INDAH HARI-HARI BERSAMA TUHAN

Mungkin ini adalah suatu cara yang diberikan Tuhan kepada saya untuk menyampaikan pengalaman dalam mengenal dan menikmati Tuhan.
Saya merasakan masih banyak sekali diantara kita yang sulit mengenal Tuhan secara riil, hal ini saya rasakan ketika kita melihat/mencoba melihat Tuhan dari sudut yang berada di luar Tuhan.
Pada Tulisan saya ini saya mengajak kita melihat Tuhan dari sudut Tuhan yang adalah Roh, melalui pemahaman lebih lagi akan Prinsip Roh itu sendiri.

Thursday, December 18, 2008

Berpikir Positif Selalu (sebuah pengalaman pribadi)


(dengan cara menyerahkan segala perkara kepada Tuhan didalam doa kita)
Saudara didalam nama Yesus: Bode Haryanto Tarigan
Dari sebuah rumah kontrakan di sekitar komuter UKM Bangi, Malaysia

Ini adalah sebuah pengalaman untuk selalu berpikir positif. Pengalaman ini juga akan menuai arti betapa pentingnya menyerahkan setiap hari kita didalam doa kepada Tuhan. Dengan doa kita masuk kedalam rencana Tuhan yang panjang yang pada saat ini (2008) baru saya sadari bahwa semua itu adalah baik.

Ada beberapa hal yang harus kita ingat dan lakukan di dalam hidup kita sebagai orang percaya:
1. Kita seharusnya menyerahkan sepenuhnya hari-hari kita kepada Tuhan. Didalam doa pagi hari kita katakanlah: Ya Tuhan kuserahkan hari ini sepenuhnya kedalam tanganMu, berkatilah aku hari ini, jadikanlah semua baik sesuai dengan kehendakMU. Amin
2. Kita menginginkan sesuatu. Kita harus berusaha mendapatkannya dengan mengikuti aturan main yang telah ditentukan. Kita telah siap sedia menerima segala konsekwensinya, dan kita tak lupa mendoakannya agar menjadi pantas untuk mendapatkannya.
3. Kita harus sadar bahwa kita senantiasa mengalami pasang surut dalam hubungan kita dengan Tuhan. Contohnya adalah mungkin pelayanan kita kepada Tuhan ditengah gereja sedang surut. Mungkin juga dan banyak kesalahan yang tidak pantas kita lakukan sebagai orang percaya seperti mendongkol, bermalas-malas, cengeng, tidak focus dalam belajar, bersungut-sungut/kekanak-kanakan, angap enteng dan sebagainya, sehingga kadang kala, pada saat yang sudah sangat mendesak baru menyadari dan berpaling kepada Tuhan.

Pengalaman ini dimulai setamat S2 dari ITB tahun 2000. Saya kembali ke USU, lalu diserahi tugas mengajar Matematika Teknik Kimia I dan Operasi teknik kimia 2. Pelajaran ini termasuk sulit karena pembahasannya hingga tahap aplikasi matematika atau matematika terapan khususnya kepada bidang keahlian teknik kimia. Sebagai seorang staf pengajar baru itu merupakan tugas yang cukup berat. Disisi lain mata kuliah yang saya kuasai dan usulkan mengajarkannya ternyata juga tidak di setujui. Dalam sebuah rapat, saya sempat menyampaikan protes kepada ketua departemen waktu itu, karena saya merasa tugas ini lumayan berat dan akan sangat menyita waktu untuk mempersiapkannya. Namun protes saya tidak ditanggapi dan saya tentunya merasa sangat jengkel. Dengan penuh kekecewaan dan dongkol saya harus menerima tugas itu.

Untuk mempersiapkan pelajaran ini, berhari-hari saya harus mengurung diri, untuk membaca banyak buka dari buku Righ, Jason-Jeffery, Rice and Do hingga beberapa buku berbahasa Indonesia, dan juga persiapan membuat slide dan seterusnya. Kerja keras dan kedongkolan berjalan bersama-sama sehingga tugas ini semakin berat saja. Walaupun Sebagai seorang percaya saya selalu berdoa dan minta Tuhan memimpin hidup ini sehari-hari, toh kenapa saya harus mendapat beban seberat ini. Saat itu saya belum mengerti apa rencana Tuhan.

Saat mengajar pertama, semua dilakukan sambil terseok-seok, membuktikan rumus dipapan tulis kadang berulang-ulang karena tidak dapat selesai hingga akhir jam kuliah sebelumnya. Kadang kala waktu 2 jam tidak cukup sehingga saya menambah waktu sendiri, ditengah komplain mahasiswa yang mungkin merasa terpaksa harus duduk belajar lebih lama. Kecapeaan itu terasa lebih, padahal honor mengajar mata kuliah ini dibanding dengan matakuliah yang hanya membaca dan menerangkan seperti biologi adalah sama.

Huuuuuuuuhhh, keterlaluan, saya sangat menderita. Demikianlah yang terjadi, sekali lagi, beban itu semakin berat karena saya melakukannya dengan bersungut-sungut. Saya mengangap ketua departemen sangat tidak fair, memberi dua matakulia yang berat. Gilanya lagi, di semester berikutnya juga tidak berubah, matematika teknik kimia 2 dengan aplikasi numerik, ditambah pelajaran operasi teknik kimia 1 yang semua adalah menghitung dan menghitung. Saya kok dikerjai terus nih, kedongkolan terus meraja. Disisi lain saya tetap berdoa dan berharap Tuhan memberikan kepintaran untuk mempersiapkan semua itu. Saya belum sadar bahwa saya dibiarkan oleh Tuhan untuk diproses sedemikian rupa.

Demikianlah saya melakukan semua itu, karena bersifat matematis semua pelajaran itu terasa semakin mudah saja dari tahun ketahun dan saya mulai menikmatinya. Dari permodelan, sistem pemodelan, aplikasi model teknik kimia berdimensi I, II dan III hingga aplikasi numerik dan sebagainya semua semakin nikmat saja. Kekesalan itu berubah menjadi kenikmatan. Saya merasa saat itu berhasil mengalahkan sebuah tantangan itu. Tapi saya tetap tidak mengerti apa rencana Tuhan akan hal itu.

Hingga tahun 2005 saya masih berangapan bahwa ketua departemen telah mempersulit hidup saya minimal dari 2001-2002. Entah apalah motivasi beliau apakah negative (ingin mengerjai saya) atau positif (ingin mentreatment saya agar lebih baik lagi) tapi yang pasti hal itu sempat membuat hidup saya sangat tidak nyaman.

Ketika mengambil S3 di Taiwan 2005, tantangan lain datang lagi. Pertama datang ke departemen teknik kimia di NCKU Tainan, semua masih tertulis dalam bahasa China-mandarin. Semester 1 dan 2 tahun 2005/2006, semua informasi hingga pengajaran di kelas masih berbahasa mandarin. Rasanya seperti tertipu, mereka menawarkan menerima student international namun kenyataanya mereka belum siap. Saya adalah satu-satunya mahasiswa doktor internasional di departemen teknik kimia. Yang pasti, saya tidak punya kawan untuk bertanya dan berdiskusi, semua harus dikerjakan sendiri. Satu-satunya kawan S3 dari Indonesia ada di jurusan Teknik Elektro, yang tentunya tidak memiliki hubungan dengan teknik kimia. Banyak masalah yang dihadapi di universitas ini, dari janji bantuan dana hingga mendapatkan pembimbing (advisor), awalnya semuanya tidak jelas. Tapi saya berusaha terus bertahan. Hanya satu yang saya pegang, mengapa Tuhan membiarkan saya ada disini. Didalam doa setiap pagi saya menyerahkan hari-hari ini kepada Tuhan, pasti semuanya ada dalam rencana Tuhan, itulah keyakinan saya. Saya tidak melakukan protes, saya tidak memberontak, saya hanya meminta Tuhan membantu dalam setiap perkara yang dihadapi saat itu.

Tuhan menguatkan hati saya dengan memberi pengertian untuk tetap berpikiran positif dan optimis. Saat itu sesungguhnya bekal untuk memberontak dan mengarahkan kekeinginan negative adalah sangat besar. Keinginan untuk meningalkan saja program S3 ini yang begitu rumit pernah muncul dalam pikiran ini. Dapat anda bayangkan, saat itu, untuk bersekolah, saya harus berpisah dengan istri yang sedang sekolah DBA (S3) di Malaysia. Sementara si Avenia, anak kami waktu itu harus dititipkan dengan orang tua di Indonesia. Sampai di Taiwan, saya menemukan banyak perkara yang tidak jelas dan rasanya seperti sulit untuk dilewati, seperti yang diterangkan pada paragraph di atas. Namun sekali lagi, Tuhan tetap menguatkan hati saya.

Saya baru merasakan manfaatnya telah digodok selama 3 tahun untuk memahami matematika teknik kimia ketika saya harus belajar sendiri pada tahun pertama (semester I dan II) belajar di Taiwan, semua masih berbahasa mandarin. Dengan pengetahuan nol bahasa mandarin maka otomatis saya harus belajar sendiri dari text book. Dengan bermodalkan pengalaman itu saya akhirnya dapat menyelesaikan seluruh 8 matakuliah dengan baik.

Saat ini saya sadar, bahwa Tuhan pada tahun 2001-2003 secara langsung atau tidak langsung melalui ketua departemen teknik kimia USU membiarkan saya diolah/di treatment sedemikian rupa sehingga saya dapat mengembangkan wawasan dengan mempelajari matematika teknik. Hal itu juga ternyata agar membuat saya tetap konsisten untuk belajar secara mandiri, karena ternyata pada tahun 2005-2007, saya harus menghadapi masalah yang sama yaitu harus belajar secara mandiri di tanah Taiwan itu.

Entah apapun motivasi ketua departemen pada saat itu mungkin positif atau negative, yang pasti apa yang telah dia lakukan itu membuahkan hasil yang dapat memudahkan menyelesaikan masalah saya di saat memerlukannya. Saya belum menanyakan kembali kepada ketua departemen apa sesunguhnya motivasinya, namun saya rasa itu tidak penting. Yang penting adalah sebagai seorang percaya saya telah melakukan suatu kesalahan. Setiap pagi saya berdoa kepada Tuhan dan menyerahkan hari-hari saya sesuai dengan kehendakNya, namun saya belum sangup menerima tantangan itu dengan iklas sehingga ada saja keinginan untuk memberontak dan mendongkol yang sesunguhnya tidak perlu karena kita telah menyerahkannya kepada Tuhan.

Ini adalah sebuah pengalaman juga buat kita, bahwa didalam Tuhan sesunguhnya kita telah sedang dipersiapkanNya. Dimanapun kita bekerja, ingatlah untuk menyerahkan hari-hari kita kepada Tuhan, dan cobalah rela menerima beban yang kita terima didalam tugas kita walaupun itu lebih sulit dibandingkan dengan sejawat kita, karena ternyata Tuhan sedang mempersiapkan kita untuk tetap menjadi pemenang di tantangan yang lebih berat di masa yang akan datang. Benarlah bahwa di dalam Tuhan semua itu akan indah pada waktunya.

Pengalaman ini juga mengajak kita agar tetap setia dan patuh di dalam Tuhan sehingga tidak mudah dongkol dan bersungut-sungut. Di dalam Tuhan kita semakin bertanggung jawab akan pekerjaan kita. Di dalam Tuhan ternyata kita semakin kuat dan tegar, karena mata rohani kita menghibur jiwa kita, sehingga kita dapat bersyukur di dalam permasalahan yang kita hadapi.
Buat Ibu ketua (2000-2003) yang sengaja atau tidak sengaja membaca tulisan ini, saya ucapkan terima kasih banyak, semoga Tuhan merahmati kita semua

Mukjizat Tuhan (Didalam Tuhan tidak ada yang mustahil)

Saudara didalam nama Yesus: Bode Haryanto Tarigan
UKM Bangi, Malaysia

Mukjizat adalah sesuatu hal yang hampir mustahil menurut akal manusia namun karena sesuatu kekuatan maka hal itu dapat terjadi. Membangkitkan Lazarus dari kematian adalah sesuatu yang mustahil bagi manusia namun hal itu terjadi oleh Yesus. Mukjizat Tuhan dibuatkan agar orang-orang yang percaya semakin dikuatkan.

Dimasa ini tentunya mukjizat Tuhan bekerja secara pribadi lepas pribadi kepada orang yang mengharapkannya. Mukjizat Tuhan adalah sebuah fenomena diluar akal manusia. Fenomena mukjizat Tuhan dapat terjadi disaat seseorang sudah habis akal karena seseorang telah mengangap apa yang telah ia upayakan telah mencapai titik maksimum sehingga menghasilkan sebuah kondisi yang kita sebut saja sebuah kepasrahan (bukan putus asa) dalam arti positif yaitu berjuang terus dan tak lupa berdoa.

