Logika Akal dan Rohani

Bro. dalam Yesus: Bode Haryanto, Kuala Lumpur Malaysia.

Tulisan ini mencoba menjawab kegalauan beberapa saudara kita seiman yang mendapatkan informasi bahwa dimana telah difilmkan bahwa Yesus bukanlah mati tersalib melainkan digantikan oleh orang lain, namun Yesus sendiri diselamatkan oleh Allah dibawa naik kesurga. Untuk menjawab kegalauan hati itulah tulisan ini dibuatkan.

Ini adalah sebuah fenomena wajar dan sangat masuk akal, dimana suatu ajaran berusaha memurnikan ajarannya. Disisilain mungkin ada sekelompok orang yang mencoba lebih mengandalkan logika manusia ketimbang logika rohani padahal yang mereka sedang membahas hal yang bersifat rohani. Dengan logika manusia maka tentunya sangat berkeinginan memuliakan sang nabi Isa Almaseh (IA) hingga ke matinya sekalipun harus pula dimuliakan oleh pengikutnya. Itu adalah sangat wajar. Namun kemungkinan juga telah terjadi kesalahan informasi sejak dahulunya dari salah satu ajaran sehingg suatu kejadian yang seharusnya terjadi dengan langkah aktifitas yang sama menjadi berbeda setelah sampai kepada pembakuan ajaran dan di ajarkan kepada jemaatnya. Namun kita tentunya tidak membahas masalah kenapa terjadi kesalahan tersebut, atau motivasi apa dibalik kesalahan tersebut. Yang penting bagaimana Yesus itu memenuhi logika akal manusia dan rohani sebagai Tuhan, inilah yang lebih menarik untuk di bahas.

Kita akan melihat hubungan TUHAN/Yahweh (Allah dalam arti Tuhan bukan nama Tuhan adalah Allah), manusia yang memiliki sifat Tuhan, TUHAN yang memberikan kemuliaanya, dan unsur Tuhan didalam manusia dengan hal masuk ke dalam Syurga.
Ada hal yang sangat prinsip didalam kita melihat syurga, apakah syurga itu?, siapa yang berada disyurga? dan bagaimana dapat mencapai syurga?. Hal-hal ini mungkin sangat sulit untuk dijawab secara pasti didalam ajaran-ajaran agama lain selain ajaran Kristen/alkitab bible yang dengan jelas menerangkan kemungkinan kemungkinan itu dan memenuhi logika manusia dan rohani. Untuk menjawab pertanyaan di atas ada yang harus kita sepakati terlebih dahulu bahwa:
1. Hanya yang berasal dari syurga yang dapat kembali ke syurga.
2. Hanya komunitas Tuhan yang berada di syurga.
3. Hanya yang di muliakan oleh Tuhan/Bapa/Yahweh yang masuk kedalam syurga.

Ketiga hal ini sangat penting kita sepakati agar kita sadar bahwa ada kondisi batas yang harus kita berikan dan sepakati sehingga pembahasan ini lebih mudah di fahami. Salah satu dari ketiga poin diatas terpenuhi maka dapat dengan mudah kita fahami mengapa Yesus bahkan orang-orang kudus di alkitab dan keyakinan orang-orang percaya saat ini untuk dapat dan dilayakkan masuk kedalam syurga mulia.
Poin pertama “Hanya yang berasal dari syurga kembali ke syurga”, ini mengurai pertanyaan baru, Apakah manusia yang dari abu tanah tidak memiliki kesempatan masuk ke dalam syurga? Jika kita cermati kitab Kejadian pada penciptaan Adam dari abu tanah, pada waktu itu untuk memberikan kehidupan kepada abu tanah tersebut, Tuhan menghembuskan ROH dan nafas kehidupan kepada Adam sehingga dia boleh hidup (beraktifitas) dan hidup didalam kuasa roh itu untuk berkomunikasi dengan Tuhan sang pencipta. Hal ini menunjukkan bukti bahwa manusia memiliki unsur Tuhan yaitu roh yang dihembuskan Tuhan sendiri kepada abu tanah tadi. Namun dalam perjalanan hidup Adam dia jatuh dan mati secara roh sehingga hidup diluar hadirat Tuhan, adalah hal yang pernah di bahas diblog ini dengan judul “ Mengenal Roh”.
Seperti tertulis di dalam alkitab bahwa manusia yang bersukacita secara sempurna adalah mereka yang bersukacita secara roh, jiwa dan tubuh (spirit, soul and body). Roh manuisa itu disebutkan seperti TULANG DENGAN SUMSUM BEGITULAH ROH DENGAN JIWA. Manusia memiliki unsur roh didalam tubuh dan jiwanya, sehingga pernyataan alkitab selama ini bahwa manusia yang percaya dan berkenan dihadapan Tuhan, setelah mati akan masuk kedalam kehidupan kekal yaitu syurga adalah sangat mungkin karena manusia memiliki roh yang bersumber dari syurga. Ini membuka pengertian kita bahwa itu bukanlah isapan jempol semata bahkan sangat masuk logika akal dan logika rohani.
Isa Almaseh (Yesus) sendiri adalah manusia yang paling tidak Ia memiliki roh didalam tubuh dan jiwanya sama seperti manusia lainnya. Disisi lain didalam perjalanan hidupnya, Yesus menunjukkan kekuasaannya dengan mukjizatnya bahkan menghidupkan orang yang telah mati. Menghidupkan orang mati sama artinya memberikan suplain nafas dan roh kepada daging (abu tanah) sehinga membangkitkan jiwa (hidup). Siapakah yang mampu memberikan kehidupan itu? Jawabnya hanya Tuhan. Lalu siapakah Yesus itu?

