INDAH HARI-HARI BERSAMA TUHAN

Mungkin ini adalah suatu cara yang diberikan Tuhan kepada saya untuk menyampaikan pengalaman dalam mengenal dan menikmati Tuhan.
Saya merasakan masih banyak sekali diantara kita yang sulit mengenal Tuhan secara riil, hal ini saya rasakan ketika kita melihat/mencoba melihat Tuhan dari sudut yang berada di luar Tuhan.
Pada Tulisan saya ini saya mengajak kita melihat Tuhan dari sudut Tuhan yang adalah Roh, melalui pemahaman lebih lagi akan Prinsip Roh itu sendiri.

Sunday, August 19, 2012

Kanibalisme atau Spiritualisme....dari Penyataan Yesus.


Yesus menegaskan bahwa Ia adalah ROTI HIDUP, memakan tubuh dan darah Yesus akan membuat manusia hidup selama-lamanya.

Yohanes 6: 51 Akulah roti hidup yang telah turun dari sorga. Jikalau seorang makan dari roti ini, ia akan hidup selama-lamanya, dan roti yang Kuberikan itu ialah daging-Ku, yang akan Kuberikan untuk hidup dunia."* 

Bagaimana kita melihat hal ini? Apakah Yesus mengajarkan hal Kanibalisme? Kalimat ini membuat orang yang mendengarnya menjadi was-was, bingung dan menciptakan tanda tanya besar apa maksud Yesus dengan hal ini.
 
52 Orang-orang Yahudi bertengkar antara sesama mereka dan berkata: "Bagaimana Ia ini dapat memberikan daging-Nya kepada kita untuk dimakan."

Lalu apa kata Yesus: kalian harus makan dan minum datah KU, atau kamu akan mati/ tidak mempunyai hidup didalam dirimu seperti tertulis di ayat 53.

53 Maka kata Yesus kepada mereka: /"Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jikalau kamu tidak makan daging Anak Manusia dan minum darah-Nya, kamu tidak mempunyai hidup di dalam dirimu.*  

Dalam hal ini Yesus malah menkankan sebuah syarat untuk mendapatkan HIDUP YANG KEKAL dan dibangkitkan di akhir zaman. Bagai mana mungkin dan siapa yang tidak akan bingung mendengar hal ini.  
 Yesus menekankan dengan mennyatakan daging dan darah-NYA adalah benar-benar makanan dan benar-benar minuman dan bahwa jika kamu ingin bersatu didalam AKU/Yesus maka seharusnyalah memakan daging dan darah-NYA.

54. Barangsiapa makan daging-Ku dan minum darah-Ku, ia mempunyai hidup yang kekal dan Aku akan membangkitkan dia pada akhir zaman.*55. Sebab daging-Ku adalah benar-benar makanan dan darah-Ku adalah benar-benar minuman.* 56 Barangsiapa makan daging-Ku dan minum darah-Ku, ia tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia.* 

Dan ini merupakan sebuah motivasi bersama dengan ALLAH Bapa yang telah mengutus Yesus. Ini menekankan sebuah realita bahwa YESUS adalah SUMBER KEHIDUPAN YANG KEKAL seperti kalimatnya menyatajan  barangsiapa yang memakan Aku, akan hidup oleh Aku.

57  Sama seperti Bapa yang hidup mengutus Aku dan Aku hidup oleh Bapa, demikian juga barangsiapa yang memakan Aku, akan hidup oleh Aku.* 58. Inilah roti yang telah turun dari sorga, bukan roti seperti yang dimakan nenek moyangmu dan mereka telah mati. Barangsiapa makan roti ini, ia akan hidup selama-lamanya."*

Hal ini jauh dari tindakan KANIBALISME, karena ini bersifat spiritualisme dalam arti hanya dapat dilihat secara spiritual/ROHANI/ROH. Mengapa demikian, karena pada saat itu tentu saja TUGAS YESUS belum digenapi, dalam rangkaian rencana TUHAN yang ada didalamnya. Namun setelah Yesus tersalib, meninggal dunia dan naik kesurga  dan menurunkan ROH KUDUS maka sesunguhnya pernyataan ini adalah melulu hal ROHANI dan dapat dimengerti dengan sempurna.

