INDAH HARI-HARI BERSAMA TUHAN

Mungkin ini adalah suatu cara yang diberikan Tuhan kepada saya untuk menyampaikan pengalaman dalam mengenal dan menikmati Tuhan.
Saya merasakan masih banyak sekali diantara kita yang sulit mengenal Tuhan secara riil, hal ini saya rasakan ketika kita melihat/mencoba melihat Tuhan dari sudut yang berada di luar Tuhan.
Pada Tulisan saya ini saya mengajak kita melihat Tuhan dari sudut Tuhan yang adalah Roh, melalui pemahaman lebih lagi akan Prinsip Roh itu sendiri.

Sunday, November 25, 2012

Berjuang Dalam Tekad dan Kebenaran

Siapakah sebenarnya musuh kita? Musuh kita adalah kekuatan lain yang menjadikan diri kita menjadi musuh kita, menjadikan orang lain musuh kita, menjadikan orang yang kita cintai musuh kita, menjadikan teman, keluarga, dll menjadi musuh kita karena SATAN mempengaruhi semua itu untuk melakukan perbuatan yang bertentangan dengan kehendak TUHAN didalam diri kita, mereka dan orang-orang lainnya.

Jika kita berbicara mengenai GEREJA, maka musuh kita dapat dibagi dua: yaitu yang berada didalam gereja dan yang berada diluar gereja.

Keinginan kita dalam membangun kehidupan gereja dapat saja tidak disukai oleh orang lain seperti kisah Nehemia saat membangun kembali tembok Yehuda ( Nehemia 2: 2-8). Musuh-musuh yang ada didalam gereja adalah mereka yang seolah-olah hidup didalam persekutuan tetapi mereka melakukan perbuatan yang bertentangan dengan alkitab. Mereka berada didalam gereja tetapi mereka melalukan pembusukkan kedalam gereja. Jika kisah pembangunan kembali tembok Yehuda ini di asumsikan sebagai sebuah pembangunan gereja maka banyak permasalahan yang datang dari dalam sendiri seperti yang dialami oleh nabi Nehemia oleh komplain-komplain orang Yahudi  sendiri. Sifat ingin memikirkan hal kepentingan, ada yang tidak memikirkan harga diri mereka dan membiarkan mereka menjadi seperti budak dan sebagainya yang membuat Nehemia menjadi MARAH (Nehemia: 5).

Contoh yang banyak terjadi belakangan ini adalah hal-hal pembiaran terhadap perbuatan yang melanggar kehendak TUHAN, perbuatan dosa. Perzinahan, aborsi dan sebagainya, disisi lain ajaran yang menyimpang dan bersekutu dengan keinginan dunia sehingga merendahlkan kekudusan gereja adalah musuh yang ada di dalam gereja. Hal ini adalah pekerjaan kekuatan lain yang senantiasa yaitu kuasa kegelapan/satan yang senantiasa mengangu kenikmatan dari buah-buah rohani seperti iman, kedamaian, suka cita, berkat-berkat didalam persekutuan.

Mereka yang mengatas namakan TUHAN untuk merusak gereja, mengangu aktifitas kegiatan rohani dan sebagainya. Semua itu adalah sebuah kegagalan dalam mengenal DIRI SENDIRI sebagai CIPTAAN TUHAN dalam  MENGHARGAI orang lain untuk memuliakan TUHAN sang pencipta kita manusia. Namun dalam pembangunannya begitu banyak yang menentangnya (Neh 4: 1-14).  Sehingga dibutuhkan

Ada hal lain yang bisa terjadi dimana orang-orang yang ada didalam gereja namun mereka bekerja sama dengan orang luar gereja untuk menganggu gereja. Hal ini terjadi dan mungkin saja terjadi seperti yang dialamai oleh Nabi Nehemia terhadap lawannya yang mencoba mengundangnya namun dengan motivasi yang  jahat untuk mencelakakannya (Nehemia 6: 2-4).

Kekuatan dan senjata kita adalah Roh Kudus di dalam DOA, iman, tekad dan keseriusan, kesabaran dan pantang menyerah  dan sebagainya didalam Yesus yang telah membuktikan hal itu dalam membangun keselamatan bagi kita sebagai manusia gereja. Dalam menghadapi berbagai permasalahan baik secara grejani dan pribadi kita harus mengandalkan TUHAN, bekerja dalam kebenaran dan menyampaikan kebenaran itu. Jika kesalahan itu tidak dapat ditangulangi dengan perkataan dan pengajaran, maka lakukan dengan tindakan dan jika tidak dapat dengan tindakan maka lakukan dengan sikap yang lebih tegas seperti yang dikukan oleh Nabi Nehemia dalam pengalammya membagun tembok Yehuda.

Terinspirasi dari khotbah Juanita Hebard ............TICC 25 Nov, 2012.......Bahan Nehemia 4: 1-14.
Isi tanggung jawab penulis...

Wednesday, November 21, 2012

Batas Sebuah Pengharapan (Kedatangan Yesus ke-2)

enjoy the God words......our spiritual meals 

Kebenaran adalah kebenaran, kebenaran akan firman TUHAN harus dikembalikan kepada kebenaran yang sesunguhnya. Keinginan manusia ingin mengenal rencana TUHAN adalah baik tetapi jika dengan tanpa pengenalan yang benar akan rencana TUHAN maka penyimpangan akan mudah terjadi.

Sebuah contoh, kebenaran Yesus adalah mati dan bangkit dan naik ke sorga, kebenaran akan kebangkitan Yesus adalah sebuah kebenaran. Orang Parisi percaya akan adanya kebangkitan tetapi orang Parisi tidak dapat menerima kebenaran akan kebangkitan itu terjadi oleh Yesus Kristus. Inilah contoh kebenaran yang tidak dapat dilihat sebagai sesuatu kebenaran.

Kebenaran akan kebangkitan Yesus itu menghasilkan keyakinan didalam orang Percaya bahwa pengharapan akan kehidupan kekal seperti dialami Yesus adalah sebuah kepastian. Hidup didalam TUHAN merupakan sebuah jaminan bagi masa depan kita. Hidup didalam TUHAN tidak ada lagi rasa kawatir dan ketakutan dalam kebenaran. dll

Pengharapan adalah sebuah hal yang sangat penting, dengan pengharapan, kita memilki motivasi untuk mendapatkan harapan itu. Harapan itu sesuguhnya telah nyata di dalam Yesus Kristus, dan untuk itu diperlukan IMAN dan KASIH SETIA didalam melangkah ke arah masa depan kita dalam kemuliaan.

