INDAH HARI-HARI BERSAMA TUHAN

Mungkin ini adalah suatu cara yang diberikan Tuhan kepada saya untuk menyampaikan pengalaman dalam mengenal dan menikmati Tuhan.
Saya merasakan masih banyak sekali diantara kita yang sulit mengenal Tuhan secara riil, hal ini saya rasakan ketika kita melihat/mencoba melihat Tuhan dari sudut yang berada di luar Tuhan.
Pada Tulisan saya ini saya mengajak kita melihat Tuhan dari sudut Tuhan yang adalah Roh, melalui pemahaman lebih lagi akan Prinsip Roh itu sendiri.

Thursday, November 15, 2007

Bekerjasama dengan Roh Tuhan (Mengubah Paradigma)

By: Bode Haryanto Tarigan, Broin Christ, Tainan Taiwan

Sebuah lagu dari lagu/ende enden di GBKP, sebuah gereja Tuhan di mana saya di besarkan dan dibaptis dan di materaikan di dalam Tuhan.

Oh kesah siBadia e, Bengketi Pusuh kami pe, layasi pusuhkami
Trang sini surga narie, nerangi ukur kami pe, petenang tending kami......
(yang dapat diartikan ROH TUHAN BERADA DIDALAM HATI KITA DAN MENERANGI KEHIDUPAN KITA)

Ini sama dengan firman Tuhan yang telah dikatakan Yesus kepada murud muridnya:
Nanti kamu akan tahu Aku didalam Bapa, dan Bapa didalam Aku dan Kami didalam kamu.

Tuhan ada didalam kita di hati kita ini adalah suatu misteri ilahi yang sangat agung. Tuhan ada didalam hati kita. Lalu apa fungsinya Tuhan didalam hati kita? Fungsi Tuhan didalam hati kita agar kita dapat bekerja sama dengan Tuhan secara sempurna.

Bekerja Sama Antara Tuhan dan Manusia
Jika kita cermati dari sejak awal penciptaan Adam dan Hawa bahwa Tuhan mencari patner untuk memelihara ciptaanya. Walaupun manusia telah jatuh ke dalam dosa dalam selang waktu perjalanan waktu Tuhan berusaha mencari patner-patner baru dalam tujuan utama memperkenalkan Ketuhananya dan untuk menyelamatkan dunia dari penderitaan dan kedukaan dan kehancuran.

Tak kurang banyak, Nuh, Musa, Ibrahim, Isa, Yusuf, Hakim-hakim dan Raja2 Daud, Salomo, Nabi2 adalah patner Tuhan untuk memberitakan dan melakukan tujuan/rencana Tuhan tersebut. Namun Hasilnya seperti kita dapat baca dalam perjanjian lama, hanya segelintir yang dapat melakukan rencana itu dan tetap menjaga kekudusannya dan kelayakannya di hadapan Tuhan. Kelemahan-kelemahan ini adalah karena Tuhan sendiri sangat jauh di Surga, dan surga itu adalah tempat yang agung dan suci, sehingga interaksi antara manusia dengan Tuhan pada saat itu sangatlah sulit, dan tidak effektif, dan pengaruh dunia sangat2 dominan untuk mengalahkan kehendak Tuhan bagi orang2 terkemuka pada perjanjian lama diatas sama seperti bagaimana mudahnya Hawa dipengaruhi iblis ular di eden. Kerjasama ini menjadi tidak sempurna dan mudah dipatahkan.

Kita juga ingat Yesus yang kita imani sebagai Tuhan yang menjadi manusia, pada dasarnya adalah melanjutkan rencana Tuhan itu dengan ultimat pengampunan dosa manusia agar layak di hadapan Tuhan YME. Namun pada dasarnya Yesus menawarkan kerjasama dengan manusia khususnya kepada murid2 nya bagaimana melanjutkan rencana Tuhan tsb. Ikatan kerjasama ini adalah sangat agung dan mulia, dimana Yesus sendiri sebagai " Tuhan" mencuci kaki murid2nya dan menjamu mereka sebagai saudara didalam Tuhan. Ini menjadi pengalaman yg khusus bagi murid2nya. Tapi apakah itu saja cukup. Tidak. Bagai mana mereka mendustai Yesus disaat saat injury time.

Jika kita ingat Tua-tua yang dibawa oleh Musa untuk bertemu dengan Tuhan pada perjalanan mereka dari Mesir ke kanaan, cahaya pada wahajah Musa dan dan tua-tua Israel itu tidak bertahan lama dan memudar.

Kekuatan Roh yang Riil
Dalam perjalanan waktu itulah Yesus mengingatkan bahwa:
Nanti kamu akan tahu Aku didalam Bapa, dan Bapa didalam Aku dan Kami didalam kamu. Roh Yesus Kristus dan Roh Itu (Tuhan Bapa) telah turun sebagai Roh penolong/roh penjamin yaitu Roh Kudus. Roh Kudus ini adalah penjamin kerjasama itu agar Tuhan dan manusia terikat secara roh dalam mencapai tujuan Tuhan pada dunia ini.

Dan kita melihat bagai mana api Roh Kudus membakar semangat para rasul dan jemaat mula2. Mereka mendapat suplaian energy dari surga dan mereka merasa dimampukan untuk melakukan apa yang telah diikrarkan bersama Yesus sebagai pemimpin dan patner mereka.

TAK SALAH JIKA BANAYAK ORANG PERCAYA MENGATAKAN BAHWA MASA INI ADALAH MASA KASIH KARUNIA KARENA BERKAT TUHAN DICURAHKAN PADA MASA INI MELALUI GEREJA DAN PRIBADI LEPAS PRIBADI. Karena Roh Kudus bekerja pada masa ini, dan setiap orang percaya dan setia dan mau menjadi patner Tuhan dalam hidupnya, Tuhan itu menjadi riil bagi kehidupannya.