Sebuah Mukjizat yang saya alami di sekitar oktober 2008. Ini adalah sebuah fenomena yang menurut pengalaman rohani saya merupakan sebuah mukjizat Tuhan. Sebagai pelaku, saya merasa sudah habis akal dan hanya berpasrah sepenuhnya kepada Tuhan akan hasilnya. Apalagi ini menyangkut masa depan, saya merasakan Tuhan membantu menyelamatkan umur, masa depan, karir bahkan harga diri.
Ringkas kata, kejadian ini terjadi pada saat ini dimana saya sedang mengikuti pendidikan doktor di NCKU Taiwan. Untuk mendapatkan predikat PhD candidate diwajibkan harus lulus ujian kualifikasi maksimum 6 kali ujian dalam kurun waktu 3 tahun. Jika tidak lulus maka mahasiswa tersebut secara otomatis akan ter droop out. Saya sudah mengikuti 5 kali ujian kualifikasi doktor namun tidak satupun mata kuliah pun yang lulus hingga Pebruari 2008. Kesempatan terakhir adalah ujian ke 6 dibulan September 2008. Dapatkah anda bayangkan bagaimana tekanan yang saya alami, bagaimana saya hampir putus asa menghadapi semua itu. Tekanan dari pembimbing karena telah habisnya kepercayaan beliau kepada saya. Tekanan dari lingkungan, tekanan yang seolah-olah menuduh saya bodoh dan gagal, serta dari perasaan sendiri, semua bersatu untuk menghancurkan saya saat itu.
Bagaiman saya dapat mengalahkannya serta diubahkan dan dikuatkan didalam kepasrahan menghadapi kenyataan tersebut, hingga saya berpaling dan menemukan bahwa di dalam Tuhan tidak ada yang mustahil. Bagaimana semua itu dapat menjadi kenyataan, saya dapat lulus dua matakuliah sekaligus dengan nilai yang cukup luarbiasa. Kekuatan apa yang telah membimbing saya? Mukjizat Tuhan itu adalah bagaimana mungkin dapat lulus 2 mata kuliah sekaligus sedangkan selama ini untuk lulus satu pun tidak mampu. Untuk lebih lengkap dapat di baca kesaksian di bawah ini.
Di tempat saya kuliah S3 di teknik kimia NCKU Tainan Taiwan, berlaku model pendidikan di Amerika (US). Mahasiswa S3 wajib mengikuti minimal 6 matakulaih (18 SKS), lalu harus lulus ujian kualifikasi doktor (PhD candidate) dan wajib mempublikasi minimal 2 buah tulisan ke jurnal internasional dan terakhir membuat thesis doktor. Kesempatan ujian PhD candidate adalah 6 kali dalam kurun tiga tahun pertama. Ujian ini mewajibkan lulus 2 matakuliah, bagi sebagian mahasiswa untuk lulus ujian ini tidaklah sulit namun bagi sebagaian lain adalah cukup sulit. Rata-rata student mampu meluluskan 2 matakulaih kualifikasi setelah menempuh ujian 3 hingga 4 kali.

Ujian kualifikasi doktor adalah sebuah langkah yang harus dilewati, dimana jika pada tahun ketiga seorang mahasiswa tidak dapat lulus, maka dia secara otomatis akan ter drop out dari departemen Teknik Kimia NCKU. Dalam hal ujian kualifikasi doktor hingga kesempatan kelima saya belum berhasil lulus satu matakuliah kualifikasi sama sekali. Tahun pertama focus saya terlalu banyak bagaimana untuk menyelesaikan matakuliah segera. Hal ini sangat penting saat itu karena nilai dari ujian matakuliah sangat berpengaruh terhadap bantuan dana yang disediakan NCKU yang merupakan reward dari hasil belajar kita. Selain itu, kami diwajibkan untuk melakukan eksperiment sejak semester pertama mengikuti proyek dan bidang keahlian pembimbing/advisor.

Hingga ujian ke 4 Ujian kualifikasi doktor tidak satupun yang lulus, namun satu matakuliah bernilai 86 sesunguhnya hampir lulus karena nilai kelulusan adalah 90 (dari total nilai maksimum 150). Saya mengajukan permohonan ke komite penilai, dengan harapan mereka mau meluluskan dengan membantu nilai yang saya peroleh tersebut. Namun hasilnya adalah bahwa keputusan telah final dan tidak boleh digangu gugat. Saat itu saya mulai mengerutu seola-olah mereka tidak memiliki kekurangan. Padahal di tahun 2005 kedatangan saya pertama, mereka sama sekali belum siap. Semua masih dalam kondisi serba China dan China. Jiwa saya sedikit terusik, kemungkinan lulus sudah semakin kecil dan sulit. Saya merasa sudah mempersiapkannya dan belajar dengan baik. Semua itu membuat hati ini semakin kecut bahwa disini di teknik kimia NCKU menerapkan sistem kemampaun murni.
Beberapa kawan yang memberikan nasehat mengatakan saya kurang pendekatan kepada profesor-profesor di sana. Tetapi mereka salah, karena saya tidak pernah memiliki kesulitan untuk berinteraksi dengan siapa saja. Sebagian profesor disana adalah teman saya dalam bermain tenis meja, studi tour bersama dan seminar bersama. Kami saling sapa dan berdiskusi dalam berbagai kesempatan. Tapi demikianlah kenyataanya, ini adalah sebuah pelajaran sangat berharga bagi saya, persahabatan dan keramah-tamahan tidak boleh mempengaruhi profesionalisme, idealisme dan objektifitas. Padahal apa yang saya alami dan lihat di Indonesia bahkan sekaliber PTN ternama tidak terlepas dari perkoncoan (KKN) yang kental. Mental ilmuan yang seharusnya idealis jika sampai di Indonesia banyak berubah menjadi conditional dan untuk memenuhi target politik.

Ujian ke 5, saya memperoleh nilai ujian yang lebih parah satu bernilai 66/150 dan satu lagi 57/150, semakin jauh dari nilai kelulusan 90/150. Saat itu, saya tidak mau lagi melakukan protes, saya hanya berdiam diri merenungkan nasib, serta mencari alternative yang mungkin segera saya lakukan. Saat itu saya telah berancang-ancang akan pindah ke universitas lain di Taiwan atau kembali dulu ke USU dan melanjutkannya disana. Hasil renungan itu, saya diskusikan ke advisor, saat itu advisor saya sudah menawarkan dua pilihan: 1. Mengundurkan diri sekarang. Atau 2. Tetap di sini hingga enam bulan terakhir dengan focus pada eksperimen yang akan dilanjutkan nanti di USU dan juga sekalian tetap mengambil kesempatan ke 6. Waktu itu saya memutuskan mengambil pilihan kedua dengan focus riset untuk dilanjukan di USU jika droop out.

Saya sudah melaporkan kepada orang tua di Indonesia dan istri bahwa saya sudah menyerah. Syukurnya mereka dapat menerima dengan tenang dan bahkan istri saya sama sekali tidak mempermasalahkannya. Ternyata, dalam pikiran istri saya berharap agar dapat segera mendampinginya dan membawa bersama anak-anak dari Medan ke Malaysia di tempat dia sedang menimba ilmu akutansi (DBA) saat ini. Saya sendiri juga tidak lagi mempersoalkan hal ini, kegagalan itu sepertinya sudah tinggal menunggu waktu. Walaupun ilmu saya sudah semakin bertambah namun kegagalan membawa gelar adalah kegagalan yang sesunguhnya.

Saya pernah berpikir bahwa Tuhan sungguh kejam. Saya merasa semuanya sia-sia, 3 tahun berpisah dengan keluarga, tiga tahun usia terbuang, tiga tahun karir terhambat, Tuhan sungguh kejam. Disisi lain, saya merasa tidak melakukan kesalahan apa-apa, saya merasa berada di dalam sistem Tuhan selama ini. Saya tidak melakukan perbuatan perzinahan walaupun harus jauh dari istri dan sekitar saya, mahasiswa-mahasiswi melakukan aktifitas free sex. Saya tetap aktif melayani di gereja TICC walaupun hanya sebagai anggota biasa (2005-2007). Saya rajin menulis kesaksian rohani dan juga rajin merangkum khotbah di TICC dan mengirimkannya ke milis GBKP. Saya pernah berpikir saat inilah saya akan dipermalukan, lebih baik stop menulis kesaksian rohani dari pada kegagalan saya menjadi kesaksian yang negative bagi saudara-saudara di GBKP yang membacanya. Namun di dalam hati saya sesunguhnya jauh lebih takut putus hubungan dengan Tuhan daripada hanya sekedar droop out dari NCKU. Hal ini saya nyatakan pada kesempatan ini karena sudah begitu banyak tangan Tuhan menolong disepanjang hidup saya hingga saat ini.

Memulai awal semester ke-6 saya benar-benar menikmati hari-hari terakhir saya di Taiwan. Setiap hari eksperiment mempersiapkan basis penelitian yang akan dibawa ke USU. Pada saat bersamaan di awal semester itu, dilakukan pemilihan kommite di sidang jemaat gereja TICC. Mereka memilih saya sebagai salah satu anggota komite gereja, dan saya terima saja. Saya hanya berpikir, ya biarlah sekalian menambah pengalaman bergereja. Selain itu saya pernah berpikir bahwa Tuhan mungkin sedang menguji kesetiaan saya, mungkin selama ini terlalu sombong dan arogan, mungkin Tuhan marah karena saya banyak menulis mengenai MELIHAT TUHAN DARI SISI TUHAN YANG ADALAH ROH, mungkin dan mungkin.

Empat bulan terakhir sebelum musim ujian, kekuatan itu datang. jika selama ini saya berpikir ke arah yang lemah dan cendrung negatif, namun saat iti berubah ke arah yang kuat dan positif. Karena sering membahas alkitab maka kalimat DIHADAPAN TUHAN TIDAK ADA YANG MUSTAHIL selalu mengiang di telinga ini. Ahhhh biarlah habis-habisan, saya harus mencoba semaksimal mungkin, kalau harus gagal ya gagalah tapi harus tetap semangat karena di hadapan Tuhan tidak ada yang mustahil. Semagat itu datang sedemikian, dan keyakinan akan datangnya pertolongan Tuhan semakin besar. Kuasa Roh Kudus memberikan kekuatan yang sangat besar. Ada beberapa hal yang saya lakukan saat itu: 1. Belajar dengan tekun (bertanya dan berdiskusi dengan kawan-kawan taiwanis bahkan hingga mengingat rumus sambil berjoging di stadium NCKU, selain itu juga belajar online dari youtube) 2. Tetap bekerja di laboratorium (mempersiapkan basis riset) 3. Tetap melayani di TICC sebagai komite khusunya bagian bible study. 4. terus mengirim hasil khotbah dan bible study ke milis GBKP hingga 2 bulan menjelang ujian. Satu hal yang selalu saya sampaikan dan doakan Ya Tuhan, jika aku lulus atau gagal pun, aku berjanji untuk tetap melayani Mu dimanapun aku berada. Tolonglah anak Mu ya Tuhan.

Sejak itu saya selalu mengontak Bapak, mamak dan istri tercinta untuk mendoakan persiapan ini. Bapak selalu bilang Yahweh akan menolong saya, demikianlah keyakinan bapak. Mamak lebih fleksibel, lakukan yang terbaik namun kalau tidak sanggup jangan disesali. Istri selalu bilang mukjizat akan terjadi, abang tetaplah semangat belajar. Gereja TICC juga mendoakan setiap minggu dalam doa syafaat. Oh God, why is Bode here with us now. He needs You very much. Give him, Your blessing. Terkadang ingin menagis hati ini disaat pendeta dan saudar-saudari mendoakan saya, kenapa harus begini sulit Ya Tuhan, kenapa harus terjebak di dalam kondisi ini yang Tuhan, semua terserah kepada Mu ya Tuhan.

Walaupun harus melakukan semua aktifitas di atas, namun ketika belajar seperti ada yang mengajari, kepung bab ini, bom disini, sehingga seperti semua terfokus dan terarahkan. Saya merasa belajar menjadi lebih enak dan ternikmati. Salah satu pelajaran dari buku setebal 650 halaman habis terkepung. Pelajaran kedua setebal 900, halaman yang semua harus dikuasai, namun saya mengikuti hati nurani ke dalam pikiran yang menjadikan lebih mudah dan focus sehingga semuanya seperti lebih mudah. Saya memiliki keyakinan Tuhan selalu datang menolong sehingga ada perasaan pasrah dan berserah kepada Tuhan, mungkin hal itu yang membuat tekanan menjadi berkurang dan menjadi lebih focus belajar. Nothing to lose, mungkin istilah yang lebih tepat artinya dengan berserah pada Tuhan bahwa kita merasa masa depan kita terjamin, sehingga kita melakukannya dengan suka cita, selain itu saya memiliki keyakinan bahwa kalau saya harus gagal Tuhan telah mempersiapkan masa depan saya. Semuanya saya serahkan dalam Tuhan, biar Tuhan berkarya.

Hingga ujian tiba semua pelajaran telah terkuasai dengan baik. Beban mengikuti ujian semakin berkurang karena kepasrahan dan disisi lain kekuatan semakin besar karena keyakinan bahwa dihadapan Tuhan tidak ada yang mustahil itu, semakin membara dihati. Ujian yang berlangsung dua hari Kamis dan Jumat dapat dilewati dengan baik. Sepertinya kekuatan itu memberikan pengertian yang lebih saat itu. Semangat ternyata menjadi modal yang luar biasa didalam menghadapi ujian sekalibar kualifikasi doktor. Saya yakin Tuhan membantu saat itu.

Ujian biasanya diumumkan 3 minggu hingga sebulan setelah ujian. Pada bulan Oktober hasilnya pun di umumkan. Saya lulus dua matakuliah dan berhak mengunakan predikat PhD candidate. Hebatnya lagi nilai ujiannya juga tidak kalah tinggi yaitu 127/150 dan ujian kedua 99/150. Ini bukan angka yang bias bagi saya dari 66/150 pada ujian ke 5 menjadi 127/150 pada ujian saat itu (150 adalah total nilai maximum), dapatkah anda bayangkan bahwa saya telah menjawab dengan hampir sempurna. Saya mendapat 57/150 pada ujian ke 5 menjadi 99/150 pada saat itu. Betapa luar biasanya saya, kekuatan manakah yang telah membantu saya? Tidak disangka dan diduga, ternyata apa yang saya yakini telah menjadi kenyataan. Saya yakin ini adalah sebuah Mukjizat Tuhan bagi saya, yang telah mengubahkan yang selama ini tidak mungkin menjadi mungkin. Ajaib Tuhan karena didalam Tuhan tidak ada yang mustahil.