Yesus dalam perjalanan hidupnya menunjukkan mukjizat bahwa Ia adalah kreator (pencipta). Kekuasaannya menghentikan angin putting beliung, memberikan makan lima ribu orang lebih dan lain sebagainya menunjukkan bahwa ia adalah pencipta. Siapakah yang dapat menciptakan yang sesuatu diluar akal pikiran manusia (memenuhi hokum-hukum pengetahuan), yang menciptakan makan dari beberapa potong roti dan ikan untuk memuaskan 5000 orang lebih. Karena Yesus memiliki kuasa untuk meminta dan melakukan itu, karena Ia dan Bapa adalah satu sehingga kekuasaannya untuk mencipta dapat ditunjukkanNya, yang dapat mengilhami dan menyadarkan kita betapa besar kuasa Bapa yang telah menciptakan alam semesta ini. Lalu siapakah Yesus itu?

Poin kedua ”Hanya komunitas Tuhan yang berada di syurga”, sesungguhnya siapa yang dapat mendefenisikan syurga itu? Sebagai orang percaya kita yakin bahwa Tuhan ada di syurga, syurga itu tempat yang kudus dan suci dan mulia. Lalu siapakah yang layak berada di syurga? Jika kita cermati akan hal syurga, maka Tuhan dan komunitas Tuhan yang kudus, suci dan mulialah yang berada di syurga. Apakah Yesus adalah Tuhan? Tentu jawabannya bisa ya namun bias tidak. Namun paling tidak agama Kristen dan Islam percaya bahwa Yesus itu saat ini berada di Syurga. Dapat kita artikan bahwa Yesus itu adalah kudus, suci dan mulia sehingga Ia layak berada di syurga.
Disisi lain Yesus yang mengalami kematian, ternyata bangkit dan naik kesurga berdasarkan apa yang difirmankan di dalam alkitab nasrani. Ini menunjukkan bahwa ada proses kematian, dan didalam kematian ada proses kebangkitan dan didalam aktifitas bangkit sebagai manusia roh, Yesus yang kudus mengalami proses pemuliaan oleh Allah/Bapa, hingga terangakat kesurga disaksikan oleh murid-muridnya dan banyak orang. Lalu siapakah Yesus itu? Jika saat ini Yesus telah berada di syurga, siapakah Yesus itu? Yesus adalah Tuhan.

Poin ketiga adalah “Hanya yang di muliakan oleh Bapa/Yahweh yang masuk kedalam syurga”. Ini adalah poin yang keluar dari mulut Yesus sendiri ketika Ia masih beraktifitas setelah bangkit dan menunjukkan diri kepada murid-muridnya. Yesus menunggu dimuliakan Bapa/Allah, dapat kita artikan bahwa jika Tuhan/Bapa/Yahweh berkehendak memulikan seorang manusia, maka manusia itu layak masuk kedalam syurga. Ini akan membuka wawasan kita akan mereka yang dinyatakan dalam alkitab terangakat atau mereka yang dinyatakan tidak berbekas di bumi seperti Enoch, Musa atau Elia. Manusia-manusia ini paling tidak sudah mengalami pemuliaan dari Bapa/Yahweh sehingga mereka layak diangkat ke syurga.

Proses pemuliaan itu adalah hak Tuhan semata, siapakah yang layak di hadapan Tuhan untuk di muliakan? Kita tidak tahu, karena Tuhan melihat hati, manusia secara individu memiliki hubungan dengan Tuhan dan hubungan itu adalah hubungan yang bersifat rohaniah, dengan hati yang jernih. Kita dapat berpura-pura baik dan kasih namun Tuhan tetap melihat apakah hati kita dengan tulus melakukan semua itu? Tuhan mungkin saja telah memuliakan Budha, Mahatma Gandhi, Mother Theresia dan lainnya, itu adalah hak Tuhan. Bisa saja Tuhan telah memuliakan banyak para pelayan di GBKP, karena itu adalah hak Tuhan.

Penjelasan diatas mencoba melihat bahwa Tuhan Yesus adalah Tuhan karena memenuhi sifat syurgawi. Yesus sebagai Tuhan memenuhi tiga kriteria kondisi batas yang ditawarkan di atas. Yesus adalah Tuhan karena Ia berasal dari syurga dan berhak kembali ke syurga. Yesus dipercaya oleh agama Kristen dan Islam saat ini berada di syurga sehingga dia berada bersama Bapa sebagai komunitas Tuhan di syurga. Dan Yesus yang selain tidak berdosa/kudus, suci dan juga telah di muliakan Bapa/Yahweh sehingga terangkat kesyurga.

Selain itu tentunya sebagai manusia kita memiliki harapan bahwa setelah kematian kita dapat masuk kedalam syurga itu karena kita memiliki roh yang berasal dari Tuhan syurgawi, sehingga roh kita dapat kembali ke syurga. Dan kita mengharapkan dapat dimuliakan oleh Bapa agar kita dapat masuk kedalam syurga seperti yang berlaku kepada Enoch, Musa dan sebagainya yang telah terangkat ke syurga.
Semoga Tuhan menolong kita.