Bahkan menurut penglihatan di Wahyu Yohanes, bahwa Roh Kudus itu telah dilipatkan menjadi Tujuh Kali ganda. Artinya Tuhan telah menambahkan kekuatannya untuk menjamin agar orang2 percaya dapat bekerja untuk mencapai tujuan ini.

Mengubah Paradigma Gereja Traditional
Saat ini kita menemukan orang2 yang mengaku Kristen dan gereja di Gereja-gereja traditional, lalu habis gereja, gereja lagi di sebuah Plaza, mengapa? pada awalnya mungkin kita berkilah sekali2 ya tidak apa-palah? Tapi percaya atau tidak, karena mereka merasa kurang puas dengan Firman Tuhan yang didapat dari gereja sebelumnya. Kita mungkin bisa beprasangka negatif pada mereka tetapi sesunguhnya mereka juga tidak dapat disalahkan karena mereka haus dengan firman2 yang baru dan segar, bukan firman usang.

Lalu apa mereka berkotbah lebih baik atau lebih siap, yang pasti ya, dan satulagi adalah mereka berani menantang Roh Kudus untuk hadir dengan cara bekerja sama dengan Roh Kudus itu? Mereka lebih intensif, mereka mengharapkan bara Roh Kudus, dan mereka mendapatkannya. Artinya mereka mau bekerjasama dengan Tuhan secara riil didalam Roh Kudus, walaupun dalam pelayanan yang lain2 belum tentu sehebat Gereja seperti GBKP.

Tetapi mau tidak mau Inti dari gereja adalah Roh, jika kita tidak berani dan mau mencoba orang lain akan mencoba, dan Roh Itu adalah riil. Dan Kotbah dan firman Tuhan adalah inti dari urusan gereja.

Secara prinsip Gereja (wahyu psl 2-3) sesunguhnya tidak ada bedanya gereja spt GBKP, GPIB, HKI dll dengan gereja2 Kharismatik saat ini, adalah sama2 reformis yaitu gereja jenis reformis (Sardis, W3;1-6) bahkan menurut pengalaman saya gereja model GBKP dan sejenis lebih mudah mengarah ke Filadelfia (3;7-13) (gereja yang diinginkan Tuhan) dibandingkan gereja Kharismatik, karena kekeluargaan kita masih cukup dekat sesama jemaat dan jika Roh kudus (kerjasama Manusia -Roh Tuhan) itu ditingkatkan digereja GBKP maka persaudaraan ini akan mengarah kepada persaudaraan sejati didalam Tuhan bukan saja karena persaudaraan darah.

Bekerja sama dengan Roh Kudus tidak lah Sulit, ingat Tuhan Yesus sebelum ditangkap digesmani pernah mengatakan"Aku bisa berseru kepada BapaKu agar Ia mengirim Malaikat dari Surga" ( ditulis secara bebas). Dapat anda bayangkan sebagai saudaranya Tuhan Yesus/ anak Tuhan kita juga dapat belajar menyeru kepada Tuhan agar kita diberikan semua kemuliaan itu untuk GBKP didalam jaminan Roh Kudus.
Kita harus berani bekerjasama dengan Tuhan di dalam Roh Kudus yang telah disiapkan untuk gereja demi kemuliaan Tuhan.

Mengalami Firman Tuhan ( Dengan Menyeru dan Memberikan Perpuluhan)

by Bode Haryanto Tarigan, Bro in Christ, UKM KL Malaysia 5/7/06.

(kesaksian)

Saat ini kita ingin mengalami Tuhan lebih dan lebih lagi. Mengalami Tuhan melalui seperti apa yang ditulis didalam Alkitab adalah suatu tindakan yang datang dari manusia ketika kita mau atau mulai berani menguji firman Tuhan tersebut.

Contoh saja satu ayat dari Roma 10; 13, barang siapa menyeru nama Tuhan akan selamat. Mengalami firman Tuhan seperti pada ayat di atas adalah yang sangat mudah dan sering, karena dengan menyeru nama Tuhan kita akan siselamatkan dari perkara yang sedang berlangsung (on) dihadapan kita.

Seorang Pengusaha (PT. Karya Asih) di Jakarta, yang ketika saya bertemu dengan beliau terakhir (1999) di Bandung mengaku juga sebagai seorang pelayan Tuhan, pernah bersaksi dalam khotbahnya disebuah Hotel di Bandung.

Kesaksiaannya: Ketika dia mengunjungi proyek jalan di tangerang dengan mengendarai mobilnya dia dalam keadaan menyalib mobil didepannya dia masuk ke dalam keadaan bahaya dimana ada truk yang sudah berada didepan mata dan akan menyergap mobilnya dalam hitungan detik. Waktu itu dia menyeru nama Tuhan dan ntah bagai mana pada saat itu tak dapat ia bayangkan tapi semua selamat dan tidak terjadi kecelakaan, dalam kesaksiannya dengan begitu mendalam ia yakin bahwa itu adalah pertolongan Tuhan.

Sesungguhnya apa yang dialaminya itu adalah Firman Tuhan 10;13 ini, dan dia sedang mengalami firman itu. Disisi lain mengapa ia berteriak dan memanggil nama Tuhan, bukan amangoi atau nandai atau mateaku. Tentunya karena ia sering bergumul didalam Tuhan sehingga ia dekat dengan Tuhan dan ketika dia memangil Tuhan, Tuhan datang menyelamatkannya. Apa yang dialaminya ini adalah suatu kasus yang banyak juga dialami orang2 percaya. (baca juga ayat 14).