Salam dari seorang yang sedang bersuka cita,
Bode Haryanto Tarigan, ST (USU), MT (ITB), PhD candidate (NCKU).

Tuesday, December 2, 2008

Jerusalem Baru (Kepatuhan dan Kesetiaan)

Saudara di dalam Tuhan Yesus:
Bode Haryanto Tarigan, Jemaat di GBKP Simp. Marindal, Medan Indonesia

Menghadiri kebaktian di GBKP Simpang Marindal Medan yang di bawakan seorang pertua mengerakkan hati ini untuk menambahkan akan pembahasan Jerusalem Baru yang menjadi bahan khotbah pada minggu 23 November 2008.

dari Kepatuhan dan kesetiaan ===== masuk ke Kerajaan Surga ===== menuju Jerusalem Baru
Pembahasan dari Wahyu 21, sesunguhnya tidak dimungkinkan dalam satu kali khotbah saja. Wahyu 21 adalah hal KEABADIAN YANG AKAN DATANG, bagaimana kita sampai ke keabadian yang akan datang itu tanpa membicarakan seluruh rangkaian perjalanan sejarah alam semesta ini, adalah sebuah pembahasan yang mungkin diselesaikan dalam satu semester berjalan.

Dalam sebuah buku dikatakan bahwa alam semesta ini didalam kaca mata alkitab dapat dibagi dalam 6 masa berjalan dari:
1.Keabadian Lampau,
2.Zaman sebelum Hukum Taurat,
3. Zaman Hukum Taurat,
4. Zaman Kasih Karunia (yang sedang berlangsung saat ini),
5. Zaman Meraja 1000 tahun (kedatangan Yesus I),
6. Zaman Kekekalan Yang Akan Datang (Jerusalem Baru/JB).
Keenam periode ini adalah sebuah rangkaian yang sedang berjalan dan saat ini kita masih berada di ZAMAN KASIH KARUNIA.

Zaman kasih karunia akan berakhir, dimana tidak adalagi kasih karunia yang tertingal di dunia ini, semua kaum kudus baik yang mati dan yang hidup akan terangkat ke surga. Mereka yang terangkat kesurga adalah orang-orang kudus, adalah manusia-gereja (gereja-rohani) yang menjadi pemenang hingga akhir hidupnya. Roh Tuhan (Roh Kudus) dan kaum pemenang akan meninggalkan bumi menuju surga. Bumi akan dibiarkan jatuh kedalam dosa, karena masanya untuk penyelamatan manusia telah berakhir. Zaman kasih karunia akan berakhir dengan ditandainya awal dari masa penderitaan yaitu periode anti kristus. Kaum anti Kristus akan berkuasa diseluruh dunia, bumi akan semakin kacau balau, semua akan dikendalikan kaum anti kristus dengan lambang dan symbol tertentu. Mereka yang berusaha setia didalam Yesus akan sangat menderita pada masa itu.

Namun masa anti kristus tidaklah lama, Tuhan akan turun dari surga bersama beribu-ribu kaum kudus untuk menghakimi kelompok anti kristus di seluruh dunia. Mereka akan dihukum dan di bunuh. Bagi mereka yang percaya dengan Yesus dan dapat bertahan akan ikut diselamatkan dan bersama Tuhan menumpas kaum anti kristus. Inilah kedatangan Yesus yang pertama, Kaum kudus dan para pemenang dimasa penderitaan akan Meraja bersama Yesus dimasa 1000 tahun. Masa inilah yang digunakan untuk menghakimi mereka yang tidak percaya. Yang mati dihidupkan untuk dihakimi dan di campakkan ke dalam api hingga kematian yang kedua terjadi. Bagi pengikut Kristus yang tidak setia, yang suam-suam kuku, yang menyerahkan tubuhnya kepada keinginan daging, semua itu baik yang mati akan di hidupkan dan yang hidup akan diproses dan dimurnikan dan dimuliakan selama seribu tahun, namun mereka tidak ikut meraja, mereka juga mengalami penderitaan untuk dipersiapkan bersama-sama kaum kudus yang ikut meraja bersama Kristus masuk ke keabadian yang akan datang yaitu Jerusalem Baru. (paragraf ini disimpulkan dari beberapa sumber dengan perbedaan pemahaman namun berada disekitar pengertian akan keselamatan manusia percaya hingga menanti turunnya/datangnya Jeusalem Baru/keabadian yang akan datang).

Bagaimanakah kita saat ini sehingga kita dapat berhasil masuk ke dalam Zaman Kekekalan Yang Akan Datang (JB) itu? Ini adalah sebuah hal yang sangat prinsip yang harus kita aminkan didalam sepanjang hidup kita. Hal JB adalah sebuah ultimat perjalanan orang percaya. Hal JB sangat terkait dengan perumpamaan Yesus mengenai HAL KERAJAAN SURGA. Yesus memberikan perumpamaan perempuan yang bijak dan bodoh, Tuan yang menitipkan hartanya kepada hamba-hambanya, perjamuan kawin keluarga Raja dan lain sebagainya. Hal Kerajaan Selalu dikaitkan dengan berjaga dan bersiap sedia, kesetiaan dan kepatuhan, kebijaksanaan dan kerelaan. Mereka yang siap setia dan patuh akan mendapatkan kerajaan surga.

Kepatuhan dan kesetiaan kita hanya dapat tumbuh didalam usaha kita pribadi lepas pribadi untuk mengenal Yesus lebih dalam dan lebih intim lagi. Kesetiaan kita akan teruji ketika kita mengandalkan Yesus didalam setiap perkara yang kita hadapi. Kepatuhan kita akan semakin kuat ketika kita memulai melakukan pekerjaan yang menuntut kita semakin berserah kepada Tuhan didalam segala aspek kehidupan kita. Kita patuh karena ternyata merasakan didalam kepatuhan kita semakin kuat dalam berbagai persoalan yang kita hadapi. Kita semakin setia karena Tuhan ternyata membuktikan janji-janjinya didalam perjalanan hidup kita walaupun banyak tantangan yang harus kita hadapi. Kepatuhan dan kesetiaan kita kepada Tuhan membuat kita diubahkan seperti seorang anak kecil yang tulus dan murni yang layak masuk kedalam Kerajaan Surga.

Mereka yang masuk kedalam kerajaan Surga akan meraja bersama Kristus 1000 tahun lamanya. Walaupun kematian datang menjemput maka kematian itu bukan lagi menjadi penghalang bagi mereka untuk masuk ke dalam KerajaanNya, karena mereka akan di bangkitkan dan diangkat ke surga sebelum masa penderitaan datang. Kunci masuk kedalam Jesusalem Baru secara sempurna adalah lebih dahulu masuk kedalam Kerajaan Surga. Keberhasilan seorang Kristen masuk kedalam Kerajaan Surga sangat bergantung dari kesetiaannya dan kepatuhannya. Rancangan khusus Tuhan untuk menguatkan manusia agar tetap patuh dan setia adalah seperti yang dicontohkan oleh Yesus Kristus dan dijamin oleh Roh Kudus.

Kelepasan manusia dari dosa didalam darah Yesus, dan kuat kuasa Roh Kudus yang berada didalam hati setiap manusia percaya membuat kita dimampukan untuk setia dan patuh serta berserah senantiasa kepada Tuhan. RohKudus yang menguasai pikiran kita akan mengarahkan keinginan akal kita kepada keinginan yang mulia dan rohani, sehingga keinginan akal pikiran kita mampu mengalahkan keinginan daging kita sehingga kita dapat hidup kudus.

Kepatuhan dan kesetiaan kita didalam Tuhan Yesus adalah modal utama kita untuk diubahkan semakin kudus hari lepas hari. Kepatuhan dan kesetiaan kita hingga akhir hidup kita merupakan modal rohani kita untuk masuk kedalam kerajaan surga dan meraja bersama Kristus, hingga ke keabadian yang akan datang atau Jerusalem Baru.
Kiranya Tuhan memberikan Roh Kudusnya untuk pencerahan yang lebih dalam lagi.

Melihat Yesus adalah Tuhan Memenuhi Logika Akal dan Rohani

Bro. dalam Yesus: Bode Haryanto, Kuala Lumpur Malaysia.

Tulisan ini mencoba menjawab kegalauan beberapa saudara kita seiman yang mendapatkan informasi bahwa dimana telah difilmkan bahwa Yesus bukanlah mati tersalib melainkan digantikan oleh orang lain, namun Yesus sendiri diselamatkan oleh Allah dibawa naik kesurga. Untuk menjawab kegalauan hati itulah tulisan ini dibuatkan.

Ini adalah sebuah fenomena wajar dan sangat masuk akal, dimana suatu ajaran berusaha memurnikan ajarannya. Disisilain mungkin ada sekelompok orang yang mencoba lebih mengandalkan logika manusia ketimbang logika rohani padahal yang mereka sedang membahas hal yang bersifat rohani. Dengan logika manusia maka tentunya sangat berkeinginan memuliakan sang nabi Isa Almaseh (IA) hingga ke matinya sekalipun harus pula dimuliakan oleh pengikutnya. Itu adalah sangat wajar. Namun kemungkinan juga telah terjadi kesalahan informasi sejak dahulunya dari salah satu ajaran sehingg suatu kejadian yang seharusnya terjadi dengan langkah aktifitas yang sama menjadi berbeda setelah sampai kepada pembakuan ajaran dan di ajarkan kepada jemaatnya. Namun kita tentunya tidak membahas masalah kenapa terjadi kesalahan tersebut, atau motivasi apa dibalik kesalahan tersebut. Yang penting bagaimana Yesus itu memenuhi logika akal manusia dan rohani sebagai Tuhan, inilah yang lebih menarik untuk di bahas.

Kita akan melihat hubungan TUHAN/Yahweh (Allah dalam arti Tuhan bukan nama Tuhan adalah Allah), manusia yang memiliki sifat Tuhan, TUHAN yang memberikan kemuliaanya, dan unsur Tuhan didalam manusia dengan hal masuk ke dalam Syurga.
Ada hal yang sangat prinsip didalam kita melihat syurga, apakah syurga itu?, siapa yang berada disyurga? dan bagaimana dapat mencapai syurga?. Hal-hal ini mungkin sangat sulit untuk dijawab secara pasti didalam ajaran-ajaran agama lain selain ajaran Kristen/alkitab bible yang dengan jelas menerangkan kemungkinan kemungkinan itu dan memenuhi logika manusia dan rohani. Untuk menjawab pertanyaan di atas ada yang harus kita sepakati terlebih dahulu bahwa:
1. Hanya yang berasal dari syurga yang dapat kembali ke syurga.
2. Hanya komunitas Tuhan yang berada di syurga.
3. Hanya yang di muliakan oleh Tuhan/Bapa/Yahweh yang masuk kedalam syurga.

Ketiga hal ini sangat penting kita sepakati agar kita sadar bahwa ada kondisi batas yang harus kita berikan dan sepakati sehingga pembahasan ini lebih mudah di fahami. Salah satu dari ketiga poin diatas terpenuhi maka dapat dengan mudah kita fahami mengapa Yesus bahkan orang-orang kudus di alkitab dan keyakinan orang-orang percaya saat ini untuk dapat dan dilayakkan masuk kedalam syurga mulia.
Poin pertama “Hanya yang berasal dari syurga kembali ke syurga”, ini mengurai pertanyaan baru, Apakah manusia yang dari abu tanah tidak memiliki kesempatan masuk ke dalam syurga? Jika kita cermati kitab Kejadian pada penciptaan Adam dari abu tanah, pada waktu itu untuk memberikan kehidupan kepada abu tanah tersebut, Tuhan menghembuskan ROH dan nafas kehidupan kepada Adam sehingga dia boleh hidup (beraktifitas) dan hidup didalam kuasa roh itu untuk berkomunikasi dengan Tuhan sang pencipta. Hal ini menunjukkan bukti bahwa manusia memiliki unsur Tuhan yaitu roh yang dihembuskan Tuhan sendiri kepada abu tanah tadi. Namun dalam perjalanan hidup Adam dia jatuh dan mati secara roh sehingga hidup diluar hadirat Tuhan, adalah hal yang pernah di bahas diblog ini dengan judul “ Mengenal Roh”.
Seperti tertulis di dalam alkitab bahwa manusia yang bersukacita secara sempurna adalah mereka yang bersukacita secara roh, jiwa dan tubuh (spirit, soul and body). Roh manuisa itu disebutkan seperti TULANG DENGAN SUMSUM BEGITULAH ROH DENGAN JIWA. Manusia memiliki unsur roh didalam tubuh dan jiwanya, sehingga pernyataan alkitab selama ini bahwa manusia yang percaya dan berkenan dihadapan Tuhan, setelah mati akan masuk kedalam kehidupan kekal yaitu syurga adalah sangat mungkin karena manusia memiliki roh yang bersumber dari syurga. Ini membuka pengertian kita bahwa itu bukanlah isapan jempol semata bahkan sangat masuk logika akal dan logika rohani.
Isa Almaseh (Yesus) sendiri adalah manusia yang paling tidak Ia memiliki roh didalam tubuh dan jiwanya sama seperti manusia lainnya. Disisi lain didalam perjalanan hidupnya, Yesus menunjukkan kekuasaannya dengan mukjizatnya bahkan menghidupkan orang yang telah mati. Menghidupkan orang mati sama artinya memberikan suplain nafas dan roh kepada daging (abu tanah) sehinga membangkitkan jiwa (hidup). Siapakah yang mampu memberikan kehidupan itu? Jawabnya hanya Tuhan. Lalu siapakah Yesus itu?