Kehidupan harus diisi dengan Roh Kudus dalam kehidupan kita, dengan Roh itu kita memilki semangat yang positif dalam  melihat masa depan, menambah ilmu pengetahuan, menambah kasih dan perdamaian, menambah pemahaman, menambah hikmat dan juga bertumbuhnya iman. Hal ini sangat penting agar kita tidak terjebak dalam sifat rohani melulu tanpa logika sehingga kita dapat terjabak dalam kehidupan rohani yang menyimpang seperti kelompok yang meyakini akan datangnya Yesus segera untuk yang kedua kali. Padahal dengan jelas itu dikatakan rahasia ALLAH/BAPA. Jangan sekali-sekali memijit tombol kedatangan Tuhan Yesus yang kedua kali karena itu bukan hak manusia, itu semua hanya ada didalam RAHASIA BAPA.

Kebenaran inilah yang perlu ditambahkan dengan logika selain iman semata.  Kita harus mengenal TUHAN melalui firmanya dan tidak hanya sekedar mengamenkan saja. Sekali lagi bahwa hal ini adalah bukan urusan manusia tetapiurusan Allah semata (Mat 13).

Oleh karena itu seharusnya kita menjadikan Pengharapan hanya ada di dalam Yesus, Yesuslah menjadi pusat kehidupan kita. Tuhan ada dalam dimensi kehidupan kita sehingga bagi kita hidup adalah bagi Kristus dan kematian adalah sebuah kemenangan seperti yang dinyatakan oleh Rasul Paulus dalam pengalaman rohaninya bersama TUHAN. Secara lebih luas bahwa pengharapan itu bukan hanya milik manusia tetapi milik seluruh ciptaan.

Karena TUHAN lah yang menciptakan awal dari segalanya maka seharusnyalah semua diGunakan untuk kemuliaan ALLAH. Oleh karena itu kita menyiapkan hati kita, jiwa kita untuk menjadi milik ALLAH. Kita tidak lagi menjadi milki kita pribadi tetapi milik ALLAH. Karena demikianlah ALLAH dengan kasihnya didalam anaknya Yesus Kristus telah menghapus dosa kita dan menjadikan kita dilahirkan kembali secara rohani. Hidup didalam Yesus dengan pengharapan hidup yang kekal seperti yang telah ditunjukkanNYA. Itulah sebuah kebenaran..

Terinspirasi dari Khotbah Rev. Augustine Musopole, PhD. di TICC Tainan.

Isi tulisan tanggung jawab penulis.........bacaan Danier 13 1-3; Ibarni 10; 11-14; 19-25; Mark 13 1-8.

Love, Sex and Dating .........some explanation

enjoying with GOD rules 


Keterangan lebih lanjut dari CINTA  yang terkait dengan: KENCAN/DATING  ====> KOMMITMEN/COMMITMENT   ===> SEKS/SEX. 

*Kencan dalam arti untuk saling mengenal, memahami dan berbagi cerita, memperkenalkan diri, keluarga, orang tua dan sahabat.

*Komitmen dalam arti mencapai kesepakatan dalam kencan selama ini  dan memutuskan untuk saling mencintai dan masuk dalam proses kencan yang lebih intim hingga membuka peluang untuk menikah. Komitmen menjadi pacar seharusnya mendapat konfirmasi dari kedua belah pihak agar arahnya semakain jelas. Tanpa persetujuan orang tua maka kerumitan bisa menjadi bagian dari hubungan yang lebih lanjut. 

*Seks dalam arti  melakuakan hubungan kelamin bagaikan sepasang kekasih yang telah menikah. Hanya dan jika hanya telah menikah, diberkati di dalam gereja. Ingat bahwa pemberkatan oleh Pastor/Pendeta adalah mengundang TUHAN yang adalah KUDUS 3x. Jagalah kekudusan bersama agar kehadiran TUHAN dalam permberkatan menjadi hubungan yang Kudus dan Kudus (baca TUHAN dan Keluarga baru ini).

Dalam ketiga hubungan ini tekaitlah kasih Philia/persahabatan, Eros/romtika dan Storge/keluarga. Kasih ALLAH adalah bersifat tanpa batas Agape (C.S. Lewis, 1960).

Mari melihat berbagai interaksi dari ketiga hal di atas terhadap hubungankepada sesama:
1. Kencan tanpa komitmen dan seks => Persahabatan => contoh: teman di kelas .
Seperti kita dengan teman-teman di kelas, tidak harus seiman dan semuanya karena kita mencintai sesama manusia.


2. Kencan dengan komitmen tanpa seks =>persahabatan yang baik ==> Sahabat dekat/baik.
Persahabatan dengan berbagai komitmen, misalnya Bible study bersama dan sebagainya, selain tentunya membuka peluang untuk kommitmen khusus seperti menjadi pacar dan bahkan ke jenjang pernikahan.

3. Kencan dengan seks tanpa komitmen => Romatika semata ==> seks bebas/error.
Hal-hal seperti ini membuat timbulnya kejahatan, sebuah ketergantungan saling mengancam dan sebagainya apalagi jika melulu motivasi seks.

4. Kencan dengan komitmen  dan lalu seks => Sempurna ==> model keluarga Kristen.
Sempurn = Sempurna seharusnya melalui tahapan ini.

Proses cinta/love dalam perkembangan hubungan dan waktu

1.        Kencan ==> Komitmen  ===> Seks =  cinta yang sepenuhnya, menikah dan berkeluarga
Ini adalah yang sesuai dengan prosedure, kencan dalam arti berbagi cerita dan pengalaman, kemudian memilki kecocokan dan berkomitmen untuk berpacaran, lalu kencan yang lebih intim dan sepakat untuk menuju kepada pernikahan dan akhirnya melakukan hubungan seks dalam membangun keluarga dan kesinambungan kehidupan manusia (turunan).

2. Kencan ==> Seks ==> Komitmen = cinta yang beresiko
Kencan yang dilanjutkan seks tanpa komitmen adalah cinta yang beresiko, dapat gagal dalam membangun komitmen tetapi sdh terlanjur melakukan hubungan seks. Akan ada sisa yang tertingal dalam hubungan ini jika tidak diakhiri dengan perkawinan. Seks sebelum menikah adalah perzinahan.

3. Komitmen ==> Kencan ==> Seks = cinta yang terikat dengan budaya
Hal sepetti ini terjadi di Alkitab, ketika Abraham meminta seorang stafnya mencarikan istri buat anaknya Ishak kekampung halamannya. Sang pasangan telah terikat secara komitmen dan selanjutnya melakukan kencan, namun disaat kencan tidak terdapat kecocokan maka hubungan akan berakhir dan semua akan baik karena halyang suci hal hubungan seks belum terjadi.

4. Komitmen ==> Seks ==> Kencan = cinta yang  tidak cukup (inadequate love)
Cinta dengan komitmen dan dilanjutkan dengan seks akan memilki resiko pengenalan individu yang tidak cukup. Kasus ini dapat menimbulkan seorang yang sdh menikah merasa ada sesuatu yang dirahasiakan oleh sang pasangan dan dapat mengakibatkan perceraian setelah pernikahan dan itu adalah tidak berkenan dihadapan ALLAH.