Dalam sebuah acara PA (PJJ di GBKP Simp. Marindal Medan Indonesia) pada tahun 2004 membahas mengenai perpuluhan, seorang ibu/moria mengkomentari masalah membayar perpuluhan. Ia mengatakan bagaimanalah aku ini, aku sudah janda kerjaan pun hanya berjualan dan anak pun (mamang cuma satu) ngak ada kerjanya, bagai mana, beratlah kurasa untuk memberikan perpuluhan ini, kata iting ini (kebetulan saya memanggil Nini iting).

Alkitab mengatakan ujilah Aku, Maleakhi 3:10, Bawalah seluruh persembahan persepuluhan itu ke dalam rumah perbendaharaan, supaya ada persediaan makanan di rumah-Ku dan ujilah Aku , firman TUHAN semesta alam, apakah Aku tidak membukakan bagimu tingkap-tingkap langit dan mencurahkan berkat kepadamu sampai berkelimpahan.

Bagai mana kita menghadapi anggota yang seperti di atas padahal alkitab mengatakan seperti Maleakhi 3:10. Ayat di atas menginginkan kita mengambil tindakan yang nyata dengan argument UJILAH AKU. Kita harus berani melakukan tindakan, dan dari tindakan itu kita dapat menguji dan mengalami kebenaran Firman Tuhan.

Waktu itu saya sarankan kepada ibu/moria tersebut agar berani mencoba, dan merenungkan firman ini. Saya menyarankan untuk mendoakan dan memulai dalam satu tahun ini, dan ternyata hasilnya sangat luarbiasa.

Rejeki bukan datang dari kedainya, tetapi pada tahun 2005 dilakukan pembayaran tanah dan rumah yang telah dibebaskan pemerintah untuk proyek pengkanalan di kota Medan. Proyek ini telah tertunda beberapa tahun dan dananya juga tidak cair hingga tahun 2004. Dengan pembayaran oleh pemerintah, Nini Ginting ini mendapat ratusan juta rupiah, dan ia begitu bersuka cita dan tentunya memiliki kesempatan untuk membuka usaha yang lebih baik bagi keluarganya. Dia sangat berbahagia pada saat memberikan ucapan syukur di Gereja.

Saat ini ia dapat menikmati rumah baru, dan bersuka cita didalam Tuhan dan semakin aktif dalam kegiatan gereja. Ia pernah mengatakan dalam PJJ "Ertuana aku erbodohna kuakap, tapi adi kuikut kegiatan gerejanta enda, bodoh pe aku meriah ukurku ras isampati Dibata tiap wari". (Walau semakin tua umurku, tetapi aku semakin berbahagia karena pertolongan Tuhan).

Ini adalah sebuah pengalaman mengalami firman Tuhan, hal2 yang luarbiasa dan tidak terduga seperti janji Tuhan dalam FirmanNya adalah nyata, persoalannya kita berani mencoba atau tidak. Banyak firman Tuhan yang menginginkan agar kita melakukan langkahnyata dalam kehidupan kita. Jika kita ingin mengalami lebih lagi sebaiknya kita berani mengikatkan diri pada Tuhan (satu Roh dengan Tuhan).

Berserulah kepada Isa Almasih (alternatif yang benar)

by: Bode Haryanto Tarigan, Bro in Christ. Tainan Taiwan

(Menanti mukjizat untuk kasus Lumpur Panas Bumi di Jatim)

Indonesia mengenal lumpur panas di Jawa Timur, sebagai lumpur panas Lapindo Brantas. Yang sesungguhnya adalah lumpur panas bumi. Hingga saat ini penaganan lumpur panas tersebut dapat diangap gagal, walaupun pengendaliannya dengan dibuang ke laut bukan lah berarti menyelesaikan masalah tetapi hanya sekedar memindahkan masalah atau bahkan memperluas masalah.

Kerohanian (alternatif).
Berbagai upaya pengetahuan teknis telah dicoba namun hasilnya nihil, bahkan ilmuan memperkirakan lumpur ini akan mengalir terus 10 hingga 30 tahun, membuat masyarakat sekitar sumur tidak dapat membayangkan apa jadinya lingkungan mereka. Upaya-upaya ini bukan saja telah mengakibatkan banyak menghabiskan biaya tetapi juga mental dan keyakinan bangsa ini.

Dengan keterbatasan ilmu pengetahuan dan kurangnya pengalaman dalam menyelesaikan masalah ini, sehingga ada yang mengusulkan upaya alternatif dengan menggundang paranormal atau sejenisnya untuk membantu dengan kekuatan supranatural yang mereka miliki. Sebagai Negara berazaskan Pancasila dan mengakui Tuhan YME sesungguhnya ini adalah suatu hal yang dapat diangap tidak pantas dan menyesatkan, tetapi demikianlah manusia yang selalu berpikiran pintas bila sedang ditimpa masalah seperti ini. Tak hayal lagi sang Presiden sempat berujar telah merasa gamang memimpin Negara yang tidak habis dirundung bencana ini.

Begitu banyaknya kasus yang telah terjadi secara beruntun dan berulang dari bencana alam, kecelakaan, perang antar penduduk dan penyakit demi penyakit, seharusnya sudah sepantasnya membuat kita kembali ke hati nurani dan mencari secara rohani kehendak Ilahi bagi setiap umat manusia yang percaya akan Allah sang khalik. Seharusnya sudah saatnya kita melihat posisi yang tidak menguntungkan ini sebagai pelajaran dari Sang pencipta langit dan bumi serta isinya, dalam arti disaat kita coba mengandalkan tenaga dan pikiran dan akhirnya sirna dengan datangnya bencana-demi bencana yang membuat kita sudah sepantasnya sujud dan memohon kepadan Nya. Jika kita cermati kasus lumpur panas adalah bencana yang bersumber dari perut bumi maka kita sudah sepantasnya kembali ke Sang pencipta bumi, yang telah membentangkan langit, dan meletakkan dasar bumi semesta alam.