Yesus dalam perjalanan hidupnya menunjukkan mukjizat bahwa Ia adalah kreator (pencipta). Kekuasaannya menghentikan angin putting beliung, memberikan makan lima ribu orang lebih dan lain sebagainya menunjukkan bahwa ia adalah pencipta. Siapakah yang dapat menciptakan yang sesuatu diluar akal pikiran manusia (memenuhi hokum-hukum pengetahuan), yang menciptakan makan dari beberapa potong roti dan ikan untuk memuaskan 5000 orang lebih. Karena Yesus memiliki kuasa untuk meminta dan melakukan itu, karena Ia dan Bapa adalah satu sehingga kekuasaannya untuk mencipta dapat ditunjukkanNya, yang dapat mengilhami dan menyadarkan kita betapa besar kuasa Bapa yang telah menciptakan alam semesta ini. Lalu siapakah Yesus itu?

Poin kedua ”Hanya komunitas Tuhan yang berada di syurga”, sesungguhnya siapa yang dapat mendefenisikan syurga itu? Sebagai orang percaya kita yakin bahwa Tuhan ada di syurga, syurga itu tempat yang kudus dan suci dan mulia. Lalu siapakah yang layak berada di syurga? Jika kita cermati akan hal syurga, maka Tuhan dan komunitas Tuhan yang kudus, suci dan mulialah yang berada di syurga. Apakah Yesus adalah Tuhan? Tentu jawabannya bisa ya namun bias tidak. Namun paling tidak agama Kristen dan Islam percaya bahwa Yesus itu saat ini berada di Syurga. Dapat kita artikan bahwa Yesus itu adalah kudus, suci dan mulia sehingga Ia layak berada di syurga.
Disisi lain Yesus yang mengalami kematian, ternyata bangkit dan naik kesurga berdasarkan apa yang difirmankan di dalam alkitab nasrani. Ini menunjukkan bahwa ada proses kematian, dan didalam kematian ada proses kebangkitan dan didalam aktifitas bangkit sebagai manusia roh, Yesus yang kudus mengalami proses pemuliaan oleh Allah/Bapa, hingga terangakat kesurga disaksikan oleh murid-muridnya dan banyak orang. Lalu siapakah Yesus itu? Jika saat ini Yesus telah berada di syurga, siapakah Yesus itu? Yesus adalah Tuhan.

Poin ketiga adalah “Hanya yang di muliakan oleh Bapa/Yahweh yang masuk kedalam syurga”. Ini adalah poin yang keluar dari mulut Yesus sendiri ketika Ia masih beraktifitas setelah bangkit dan menunjukkan diri kepada murid-muridnya. Yesus menunggu dimuliakan Bapa/Allah, dapat kita artikan bahwa jika Tuhan/Bapa/Yahweh berkehendak memulikan seorang manusia, maka manusia itu layak masuk kedalam syurga. Ini akan membuka wawasan kita akan mereka yang dinyatakan dalam alkitab terangakat atau mereka yang dinyatakan tidak berbekas di bumi seperti Enoch, Musa atau Elia. Manusia-manusia ini paling tidak sudah mengalami pemuliaan dari Bapa/Yahweh sehingga mereka layak diangkat ke syurga.

Proses pemuliaan itu adalah hak Tuhan semata, siapakah yang layak di hadapan Tuhan untuk di muliakan? Kita tidak tahu, karena Tuhan melihat hati, manusia secara individu memiliki hubungan dengan Tuhan dan hubungan itu adalah hubungan yang bersifat rohaniah, dengan hati yang jernih. Kita dapat berpura-pura baik dan kasih namun Tuhan tetap melihat apakah hati kita dengan tulus melakukan semua itu? Tuhan mungkin saja telah memuliakan Budha, Mahatma Gandhi, Mother Theresia dan lainnya, itu adalah hak Tuhan. Bisa saja Tuhan telah memuliakan banyak para pelayan di GBKP, karena itu adalah hak Tuhan.

Penjelasan diatas mencoba melihat bahwa Tuhan Yesus adalah Tuhan karena memenuhi sifat syurgawi. Yesus sebagai Tuhan memenuhi tiga kriteria kondisi batas yang ditawarkan di atas. Yesus adalah Tuhan karena Ia berasal dari syurga dan berhak kembali ke syurga. Yesus dipercaya oleh agama Kristen dan Islam saat ini berada di syurga sehingga dia berada bersama Bapa sebagai komunitas Tuhan di syurga. Dan Yesus yang selain tidak berdosa/kudus, suci dan juga telah di muliakan Bapa/Yahweh sehingga terangkat kesyurga.

Selain itu tentunya sebagai manusia kita memiliki harapan bahwa setelah kematian kita dapat masuk kedalam syurga itu karena kita memiliki roh yang berasal dari Tuhan syurgawi, sehingga roh kita dapat kembali ke syurga. Dan kita mengharapkan dapat dimuliakan oleh Bapa agar kita dapat masuk kedalam syurga seperti yang berlaku kepada Enoch, Musa dan sebagainya yang telah terangkat ke syurga.
Semoga Tuhan menolong kita.

Sunday, November 2, 2008

Surga dan Kerajaan Surga secara Rohaniah.

Oleh saudara dalam Yesus: Bode Haryanto Tarigan, Tw

Ketika saya sekolah di Bandung saya heran kenapa kok banyak Prof. atau Dr. atau ilmuan yang tidak percaya kepada Tuhan. Memang rata-rata mereka beragama bukan Kristen. Lalu ada teman dari Unsyah Aceh, bertanya Tuhan kamu Kok tiga? Bagaimana cara menjawabnya. Sejak saat itu saya mencoba belajar Alkitab dari orang atau kelompok yang suka membahas Firman Tuhan. Dan Dari membaca Alkitab dan buku akhirnya saya mendapat salah satu parameter di dalam Alkitab yaitu Roh-roh (prinsip roh). Dari permata/pemuda gereja pun saya harus mengaku sudah terlibat dalam mempelajari Alkitab tetapi tidak sekuat saat itu.

Karena kalau kita bicara iman sebagai parameter maka kita tidak akan ketemu-ketemu jika kita bicara dengan orang non kristen karena imannya berbeda. Mohon maaf kalau saya membuat istilah parameter, ini karena saya selalu melakukan penelitian di laboratorium kimia proses yang biasa mengunakan istilah variabel, parameter dan sebagainya.

Prinsip Roh yang paling sederhana adalah roh tidak terbatas (unlimited) dan abadi (eternal), ingat ketika Tuhan Yesus itu telah bangkit (menjadi Roh) dan dia dapat masuk kedalam ruangan yang semua tertutup untuk menemui murid-murid yang berkumpul. Itu karena Tuhan Yesus telah menjadi Roh yang bangkit dan pada waktu itu sedang menanti waktu untuk disempurnakan Bapa (naik Kesurga), secare roh dapat di baca Wahyu 20:2-3 (bahwa kelompok/jenis roh lain seperti, iblis, ular tua dsbnya itu tidak pernah mati, tetapi manusia mati bahkan mati dua kali baca wahyu 20;12-14)

Alkitab juga mengatakan bahwa roh orang percaya Tuhan pelihara;

Roma 8: 10 Tetapi jika Kristus ada di dalam kamu, maka tubuh memang mati karena dosa, tetapi roh adalah kehidupan oleh karena kebenaran.

IKor.15:44 Yang ditaburkan adalah tubuh alamiah, yang dibangkitkan adalah tubuh rohaniah. Jika ada tubuh alamiah, maka ada pula tubuh rohaniah.

Menurut pengalaman saya selain dengan ayat-ayat yang ditulis dalam Alkitab yaitu mengenal Bapa dan sampai kepada Bapa harus melalui Tuhan Yesus maka dengan parameter Roh-roh ini kita bisa menguji apakah yang mereka sembah itu Tuhan atau Bukan (tuhan lain).

Seperti agama Islam, dengan melakukan ritual mengelilingi Kabah, ini berarti merubah Tuhan yang tidak terbatas menjadi terbatas, ada sesuatu yg tidak benar secara prinsip roh. Demikian juga bangsa Israel dengan tembok ratapan ini juga mengupah prinsip Tuhan (El) yang Roh itu menjadi terbatas, ini pasti ada kesalahan karena mengangap tembok ratapan sebagai tempat yang spesial untuk membaca kitab yahudi itu.

Sama halnya dengan memperebutkan kota Jerusalem di Israel yang dikatakan sebagai tempat suci agama-agama Samawi. Ini adalah dari pandangan jiwa atau ilmu pengetahuan dan sejarah tanpa menyertakan roh-Roh di dalamnya.

Pada hal The New Yerusalem itu adalah secara Prinsip Roh, kota new Jerusalem itu adalah kota Rohani bukan fisik seperti yang diperebutkan mereka. The New Jerusalem itu menurut wahyu adalah kota rohani yang adalah keabadian yang akan datang (Future) yang akan turun dari Sorga setelah masa meraja 1000 tahun di Dunia.

Why 21:2 Dan aku melihat kota yang kudus, Yerusalem yang baru, turun dari sorga, dari Allah, yang berhias bagaikan pengantin perempuan yang berdandan untuk suaminya.

Dan yang siapa yang menjadi penghuni kerajaan surga (orang-orang saleh/yang menderita atas namaNya selama didalam hidupnya bersama Yesus dll) dapat dibaca .

Massa meraja 1000 tahun ini adalah massa setelah masa penghakiman bagi orang2 yang tidak percaya Yesus atau pendusta.

Why 20:4 Lalu aku melihat takhta-takhta dan orang-orang yang duduk di atasnya; kepada mereka diserahkan kuasa untuk menghakimi. Aku juga melihat jiwa-jiwa mereka, yang telah dipenggal kepalanya karena kesaksian tentang Yesus dan karena firman Allah; yang tidak menyembah binatang itu dan patungnya dan yang tidak juga menerima tandanya pada dahi dan tangan mereka; dan mereka hidup kembali dan memerintah sebagai raja bersama-sama dengan Kristus untuk masa seribu tahun.5 Tetapi orang-orang mati yang lain tidak bangkit sebelum berakhir masa yang seribu tahun itu. Inilah kebangkitan pertama.

Sorga dan Kerajaan sorga itu berbeda, kalau sorga itu adalah tempat Bapa (Roh) Tetapi kerajaan surga itu ada di Bumi nantinya. Dapat dibedakan ayat sorga dan Kerajaan Sorga.

Mat 7:21 Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di Sorga.

Mat. 8:11Aku berkata kepadamu: Banyak orang akan datang dari Timur dan Barat dan duduk makan bersama-sama dengan Abraham, Ishak dan Yakub di dalam Kerajaan Sorga,

Sedangkan Kerajaan Sorga ada dibumi ayatnya sebagai berikut.

Mat. 3:2 "Bertobatlah, sebab Kerajaan Sorga sudah dekat!"Mat. 4:17Sejak waktu itulah Yesus memberitakan:"Bertobatlah, sebab Kerajaan Sorga sudah dekat!"

Kerajaan surga itu identik dengan kedatangan Tuhan Yesus sebagai Hakim kedunia ini. Karena Setelah menghakimi bersama kaum kudus Yesus akan Meraja di Dunia Ini selama 1000 tahun.

Lalu Kapan ini akan terjadi?

Sebelum masa saat ini dan New Jerusalem turun dari Sorga masih ada masa lain yaitu masa penderitaan (ketika orang2 yang percaya terangkat dan yang tinggal adalah orang2 kristen yang suam-suam kuku.) mereka yg suam-suam kuku akan menghadapi pengujian dengan kelompok anti Kristen. Pada saat itu semua Roh-roh dan orang percaya terangkat ke sorga, tidak ada lagi kuasa Tuhan dibumi ini karena yang tingal adalah penderitaan dan pengujian kepada orang2 yang suam2 kuku dibawah kuasa anti kris.

Waktu itu tidak akan lama, Setelah itu maka akan turunlah Tuhan dengan orang-orang kudus untuk menghakimi dunia (masa pengakiman) ini baik anti Kris maupun suam-suam kuku yang jatuh (buku Yudas 1:14Bagi orang-orang seperti itu juga, Henokh*, keturunan ketujuh dari Nabi Adam, telah bernubuat, "Lihatlah, Tuhan sudah datang dengan beribu-ribu orang saleh-Nya.)

Setelah masa penghakiman inilah baru dimulai masa Kerajaan Surga itu, dan setelah meraja 1000 tahun baru datanglah/ turunlah masa New Jerusalem. Sebagai mempelai Pengantin Pria (Anak Domba/ Yesus Kristus Tuhan) yang akan meminang mempelai wanita yang adalah Gereja. Jadi Gereja pun maksudnya disini pasti adalah secara prinsip Roh-roh. Karena mempelai Pria itu (Anak Domba) adalah roh maka mempelai perempuan itu juga adalah Harus roh. (dapat dibaca di Wahyu khususnya bab 20-22)



Saturday, October 18, 2008

Apakah Tuhan adalah Hakim kita? (sebuah kasus contoh hal seorang pemabuk)

Bro in Christ : Bode Haryanto Tarigan, Tainan Taiwan
Suatu diskusi yang melebar akan hubungan kita dengan Tuhan, dimana ketika kita telah berada didalam sistem Tuhan apakah Tuhan sebagai Hakim kita? (dirangkum dari pendapat pribadi pada diskusi di milis GBKP).