5. Seks  ==> Kencan ==>Komitmen = cinta yang  romantik tetapi bodoh
Adalah tindakan yang bodoh dan bukan sekedar beresiko, cinta seperti ini banyak terjadi karena romantika/seks melulu. Didalam lingkungan modern ini sedang terjadi dan sangat merendahkan manusia sebagai ciptaan TUHAN.

6. Seks ==> Komitmen ==> Kencan =  cinta yang melulu romantik dan beresiko
Cinta seperti ini juga tidak sesuai dengan apa yang sewajarnya, karena motivasi seks membawa kepada komitmen, padahal kualistas seks dapat saja menurun sehingga komitmen dapat mengakibatkan tidak dapat dipertahankan.

7. No kencan + no komitmen + no seks = tidak ada cinta
Hal ini dapat terjadi kepada orang yang patah hati, gagal dalam membagun hubungan cintanya dan akhirnya memutuskan bahwa cinta adalah omong kosong belaka……….

Arah yang seharusnya: Kencan ==> Komitmen  ==> Seks ==> membangun keluarga.

Jangan merusak persahabatan menjadi sekx bebas karena tidak mengenal hal-hal mendasar akan hubungan cinta, seks dan kencan. 

Kunci dari hubungan ini adalah JANGAN MELAKUKAN SEKS sebelum memiliki komitmen dan telah diberkati dalam pernikahan. Hindari pernikahan sebelum memiliki kencan yang cukup satu sama lain, saling mengenal, memahami adalah proses yang penting.

Saturday, November 17, 2012

Love, Sex and Dating.


sebuah lintasan..............................
Allah adalah kasih (1Yoh. 4: 8 and 16) =èAllah mengasihi manusia  (Yoh.3 16 and 15: 13; Ef. 5:2/Agape)=è Manusia mengasihi Allah (Markus 12: 30; Yoh 15: 9-12)  =è Wujud kasih Allah, manusia kasih kepada sesama (Markus 12: 31; Yoh 13:34; 1 Yoh 4: 7-11)=è Kasih khusus terhadap seorang individu lawan jenis (Kej. 1: 27-28; 2: 18)=è Love/Cinta =è Kencan =èKomitmen =è Seks

*Kencan dalam arti untuk saling mengenal, memahami dan berbagi cerita.
*Komitmen dalam arti mencapai kesepakatan dalam kencan selama ini  dan memutuskan untuk saling mencintai dan masuk dalam proses kencan yang lebih intim hingga membuka peluang untuk menikah. 
*Seks dalam arti  melakuakan hubungan kelamin bagaikan sepasang kekasih yang telah menikah. 
Dalam ketiga hubungan ini tekaitlah kasih Philia/persahabatan, Eros dan Storge.

Kasih kepada sesama:
1.         Kencan tanpa komitmen dan seks =è Persahabatan è contoh: teman di kelas .
2.         Kencan dengan komitmen tanpa seks =è Persahabatan yang baik è Kawankita.
3.         Kencan dengan seks tanpa komitmen =è Romatika semata è seks bebas/error.
4.         Kencan dengan komitmen  dan lalu seks =è Sempurna è keluarga Kristen.

Proses cinta/love dalam perkembangan hubungan dan waktu
1.         Love è Kencan è Komitmen è Seks =  cinta yang sepenuhnya, menikah dan berkeluarga
2.         Love è Kencan è Seks è Komitmen = cinta yang beresiko
3.         Love èKomitmen è Kencan è Seks = cinta yang terikat dengan budaya
4.         Love è Komitmen è Seks è Kencan = cinta yang  tidak cukup (inadequate love)
5.         Love è Seks è Kencan è Komitmen = cinta yang  romantik tetapi bodoh
6.         Love è Seks è Komitmen è Kencan =  cinta yang melulu romantik dan beresiko
7.         Love è no kencan + no komitmen + no seks = tidak ada cinta
Arah yang seharusnya: Kencan =è Komitmen =è Seks =è membangun keluarga.

Pandangan Alkitab:  

* Manusia adalah ciptaan yang MULIA: Genesis 1: 27. Maka Allah menciptakan manusia itu menurut gambar-Nya, menurut gambar Allah diciptakan-Nya dia; laki-laki dan perempuan diciptakan-Nya mereka, sangat Baik. =è Pada awalnya baik dan jangan  di cemari.

* Harus seiman/Cinta Yesus, 1 Korintus 3 :11 Karena tidak ada seorangpun yang dapat meletakkan dasar lain dari pada dasar yang telah diletakkan, yaitu Yesus Kristus. Sebab semua orang yang dipimpin oleh Roh Allah adalah Anak Allah (Roma 8:14).  Keuntungan mengasihi orang yang telah mengenal KASIH YESUS =è Kalau saja kita dapat mengasihi Yesus seorang yang rela mati demi kesalahan dan dosa orang lain/manusia, maka sesunguhnya tidak sulit untuk mengasihi orang lain apalagi, kekasih istri dan keluarga.

*Berkencan di dalam TUHAN 2 Kor. 3:17 Sebab Tuhan adalah Roh; dan di mana ada Roh Allah, di situ ada kemerdekaan. Kita diingatkan è Roma 8:6 Karena keinginan daging adalah maut, tetapi keinginan Roh adalah hidup dan damai sejahtera. 7 Sebab keinginan daging adalah perseteruan terhadap Allah, karena ia tidak takluk kepada hukum Allah; hal ini memang tidak mungkin baginya. 8. Mereka yang hidup dalam daging, tidak mungkin berkenan kepada Allah.

*Memelihara Keilahian kita. Roh yang ada didalam kamu, lebih besar dari pada roh yang ada di dalam dunia (1 Yoh 4:4). Manusia adalah roh, jiwa dan tubuh (1 Tes. 5:23), roh manusia adalah alat berkontak dengan TUHAN didalam hatinya (Amsal 20:27). Love/cinta adalah produk jiwa dalam berlogika, perasaan, emosional dll maka seharusnya manusia mengunakan roh/rohaninya dalam mengendalikan cintanya agar tidak jatuh kekeinginan/gairah seks/daging melulu.  CINTA yang adalah produk jiwa manusia seharusnya kembali ke rohnya berkontak dengan TUHAN agar tidak jatuh kepada keinginan seks disaat berkencan. Roh/Tuhan ==è Jiwa/manusia ==è Seks/badan  dan bukan  Jiwa =è Seks tanpa roh.