Nabi Isa Almasih dan Mukzijat
Allah khalik langit dan bumi telah mengenalkan ketuhanan melalui nabi-nabi dan rasul-rasulNya. Isa Almasih anak Mariam adalah salah satu nabi yang memiliki kemampuan untuk menaklukkan lagit dan bumi. Ia lah nabi yang boleh mengendalikan badai dan gelombang, menciptakan yang tidak ada menjadi ada, bahkan Ia mampu memberikan nyawa bagi mahluk hidup dan mati, dan banyak mukjizat lainnya di lakukannya di atas bumi. Keungulan sang Nabi ini diantaranya adalah diyakini oleh lebih dari setengah umat dunia telah terangkat/naik ke sorga, juga nabi yang diyakini akan datang sebagai hakim bagi semua umat manusia dan saat ini bersama Allah YME berada di Sorga mulia.

Kita memiliki keyakinan bahwa saat ini sang Nabi ini yang paling dekat dengan Allah khalik langit dan bumi dan isinya. Apalah salahnya kita mencoba berseru kepadanya ¡§Ya Isa Almasih yang di Sorga sang pembawa mukzijat yang luar biasa sang hakim kami, bantulah bangsa Indonesia ini, dalam menghadapi berbagai masalah khususnya lumpur panas dari perut bumi ini, kami meminta kepadaMu kepada Tuhan Mu yang adalah Tuhan kami, Sang pencipta langit dan bumi agar memberikan mukzijat untuk menghentikan bencana-bencana ini, tolonglah kami di Indonesia ini, karena kehendakmulah yang jadi dan dihadapan Mu tiada yang mustahil¡¨

Bencana untuk Bersatu
Kadang kala mungkin kita tidak sadar bahwa bencana-bencana yang terjadi di Indonesia, meminta kita agar besatu, bergandengan tangan, agar kita semakin tegar dalam mengisi masa depan bangsa, membangun bersama-sama dan sama-sama terbangun. Kita sebaiknya mencoba mengurangi hal-hal yang dapat menjadikan pembatas dalam kebersamaan kita seperti masalah agama dan kesukuan. Mulailah belajar melihat kesempatan yang masih ada ini dengan menjauhkan perbedaan dan memperbesar persamaan.

Tidak ada salahnya kita mencari persamaan sebagai sesama umat beragama, berdoa dan meyembah Allah Sang pencipta didalam nama Isa Almasih sang hakim akhir zaman bagi seluruh umat manusia. Hal ini adalah jauh lebih mulia meminta bersama-sama demi keselamatan bangsa dan negara secara rohani secara bersama-sama menembus batas agama. Dan janganlah membiarkan paranormal memangil roh-roh lain yang tidak dikenal yang tentunya akan melukai hati Allah yang pencemburu sesuai dengan apa yang ditulis dalam kitab Taurat nabi Musa.

Penutup.
Pendekatan rohaniah dengan meminta rido Tuhan YME melalui sang Nabi pembawa mukzijat serta dilanjutkannya upaya teknis dalam penghentian lumpur panas bumi, diharapkan dapat membuat bangsa ini tetap yakin dan semangat bahwa kita adalah bangsa yang siap menyongsong masa depan tanpa mengorbankan dasar Negara dan keyakinan kepada Tuhan YME. Kita juga berharap mukzijat Ilahi dapat menutup sumur lumpur panas tersebut dalam waktu yang lebih singkat. (Penulis adalah Permerhati masalah Rohani dan Lingkungan, staf pengajar salah satu PTN di Medan, dan sedang menempuh pendidikan Doktor di Taiwan).

Note: Tulisan ini sudah lama selesai ditulis, dan merupakan manifestasi dari tanda tanya besar mengapa membiarkan paranormal atau dukun untuk menyelesaikan masalah lumpur panas, yang menunjukkan kebodohaan kita sebagai bangsa Indonesia sebagai Negara yang berazaskan Pancasila dan mengaku percaya kepada Tuhan Yang Maha Esa.

Telah diterbitkan di Majalah Sora Mido.

Syarat Memahami Prinsif Roh

by: Bode Haryanto Tarigan, Bro in Christ.

Tak mudah memahami prinsif roh saudaraku, syarat pertama adalah kita harus memiliki iman. Iman bukan berarti sebagai orang Kristen saja, tetapi siapa saja yang memiliki iman kepada sesuatu yang dia percaya walaupun dia tidak melihatnya (baca ibrani , 13). Iman kita kepada Tuhan Yesus, dan iman orang lain mungkin kepada tuhan yang lain, tetapi syaratnya kita harus beriman kepada sesuatu. Jadi kalau Komunis ya pasti sulit bahkan sangat sulit menerima dan memahami prinsif roh karena mereka tidak memiliki iman (lihat defenisi iman). Komunis hanya percaya pada yang ke lihatan yaitu dirinya sendiri.

Yang kedua kita hidup didalam sistem orang orang yang beriman. Dalam arti melakukan aktifitas rohani, contoh dalam kehidupan gereja dengan aktifitas rohani. Apa bedanya aktifitas rohani, jiwa dan fisik, tentu sudah jelas.
Contoh aktifitas fisik adalah semua bentuk kegiatan, contohnya adalah makan dan minum dan lain2. Aktifitas jiwa adalah berpikir, contoh salah satu hasil pemikiran adalah prinsip ekonomi yaitu dengan modal sekecil2nya mendapatkan untung sebesar2nya, ok lah yang lebih lunak dari prinsip ekonomi, misalnya adalah prinsip moral, yaitu input = output contoh, jika anda ingin dihormati maka belajarlah menghormati orang lain, dll.