Adalah seorang yang suka mabuk-mabukan. Secara organisasi resmi dia adalah seorang Kristen, terdaftar disebuah gereja. Pada awalnya pemabuk ini mungkin mengalami suatu masalah, namun ia tidak berusaha menyelesaikan masalahnya dengan bersekutu lebih kuat lagi di dalam Tuhan, atau dalam penghidupan gereja. Ia malah larut didalam kebiasaan yang tidak berkenan di hadapan Tuhan. Jika dia hanya mabuk saja, mungkin ia saja yang menangung resiko bagi dirinya, namun pada umumnya orang yang suka mabuk akan mengakibatkan kesusahan bagi orang lain bahkan mengakibatkan keinginan yang aneh-aneh yang menjadi sumber dosa.

Seorang yang sadar, jika ia mengarahkan jiwanya (pikiran, keinginan, semangatnya) kepada keinginan roh, maka ia akan memiliki pikiran, keinginan dan semangat yang bersatu dengan keingina roh, dan menghasilkan buah-buah roh yaitu kasih, sabar, damai dst. Bagaimana dengan seorang yang mabuk, apakah dia dapat mengarahkan pikiranya keinginanya kepada roh? Apakah dengan mabuk dia dapat membawa damai, lebih sabar atau malah dia akan tertidur diparit hingga tidak sadarkan diri karena sangkin mabuknya.

Apakah orang seperti ini mengasihi Tuhan?

Misalkan seorang yang sedang mabuk-mabukan (artinya adalah negatif), kemudia saat itu dia mengendarai motor, lalu terjadi tabrakan dan akhirnya dia meningal dunia dalam tabrakan itu. Apakah itu karena Tuhan? Apakah Tuhan ikut campur dalam rancangan kematiannya? Sulit untuk menjawabnya. Namun apakah dia berada didalam sistem Tuhan yang kudus di saat dia mabuk? Tuhan yang maha kuasa pasti tahu akan hal itu, karena nyawa manusia adalah milik Tuhan, tapi mengapa itu terjadi? Mengapa Tuhan membiarkan semua itu terjadi? Atau apakah itu bukan kesalahan dia sendiri, kenapa dia tidak mengasihi dirinya sendiri? Mengapa dia mabuk bawa motor? Lalu untuk apa sebenarnya mabuk-mabukan?

Alkitab mengatakan" pendusta jika kamu berkata mengasihi Tuhan yang tidak kelihatan, namun saudaramu yang kelihatan kamu tidak dapat mengasihinya”. kalau kita analogkan" pendusta jika kamu mengasihi Tuhan yang tidak kelihatan kalau dirimu sendiri saja kamu tidak dapat mengasihinya. Jadi sesunguhnya si pemabuk tadi tidak mengasihi Tuhan, karena dia tidak mengasihi dirinya, sehingga saat mabuk bawa motor dan tabrakan lalu mati, maka sesunguhnya dia berdusta kalau dia mengasihi Tuhan.

Orang seperti itu sebenarnya sudah DUA KALI MATI, mati secara rohani, karena tidak lagi mengikuti kehendak Tuhan (mabuk-mabukan) , lalu mati secara jasmani (meningal dunia tabrakan). Ketika manusia melakukan perbuatan yang tidak berkenan di hadapan Tuhan, apakah dia masih berada di dalam system Tuhan yang Kudus.

Untuk masuk kembali kedalam sistem Tuhan, paling tidak dia harus mengaku dosa didalam hatinya, dan minta ampun pada Tuhan atas pebuatannya, kemudian rohaninya di hidupkan kembali, namun sayangnya dia sudah keburu mati.

Maksud hal mati secara rohani, sama seperti ADAM DAN HAWA, ketika TUHAN berperintah, “kalau kau makan buah pohon yg ditengah taman ini ( pohon pengetahuan), maka pada hari itu juga engkau akan mati”. Sesunguhnya yang mati adalah rohaniah/batiniah (spirit) manusianya tetapi jiwa dan badannya tetap hidup (soul and body). Demikianlah Adam dan Hawa, dia melangar perintah Tuhan dia mati secara rohaniah di hadapan Tuhan tetapi tetap hidup secara jiwa dan daging.

Jadi ketika kita melakukan perbuatan yang melawan kehendak TUHAN yang KUDUS, maka secara otomatis kita mati secara rohani, kita keluar dari Sistem Tuhan, masuk ke sistem dunia melulu. Namun karena kita pada dasarnya sudah percaya Yesus, maka ketika kita mengaku dosa dan memohon ampun pada Tuhan, kita masuk lagi kedalam system Tuhan yang kudus itu.

Apa yang di alami contoh ini yaitu si pemabuk (ya mungkin saja karena dia mabuk dia melakukan banyak dosa-dosa yang lain), dia belum sempat bertobat/atau mengaku dosa udah keburu mati didalam system dunia.

Apakah dia dipangil Tuhan

Menurut Alkitab; orang yang dipanggil Tuhan adalah orang yang berkenan kepadanya, Jika ada seorang mati karena mabuk-mabuk lalu ditabrak motor, apakah hal seperti itu karena Tuhan memangilnya dan berkenan kepada Tuhan? Saya pernah membantah istilah, semua orang mati dipangil Tuhan, yang sering di pakai orang kristen untuk menyebutkan istilah kematian. Padahal apa benar dipangil oleh Tuhan kalau seorang itu berada diluar Tuhan walaupun dia Kristen.

Hal kematian seorang Kristen

Kematian adalah keuntungan kata Paulus, karena apa? karena hidupnya adalah Kristus. Kenapa Paulus berani mengatakan hal itu, karena dia selalu menghidupkan hubungannya dengan Tuhan. Rasul Paulus adalah patner Tuhan, Paulus dan Tuhan bekerjasama didalam menyampaikan kehendak Tuhan akan keselamatan bagi dunia ini.

Bagaimana dengan pemabuk tadi? Apakah dia menghidupkan hubungannya dengan Tuhan? Kemungkinan ternyata pada saat itu dia bukan sebagai patner Tuhan, tetapi sebagai patner dunia (atau objek dosa). Dan hal inilah yang sulit untuk kita ketahui apakah orang itu sedang menghidupkan dan menjaga manusia rohaninya (kerohaniannya) atau tidak, ketika dia harus mati secara fisik.

Demikianlah kepada kita orang percaya, jika ada terjadi sesuatu kepada kita, walaupun mungkin datang bencana atau penyakit dan lain-lain menimpa kita dan walaupun kita harus mati, yang penting kita sedang berada di dalam Tuhan. Artinya begitulah kematian itu terjadi secara fisik namun tetap hidup secara rohani.

Tentunya Tuhan tidaklah menjadi Hakim bagi orang yang berkenan kepadanya, bahkan kita akan mendapatkan kemuliaan dari Tuhan hingga di keabadian yang akan datang (New Jerusalem). Tuhan adalah menjadi hakim bagi orang yang perlu dihakimi, bagi orang yang tidak setia, mereka yang menafikan darah Yesus.

Yakinlah bahwa bagi orang yang berkenan, Tuhan bukan menjadi Hakim tetapi patner (maksudnya bukan patner untuk menghakimi, tapi patner untuk menyampaikan kabar suka cita, kasih, lemah lembut keseluruh dunia). Bahkan MERAJA bersama Kristus dimasa seribu tahun. Beribu-ribu orang kudus akan turun dari surga, dan semua itu adalah patner Tuhan demi menyelengarakan kerajaanNya.

Bagi kita yang berada diluar kehendak Tuhan seperti si pemabuk tadi, saatnya bagi kita untuk diselamatkan, sehingga dapat menjadi pemenang bersama Kristus. Setiap orang kristen seharusnya adalah sebagai subjek, ketika kita bekerja sebagai Pdt, Pt/Dk pengurus organisasi atau Panitia, kita adalah subjek, karena kita sedang bekerjasama dengan Tuhan. Manusia dan Tuhan sebagai patner. Tetapi ketika manusia itu jatuh dan berbuat kesalahan yang disengaja dan meninggalkan Tuhan dia menjadi objek bagi kejahatan atau kesalahan yang dia buat sendiri. Persoalannya kita mau menjadi subjek atau menjadi objek?

MENGUTAMAKAN KASIH

Saudara dalam nama Tuhan Yesus: Bode Haryanto Tarigan, Tainan Taiwan

Suatu diskusi bagaimana menghadapi kesalahan yang terjadi ditengah pelayanan digereja (dikepanitiaan) yang dilakukan oleh seorang pejabat Gereja. Apakah yang seharusnya kita lakukan? (dirangkum dari pendapat pribadi pada diskusi di milis GBKP).

Dalam hal melihat permasalahan yang terjadi digereja tentunya kita tetap tidak dapat lari dari HUKUM KASIH. Selain itu tentunya kita meminta Tuhan memberikan kebijaksanaan bagi kita (gereja) agar semua persoalan tersebut dapat menyenangkan hati Tuhan. Pengambilan setiap tindakan didalam Gereja sebaiknya juga memperhatikan dampak negative yang mungkin terjadi akibat keputusan yang diambil terhadap sekerja gereja dan juga jemaat. Hal ini sangat penting mengingat keberagaman latarbelakang jemaat didalam mengenal Tuhan Yesus yang penuh kasih itu.

Permasalahan-permasalahan yang timbul tentunya harus dapat dilihat secara kasus-perkasus, apakah sampai bertentangan dengan prinsif rohani, misalnya mereka yang melakukan pemurtadan/pindah agama, bertentangan dengan firman Tuhan, misalnya melakukan tindakan (dosa) yang akan membahayakan bagi kehidupan berjemaat misalnya beristri dua, suka berzinah dan judi (menjadi contoh yang negatif). Atau bentuk kesalahan lain yang terjadi karena kesalahan PROSEDURE didalam aktifitas gereja seperti sebagai panitia dalam berbagai kepanitiaan, pelayanan dan interaksi-lainnya dalam rangka melakukan pelayanan.

Dalam bahasan kali ini adalah terkait dengan terjadi karena kesalahan PROSEDURE didalam aktifitas gereja seperti sebagai panitia dalam berbagai kepanitiaan, pelayanan dan interaksi-lainnya dalam rangka melakukan pelayanan. Bentuk-bentuk kepengurusan atau kepanitiaan digereja juga tidak selalu berhubungan dengan urusan Gereja secara rohani (bible study, PA, PI, Kunjungan orang sakit dll), namun banyak juga kegiatan gereja secara organisasi (pembangunan gereja, panitia seremonial, kegiatan oleh raga, dll), walaupun pada dasarnya membangun gereja (manusianya) tersebut secara keseluruhan.

Dalam hal pelayanan dalam kepanitiaan di runggun atau gereja umumnya ada hal-hal yang s harus kita ingat diantaranya bahwa:
1. Bekerja digereja adalah sebuah pelayanan (menjadi pelayan) dan ini bukanlah hal yang mudah untuk membentuk karakter seperti pelayan (melayani).
2. Bekerja dengan upah dari surga adalah sebuah bentuk aktifitas dimana kita dengan keyakinan kita bahwa Tuhan akan memberikan upah bagi kita di surga (harta surga).
3. Belajar mengandalkan Kasih dan kesabaran, pada umumnya kepengurusan/kepanitiaan akan menghadapi banyak kendala didalam melakukan berbagai aktifitas, sehingga kita terkadang akan merasa jengkel dan kecewa. Jika kita menjadi pemenang sesunguhnya disaat itulah kita akan diajari menjadi lebih kasih dan sabar (salah satu cara).
4. Pekerjaan digereja adalah bagian yang sensitive yang menuntut kita harus bersih dan sempurna dimata jemaat (kelihatan alim, sopan, santun, beradat dll), padahal apa yang kita hadapi dalam kehidupan kita mungkin saja membuat kita dapat terjebak dalam berbagai permasalahan. Hal-hal tersebut menjadi sensitive bagi pelayanan kita, sehingga didalam pelayanan kita dituntut mawas diri dan kelihatan sempurna, artinya kita akan semakin tergantung kepada Perlindungan Tuhan.
5. Dan di GBKP tidak ada kriteria khusus bagi mereka yang ingin terlibat didalam gereja, namun tentunya tidak melakukan hal-hal yang melangar peraturan Gereja, sehingga gereja seperti GBKP sesunguhnya membuka peluang akan hal senegatif apapun terjadi. Disisilain juga memberikan peluang bagi siapa saja untuk merasakan pekerjaan Tuhan dalam ketelibatanya di kegiatan gereja.

Untuk memulai sebuah pelayanan atau menjadi sekerja gereja sesunguhnya adalah tidak semudah yang kita bayangkan. Dari alasan di atas, menunjukkan ada banyak hal yang dapat membuat kita gagal untuk membentuk diri kita sebagai pelayan, dengan mengandalkan iman percaya kita yang dikalahkan oleh faktor keegoan manusia/kita bisa saja memuncak, apalagi di awal-awal kita melayani (bekerja untuk gereja). Untuk itu, sesunguhnya kita bersyukur oleh karena masih ada orang yang mau bekerja sebagai panitia di gereja.
Dalam berbagai kepanitiaan, sebagai panitia digereja tentunya akan sejalan dengan bertambanhnya kesibukan kita ditengah kesibukan dalam pekerjaan kita sehari-hari. Dalam mengisi tanggung jawab sebagai panitia, akan keaktifan kita (waktu), kontribusi akan ide-ide kita (pikiran) dan juga pegeluaran kita yang bertambah seiring dengan bertambahnya tangung jawab kita (dana), terkadang juga dapat terjadi kesalahan lain, sebagai contoh biasanya terkait dengan laporan pertangung jawaban keuangan panitia. Hal ini sering terjadi ditengah kepanitiaan dimana panitia tidak dapat mempertanggung jawabkan sejumlah uang dalam kepanitiaan. Lalu bagaimana kita merespon hal ini?

