INDAH HARI-HARI BERSAMA TUHAN

Mungkin ini adalah suatu cara yang diberikan Tuhan kepada saya untuk menyampaikan pengalaman dalam mengenal dan menikmati Tuhan.
Saya merasakan masih banyak sekali diantara kita yang sulit mengenal Tuhan secara riil, hal ini saya rasakan ketika kita melihat/mencoba melihat Tuhan dari sudut yang berada di luar Tuhan.
Pada Tulisan saya ini saya mengajak kita melihat Tuhan dari sudut Tuhan yang adalah Roh, melalui pemahaman lebih lagi akan Prinsip Roh itu sendiri.

Saturday, September 12, 2009

Merayu Tuhan

by your brother: Bode Haryanto.

Kita dapat belajar Merayu Tuhan dari Hana seorang istri yang kandungannya telah ditutup oleh Tuhan, tetapi dengan merayu Tuhan, ia di Ingat Tuhan (1;19) dan Tuhan mengabulkan permintaannya yang adalah sebuah mukzizat dari nazarnya. Lebih jauh apa yang dilakukan Hana dapat dibaca pada kutipan Alkitab di bawah dan sebagai pemahaman apa hal yang penting yang telah dilakukan oleh Hana agar permintaan yang impossible itu diterima Tuhan adalah sbb:

1. Dia baru saja melakukan kurban bakaran pengapusan dosa di SILO; identik dengan TOBAT tahunan. Jadi pada waktu ia hendak merayu Tuhan dosanya telah dihapus dahulu. Kalau untuk saat ini, mungkin kita perlu bertobat dengan menyelidiki lebih dalam lagi rahasia Tuhan di dalam hidup kita pribadi lepas pribadi.

2. Dia melakukannya di tempat Tuhan di SILO (pada perjajanjian lama Tuhan hadir di rumah persembahan di SILO), kalau saat ini Tuhan telah mendeklarasikan bahwa " hati manusia adalah pelita Tuhan", maka bertemu TUhan dapat dilakukan dengan mudah dengan kembali ke hati kita.

3. Dia melakukan dengan sepenuh hati (dengan roh manusianya) sehingga ia kelihatan seperti orang sedang mabuk. Bukan dengan kekuatan jiwa tetapi kekuatan hati/roh. Dia sedang merayu Tuhan, tidak peduli dibilang mabuk.

4. Dia menazarkan permintaannya (mengikatkan diri dalam janji dengan Tuhan / anak tersebut Samuel diserahkan ke rumah persembahan) bukan Flash Action .

Artinya adalah (1) dikuduskan (2)Kepada Tuhan yg tepat (3) Meminta dan merayu dengan roh/hati (4) mengikatkan diri.

Referensi: 1 Samuel 1:1-21.