Tetapi prinsip rohani adalah contohnya Tuhan Yesus sendiri, rela mati menanggung dosa manusia dan tentunya buah-buah roh itu, tampar pipi kiri beri pipi kanan, dapatkah anda bayangkan itu? Tentunya buah roh disini adalah buah roh dalam pengajaran kristen, jika pengajaran yang lain buah rohnya tentu juga lain karena roh yang kita kenal adalah roh didalam nama TUhan Yesus.

Yang ketika meguji roh kita sendiri, (alkitab mengatakan ujilah roh, ujilah Aku kata Tuhan contoh pada pemberian perpuluhan) sebagai contoh ketika kita mengangap sesuatu yang mustahil/luar biasa akan terjadi dan itu terjadi dalam hidup kita, persoalannya apakah kita telah meminta itu terjadi dalam doa kita atau itu terjadi begitu saja.

Biasannya orang yang tidak beriman mengatakan kejadian itu sebagai takdir, tetapi sebagai orang beriman ia akan mengatakan itu sebagai anugrah. Dan jika itu terjadi dalam doa kita hanya sekali mungkin kita akan mengatakan itu takdir juga, tetapi jika hal2 itu terjadi berkali2 dari hasil doa kita maka itu bukan takdir tetapi hasil kerjasama kita dengan Tuhan didalam doa kita. Kerjasama itu adalah kerjasama rohani, roh kita dan Roh Tuhan di dalam doa.

Sekarang coba kita fahami dari tiga syarat diatas. Ber iman, hidup dalam persekutuan dan menguji roh kita sendiri. Inilah yang dikatakan proses pengenalan Tuhan secara pribadi di dalam persekutuan.

Bagai mana memulai itu semua? untuk memulai berkontak secara rohani di dalam doa kita tentunya harus memenuhi kehendak Tuhan yaitu, hidup kudus dan hidup didalam persekutuan serta merenungkan firman Tuhan didalam hari2 kita. Dan satu lagi adalah HENDAKLAH KAMU SEMPURNA KARENA BAPA SEMPURNA, menurut saya ayat ini adalah kesimpulan dari semua ajaran mengenai ketuhaan, dan kita diproses untuk menjadi seperti itu. Apakah ini mudah atau sulit? Tanya diri anda masing2, apakah kita mau meletakkan jiwa/pikiran kita kepada roh kita sehingga kita dapat menggunakan roh kita untuk berkontak dengan Tuhan Roh itu, disinilah kuncinya dan semua itu kembali kepada manusianya.

Saya kurang setuju jika dikatakan bahwa yang menentukan siapa yang akan masuk atau tidak kedalam Kerajaan Surga adalah Hak Tuhan semata. Apakah ini benar? Jika itu yang terjadi maka sia-sialah Tuhan Yesus datang kedunia ini membawa jalan keselamatan bagi umat manusia. Coba baca perumpamaan sikaya dan simiskin yang memiliki seekor domba, lalu domba si miskin disembelih pada saat si kaya melakukan vesta, dan tentunya si miskin sangat kecewa dan ketika keduannya mati dan sikaya masuk ke dalam tempat yang terdapat kertak gigi dan penderitaan (Neraka) dan sikaya meminta kepada Musa untuk menyampaikan berita bahwa Tolonglah sampaikan kepada saudara2 ku di bumi agar mereka bertobat, lalu apa jawab Musa.....................sudah ada pengajaran tentang keselamatan (maaf ayat ini saya agak lupa, tapi isinya kira2, Yesus telah mengajarkan kamu utuk melakukan perbuatan2 yang benar di hadapan Tuhan).

Saya rasa apakah manusia dapat masuk kedalam kerajaan Surga itu bukan terserah Tuhan lagi, tetapi terserah manusia. Sejak manusia memilih pohon pengetahuan, dan Tuhan Yesus telah mengajarkan keselamatan secara sempurna maka manusia dibebaskan untuk memilih ia mau masuk kerajaan surga atau neraka.

Sekarang kita batasi mengenai iman Kristen saja. Alkiab mengatakan bersuka citalah roh, jiwa dan tubuh. Lalu apakah fungsi tubuh, fungsi jiwa dan fungsi roh? dan mengapa kita harus bersuka cita didalam ketiga bagian itu? Karena didalam kekristenan sukacita itu sempurna.

Mengenai kematian manusia, sekarang kita coba ambil contoh sejarah misionaris di tapanuli, menurut informasi yang saya tahu pada awal pengabaran injil di tanah batak ada misionaris yang dibunuh oleh orang-orang primitif pada waktu itu, dipotong-potong lalu dimasak sedemikian rupa dan di makan bersama-sama, lalu kemana lagi anda akan mencari misionaris itu, kuburannya pun tidak ada, ia sudah dicerna di dalam perut orang-orang itu dan setelah itu keluar menjadi sesuatu yang nazis bahkan kemudian mungkin dimakan babi lagi, dan lalu dia keluar lagi sebagai produk kedua dan menjadi pupuk. Apakah dia sekedar tidur? Atau bagai mana anda dapat menerangkan semua itu didalam pemahaman secara jiwa? tidak mungkin saudaraku, bagaimana sang misionaris itu akan dibangkitkan pada hari kedatangan Tuhan?

Jawaban semua itu adalah kembali ke prinsip roh/rohani. Semua akan dibangkitkan sebagai manusia rohani.

Apa yang saya tulis ini bukan untuk diterima begitu saja atau dipercaya begitu saja, tetapi saya hanya mengajak kita menyelidiki isi alkitab di dalam kesempatan yang ada.