Seorang pengurus gereja melakukan kesalahan, dan ternyata bahwa kesalahan itu dapat dibuktikan bahwa benar terjadi kesalahan. Lalu bagaimana respon kita? Mungkin respon kita adalah sangat beragam. Seperti diskusi di milisGBKP, pada dasarnya sebagian besar menuntut agar ditindak tegas, dengan harapan jangan terulang lagi. Tapi apakah respon kita sudah mempertimbangkan hal-hal yang membuat seseorang itu, menjadi semakin kuat dalam pelayanan atau malah akan mematikan keinginannya untuk melayani. Disinilah kita harus belajar mengimplementasikan Kasih yang telah kita kenal itu. Apakah tindakan tegas itu memberikan keuntungan bagi Tuhan atau tidak? Jika kita mengacu kepada yang abadi, yaitu kasih maka hal-hal yang tidak abadi seperti itu bukanlah sebuah perkara yang penting.

Apakah keuntungan bagi Tuhan? Keuntungan bagi Tuhan adalah gereja yang semakin teguh, gereja yang saling meneguhkan. Kehilapan yang dilakukan didalam pelayanan gereja tersebut sesunguhnya hanya bersifat prosedural saja, bukan hal yang prinsif yang dapat merusak sistem Tuhan didalam gereja. Kebijaksanaan didalam mengambil langkah untuk menyelesaikan masalah seperti ini haruslah untuk menyenangkan hati Tuhan. Ada beberapa hal yang harus kita pertimbangkan diantanya:

1. Resistensi Jemaat dalam menerima hal-hal negative yang dilakukan oleh sekerja gereja mungkin akan berdampak lebih negative dibandingkan persoalannya itu sendiri, dalam arti apakah hal sedemikain tersebut jika disampaikan secara terbuka/dimomokan kepada jemaat tidak akan menjadi seperti virus yang mudah menyebar, yang dampaknya bisa beragam dan sulit untuk di prediksi, karena kedewasaan jemaat tidak sama, apakah tidak lebih baik diselesaikan secara tertutup dan hanya diketahui oleh orang2 tertentu dari pada secara terbuka yang berdampak domino bagi jemaat.
2. Apakah ini tidak akan menimbulkan luka yang dalam (akar pahit) bagi individu tersebut dan keluarga di tengah gereja?
3. Apakah tidak menimbulkan kekecutan jika ada seorang lain yang ingin belajar melayani misalnya didalam kepanitiaan, ia belajar meluangkan waktunya, pikirannya dan dananya, namun belum siap secara pribadi menerima kritikan yang terbuka.
4. Apakah dalam hal-hal seperti inilah kita sesungguhnya dapat untuk saling menguatkan namun bukan untuk saling menjatuhkan. Katakan kalimat ini dengan tulus untuk beliau itu, "Kami mendoakan saudara akan tetap kuat dan diberkati Tuhan", malah mungkin ia akan merasakan aliran KASIH, sehingga beliau lebih giat lagi dalam melayani dimasa kedepan.
5. Dan yakinlah, jika sekerja Tuhan itu melakukan kesalahan yang ia sengaja, namun kita mendekatinya dengan kasih, maka kemungkinan besar ia akan bertobat dan berusaha untuk melakukan yang terbaik untuk Tuhan di masa yang akan datang. Namun jika dia tidak menyesal, sesunguhnya dia sedang mendustai Tuhan, dan tentunya hak Tuhan memberikan pengajaran bagi orang yang mendustai Tuhan. Namun paling tidak kita jangan jatuh kedalam dosa-dosa baru akibat dari dosa yang dilakukan saudara kita yang sedang jatuh.
Dengan mengutamakan Kasih sesunguhnya kita sedang Menyenangkan hati Tuhan. Didalam pekerjaan pelayanan sesunguhnya kita sedang melayani Tuhan Yesus. Barang siapa yang melayani Anak (Tuhan Yesus), mereka dihormati Bapa (YAHWEH), itu dikatakan didalam Yohanes. Betapa suka citanya kita, TUHAN YAHWEH menghormati kita. Luar biasa bukan.

Thursday, October 2, 2008

APAKAH DILUAR KRISTUS TIDAK MEMILIKI KESELAMATAN

By saudara di dalam Yesus
Bode Haryanto
Tainan Taiwan

Ini adalah sambungan dari pembahasan masalah keselamatan dan perbuatan baik di Milis GBKP


Sebagai seorang manusia biasa dan terbatas dan menurut pengalaman rohani sejauh ini, saya kurang setuju jika diluar kekristenan (dasarnya KRISTUS) otomatis tidak memiliki kesempatan untuk selamat dunia akhirat. Karena Jauh sebelum Yesus, dimana Abraham, Musa, Enoch, Noah, Elia memiliki hubungan yang khusus dengan Tuhan mungkin banyak lagi yang lain, namun hanya mereka yang tercatat di dalam alkitab. Lalu bagai mana dengan diluar kekeristenan.
Contoh diluar kekeristenan adalah Budha, beliau mencari hadirat Tuhan, namun tidak menemukannya secara sempurna, apakah itu menjadi TAKDIRNYA TIDAK SELAMAT?, didalam KEKRISTENAN TIDAK MENGENAL KATA TAKDIR namun kebaikan Budha, berjuta kali melebihi kebaikan orang-orang yang mengaku kristen. Lalu dari mana sumber kebaikan itu? Apakah ada tuhan lain?
Menurut saya Kebaikan sang Budha itu bersumber dari Tuhan yang dicari-cari Budha namun tidak dapat mendefinisikannya dengan benar. Tuhan adalah sumber kebijaksanaan (Wisdom). Jauh sebelum Roh Kudus didefenisikan pada hari pentakosta, Roh Kudus sudah bekerja kepada orang-orang yang berkenan kepada-NYA, dan mungkin salah satu adalah Budha.
Jesus diwaktu masih didalam dunia kematian, Yesus mengembara kepenjara-penjara secara rohaniah, ada yang menafsirkan bahwa Roh Yesus menemui semua orang-orang terkemuka alkitab dan dihadapan Tuhan yang hidup didalam kurun waktu sebelum kedatangan Yesus kedunia (dalam rangka mengenapi) untuk di Tahirkan dan kudus mungkin saja disana ada Budha, siapa yang tahu? hanya Tuhan yang tahu.
HAL PERBUATAN BAIK DAN UPAH DISURGA. Mungkin kita belum pernah membaca buku tafsiran KRISTALISASI WAHYU. Dalam buku itu dituliskan bahwa Kaum Kudus akan Meraja bersama Kristus di masa 1000 Tahun. Yang meraja itu adalah mereka yang TERANGKAT ataupun mereka yang bertahan didalam Kristus saat datangnya masa Antikris ditambah kaum terkemuka didalam alkitab bahkan mungkin ditambah kaum Yahudi (karena Tuhan itu Ya dan Amin, sekali Ya tetap Ya, dan Yahudi adalah bangsa pilihan Tuhan, tentunya Yahudi yang berkenan di hadapan Tuhan).
Dalam Alkitab dikatakan bahwa Tuhan akan turun dari langit bersama beribu-ribu kaum kudus. Persoalannya siapakah mereka itu semua? Siapa yang beribu-ribu itu (mungkin saja salah satu Budha)? Siapa yang terangakat itu? dan Siapa yang bertahan itu? Semua mereka akan MERAJA BERSAMA KRISTUS SELAMA 1000 Tahun. INILAH YANG DISEBUT KAUM PEMENANG HINGGA AKHIR.
Lalu bagaimana dengan KRISTEN yang tidak terangkat, tidak bertahan, dan yang mati sebelum kedatangan Tuhan sebagai hakim, semua mereka akan dihakimi, yang mati dihidupkan dan untuk dihakimi, Semua KRISTEN YANG MODEL INI, akan rugi karena tidak meraja bersama Kristus. Kristen model ini akan menderita seperti dari dalam api selama 1000 tahun, tetapi tidak ada lagi kematian kedua bagi mereka, karena mereka akan dipulihkan selama dalam proses pengkudusan 1000 tahun, dan bersama-sama dengan KAUM PEMENANG HINGGA AKHIR ITU masuk kedalam ke abadian yang akan datang yaitu New Jerusalem. Namun tetap ada KERTAK GIGI BAGI orang kristen tetapi tidak setia, walaupun akhirnya diselamatkan. Jadi jangan kita kira kita selamat-selamat saja tanpa ada kertak-gigi dan isak tangis, walaupun kita terima Yesus tapi kita tidak setia. Selamat tetapi tetap rugi.
Namun bagi orang yang Tidak menerima Yesus sama sekali? Ini urusan Tuhan, saya tidak mau memberikan komentar. Tetapi bagi mereka yang tidak menerima Yesus dalam alkitab bilang mereka akan dihidupkan untuk dihakimi dan dimatikan lagi yaitu kematian yang kedua, atau kematian kekal, ini kali yang disebut NERAKA.
Kalau kita lebih dalam mencermati hal penyelamatan itu sendiri didalam kekristenan dapat disimpulkan bahwa, keselamatan bukan tergantung Tuhan lagi, tetapi sudah tergantung kepada manusia. Kita mau selamat atau tidak, semua tergantung kita, bukan tergantung Tuhan, karena Tuhan Yahweh telah mengenapi di dalam Yesus Kristus. Kita sudah di merdekakan dan alkitab dan Yesus telah mengajarkan cara untuk selamat. Semua sudah digenapi di dalam Yesus, jadi silahkan mau ikut aturan main Tuhan atau mau ikut main aturan sendiri/dunia.
Karena penghakiman akan datang untuk orang yang perlu dihakimi, bukan untuk orang-orang yang melakukan kehendakNya. Kedatagan Tuhan sebagai Hakim adalah bagi mereka yang tidak dapat dipercaya yang menyalahkan arti kemerdekaan itu, Contohnya di alkitab HAL kerajaan surga seperti orang yang di berikan uang oleh penguasa/tuannya, ada yang bekerja untuk mengembangkan usaha tapi ada juga yang menyembunyikan uangnya. Pada akhirnya semua mendapat upah yg rajin dan juga hukuman bagi yang malas.

Monday, July 28, 2008

KESELAMATAN DAN PERBUATAN BAIK


Oleh: Bode Haryanto Tarigan. Saudara dalam Yesus. Tainan Taiwan

Ini adalah kumpulan pendapat pribadi dari diskusi mengenai KESELAMATAN DAN PERBUATAN BAIK, di milis http://www.gbkpyahoogroup.com/

Keselamatan paling sedikit dapat dibagi dua bagian yaitu keselamatan yang universal dan keselamatan yang khusus. Keselamatan universal adalah keselamatan yang dapat dirasakan sebagai wujud kebersamaan mahluk ciptaan Tuhan baik yang percaya atau beriman kepada kekuatan yang Ilahi maupun mereka yang tidak sama sekali. Kedamaian universal sendiri bertahan hingga saat ini adalah karena adanya kearifan mereka-mereka yang ingin merasakan keselamatan dan kedamaian dunia tetap terpelihara. Kekeristenan mengajarkan akan terwujudnya kedamaian dibumi seperti di surga, mencerminkan bagaimana kuatnya keinginan orang-orang Kristen yang percaya di dalam Tuhan sang pencipta lagit dan bumi untuk mempengaruhi dunia ini secara damai sehingga dapat dirasakan setiap orang secara menyeluruh diseluruh muka bumi ini.

Keselamatan khusus adalah keselamatan karena adanya kekhususan dan bersifat pribadi atau individual, misalnya keselamatan yang diperoleh didalam Yesus bagi orang yang menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juru Selamat yang memberikan ANUGERAH KESELAMATAN bagi mereka yang percaya. Anugerah itu sendiri adalah karena Yesus yang tunggal dan didalam Dia, mereka yang percaya menjadi saudaranya dalam arti Tuhan Yesus telah melayakkan orang percaya memanggil Yahweh sebagai Bapa, hubungan antara sang pencipta dan ciptaan istimewanNya yaitu manusia menjadi sangat dekat/intim, sehingga manusia Kristen itu juga akan mendapatkan keselamatan didalam kehidupan yang kekal seperti yang telah dialami Yesus, yaitu Bangkit dari kematian (mengalahkan maut) dan meraja bersama Kristus didalam kerajaan surga, tentunya bagi mereka yang berkenan dihadapanNya.

Kita coba melihat, arah keselamatan yang ditawarkan di dalam alkitab yang harus kita imanni dan lakoni. Kekristenan merancang seseorang agar mengenal Yesus dengan baik dan benar sehingga dapat menerima Dia sebagai Tuhan dan Juru Selamat, lahir baru, hidup dan berbuah didalam persekutuan yaitu gereja, maka dapat dinyatakan sebagai berikut.
1. Keselamatan di dalam kekeristenan adalah MELAKUKAN KEHENDAK BAPA DISURGA. Apakah Kehendak itu: MENERIMA YESUS SEBAGAI TUHAN DAN JURUSELAMAT nya (manusia pribadi lepas pribadi).
2. Lalu apa yang harus kita lakukan? PERCAYA (adalah sebuah proses pembelajaran akan dasar-dasar kekristenan agar seseorang itu percaya bahwa Yesus itulah Tuhan dan Juru Selamatnya), mengaku Percaya dan DIBAPTIS didalam nama Bapa, Putra dan Roh Kudus, Lalu DIMATERAIKAN sah menjadi Anak Allah. Manusia yang telah PERCAYA (benar-benar percaya) dan dibaptis, maka TUHAN SENDIRI telah mematraikannya secara rohani. Disinilah tahap LAHIR BARU itu seharusnya terjadi.
Persoalannya istilah percaya lalu dibaptis inilah yang TIDAK MEMILIKI STANDAR PADA PELAKSANAANNYA DIDALAM PERSEKUTUAN. Pada kenyataannya banyak orang yg asal sudah mengaku imannya diangap percaya dan dibaptis, contoh saja yang sering terjadi bagi anggota gereja yang kepepet mau segera dikawinkan/diberkati digereja. Kebanyakan mereka hanya lulus secara administrasi gereja, apakah lulus secara rohaniah?
3. Setelah dibabtis hidup didalam persekutuan (gereja). Gereja adalah sistem yang sudah dirancang dan disiapkan Tuhan, untuk komunitas kristen untuk berproses, bertumbuh dan berbuah secara rohaniah. Proses betumbuh, dan berbuah secara individu itu seharusnya di mulai didalam gereja.
4. Berbuah didalam persekutuan menghasilkan buah-buah rohani, yaitu kasih, damai, suka cita, sabar dan seterusnya.
5. Menjadi terang dan garam bagi dunia artinya bukan saja di dalam persekutuan tetapi juga untuk kedamaian dunia. Mengalirkan buah-buah rohani kelingkungan sehingga lingkungan/dunia dapat merasakan pertumbuhan dan buah-buah rohani kita.