* Hubungan kekal. Efesus 5: 25 Hai suami, kasihilah isterimu sebagaimana Kristus telah mengasihi jemaat dan telah menyerahkan diri-Nya baginya. Mat. 5:32, Tetapi sekarang Aku berkata kepadamu: barangsiapa menceraikan istrinya padahal wanita itu tidak menyeleweng, menyebabkan istrinya itu berzinah, kalau istrinya itu kawin lagi. Dan barangsiapa yang kawin dengan wanita yang diceraikan itu, berzinah juga.  =è Dosa yang besambung

* Jangan berzinah. Tetapi sekarang Aku berkata kepadamu: barangsiapa memandang seorang wanita dengan nafsu berahi, orang itu sudah berzinah dengan wanita itu di dalam hatinya. (Mat 5:28).  Kenapa begitu ketat Yesus berkata demimikian?  Yakobus 1: 13 Karena Apabila seorang dicobai, janganlah ia berkata: “Pencobaan ini datang dari Allah!” Sebab Allah tidak dapat  dicobai oleh yang jahat, dan Ia sendiri tidak mencobai siapapun. 14 Tetapi tiap-tiap orang dicobai oleh keinginannya sendiri, karena ia diseret dan dipikat olehnya.
I Kor 6:18, Setiap dosa lain yang dilakukan manusia, terjadi diluar dirinya. Tetapi orang yang melakukan percabulan berdosa terhadap dirinya sendiri.

Hal yang perlu diperhatikan dalam berkencan adalah: 

Kecocokan hubungan  ini memerlukan proses, bukan sekedar kesan pertama.
1.  Sikap seorang Individu:  mengendalikan ego dalam berbagai kepentingan .
2.      Proses kepada pemahaman akan hal perkawinan.
3.      Menghindari fokus pada sisi seks dan melupakan hal spiritual. Padahal seks dan spiritualisme adalah dua koin yang saling berhubungan dan bukan berlawanan. Seks adalah diciptakan Tuhan, itu adalah baik dan sangat baik. 
4.      Menghindari Kultur yang mempengaruhi hal sexualitas  kelompok manusia. 
5.      Bekerja sama dalam pengenalan akan TUHAN: 
6.      Mental playboy harus di waspadai. 
7.    Menghindari media yang salah dalam pengenalan akan seks. Seks banyak yang masih ditabukan padahal   itu akan di lakukan. Sehingga banyak yang berjalan dalam kebingungan.
8.      Seks dan uang, karena uang banyak rumah tangga yang kacau dan terpisah.
9.      Seks and spiritual adalah harus sejalan dan ada kesalahan bahwa melalui seks menuju spiritual  adalah sebuah kesalahan,karena kehidupan adalah milik TUHAN sehingga pemahaman hal seks harus dimulai dengan pengenalan rohani. 
10.  Bagaimana kita membangun kehidupan sesama kita akan baik-baik saja itu adalah omong kosong. Kita menghadapi banyak tantangan dalam hubungan kita dan untuk semua itu kita meminta TUHAN dengan iman kita untuk memberikan pengertian kepada kita akan masalah yang kita hadapi.

Bagaimana jika sdh terlanjur melakukan dosa seks:
1 Yoh. 1:9 jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan.
Petrus 8:4 Tetapi yang terutama: kasihilah sungguh-sungguh seorang akan yang lain, sebab kasih menutupi banyak sekali dosa.  1. Kor 14: 1a Kejarlah Kasih………….
Dosa perzinahan dapat di ampuni dan kasih itu mampu melupakan masa lalu orang yang tidak baik, masa lalu menjadi memori yang negatif dalam sebuah hubungan. Namun didalam kasih Yesus bahkan mampu menutupi segala pengalaman dan dosa seperti pengalaman Rasul Petrus tertulis di dalam bible. 

Ref. -Robert J. Sternberg, "Triangulating Love", in T. J. Oord ed. The Altruism Reader 
          -  C. S. Lweis The four of  love, 1960.
          - Augustine M,  Not Sundering What God has Joined, Oct 7th 2012: youtube link.
           - Bible
           - Wikipedia

BY BODE HARYANTO: DISAMPAIKAN PADA PA KAWAN KITA NOVEMBER 2012, NCKU TAINAN TAIWAN

Thursday, November 15, 2012

Logika Kontekstual Budaya Lokal Vs. Prinsip Rohani ...sambungan


Logika Alkitab mengatakan Allah adalah ROH dan manusia terdiri dari roh, jiwa dan tubuh. Perpotongan ALLAH dengan manusia adalah di ROH-roh nya itu spt kata alkitab menyembah dengan roh dan kebenaran, roh manusia adalah pelita TUHAN

Secara global manusia memiliki roh tetapi ada yang hidupkan untuk berkontak, menyembah TUHAN didalam Yesus dan ada juga tuhan-tuhan lain. Dari sisi ini bagaimana kita dapat mengatakan bahwa budaya yang dikenal dengan hidup dalam roh-roh lain atau sama sekali tanpa roh merupakan IMAGE of God jika disana mereka melulu menggunakan logika atau iman yang lain dalam membangun peradapannya. Roh yang hanya Roh yang kita kenal di dalam Yesus dan oleh kuasa Rohkudus adalah yang menjadi bagian pekerjaan ALLAH didalam manusia yang hidup didalam Roh-roh baca Roh TUHAN dan roh manusia, diluar itu bukan sesunguhnya itu pekerjaan TUHAN, kecuali karena fungsi khusus seperti Allah mengunakan Bileam, Firaun dan sebagainya. Itu adalah melulu bagian dari pencarian manusia, bagian dari logika JIWA dan KEHENDAK BEBAS (FREE WILL) dan itulah mengapa ALKITAB seharusnya menjadi satu-satunya referensi dalam mengenal ALLAH-ANAK-Roh kudus dan KARYANYA didalam ROH.

Kalau kita membawa roh-roh lain atau budaya hasil dari logika jiwa lain maka semua itu akan rentan terhadap penyimpangan rohani. Jangan memasukkan kekudusan ciptaan manusia kedalam kekudusan Tuhan yang adalah kudus3x. Tetapi bukan berarti kita tidak dapat mengkaji seni dan budaya, kita mencintai seni dan budaya leluhur kita, karena itu hasil JIWA_JIWA mereka dalam mencari "TUHAN", mencari kedamaian dan sebagainya.

Tentunya orang percaya yang masuk dalam kelompok yang meyakini hanya Alkitab sebagai sumber kebenaran satu-satunya SECARA ROHANI agak merasa kawatir dalam perkembangan ini. Jika adagereja yang berani mengatakan alkitab hanya salah satu sumber mengenal TUHAN.sementara ada kelompok gereja lain spt LSM yang berpusat di California terus menlakukan kajian dan dipublikasikannya dalam buku-buku bahkan menkerucut dari Alkitab hingga menjadi ALL INCLUSIVE CHRIST. Ada juga kajian dari dalam Alkitab yang  melakukan pendekatan Alkitab dengan mempelajari bagaimana Allah bekerja secara EKONOMI ALLAH sdh ada bukunya dan semua mengkerucut kedalam Alkitab Untuk itu sekali lagi jangan mencampurkan kekudusan manusia dari budaya yang ada dengan kekudusan ALLAH 3x yang ada di dalam Alkitab. Maka hasilnya akan menjadi lebih rendah dalam arti dimensi rohani dalam alkitab menjadi turun menjadi sekedar dimensi moral, karena budaya itu adalah hasil logika sebatas level moral tidak sampai level rohani.