Wednesday, November 14, 2007

Tuhan, Manusia, Gereja dan Lingkungan secara Rohaniah

by: Bode Haryanto Tarigan, bro in Christ

Rencana global Tuhan adalah damai di bumi seperti di surga. Dalam mengujutkan rencana Tuhan ini adalah dengan bekerja sama antara Tuhan dan manusia. Bekerja sama yang sesuai dengan rencana Tuhan yang tertulis di dalam Alkitab adalah dalam peghidupan persekutuan (gereja).

Interaksi Tuhan dan manusia di dalam Gereja.
Gereja adalah wujud organisasi surgawi secara rohani sesuai dengan rencana Tuhan. Pondasi, Kepala dan Pemimpin gembala Gereja adalah Tuhan Yesus Kristus dengan jaminan operasional yaitu Roh Kudus.
Interaksi di dalam gereja ini menghasilkan manusia/kaum kudus yaitu manusia yang mengikatkan dirinya dengan Roh Tuhan dan menjadi satu Roh dengan Tuhan. Kaum kudus adalah batu rohani; adalah bangunan gereja yang sesungguhnya (1 Pts, 2:5). Gereja yang sesungguhnya adalah interaksi secara Roh-roh (Roh Tuhan-roh manusia) dimana Roh Tuhan tinggal didalamnya, sehingga gereja yang sesungguhnya adalah bangunan manusia/kaum kudus dimana Tuhan tinggal di dalamnya. Interaksi Roh-roh ini sangatlah dimungkinkan karena Tuhan (Bapa) adalah Roh Itu, Yesus Kristus Tuhan yang hidup, mati dan bangkit serta naik ke Surga juga dalam wujud Roh kembali ketempat Roh Itu (kenaikan Isa Almasih ke Sorga) dan mengirimkan Roh penolong yaitu Roh Kudus juga bersumber dari Roh Itu (dari sorga). Sesungguhnya esensi Roh ini yang memungkinkan interaksi Roh-roh ini karena manusia juga selain memiliki tubuh dan jiwa juga memiliki roh.
Manusia Kristen yang Normal
Kaum kudus adalah manusia yang memiliki penghidupan rohani yang normal secara pribadi dan di dalam gereja. Kristen yang normal adalah mereka yang secara senantiasa memberi makan rohaninya dengan Firman Tuhan. Bahkan memakan Yesus Kristus sebagai makanan rohani seperti manna dari Sorga (Akulah roti yang telah turun dari sorga (Yoh 6.41)). Firman Tuhan adalah ketopong keselamatan dan pedang Roh (Ef 6:17), yang berguna melindungi manusia (ketopong) bahkan mematikan keinginan roh-roh lain (Sadarlah dan berjaga-jagalah! Lawanmu, si Iblis, berjalan keliling sama seperti singa yang mengaum-aum dan mencari orang yang dapat ditelannya (I Ptr 5;8)) dengan pedang Roh Tuhan yaitu Firman Tuhan (membunuh keinginan daging/dosa).

Suatu pribadi yang memiliki hubungan yang khusus secara rohani dengan Tuhan maka Roh Itu mengenal pribadi tersebut. Pribadi yang dikenal Tuhan dapat dilihat dari ekspresi kehidupannya dari buah-buah rohnya; kasihnya, sukacitanya, bahkan dari berkat dan anugrah Tuhan yang datang padanya dalam kehidupannya sehari-hari. Pada pribadi seperti ini, Roh Tuhan/Roh Kudus/Firman Tuhan bekerja mempengaruhi jiwa yaitu cara berpikir, emosi, keinginan yang dikenal dunia sebagai manusia berbudi. Roh itu juga bekerja mengalahkan keinginan daging sehingga terhindar dari perbuatan tercela yang dikenal dengan dosa. Keinginan daging/dosa ini dikenal dengan nafsu yang dipengaruhi oleh roh-roh lain dan roh-roh ini dapat dikalahkan dengan pedang Roh yaitu Firman Tuhan.

Pribadi Kristen yang normal adalah manusia yang telah otomatis berbuat baik, bukan berusaha berbuat baik atau menunggu waktu yang tepat untuk berbuat baik. Roh itu memampukan manusia ini untuk otomatis berbuat baik.

Gereja dan Lingkungan
Dalam mewujudkan cita-cita Tuhan maka interaksi antara Tuhan dan manusia di dalam gereja adalah untuk mengalirkan aliran-aliran rohani ke lingkungan. Aliran rohani itu adalah buah-buah roh, sehingga lingkungan dapat merasakan kasih, damai, suka cita yang murni dari Tuhan.
Lingkungan dalam arti yang sempit adalah pribadi lepas pribadi terhadap keluarga dan gereja dan secara lebih luas adalah antara pribadi lepas pribadi di dalam gereja terhadap sesama umat manusia. Seorang manusia Kristen yang normal baik secara pribadi maupun didalam gereja dalam mengalirkan aliran rohani tersebut sebaiknya memiliki pemikiran global dalam rencana Tuhan. Prinsip yang harus di pegang adalah bahwa dihadapan manusia semua manusia adalah sama namun dihadapan Tuhan manusia berbeda atau tidak adalah bagian Tuhan semata dalam arti manusia tidak menjadi hakim bagi sesame manusia. Sehingga ketika gereja mangalirkan buah roh kelingkungan tidak lagi membedakan kasih kepada semua manusia. Ini adalah ultimat pengajaran alkitab yang disampaikan Petus dalam dua Petrus satu ayat ketujuh.