Harta Suarga dan Keselamatan yang otomatis menjadi milik kita.

HAL HARTA SURGA, bahwa apa yang kita lakukan sebagai buah-buah rohani kita adalah harta surga, harta inilah yang menjadi modal rohani kita masuk kedalam kerajaan rohani yaitu kerajaan surga. Kalau pernah mendengar menjadi anak raja dan anak kerajaan, maka semua itu bersumber dari harta surga sebagai modal rohani kita MERAJA bersama Kristus di dalam masa 1000 tahun (setelah masa penderitaan dan sebelum masuk ke keabadian yang baru New Jerusalem).
Kalau kita baca alkitab disana ada tertulis, DOSA yang mendatangkan MAUT, tetapi ada juga DOSA yang tidak mendatangkan Maut. Orang yang telah diselamatkan dapat kehilangan keselamatannya jika dia melakukan Dosa dengan mendustai ROH KUDUS, misalnya berpindah kepercayaan. Dosa ini bukan saja mendatangkan maut tapi kehilangan keselamatan, karena dia menafikkan darah Yesus darah perjanjian (tidak lagi mengakui kehendak Bapa, di dalam Yesus Kristus).
Yesus yang disalib dan di tombak dilambungnya mengeluarkan darah dan air, darah melambangkan penghapusan dosa dan air melambangkan keselamatan, namun kita menafikkannya sehingga kita mendustai Tuhan Yesus dan mendustai Roh Kudus. Dapat kita artikan, ketika kita pindah ke agama lain maka fungsi keselamatan telah berpindah dan RohKudus tidak lagi berada didalam hati kita, namun mungkin roh yang lain (ini menurut pemaham saya, karena prinsip berTuhan adalah prinsip roh, prinsip rohaniah).
Memelihara kekuatan gaib juga mendustai Roh Tuhan, pengabdi setan, adalah mereka yang bekerja sama dengan roh-roh lain, roh-roh yang diluar Tuhan, mereka adalah bersekutu dengan kekuatan lain yang bersifat roh, adalah mendustai Roh Tuhan (lain waktu kita bahas).
Dosa yang paling besar menurut pengalaman di alkitab adalah berzinah, berzinah adalah menempelkan benih dosa didalam diri kita sendiri. Konsekwensi perzinahan adalah kutuk, baik kepada dirinya maupun kepada keturunannya. Namun perzinahan di dalam alkitab seperti seorang jemaat di alkitab yang mengawini Istri bapaknya, Alkitab bilang TUBUH DISERAHKAN KE IBLIS TAPI ROHNYA (roh orang ini) TUHAN PELIHARA. Tentunya dosa perzinahan itu akan mendatangkan petaka baginya namun persoalan alkitabiah bukan hanya sekedar ketika dia masih bernafas saja, namun hingga kepada Jerusalem Baru. Keselamatan mungkin masih ada padanya namun persoalannya pasti saja dia akan memiliki harta surga yang sedikit, sehingga dia tidak punya modal MERAJA BERSAMA KRISTUS, atau malah dia menjadi Kristen yang rugi, karena akan mendapat hukuman 1000 tahun seperti dari dalam api, seperti kata alkitab.

Sebagai seorang kristen kita sesungguhnya sangat beruntung, karena kita telah berada didalam sistem yang selamat. Perbuatan adalah langkah pelaksanaan dari apa yang kita telah pelajari di dalam alkitab, seorang Kristen tidak akan menunggu kapan harus berbuat baik, tetapi otomatis berbuat baik. Perbuatan yang telah dilakukan Yesus selama hidupnya adalah teladan bagi kita untuk menyalurkan buah-buah roh kudus yang ada pada kita.
Maka perbuatan baik adalah bagian dari sistem kekristenan, berbuat baik yang di nyatakan oleh Tuhan Yesus sesuai dengan hukum taurat yaitu:
Hukum
1."Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu.Hukum
2. Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. (ini bukan doktrin ini firman Tuhan Yesus yang menyangkut Hukum).
Alkitab menegaskan KEJARLAH KASIH, dibandingka hanya karunia-karunia, walaupun itu perlu. Didalam kekristenan kita telah dimerdekakan, untuk kebenaran, karena Roh Kudus yang ada didalam hati kita, memampukan kita untuk otomatis melakukan perbuatan baik. Didalam kekristenan perbuatan baik itu adalah bagian yang tidak terlepaskan. Apalagi jika dikaitkan dengan Wahyu, maka buah-buah roh kita (perbuatan baik kita) adalah harta surga yang kita miliki adalah modal kita untuk meraja bersama Kristus di kerajaanNya.
HAL KEMURTADAN
Kalau seorang yang Kristen(X) pindah agama karena jabatan atau karena motivasi sejenis, lalu pada akhir hidupnya ia berpindah lagi menjadi kristen hingga ia mati apakah dia selamat? Ini sulit untuk dijawab, namun sebagai pandangan pribadi saya memberikan beberapa masukkan: Apakah orang seperti ini tidak melangar Hukum 1."Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu. Alasan kedua adalah si X dibabtis tentunya telah percaya didalam Tuhan Yesus, mengaku dihadapan jemaat, lalu dibaptis atas nama BAPA dan PUTRA dan Roh Kudus dan di MATERAIKAN, menjadi anak Allah.
Lalau secara sadar, untuk kepentingan/motivasi dunia, dia berpindah agama/kepercayaan. Dalam arti dia melakukan pengubahan keimanannya (rohaniah) dalam arti mengaku dan bersaksi bahwa dia telah meninggalkan kristus dan masuk menjadi agama lain (agama yang tidak mengakui Bapa, Putra dan Roh Kudus). Jika kita analogkan maka dia akan mengalami pemateraian menurut nama tuhan x (tuhan lain), apakah dia tidak menghianati BAPA PUTRA dan Roh Kudus. Apakah ini bukan berarti harus cabut materai lama dan menempel materai baru?
Dengan berjalannya waktu, bertobatlah si X mungkin dimasa pensiun. Belajar lagi, mengaku percaya dan dibabtis kembali/dialoken dihadapan jemaat, tentunya dibaptis atas nama BAPA dan PUTRA dan Roh Kudus dan di MATERAIKAN, menjadi anak Allah. Secara manusia mungkin kita akan mengatakan bahwa Tuhan itu maha pengampun dan pemaaf, sangat wajar pernyataan itu, ini setimbang sengan kalimat, manusia itu penuh dengan kehilafan. Lalu apakah itu akan menjadi pembenaran untuk melakukan dosa bahkan dosa yang mendustai Roh Tuhan?

Yang pasti selama dia meninggalkan Kekristenan dia berada di luar sistem Tuhan, dan ketika ia ingin masuk kembali kedalam sistem itu ada harga yang harus dia bayar dan itu juga rahasia Tuhan yang tentunya sulit untuk dirumuskan apalagi siapa yang dapat menjamin orang seperti ini benar-benar setia di sisa hidupnya? Seperti kata alkitab, kita di ibaratkan sebagai bagian didalam sebuah Pokok Anggur, mungkin kita rantingnya. Kalau dia murtad, pasti tidak nempel lagi dipokok anggur itu, dia sama sekali beda dan bertumbuh dipokok lain. Apakah semudah itu seorang yang murtad menempel lagi dipokok anggur Tuhan Yesus? Hanya Tuhan Yesus lah yang dapat menentukannya.
Kalau dikaitkan Dengan Judas Iskariot Yesus bilang dia kembali ke nenek moyangnya, berarti dia keluar dari sistem keselamatan Tuhan, karena kembali kenenek moyang berarti kembali ke HUKUM KARMA (ajaran Budha), Kalau kita baca Judas juga didalam alkitab mengakui telah menjual Yesus darah yang tak bernoda. Tetapi apalah arti pengakuan tanpa pertobatan, toh Judas tetap kembali ke nenek moyangnya.

Pertobatan itu mahal harganya, sama seperti mantan pelacur yang mencuci kaki Yesus dan menghapusnya dengan rambutnya, Judas bilang itu kan mahal untuk apa dia melakukan itu. Tapi Yesus bilang dia melakukan ini (yang mahal) karena dia mengakui dosanya besar. Itu contoh orang yang berzinah, bagaimana dengan orang yang menjual Tuhan Yesus seperti Judas, jawabannya adalah kematian yang kekal. Menurut pendapat saya, mereka yang pernah murtad pasti harus benar benar bertobat dan membayar mahal, saya tidak dapat mengatakan dan membayangkan perbuatan macam apa yang dapat mengesahkan pertobatan ini.
Di ibrani di katakan 10 26-29; 26. Sebab jika kita sengaja berbuat dosa, sesudah memperoleh pengetahuan tentang kebenaran, maka tidak ada lagi korban untuk menghapus dosa itu. 27.Tetapi yang ada ialah kematian yang mengerikan akan penghakiman dan api yang dahsyat yang akan menghanguskan semua orang durhaka 28. Jika ada orang yang menolak hukum Musa, ia dihukum mati tanpa belas kasihan atas keterangan dua atau tiga orang saksi 29. Betapa lebih beratnya hukuman yang harus dijatuhkan atas dia, yang menginjak-injak Anak Allah, yang menganggap najis darah perjanjian yang menguduskannya, dan yang menghina Roh kasih karunia? Tapi paling tidak kalau dia berobat, anak-anaknya masih bisa diselamatkan

Monday, June 16, 2008

Lahir Baru dan Reaksi Kimia Reversible

Bro. in His name: Bode Haryanto Tarigan, Tainan Taiwan

Lahir baru dapat didefenisikan sebagai suatu kondisi dimana seorang manusia melompat dari suatu kondisi lama ke kondisi baru secara rohaniah atau batiniah. Kondisi yang baru dimana seorang telah berubah secara batiniah mungkin dapat diartikan seseorang itu secara iman menerima sebuah keyakinan dan berkeinginan hal-hal yang berkaitan dengan iman tersebut terintegrasi didalam kehidupannya sehingga terjadi perubahan yang nyata sebagai hasil dari lahir baru tersebut. Secara singkat dapat dikatakan, berubah dan berbuah sesuai dengan imannya.

Tahap selanjutnya adalah bagaimana kita menjaga kondisi lahir baru ini akan tetap secara konsisten didalam lanjutan proses kehidupan kita secara individu (individual of process reliability). Bagaimana kita tetap konsisten dalam hidup bersama dengan suasana rohaniah dan terus-menerus menghasilakan buah rohaniah kita adalah sesuatu yang penting dan merupakan kondisi yang perlu di jaga. Lalu apakah kondisi yang perlu kita jaga tersebut?

Kondisi yang harus kita pelihara adalah suplaian rohani yaitu makanan rohaniah kita dari firman Tuhan yang setiap hari/setiap pagi kita baca sebagai renungan akan aktifitas kita sehari-hari. Firman Tuhan di pagi hari adalah kebangunan rohani kita setiap hari. Rohani yang di bangunkan oleh Firman Tuhan. Penghidupan didalam persekutuan adalah tempat kita membangun manusia rohani kita pada sesama dan mencurahkan buah-buah rohani kita, tempat kita bercengkarama secara rohaniah dengan saudara-saudari yang hidup lahir baru. Manusia-manusia rohaniah dalam persekutuan gereja akan secara otomatis menghasilkan buah-buah rohani kelingkungannya, menjadi terang dan garam bagi dunia.

Jika kita umpamakan A adalah manusia itu dan B adalah sesuatu yang menjadikan si A itu menjadi lahir baru A' dan menghasilkan buah yaitu C maka secara reaksi dapat di tampilkan sbb:

A + B ----------------------------> A' + C ....................1.

Tetapi pada kenyataanya manusia itu sering jatuh dan jatuh, manusia tidak bisa mempertahankan kondisinya sebagai A', namun terkadang harus kembali dari nol (mati/hilang atau lenyap), atau paling tidak kembali kekondisi A. Dapat disimpulkan bahwa kondisi reaksi 1. yaitu reaksi irreversible (tidak dapat balik) itu adalah kurang tepat, namun yang lebih tepat adalah reaksi reversible (dapat balik/bolak-balik).

A + B <============> A' + C ....................2.

Persamaan reaksi 2 ini jelas menunjukkan bahwa si A' yang telah lahir baru itu dapat jatuh dan kembali ke A, dan tentunya dapat balik kembali ke A' jika dan hanya jika B masih tetap berada di sebelah kiri persamaan 2 di atas.