Memakan tubuh Yesus dan meminum darahNya merupakan sebuah kewajiban oleh orang percaya, menerima Yesus sebagai TUHAN dan Juru selamat adalah menjadi syarat untuk memakan dan meminum YESUS. Orang percaya yang mengalami BAPTISAN secara rohani, maka memiliki kehidupan ROHANI, ROHNYA HIDUP. Untuk memberikan makanan rohani agar semakin dewasa maka diperlukan makanan rohani yaitu Yesus sendiri secara ROHANI.

Yesus secara rohani adalah Yesus yang ada dalam kekuatan ROH KUDUS didalam hati manusia, FIRMAN TUHAN adalah makanan rohani dari roh kita, dan sejak ROH KUDUS bersemayam di dalam hati kita maka secara sungguh kita akan HAUS dan LAPAR secara rohani, karena kita sedang memelihara ROHANI kita yaitu IDENTITAS KEKAL YANG DIBERIKAN TUHAN PADA KITA. MANUSIA ROHANI KITA.

Karena ALLAH adalah ROH, dan ALLAH kekal berada di SORGA MULIA, oleh karena itu kehidupan kekal adalah kehidupan manusia ROHANI KITA, dan untuk itu kita perlu menghidupkan dan menumbuh kembangkan  rohahi kita sehingga kita memiliki sesuatu yang bersifat kekal yaitu ROH kita/Rohani kita.........Amen.

Saturday, August 18, 2012

Free Will Yang Mana?


Didalam Yesus sesungguhnya tidak ada rahasia lagi semua hal TUHAN dan keTUHANAN menjadi makanan empuk bagi setiap jemaat dan siapa saja yang ingin MENIKMATI TUHAN.

Bagaimana membedakan Free WIll manusia? Siapakah manusia itu dan dimanakah dia berada? dalam Sistem yang di rancangan TUHAN/Kingdom Heaven atau diluar itu?  Harus dibedakan, Free Will yang ada dalam rancangan TUHAN, didalam sistem TUHAN, dengan seorang yang berada DI LUAR SISTEM TUHAN karena Free will nya berbeda dengan free will yang dimaksud di dalam Gereja/TUHAN. 

Mau di hamba TUHAN atau siapa saja maka jika dia melakukannya di luar sistem yang dibangun TUHAN, itu urusannya dengan kepada siapa dia MENGABDI saat melakukannya. Kalau dia dengan keinginan dagingnya maka itu adalah upah dosa...........jadi tidak benar bahwa semua kejadian atau perkara atau musibah yang menimpa anggota gereja atau orang yang mengaku percaya adalah KEHENDAK TUHAN.

Jika melihat kenyataan seperti manusia mengatakan adanya Takdir, namun sesunguhnya lebih pantas dikatakan Misteri kehiduoan. Karena Tuhan dalam alkitab bersifat dinamis dalam mendukung kehidupan manusia yang berada didalam kehendakNYA. Sebagai contoh kasus kota  Niniwe, saat  takdirnya dimusnahkan namun mereka bertobat dan tidak jadi dimusnahkan. Namun saat anak cucu mereka tidak mereka ajarkan hal TUHAN dan menjadi murtad dan akhirnya NINIWE dimusnahkan TUHAN. Inilah adalah lebih nbersifat misteri dibandingkan takdir.

 Kalau menurut Alkitab: manusia terdiri dari ROH, JIWA dan TUBUH, ROH bersifat Rohani; Jiwa bersifat balance, input = output, Tubuh/badan bersifat kedagingan atau dosa. Free well sebenarnya bagian dari KEINGINAN JIWA yaitu LOGIKA, SEMANGAT, EMOSI dsbagainya.Keinginan jiwa yang dibawa kepada keinginan roh maka hasilnya positif/misalnya kasih, panjang sabar, sukacita dkk, sementara keinginan jiwa yang dibawa oleh keinginan daging hasilnya adalah negatif/dosa, kejahatan, ketamakan, hawa nafsu dll. Jadi  jika mereka yang hidup didalam sistem TUHAN dan menghidupkan rohnya senantiasa dalam berkontak dengan TUHAN dalam setiap aktifitasnya maka seharusnya Free willnya berada dibawah kuasa ROH KUDUS, karena TUHAN hadir dalam setiap tindakannya.