Sebagai bukti kesulitan dalam  menerapkan budaya kontekstual lokal adalah hal pengujiannya. Bagaimana kita menguji/examine sebuah produk, seni dan budaya dan sebagainya itu adalah dalam ekspresi manusia mencari hadirat ALLAH. Tentunya itu harus kembali ke alkitab, tetapi jika sedar awal sebuah gereja sudah meyakini bahwa alkitb bukan satu-satunya sumber dalam melihat memahami ALLAH maka yang muncul adalah LOGIKA MANUSIA bukan rohani. Ada beberapa hal mendasar kalau kita berpijak kepada ALKITAB. yaitu:
1. Melihat hal Kasih yang ada didalamnya karena segala perbuatan yang menuju kepada KAsih disana ada TUHAN.
2. Iman yang menjadi sumbernya adalah ALLAH sendiri, disini mulai tidak ada tolerasi dan 
3. Adalah pengharapan Sorga disana sdh mutlak menjadi milik ALLAh

pertanyaannya apakah seni dan budaya dsbginya itu dapat masuk dalam ketiga unsur penguji itu?

Salah satu contoh resiko dalam mengaobsi kata DIBATA selain nama YAHWEH, maka jika itu bersifat identitas ALLAH yang di adopsi tidak masalah tetapi yang pasti kata DIBATA itu TIDAK SAMA OKNUMNYA dengan kata dibata yang disembah sebelum mereka/orang Karo mengenal Kekeristenan dan jika itu adalah masih yang sama maka disana pasti terjadi error dari arah penyembahannya. Contoh Suku Karo dalam memangil TUHAN memakai beberapa kata termasuk TUHAN, Yahweh selain Dibata. Bahwa kata Bibata dalam bahasa karo itu sdh dipakai dalam penyembahaan sebelum masuknya kekeristenan ke Karo namun sekarang itu telah dipakai memaknai TUHAN = Dibata. Maka nama boleh sama tapi esensi berbeda. Contoh Dibata Karo, Debata =Toba. Dewata = Bali mungkin berasal dari satu sumber pembawa ajaran yang sama pada awalnya (jauh sebelum kekeristenan masuk ke Karo). Tapi pemakaian sekarang sdh berbeda TUHANNYA ...kalau di Bali kalau ndak salah artinya dewa-dewa/banyak tuhan, maka kalau ada orang berdoa dan berkata DEBATA atau DIBATA itu belum tentu TUHAN kita yang dikenal bangsa Israel sebagai YHWH. Sama  halnya God itu beda arti saat oleh Islam inggris dengan Hindu Inggris dan Kristen Inggris...............Allah yang mana is God? maka dalam  hal-hal sepeti ini lebih baik mengacu kepada aslinya, atau pangil saja dalam NAMA YESUS yang sdh lebih spesifik dan baru............

Logika Kontekstual Budaya Lokal Vs. Prinsip Rohani


Kalau kita sdh mengenal rencana TUHAN dengan benar didalam hidup kita pasti kita akan bersyukur bahwa kita seorang manusia yang dilahirkan didalam budaya lokal kita. Bersyukur bahwa kita memilki budaya yang baik yang membangun kekerabatan yang jauh sebelum mengenal apa itu Kekeristenan.
Tetapi dalam sisi ROHANI, apakah pengajaran dan pemahaman kita Alkitab sudah memenuhi kebutuhan ROHANI secara STANDAR dalam PEMAHAMAN kita dan TUHAN dan rencananya dalam hidup kita, sehingga kita dapat menerima hal itu/ budaya kita yang telah ada jauh sebelum mengenal kekeristenan?

Penulis secara pribadi semakin mengenalNYA dalam hidup ini malah seharusnya kita semakin mencintai budaya kita.  Misalnya saja sebagai suku KARO sambil nari karo sambil menyembah, menyanyi dan menyeru nama TUHAN......apa salahnya? Dalam posisi kita mengenal TUHAN maka jika ada sebuah pertemuan adat pun kita dapat menyampaikan hal TUHAN kepada seluruh keluarga kita/sangkep geluh kita.

Namun ada upaya untuk melihat budaya lokal masuk dalam kehidupan rohani dengan alasan bahwa bukan hanya israel saja yang  memilki budaya lokal, dalam konteks Ibrani Kuno dan masa Yesus.  Kita juga dapat melihat budaya kita saat ini sebagai kreasi dari penciptaan TUHAN terhadap kehidupan sosial budaya ini. Untuk mencari arti IMAGE of GOD dalam kehidupan sosial budaya masing-masing kelompok dalam upaya melihat TUHAN diluar ALKITAB.

Padahal menurut pemahaman Alkitab  dan yang penulis fahami bahwa Image of God  itu adalah cuma satu kata yaitu  HUMAN-SPIRIT/ROH MANUSIA, dan seharusnya itu sama bagi setiap manusia yang membangun imannya didalam YESUS, Roh Allah dan Roh Yesus dan roh manusia adalah mewakili image of God dan harusnya semua sama karena berasal dari ALLAH SENDIRI yaitu dari SORGA.

Tetapi pengaruh jiwa/soul itu yang menghasilkan logika, emosional, kebiasaan dan kemudian menjadi budaya. Namun jika Roh-nya sdh sama maka jiwa akan dibawah kendali Roh yang sama, sehingga ekspresinya (jiwa) itu termasuk budaya menuju ke arah yang sama secara rohani.

Kita seharusnya waspada jika konteks itu diluar dari roh yang sama dan hanya demi melihat aktifitas budaya agar melihat GOD image dalam kelompok tertentu malah bisa terjadi error

Mengapa tidak hanya Alkitab sebagai referensi? Apakah di dalam variabel ruang dan waktu dan segala kondisi yang ada di dalam pengalaman Alkitab belum cukup menjadikan orang mengenal dirinya dan budayanya? Yang menjadi masalah mungkin kita masih belum melihat, menikmati dan mengenal akitab dengan benar sehingga kita melihat ada sesuatu yang perlu ditambahkan secara kontektual dari berbagai kehidupan. Apa tidak lebih baik MENANAMKAN YANG SUDAH ADA/Alkitab dan kemudian membiarkan itu mempengaruhi yang telah ada dalam arti budaya yang secara otomatis terkoreksi? Kita dapat mengatakan bahwa Alkitab bukan gambaran final tentang ALLAH tetapi apakah manusia memilki kemampuan untuk melihat ALLAH lebih lagi selain alkitab sepertinya tidak, namun malah yang terjadi adalah Error dan membuat perkembangan semakin lambat.