Penutup
Interaksi Tuhan-manusia di dalam Gereja akan menghasilkan buah-buah roh secara internal (di dalam gereja) dan eksternal (ke lingkungan) kepada semua umat manusia. Tuhan Roh Itu sebagai sumber kasih, cahayaNYa di dalam Tuhan Yesus Kristus yang telah menjadi Roh Itu hidup didalam manusia kudus dalam penghidupan Gereja, mengalirkan aliran rohani kelingkungan sehingga cita-cita Tuhan agar damai sejahtera di bumi seperti di Surga dapat menjadi kenyataan.

(Penulis adalah anggota Mamre jemaat GBKP Simpang Marindal Medan, Sedang Studi S3 Teknik Kimia di NCKU Taiwan)

Manusia adalah sebuah Sistem

by: Bode Haryanto, Bro in Christ, Tainan Taiwan.


Manusia adalah sistem (system) dan sistem yang dikelilingi oleh lingkungan (surrounding). Sistem dengan lingkungan memiliki pembatas (boundary).

Apakah manusia itu? Menurut alkitab adalah roh, tubuh dan Jiwa. Apakah jiwa itu ? menurut sebuah buku jiwa itu ada akibat pertemuan Tubuh dan Nafas menghasilkan jiwa contoh orang tenggelam dibantu dengan pernafasan, lalu dia sadar dan jiwanya hidup. Lalu dia bertanya aku kenapa tadi? Jadi jiwanya hidup kembali dan dia menggunakan pikirannya dan bertanya.

Lalu persoalannya adalah apakah dalam sistem tersebut seseorang menghidupkan hubungannya dengan Tuhan atau tidak?
Jika manusia memiliki hubungan dengan Tuhannya maka roh-nya hidup (manusia rohaninya hidup). Manusia yang mengandalkan Tuhan maka sifat-sifat roh (rohaninya) akan mempengaruhi keinginan jiwa dan daging. Ini yang harus dilatih, dengan harapan, ketika dia menembus batas memasuki lingkungan sifat-sifat roh itu muncul sebagai sifat manusiannya.
Gereja adalah kumpulan dari sistem2 tersebut yang memiliki sifat roh yang sama. Jadi kita bisa melihat gereja sebagai suatu sistem yang lebih kompleks yaitu sistim di dalam sistem.

Apakah lingkungan? Semua yang berada di luar sistem adalah lingkungan. Sebagai individu maka keluarga dan gereja adalah lingkungan yang terdekat. Lingkungan adalah tempat kita memulai menyalurkan sifat rohani kita. Tanpa berkontak dengan lingkungan kita tidak dapat menunjukkan buah-buah rohani kita.
Gereja secara prinsip Roh-roh (baca Tuhan-manusia secara rohaniah) adalah berbeda dengan kelompok roh-roh yang lain di lingkungan (kata alkitab: jangan sama seperti dunia). Jika kita adalah terang (anak Tuhan) maka itu akan tampak di lingkungan dan jika kita duniawi sekali (gelap), maka pasti bukan dari Tuhan. Jadi terang dan gelap adalah penampakan yang dapat dilihat pada lingkungan yang dipengaruhi oleh sistem asalnya (individu). Ini adalah idealnya.

Persoalannya selalu terjadi dikotomi terhadap nilai terang gelap tersebut ketika diaplikasikan dikehidupan sehari hari. Apa yang dianggap terang oleh lingkungan belum tentu dianggap terang secara rohaniah dan sebaliknya. Yang dianggap rohani adalah gelap tetapi dunia melihatnya wajar bahkan terang/baik.

Kalau kita asumsikan roh itu sebagai energy maka persoalannya adalah apakah energy yang kita miliki itu dapat mempengaruhi lingkungan atau malah lenyap dikalahkan oleh energi dari lingkungan. Atau roh-roh (energy) dunia ini yang mempengaruhi sistem manusia (menembus batas). Jika ini terjadi pastilah menjadi gelap sekali.
Apakah seorang yang selama ini dikenal sebagai Rohaniawan dan ketika dia terpilih menjadi anggota DPR dapat mempengaruhi kebijakan-kebijakan yang tidak benar, atau malah dia yang terseret bersama kebijakan tersebut. (lihat sendiri).

Tapi pada dasarnya roh manusia tidak konstan/ konsisten, keinginan daging mengalahkan jiwa dan roh, sehingga jangan heran jika rasul Paulus mengatakan bagaimana dapat lepas dari tubuh yang lemah ini (atau roh adalah baik tetapi keinginan daging lemah). Jangan heran jika ada pendeta atau hamba Tuhan yang jatuh, itu semua karena keinginan daging (roh-roh lingkungan/energy lingkungan) mengalahkan keinginan jiwa dan roh. Hanya Tuhan yang setia manusia tidak setia. Sesunguhnya telah terjadi pengaruh terhadap setiap individu diantara energy dalam dan energy luar... (bingung kan).

Tapi sebagai orang Kristen (yang telah percaya dan dibaptis/dimateraikan) walaupun kita gelap/sangat duniawi maka akan putih seperti salju jika kita mengaku dosa di hadapan Tuhan (1Johanes). Bahkan dalam Kisah Pararasul, ada yang mengawini istri bapaknya pun rohnya Tuhan pelihara walaupun tubuhnya diserahkan kepada iblis (keinginan daging).

Tentunya kita berharap dapat menjaga hubungan kita dengan Tuhan sehingga yang keluar adalah terang (sifat rohani). Dan jika kita masih gelap terang (abu-abu) maka sebaiknya kita memperbaiki hubungan dengan Tuhan. dan Bila kita masih gelap terus ya bertobatlah selagi masih ada kesempatan.

Teori Dimensi dan Ketuhanan (Alam Roh)

by: Bode Haryanto Tarigan, in Christ. Tainan Taiwan

Ini adalah pendekatan ilmu pengetahuan harap dimaklumi, semua demi kemuliaan Tuhan.