Dalam hal ini, jika mengacu kepada ada yang dikatakan Yesus: menjadikan segala bangsa menjadi MURID KU. Maka kalau menjadi murid itu harus belajar untuk mengetahui apa yang di ajarkan oleh GURU, apa yang dilakukan guru. Dialam Yesus sesunguhnya seorang murid itu DIIKAT secara ROHANI DALAM BAPTISAN ATAS NAMA BAPA DAN PUTRA DAN ROH KUDUS. YEsus sendiri mengatakan AKU DAN BAPA ADALAH SATU DAN KAMI (BAPA dan YESUS) ada didalam kamu (kita manusia (YAITU ROH KUDUS YANG ADA DIDALAM HATI KITA).  Keinginan bebes kita/Free will kita selalu terikat dengan TUHAN karena kita ada didalam sistem keselamatan TUHAN.

TUHAN MENGKUDUSKAN MANUSIA

 Pertama adalah Firman dan Firman itu adalah ALLAH itu sendiri, dan Firman itu menjadi manusia yaitu Yesus, ALLAH itu menjadi manusia. inkarnasi itu hanyalah sebuah istilah saja, tetapi ALLAH YANG ADALAH ROH TELAH MENJADI MANUSIA-ALLAH didalam YESUS. Esensi ALLAH ada didalam YESUS. Motivasi Mereka adalah sama. Yesus adalah 100% ALLAH dan 100% manusia.
 
TUHAN menciptakan semua baik sperti apa yang dinyatakan dalam kitab Kejadian. Disisi lain jelas kita ketahui bahwa TUHAN adalah KUDUS di SORGA. Allah didalam Yesus adalah inisitaif ALLAH itu adalah sendiri berinisitif didalam Yesus untuk menyelamatkan dunia ini.Yoh 3:17 Sebab Allah mengutus Anak-Nya ke dalam dunia bukan untuk menghakimi dunia, melainkan untuk menyelamatkannya oleh Dia (YESUS). Dalam hal ini ALLAH didalam YESUS dari sumber yang sama di SORGA sehinga dapat kita nyatakan bahwa  YESUS ....tidak ada dosa.  Jelas dinyatakan bahwa Yesus adalah memegang pintu kerajaan Sorga dan naik kesorga Mulia. Jadi adalah sangat aneh kalau TUHAN dilibatkan dalam hal perbuatan dosa manusia padahal dosa itu didefenisikan dari ketika sesatu perbuatan atau tindakan yang tidak lagi sesuai dengan rencana/perintah TUHAN istilahnya LUNCAS.

Berbicara hal CIPTAAN,Tuhan menciptakan Malaikat dan Manusia, kalau manusia seperti Adam dapat LUNCAS maka Malaikat juga dapat Luncas dan itu terjadi di dalam Alkitab.  Siapakah ular itu, siapakah Lucifer dsbgainya, ternyata kingdom of devil/kerajaan iblis itu juga ada didalam Kingdom of GOD/Kerajaan ALLAH. Yesus pernah dicobai didalam kemanusiaannya. Jadi dalam hal ini ciptaan yang melakukan dosa bahkan MENENTANG ALLAH seperti Lucifer adalah contoh ciptaan yang bisa LUNCAS/DOSA.
Kelemahan kita dalam melihat ALLAH terlibat dalam terjadinya dosa manusia adalah  karena kita melihat ALLAH dengan OTAK kita/LOGIKA. Kita sekarang bicara ALLAH, ALLAH adalah ROH, artinya ALLAH memiliki dimensiNYA, apakah logika kita sampai kepada dimensi ALLAH?  

YESUS telah memulihkan hubungan manusia yang berdosa dengan ALLAH yang KUDUS. Yesus membuat manusia menjadi KUDUS, sehingga ROH KUDUS DAPAT TINGGAL PADA HATI MANUSIA SEHINGGA MANUSIA DAPAT BERKONTAK DENGAN TUHAN SECARA ROH-roh (baca roh tuhan dan roh mansuai). Arti yang lebih penting lagi bahwa dosa tidak berkuasa lagi pada kita karena kita ada didalam TUHAN secara rohani sehingga  kita dikatakan akitab sebagai kaum kudus. 