Treatement Rohani = Kondisi Reaksi
Jika kita cermati sisi kiri dari persamaan kimia di atas menunjukkan adanya kondisi operasi yang memungkinkan si A bereaksi dengan B dan berubah menjadi A'. Secara kekristenan perubahan itu dikarenakan kita percaya dengan sesungguhnya secara rohani atau batiniah, lalu dibaptis dan di materaikan sehingga mengalami lahir baru. Jika B didefenisikan sebagai BENTUK pengajaran akan firman Tuhan, dengan berbagai treatmen/latihan seperti belajar firman Tuhan, saat teduh, berdoa, menyeru nama Tuhan, mendoa bacakan firman Tuhan, yang diberikan/dilakukan kepada si A yang merupakan upaya yang dapat menciptakan perubahan menjadi A'.

Dapat dikatakan untuk mengalami perubahan menjadi pada kondisi A' itu adalah kondisi dimana seseorang telah mengalami perubahan hal pengenalannya akan Tuhan, menjadikan A' adalah manusia yang telah menikmati firman dan bahkan mengalami firman Tuhan itu sendiri dengan hasil sampingnya adalah C yaitu buah-buah pengenalan akan Tuhan yaitu buah-buah Roh, kasih, damai dan sukacita. Jika seseorang melakukan perbuatan dosa maka mungkin ini dapat didefenisikan sebagai sebuah pertobatan dan kembali lahir baru.

Dalam reaksi kimia dikenal dengan Energy Aktifasi (Ea), yaitu energi minimal yang diperlukan hingga terjadi reaksi. Untuk dapat melampaui Ea maka dilakukan beberapa treatmen misalnya dengan mengaduk (sterrer), menaikkan temperatur (T) bahkan menambahkan katalis.

Katalis adalah zat yang ditambahkan kepada reaksi agar kecepatan reaksi semakin besar, karena katalis dapat menurunkan energi aktifasi Ea. Jika kita asumsikan D adalah katalis, maka katalis akan membuat jalur baru ( new pathway) pada tahapan reaksi misalnya dengan A -----> AD, yang mana kondisi ini lebih memudahkan A untuk berinteraksi dengan B menghasilkan/menjadi A'.

A + B + D <======> AD + B <==========> A' + C + D..........3

(http://en.wikipedia.org/wiki/Catalyst)

Dalam penghidupan gereja, kita dapat katakan bahwa si D adalah fungsi dari Roh Kudus, dalam arti Roh Tuhan yang telah bekerja kepada orang-orang yang berada di dalam gereja, Pdt. Pt/Dk, Jemaat yang mampu menunjukkan buah-buah rohnya, menunjukkan kasih dan sukacitanya, semua itu merupakan katalis bagi seseorang untuk mempercepat apa yang sedang ia pelajari dan treatmenkan kepadanya adalah sesuatu yang rill, kasih adalah riil, suka cita juga rill, aktifitas rohani yang riil ditengah gereja.

Kalau kita perhatikan reaksi 3 maka sesuai dengan prinsip Katalis, yang ikut bereaksi namun tidak ikut terkonsumsi sebagai produk (ini adalah defenisi fungsia katalis : bahan yang ikut bereaksi tetapi tidak terkonsumsi menjadi produk), berarti D sebagai kuasa Roh yang merupakan buah-buah roh yang mengalir dari kaum kudus (Pdt, Pt/Dk dan jemaat) dari mereka yang berada di sekitar gereja itu tidak akan pernah habis, D atau katalis itu akan terus dapat digunakan dan berguna untuk manusia-manusia yang lain yang ingin mendapatkan keselamatan didalam lahir baru. Buah-buah roh itu sunguh sebuah katalis bagi percepatan seseorang lahir baru didalam gereja. Dan buah-buah roh itu adalah harta surga yang kekal adanya.

Tahukah kita bahwa dalam sebuah reaksi kimia, penggunaan Katalis dapat mempercepat lebih dari exp 6 (eksponen 6) kali lebih cepat dari reaksi dengan tanpa katalis. Jika kita analogkan bahwa contoh-contoh kasih yang dapat disaksikan oleh mereka-mereka yang sedang dalam reaksi menuju lahir baru akan sangat effektif ketimbang teori-teori dari pengajaran melulu.


Menjaga Kondisi Reaksi.
Reaksi persamaan 1 yaitu reaksi ke arah kanan (hasil) adalah kondisi awal dari semua jenis reaksi, namun pada umumya apabila tercapai kesetimbangan reaksi, jumlah A+B = A'+C maka akan akan cendrung ke arah reaksi bolak-balik (2) namun kondisi ini tetap dapat direkayasa agar tetap kearah kanan (hasil) dengan melakukan cara yaitu:

1. Senantiasa menambahkan B pada reaktan (reaktan = zat yang direaksikan/sebelah kiri) sehingga reaksi pembentukan A' + C terus berlangsung. (A+B>A"+C), dan diikuti dengan langkah kedua.

2. Senantiasa menarik C (hasil) dari sisi kanan reaksi sehingga pembentukan terus berlangsung ke kanan karena A+B>>A"+C.

dari:
A + B ----------------------------> A' + C ....................1.

ke:
A + B <============> A' + C .......................2.

dikendalikan kembali ke 1.
A + B ----------------------------> A' + C ....................1.

Jika kita analogkan dengan penghidupan rohani seorang yang telah lahir baru, maka untuk mempertahankan ke arah reaksi sebelah kanan (hasil), seharusnya kita terus menerus, senantiasa menambahkan (B) Firman Tuhan, saat teduh, bersekutu dalam doa, belajar PA dan belajar. Selanjutnya diikuti dengan melepaskan hasil dari lahir baru itu (C) yaitu kasih damai sukacita ke lingkungan sehingga arah reaksi terus kearah kanan.

Kesimpulannya
Manusia Kristen A berubah menjadi manusia yang lahir baru A' adalah manusia yang hidup didalam kuasa Roh Tuhan sehingga menghasilkan buah-buah rohani, untuk mempertahankan, menumbuhkan dan menghasilkan dalam proses lahir baru dan sepanjang hidup haruslah kita terus menerus mendapat suplian firman Tuhan, berdoa dan memuji Tuhan dan bersekutu/ hidup didalam persekutuan (B), dan terus menerus mengalirkan hasilnya yaitu kasih damai dan sukacita (C) ke lingkungannya. Buah-buah roh yang di tunjukkan didalam persekutuan/gereja oleh Pendeta, Pt/Dk serta jemaat adalah katalis bagi mempercepat seseorang diproses menjadi lahir baru, karena melihat buah-buah roh itu riil didalam persekutuan.

Namun Manusia tentunya tidak dapat di identikkan melulu seperti reaksi reaksi kimia, ini hanyalah sebuah analogi dari Model Reaksi Kimia yang telah ditemukan dan dipakai dan ternyata cukup menarik untuk diaplikasikan kekehidupan kita khususnya hal lahir baru. Tuhan menciptakan semua, yang hidup dan yang mati, Tuhan melihat itu semua sempurna dan singkron. Analogi diatas adalah jauh dari sempurna, namun memiliki arti yang tidak hanya secara iman namun juga logika pengetahuan.

Semua demi kemuliaan nama NYa.

Thursday, April 24, 2008

Tuhan Melihat Hati (back to bible)

bro in His name: Bode Haryanto Tarigan
Tulisan ini mengajak teman-teman di GBKP yang selalu mengkeritik gereja traditional seperti GBKP, HKBP dan sejenisnya untuk lebih bijaksana. Saya hanya mencoba membawa cara pandang alkitab akan gereja-gereja yang ada, dan semoga saja kita lebih dewasa dan bertanggung jawab dalam memberikan kritikan dan saran, dan semoga semua itu adalah karena motivasi kita yang cinta Tuhan Yesus dan demi membangun gereja yang kita cintai.
TUHAN MELIHAT HATI (back to Bible) telah dipublis di web. GBKPyahoogroup.com

Apakah Tuhan mengenal GBKP, HKBP, GKPI dll itu, kharismatik, orthodox, katolik dan lain2nya itu? Ya tentu saja Tuhan mengenalnya, tetapi yang dikenalnya adalah manusianya yang adalah batu rohani didalam gereja-gereja tersebut. Ingatlah Tuhan mengenal kita pribadi-lepas pribadi, Alkitab bilang, Hati Manusia adalah Pelita Tuhan. Tuhan mengenal hati kita pribadi lepas pribadi.

Walaupun semua merek diatas menyatakan adalah bentuk gereja, namun yang utama adalah orang-orangnya yang ada di dalam gereja tersebut. Karena gereja itu adalah manusianya bukan organisasinya. GBKP tidak menyelamatkan saya dan anda tetapi Tuhan Yesus yang menyelamatkan.
Alkitab katakan kita adalah bangunan rohani gereja yang sesungguhnya, jadi siapa dan apapun jabatan kita di gereja saat ini, jika kita tidak melakukan kehendak Tuhan, maka kita bukan bangunan rohani itu, kita bukan bagian dari gereja rohani, namun mungkin kita bangunan dari gereja yang oraganisasi melulu.

Namun demikian, alkitab sendiri mengatakan ada 7 jenis gereja yang macam-macam tingkah polahnya, dari gereja yang telah hilang/punah, gereja yang berkenan hingga gereja yang jatuh (wahyu 2-3). Jadi jangan heran kalau didunia ini anda mendapatkan berbagaimacam model gereja, itu sudah sesuai dengan kata alkitab.

Manusianya bisa saya kamu, pendeta, pastor hingga paus sekalipun yang menyelamatkannya adalah Tuhan Yesus bukan gereja2 yang disebutkan diatas. Jadi yang utama adalah bagaimana hubungan anda dengan Dia yang menyelamatkan anda. Orang-orang yang diselamatkan adalah orang yang dapat menjaga hubungannya dengan Tuhan Yesus didalam kekudusannya, selain itu akan dihakimi dahulu kemudian diselamatkan juga tetapi setelah masa penghukuman 1000 tahun, dan tidak ikut meraja bersama Kristus selama 1000 tahun sebelum masuk ke masa Jerusalem Baru (New Jerusalem) (baca wahyu).

Namun saya bersyukur mengenal Yesus melalui GBKP, karena saya sudah mendapatkan diri saya sebagai seorang kristen, walaupun dalam pengenalan saya mengembara ke banyak organisasi gereja, dari yang sunyi senyap sampai yang teriak-teriak kesurupan, semuanya itu membuat kita lebih memahami isi alkitab akan kebenaran gereja-gereja yang disebutkan dalam alkitab. Mungkin banyak alasan kita untuk keluar masuk gereja-gereja itu tetapi semoga saja tidak ada alasan bagi kita untuk meningalkan Tuhan Yesus.

Lalu bagaimana dengan GBKP atau lainnya, kalau kita mau belajar lagi dari alkitab, bahwa sangat mudah menilai sebuah gereja, yaitu dari buah-buah rohnya. Kasih, damai, panjang sabar, dan seterusnya. Apakah buah-buah roh itu sudah berbuah di GBKP? Apakah kasih dan persaudaraan itu sudah tumbuh karena kasih kepada Tuhan Yesus atau karena persukuten, kalimbubu dan anak beru? Semua itu tergantung cara kita melihatnya? Kalau kita melihat secara negatif maka kita akan mendapatkannya, kalau kita melihat secara positif maka kita akan mendapatkannya, yang penting apakah cara kita melihat itu sudah sesuai dengan Alkitab, atau tidak?

Kalau kita melakukannya dengan melihat dari sudut pandang alkitab, maka yang muncul adalah WISDOM, sehingga kita mendapatkan hikmat dan kebijaksanaan yang menuju kepada pembangunan ke arah yang positif, dalam memberikan kritikan dan saran, kita meminta Tuhan membantu kita agar kita bijaksana, dan diberikan kepintaran untuk memilah-milah permasalahan sehingga masalah itu dapat diselesaikan dengan baik, atau paling tidak ada rencana kearah bagai mana untuk memperbaikinya. Alkitab mengatakan mengasihi bukan berarti tidak memberikan pengajaran, jika karena iman dan percaya kita, maka tidak ada salahnya kita memberikan kritikan bahkan pengajaran, sebagai pembanding baca ibrani 11 atau 12;5-12 (tolong di check) mengenai iman dan pengajaran.

Bagi teman-teman yang suka mengkritik tetapi tidak berani menunjukkan identitas sebenarnya sesungguhnya ada satu hal mengenai keterbukaan dan identitas, yang kalau kita cermati dari kedatangan Tuhan Yesus adalah untuk membuka tabir Bapa yang jauh di surga mulia, sehingga alkitab mengatakan bahwa rahasiaKU adalah di dalam Yesus. Artinya di ddalam Yesus, Tuhan Yahweh itu bukan rahasia lagi; tidak sulit lagi untuk mengenal Tuhan Yahweh karena semuanya telah terbuka di dalam Yesus Kristus. Lalu mengapa kita tidak berani terbuka?
Wahyu juga mengatakan hendaklah kita seperti Batu YASPIS, yaitu sejenis batu kristal berharga yang tembus pandang. Kita diinginkan seperti batu yaspis, yaitu hendaklah sama perkataan dan perbuatan kita, kita hendaklah tembus pandang dan apa adanya seperti anak kecil yang tulus. Biasanya orang yang banyak menyimpan rahasia adalah orang yang banyak dosa, contohnya koruptor-koruptor. Semoga saja dengan keterbukaan kita akan saling mengenal dan dapat bekerja sama dan saling mempercayai dan tentunya dalam membangun hubungan kita sesama manusiaa gereja rohani, khususnya di dalam GBKP dan umumnya kepada semua gereja.

Tulisan ini hanya sekedar perbandingan dari saya, semoga bermanfaat. Bersyukurlah karena kita berada di GBKP, mulailah perubahan dari diri kita masing-masing dan semoga kita dapat memberikan contoh dan teladan kepada teman dan lingkungan kita, sehingga bisa melihat teladan yang dari Tuhan itu dan menjadikan kebaikan di dalam penghidupan rohani gereja.