Bagaimana kita menguji budaya kontekstual untuk melihat ALLAH didalamnya?
Dalam kitab Pengkotbah 3 mengatakan bahwa manusia yang tidak mengenal TUHAN adalah sama seperti binatang. Banyak manusia yang tidak mengenal ALLAH mengembangkan KEBIASAANYA menjadi budaya melulu dengan logika dengan input=output = knowledge, manusia-manusia yang hidup dengan TUBUH DAN JIWA TANPA ROH, kita asumsikan mereka bekerja karena mereka hidup dan bukan karena campur tangan TUHAN. Lalu pada masanya masuklah pengaruh TUHAN dari hasil budaya manusia yg pada awalnya tidak mengenal TUHAN itu. Bagaimana kita melihat produk seperti ini sebagai campur tangan TUHAN? Jika kita menemukanlah dalam riset kita benda-benda untuk pemujaan kepada roh-roh lain seperti orang Hindu misalnya apakah produk budaya ini dapat mengangap itu bagian dari "ikut campur tangan TUHAN"? Walaupun bisa saja dalam proses mereka  mencari 'Tuhan" tetapi mereka bisa saja gagal dalam pencariannya tetapi sesunguhnya mereka telah mengunakan roh mereka untuk berkontak dengan roh-roh lain. Apakah ini termasuk budaya atau agama lokal yang merupakan "ikut campur tangan TUHAN"?

 Jika kita hanya berpegang kepada Alkitab, jelas dikatakan berkali kali dalam kitab Pengkotbah hal orang yang tidak mengenal ALLAH seperti menjaring angin dan juga dua kali dikatakan hal manusia adalah binatang  dalam artinya semua upaya dan usaha manusia adalah penuh dengan kesia-siaan kecuali mereka melakukannya di dalam ALLAH, budaya dan produk diluar ALLAH sesunguhnya adalah kesia-siaan. ...bersambung.


Memasukkan Budaya Lokal Kedalam Kehidupan Rohani?: Logika Kontekstual


Wajar jika kelompok tertentu yang telah mengenal Kekristenan dan Yesus ingin mengali pemahamannya akan Allah dengan budaya lokal mereka yang telah ada selama ini sebelum mereka mengenal Yesus. Mereka mencoba mengklaim mengapa harus mengikuti budaya Israel/Ibrani dalam mengenal Allah menurut ruang dan waktu bangsa Yahudi padahal kita memilki ruang dan waktu dikehidupan lokal kita. 

Namun dalam hal ini mungkin ada yang mereka lupakan bahwa ISRAEL dan dalam sejarahnya adalah bukti IKUT CAMPUR TANGAN TUHAN UNTUK MEMBENTUK BANGSA PILIHANNYA. Disana ada budaya lokal yang kontekstual dengan orang Israel kuno, disana ada kebiasaan, penyimpangan dan sebagainya, tetapi harus diingat DISANA ADA YAHWEH yang menjadi titik tolak pengalaman manusia dalam mengenal ALLAH. Itulah mengapa alkitab menjadi ekskulisif dan satu-satunya sumber kebenaran dalam menganal ALLAH-ANAK-ROH KUDUS dan ciptaanya.

Apakah diluar Alkitab manusia dapat mengenal ALLAH dengan benar? Dalam perjanjian lama, disana banyak terjadi ERROR dalam pengenalan Allah  dalam hal ini Yahweh, mereka gagal mengenal dengan benar sehingga  terjadi penyembahan terhadapa baal dan sesembahan lainnya dan Allah berkata dalam kitab Ulangan 6:4 Dengarlah, hai orang Israel: TUHAN itu Allah kita, TUHAN itu esa! 5. Kasihilah TUHAN, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap kekuatanmu. dst.

Dalam hal ini jelas dalam perkembangan budaya kehidupan bangsa Israel TUHAN hadir ditengah mereka dan menkawal mereka. Lalu bagaimana dengan keyakinan di luar Allah dalam membangun budayanya, bagaimana dengan agama-agama lain apakah mereka hidup dengan budayanya DIDAMPINGI OLEH ALLAH ISRAEL?........jawabnya bisa ya bisa tidak, namun jawabnya menjadi TIDAK didalam YESUS Kristus dan semakin tidak didalam ROH KUDUS. Oleh karena itulah mengapa ALKITABLAH satu-satunya alat untuk mengenal ALLAH - ANAK - ROH KUDUS dan ciptaan sebagai sumber satu-satunya jika tidak maka kemungkinan besar terjadinya penyimpangan akan terjadi.

Perhatikan budaya yang tidak mengenal Allah Israel khususnya setelah TUHAN mengenalkan Yesus sebagai Anaknya. Maka standar akan Alkitab adalah sangat mulia didalam Yesus. Manusia telah mengenal arti selamat karena penebusan dosa, manusia telah mengenal hingga kasih dan mengasihi musuh sekalipun dan manusia juga memiliki kesempatan masuk kedalam surge mulia seperti Yesus. Ini adalah ajaran yang sempurna didalam YESUS dari KEMULIAAN HINGGA KEKEMULIAAN…..dari Firman menjadi manusia dan kembali ke sorga mulia. Itulah ajaran ALKITAB dalam umtimat pengajaran di dalam Yesus. Lalu adakah pengajaran seperti itu diluar Yesus?
  
Jika ada sekelompok gereja yang menyatakan bahwa Alkitab bukanlah sumber satu-satunya dalam pengenalan kita akan ALLAH maka dari manakah lagi mereka dapat melihat ALLAH. Bahwa benar Allah adalah pencipta diatas segala ciptaan, maka seharusnya kita melihatnya dari Alkitab. Sekali lagi bahwa manusia dalam mencari hadirat ALLAH pada umumnya tidak sampai kepada pemahaman rohani namun sekedar moral semata.
Upaya kontekstual dalam melihat budaya lokal untuk mengintegrasikannya kedalam kehidupan rohani gereja adalah sebuah upaya yang dapat mendatangkan ERROR bagi kehidupan gereja. Karena apapun upaya budaya adalah produk moral semata dan tidak sampai kepada produk rohani. Sehingga jika kita ingin melihat budaya dan memasukkannya kedalam kehidupan gereja maka harus ada pengetahuan dasar akan ALKITAB sehingga kita dapat memilah-milah budaya itu yang sesuai dengan konteks Alkitab dan budaya lokal dan mengintegrasikannya setelah semua difahami dengan benar dan tidak bertentangan dengan Alkitab. Bersambung…. 


Monday, November 12, 2012

Kesaksian Rev. Dr. Stephen Chen Tentang Manusia Ciptaan TUHAN

Paulus (pianis), penulis, Rev. Dr. Chen and Rev. Augistine, PhD, TICC service 11/11/2012 Foto by Johnson Lee

Ini bagian dari Khotbah Pdt Stephen Chen, PhD yang berusia sekitar 70 tahunan, disaat beliau ditempatkan sebagai pendeta untuk melyani di rumah sakit di US di pertengahan tahun 60-an. Dia mengatakan seorang pasien penderita penyakit yang sangat langka, dimana tulangnya terserang visrus dan mematikan tulang itu dalam progres waktu dari ujurng jari kaki dan tangannya, sehingga pasien ini tidak dapat bergerak hanya tertidur saja menunggu hayatnya berakhir di rumah sakit itu. Ketika pertama mengetahui bahwa pasien itu adalah seorang Kristen maka beliau berinisiatif ingin menghibur sang pasien ini dengan menggundang tiga orang dokter dan tenaga medis untuk menyanyi bersama di depan pasien tersebut. Saat mereka bergegas didepan pasien itu dan mencoba berkomunikasi, dan di mulai dengan sedikit perkenalan lalu diajak menyanyi lagu gereja, ternyata sang pasien menyanyikannya dengan begitu bersemangat, bahkan dialah yang paling bersemangat, dan saat itu bukan lagi saya/pdt Chen yang memimpin lagu itu tetapi sang pasien.