Selama manusia jatuh kedalam dosa maka manusia adalah milik dosa. Dosa itu adalah milik manusia. Yesus datang untuk menghapus dosa manusia membuat orang berdosa menjadi kudus. Logika hal dosa dalam rancangan TUHAN adalah sebuah yang merendahkan TUHAN dan itu pasti karena ketidak mampuan kita melihat SIAPA TUHAN.  Namun didalam Yesus, Allah tidak misteri lagi, rahasia ALLAH ada didalam Yesus. Artinya  banyak hal yang tidak kita ketahui hal rencana ALLAH di PL dan sebelumnya itu masih rahasia/ masih misteri. 

Hal perkembangan di PL dan PB, dalam banyak hal bahhwa LOGIKA ALLAH tidak sama dengan logika kita. Allah membangun Kingdom of GOD, semua PL bicara kingdom of GOD, di PB baru bicara kingdom of heaven. Didalam kingdom of God itu ternyata ada kingdom of devil, TUHAN sendiri berkomunikasi dengan para devil pada kasus AYUB. Yesus saja di cobai oleh the Devil di gurun setelah penbaptisan oleh Johanes pembabtis. Artinya di sana ada penyebab dosa, dan  manusia dapat saja mengalami pencobaan seperti yang di alami YESUS. Yesus telah memberikan contoh akan hal menentang dan mengalahkan keinginan iblis. Contoh itu mengembalikan kepada kita semua itu kembali kepada kesiapan manusianya. JIka dalam contoh tersebut seorang manusia Yesus dicobai dan tidak berhasil bagaimana dengan kita?

Contoh Ayub, merupakan contoh yang sangat ekstrim, itu hanya sebuah contoh yang sebenarnya terlalu sulit untuk diterima AKAL, tetapi itulah maunya TUHAN didalam Alkitab melalui Ayub. Agar manusia dapat memilki pelajaran akan pengalaman seorang AYUB. Dan tentunya berbeda dengan yang dihadapi Abraham, Yakub dan sebagainya dan semua ini ada dalam sekenario TUHAN. Tetapi bagaimana dengan yang di luar sekenario TUHAN?.

Contoh, setelah Adam jatuh kedalam dosa lalu kita mengenal karya penyelamatan oleh Yesus untuk mengampuni dosa manusia yang kita nyatakan bahwa TUHAN sendiri terlibat dalam pembentukan dosa itu... Apa itu tidak rancu?.......Ini adalah kelemahan kita melihat arti dosa dan melibatkan TUHAN didalam defenisi manusia hal dosa. Kalau kita melihat kaum ateis dan kelompok diluar TUHAN siapakah yang menetapkan dosa?  Dalam hal ini sedari awal kalau itu ada didalam rancangan TUHAN, TUHAN memilki cara untuk mengendalikannya tetapi TUHAN tidak terlibat dalam penciptaan dosa manusia.
Apalah artinya dosa bagi TUHAN didalam YESUS?  Padahal jelas rencana TUHAN didalam Yesus adalah untuk manusia menjadi kudus sehingga roh kudus dapat tinggal dihati manusia, dan manusia menjadi manusia-rohani.. Jika manusia jatuh kedalam dosa maka penebusan itu inisitif TUHAN yang ingin mengkuduskan manusia, jadi dosa itu MELULU di universe/di bumi, tidak ada dosa di sorga, manusia dengan dosa tidak layak disorga dan semua itu terjadi di bumi.


 Artinya semua telah dikembalikan kepada YESUS. Mat 28: 18 Yesus mendekati mereka dan berkata: "Kepada-Ku telah diberikan f  segala kuasa 1  di sorga dan di bumi. 1 Pet 1: 20 Ia telah dipilih sebelum dunia dijadikan, tetapi karena kamu baru menyatakan diri-Nya pada zaman akhir. Wahyu 22: 11 Barangsiapa yang berbuat jahat, biarlah ia terus berbuat jahat; barangsiapa yang cemar, biarlah ia terus cemar; dan barangsiapa yang benar, biarlah ia terus berbuat kebenaran; barangsiapa yang kudus, biarlah ia terus menguduskan dirinya!" 12" Sesungguhnya Aku datang segera dan Aku membawa upah-Ku untuk membalaskan kepada setiap orang menurut perbuatannya