Saat itu saya hanya berpikir mengapa TUHAN menghadirkan orang seperti ini di dunia ini, dia lahir, dia percaya kepada TUHAN dan dia terkena serangan virus dan dia harus menderita seperti ini? Mengapa TUHAN? Saat itu dia tidak memilki jawaban tetapi beliau mengatakan itu semua adalah KARENA HATI, karena disini (sambil memgang dada sang pendeta). Kita yang meilihatnya merasa sedemikian, tetapi dia/sang pasien didalam pengalamannya dengan TUHAN ternyata dia tetap bersuka cita didalam penderitaannya. Ini semua masalah HATI, hati seorang yang didekatkannya kepada TUHAN.

Sang Pasien malah menyanyikan lagi dua lagu dan bersama-sama dengan tiga tenaga medis dan dia sebagai seorang pendeta. Dia seorang yang sakit telah memimpin kami yang sehat dalam menyanyi memuji TUHAN, satu hal dalam hidup ini menjadi pelajaran yang sangat berarti bagi kita semua bahwa dalam pengenalan seorang dengan TUHAN dia dapat menjadi teladan bagi kita yang merasa lebih beruntung dan lebih diberkati TUHAN. Ternyata semua itu bukanlah sebuah kemutlakan, karena dia didalam penderitaanya sekaligus didalam pengenalannya akan TUHAN dapat menerima hidupnya apa adanya. Sang pasien ini pun akhirnya meningal dunia dalam waktu yang tidak terlalu lama karena semua tulangnya menjadi lumpuh dan tidak dapat bergerak lagi. Ia telah kembali kedalam suka citanya bersama TUHAN didalam keyakitnannya.

Sementara itu disana dipajang foto para tenaga medis yang pernah bekerja di sana, dan salah satunya adalah foto seorang perawat yang  sangat cantik seorang wanita Inggris yang bekerja dalam misi kemanusiaan di rumah sakit itu. Tetapi ternyata dia diingatkan bahwa sang suster itu telah meninggal dalam usia yang sangat muda di rumah sakit ini. Dia mendapat informasi bahwa suster itu bekerja dengan sangat bertanggung jawab dan juga tidak menghindari berbagai tugas segala betuk penyakit. Dalam keterangannya dikatakan bahwa suster itu meningal didalam usia yang sangat muda dan akibat terserang virus dari pasien yang dilayaninnya disana? Mengapa TUHAN? mengapa dia harus begitu? Mengapa itu harus terjadi? Jawaban sang Pendeta saat itu adalah semua itu kembali ke HATI bahwa semua itu memiliki misteri/pemahaman yang terbatas setiap individu oleh sang penciptanya. Namun yang pasti TUHAN menciptakan mereka untuk melakukan TUGASnya dan mereka dapat menerima semua itu karena hatinya senantiasa bersama TUHAN. Dan tentunya bagi kita ini adalah sebuah pengalaman berharga bahwa TUHAN menciptakan siapa saja dalam kemuliaanNYA dan semua itu akan berharga jika berada didalam TUHAN.

Thursday, November 8, 2012

Tuhan Sumber Kasih Yang Unik dan Sempurna.

Bayangkan yang depan dan belakang harus berjalan bersama
Pernahkan kita membayangkan bahwa Tuhan mendengarkan kita dan mengikuti kita dan mencoba memahami kita karena TUHAN mengasihi kita? Contoh yang paling nyata di dunia ini adalah seperti ALLAH mengasihi bangsa Israel. Seberapa bebalkah bangsa ini seperti tertulis dalam kitab-kitab bangsa Ibrani kuno. Banyak hal yang menjadi kecenburuan oleh bangsa-bangsa akibat hal ini oleh TUHAN yang tetap menjaga bangsa Israel. Namun menetapkan banyak UNDANG_UNDANG kepada mereka agar mereka dapat belajar mengekang diri dan juga menghukum mereka dalam banyak contoh di alkitab. 

Tetapi pernah kah kita berpikir jika bangsa ini tidak senantiasa di kawal oleh TUHAN apa jadinya bangsa ini. Pernahkan kita berpikir jika BOM ATOM buatan Amerika yang dijatuhkan di Hirosima dan Nagasaki di tahun 1942 yang diciptakan seorang Yahudi bisa menjadi maha menghancurkan dan maha dasyat untuk membunuh bangsa-bangsa lain? Mengapa hanya dua  kedua bom Nuklir itu saja dan berakhir sampai disitu saja? Siapakah yang mengerakkan hati orang-orang yang memutuskan hal itu dan mencoba untuk menyelesaikan perang dunia II...jawabannua adalah oleh TUHAN  yang telah mengajarkan KASIHNYA kepada manusia-kepada bumi ini didalam YESUS KRISTUS. Semua itu baru kita sadari setelah semua itu terjadi, dan karena itu masih dalam rancangan TUHAN membuat semua itu baik. 

Untuk itu TUHAN adalah adalah SUMBER KASIH dan Degan Kasih-Nya yang sempurna kita masih dapat saling berdamai hingga saat ini. Karena itu:

1. Kasihilah ALLAH karena kasihnya yang unik dan sempurna, jangan menggantikan Allah dengan UANG, OBAT TERLARANG, AGAMA, EKONOMI, SEX, SPORT.......dalam arti apapun itu yang sedang kita lakukan kita harus mengingat TUHAN sehingga kita menghargai hidup kita karena kesempatan yang diberikan-NYA kepada kita dalam hidup kita...........Jangan gantikan Allah dengan masalah uang, agama, ekonomi dll .......kembalilah kepada ALLAH karena Allah adalah unik dan sempurna.

2.Ingatlah bahwa kita adalah segambar dengan ALLAH, ia menginginkan kita lebih dari sekedar ciptaan lainnya. Allah telah membangun manusia dengan roh, jiwa dan tubuh, gunakannlah roh mu untuk berkontak dengan TUHAN yang adalah Roh.......Jadikan Allah segala-galanya didalam hati kita.

3.Jadikan TUHAN sebagai segala PUSAT kegiatan kita, pusat dari perasaan dan jiwa kita sehingga kita akan menghargai diri kita, tetangga kita, keluarga kita bahkan musuh kita ...........Sepenuh waktu didalam TUHAN.

4. Karena TUHAN Maha Kasih, jadikan TUHAN sebagai tempat mencurahkan segala keluh kesah kita, berbagai kesalahan  dan keputusan kita.  Berbicaralah kepada TUHAN, minta ampun padaNYA dan membangun kembali segala sesuatunya bersama TUHAN. Ingatlah bahwa TUHAN menciptakan segalanya, dan Tuhan dapat menciptakan segalanya juga dari sebuah kegagalan dan kesuksesan kita.

5. Tuhan menciptakan manusia dan TURUNANYA, cobalah mengasihi apa yang kita peroleh dalam kehidupan terdekat kita, leluhur kita dan keturunan kita. Menghargai apa yang telah diberikan kita dan keluarga kita, karena TUHAN berperan menyediakan itu semua didalam hidup kita. Kasihlah mereka karena itu merupakan buah kasih TUHAN bagi manusia............untuk mengasihi kehidupan ini.

6. Kasihlah musuhmu, cara ini adalah cara TUHAN cara yang terbaik, mengasihinya dan mendoakannya adalah jauh lebih baik dari memusuhinya dan membencinya. Karena dengan cara itu kita mengajak TUHAN ikut dalm menyelesaikan masalah pribadi kita dengan seseorang sehingga Kasih TUHAN dapat mengubahnya untuk menghasilkan kebaikan yaitu buah-buah kasih.

Terinspirasi dari Khotbah Pastor Augustine Musopole, PhD di TICC Taiwan.
Namun isi tulisan tanggung jawab penulis.

Perintah Untuk Hal Mengasihi

Happy because of love.......
Kasih untuk kehidupan dan kehidupan ini adalah kasih. Jadikan kasih yang mendominasi hidup kita. Untuk itu seharusnya kita:

1. Menghidupkan kasih didalam hati kita, memulai segalanya dengan dan karena KASIH. Hal ini sangat penting karena tempat kita berkontak dengan Tuhan adalah dengan roh kita didalam hati kita, sehingga karena Allah adalah sumber kasih maka kita perlu menghidupkan roh kita dan menghidupkan kasih didalam hati kita.

2. Mencoba melihat dengan hati yang murni seperti seorang kanak-kanak, melihat sebuah kemurnian dari hati-hati yang masih baru. Hal ini pernah dinyatakan Yesus kepada murid-muridnya untuk melihat hal yang lebih besar dalam kerajaan Allah.

3. Berjalan bersama, hidup mengandalkan kasih dan mencoba bekerja sama didalam kasih seperti awan yang menyejukkan bangsa Israel diwaktu dalam perjalanan di padang gurun. Kasih adalah untuk kebersamaan sehingga seharusnya memulai kasih secara bersama sehingga memberikan manfaat yang lebih besar.

4. Menggunakan kasih didalam jiwa kita, didalam logika kita, didalam emosi kita didalam semangat kita, sehingga apa yang ada didalam pikiran kita akan terkonfirmasi dalam arti tetap karena landasan kasih. Apapun yang kita lakukan dengan logika dan pengetahuan kita sebaiknya kita mengandalkan TUHAN sehingga dalam pelaksanaanya/aksi tidak menjadi produk yang membahayakan dan merugikan diri sendiri, orang lain, bangsa, lingkungan dan sebagainya.

5. Nyatakan kasih secara terbuka, sebutkan dan tulisankan dimanapun, di rumah, di sekolah, di pintu masuk kampung dan kota, dimana saja bahwa TEMPAT INI ADALAH KASIH. Jagalah kebersihan kasihilah tempat ini, jangan melakukan jejahatan kasihilah kehidupan yang terbangun ditempat ini.

Karena Tuhan adalah sumber segala kasih dan tentunya segala sesuatu dubumi ini harus dimulai dengan menyerahkannya kepada TUHAN. Dalam segala tindakan dan perbuatan seharusnya mendahulukan berkontak dengan TUHAN di dalam doa didalam hubungan khusus setiap pribadi dengan TUHAN.

Tuhan yang adalah Sang PENCIPTA, menciptakan semua baik dan menciptakan manusia segambar dengan NYA agar manusia juga dapat melihat rencana TUHAN bagi ciptaan lainnya dengan landasan kasih. Berdoalah dan lakukanlah kebaikan kepada dunia ini, kepada setiap orang dan ajak mereka mengenal TUHAN melalui Kasihnya.

Saturday, November 3, 2012

Mengenal " PINTU KASIH" ALLAH Yang TERSEMBUNYI


yang tampak dan yang tersembunyi...................

Tuhan adalah ALLAH yang tersembunyi, namun TUHAN yang penuh kasih. Kenapa Allah adalah TUHAN yang tersembunyi? Karena TUHAN memeberikan kepada kita untuk mengenal hidup kita didalam TUHAN secara merdeka/freedom dan Tuhan memberikan Freewill itu kepada kita.


                            Tersembunyi <=========TUHAN =========> Kasih

Karena TUHAN bukanlah TUHAN yang seperti dalam pikiran orang-orang terdahulu, yang memberikan aturan-aturan seolah-olah manusia dan TUHAN selalu bertentangan/ opposition. Tuhan adalah TUHAN yang kasih dan tersembunyi, agar manusia leluasa mengekspresikan kreatifitasnya namun disisi lain tetap memberikan keselamatannya kepada manusia.

Tuhan didalam Yesus adalah TUHAN yang kelihatan, rencana TUHAN didalam Yesus adalah sebagai pintu keselamatan. Yesus memberikan contoh kasih TUHAN kepada manusia agar didalam kebebasannya tetap mengenal TUHAN yang memberikan image-NYA kepada manusia. Didalam Yesus, Tuhan adalah Kasih dan Realita untuk memudahkah manusia mengenal TUHAN melalui anakNYA.

Didalam Yesus, TUHAN telah menyiapkan keselamatan manusia, dan dikuatkan oleh ROH KUDUS didalam kehidupan kita sehari-hari. Disanalah manusia diberikan untuk memilih jalan yang benar atau tetap pada keinginan kita sendiri.

Jika seorang ibu akan memberikan penghiburan kepada anaknya jika anaknya sedang berduka, maka TUHAN telah memberikan kesempatan dan keselamatan kepada siapa saja. Namun didalam itu semua ALLAH tampaknya bersembunya  karena Ia memberikan Kebebasan dan sekaligus Kasih kepada manusia.

Allah yang kasih dan Allah yang tersembunyi merupakan sebuah realita ALLAH bagi manusia agar manusia dapat hidup bebas tidak seperti dibawah sensor control tetapi disisi lain Allah memeberikan keselamatan kepada ,manusia karena Ia adalah KASIH.  Namun ingatlah bahwa ALLAH senantiasa mengikuti kita walaupun secara tidak kelihatan/invisible.

Terinspirasi dari Bible Study yang dipimpin oleh Rev. Augustine Musopole, PhD...........namun isi tulisan adalah tanggung jawab penulis.............