Mungkin isi dan ide dari tulisan ini telah banyak dimuat diberbagai buku. Tetapi ini adalah hasil rangkuman dari diskusi dengan teman-teman dan dari pengalaman dalam membaca.

Pendahuluan
Jika kita dapat memahami sesuatu itu dari sejarahnya (contohnya; persembahan kurban pengampunan dosa) atau ketika sejarah dan ilmu pengetahuan tidak dapat menerangkannya maka kita harus menerina saja secara iman (contohnya; bagaiman Nabi Musa membelah laut merah atau Tuhan Yesus membangkitkan orang yang telah mati) maka ilmu pengetahuan akan memberikan warna kepada sejarah dan iman tersebut.

Seperti halnya teori dimensi yang akan dibahas dibawah ini yang menerangkan bahwa secara ilmu kita dapat mengaminkan kebangkitan Tuhan Yesus selain secara iman juga logika. Dan kita dapat menyadari siapa kita berdasarkan dimensi (walaupun hanya sebuah pendekatan).

Teori ini menerangkan bahwa mahluk hidup seperti manusia, hewan dan sebagainya berada pada dimensi ke 3(III), sedangkan jenis roh lainya berada pada dimensi 5(V), dan Tuhan minimal pada dimensi 6(VI). Dalil ini diturunkan berdasarkan logika matematika sederhana.

Nilai batas:

Garis (X) adalah dimensi I (semua titik ada pada garis) maka yang menjadi pembatas titik adalah garis (semua titik ada pada garis) dan jika garis kita nyatakan sebagai variable X.

Maka bidang (x.x) adalah dimensi II(semua garis ada pada bidang) atau bidang adalah X dikali X = (X2)Maka ruang/volume (XXX) adalah dimensi III, (semua bidang ada pada ruang) atau ruang/volume adalah X dikali X kali X = (X3). Kita adalah manusia yang adalah volume (Periuk/bejana Roma 9:20-21) yang hidup pada dimensi III. Manusia dan mahluk hidup ada pada dimensi ini.

Karena tulisan ini diarahkan/dihubungkan dengan manusia maka kita gunakan/asumsi volume atau dimensi ketiga ini sebagai dimensi manusia. Apakah yang dapat mengalahkan manusia? Yaitu waktu. Jika manusia ada pada ruang apakah yang dapat mengalahkan manusia? Adalah kematian (waktu/time/t).

Manusia dapat berpindah dengan kecepatan X per waktu (t) tetapi tetap pada ruang dan akhirnya mati , dimana to adalah waktu lahir dan tm adalah waktu mati ( yang biasa disebut dengan umur manusia). Jadi waktu adalah dimensi IV (XXX,t).Lalu apakah yang dapat mengalahkan waktu? Apakah yang dapat mengalahkan kematian? Adalah kebangkitan. Jadi manusia yang dapat bangkit dari kematian maka ia akan masuk kepada kelompok roh. Hal ini berarti dia berubah dari manusia jasmani menjadi manusia rohani. Sebagai contoh menjadi manusia roh (seperti Tuhan Yesus setelah bangkit dari Kubur) karena mengalahkan waktu Dia adalah manusia yang bangkit. Sebagai manusia Roh, Yesus dapat leluasa memasuki ruang yang tertutup sama sekali (ingat 40 hari sebelum Ia naik ke Sorga). Teori fisika; cahaya, atau apa saja yang dapat bergerak dengan kecepatan cahaya maka waktu tidak dapat mengalahkannya (E = h.f Energy equals frequency, h is constant). Apakah roh sama dengan cahaya/nur (dalam agama islam)? Pada dasarnya memiliki kesamaan. Dalam hal ini Nur atau cahaya atau roh itu ada pada dimensi yang sama. Karena kebangkitan (Bk) adalah yang dapat mengalahkan kematian (menjadi roh) dan ini kita nyatakan sebagai dimensi V, (XXX, t, Bk).

Keabadian/Sorga (EE). JIka kita ingat bahwa Roh Tuhan Yesus adalah Roh yang naik/masuk ke Sorga (diangkat/disempurnakan ke Sorga) Adalah keabadian (eternity) yang sesunguhnya yaitu keabadian di tempat Bapa Roh. Roh ini lebih luarbiasa dari cahaya karena dapat berada pada ruang yang berbeda pada waktu yang sama (ini sesuai Firman Tuhan bahwa Tuhan walau berada dibumi juga berada di sorga, bahkan Tuhan dapat berada disetiap hati pengikutnya. Keabadian ini sebut saja ada pada dimensi VI (XXX, t, Bk, EE).Jadi manusia ada pada dimensi III, jenis roh ada pada dimensi V dan Tuhan dan keabadian itu minimal ada pada dimensi VI.

Teori manusia dapat hidup abadi adalah teori ketuhanan (VI). Yaitu Mengalahkan kematian= bangkit dari kematian= dD ------------------------------------------(1)

Catatan: D adalah variable dimensi. Dan dD adalah bentuk perubahan variable dalam persamaan integrasi.Persamaan 1 di atas mengambarkan bahwa kebangkitan itu adalah terintegrasi dari manusia (dimensi 3) melalui kematian (dimensi-4) masuk ke kebangkitan (dimensi 5) dan menjadi roh. Dan setiap orang Kristen yang dikenal Tuhan rohnya maka akan mengalami kebangkitan roh. Apakah anda percaya hal itu?

Masuk kealam keabadian/Sorga = dD--------------------------------------------(2)

Ini berarti manusia harus mati dan bangkit serta berubah menjadi roh dan harus disempurnakan oleh Bapa dan manusia ini contohnya adalah Tuhan Yesus sendiri.

Bagaimana dengan Terangkat? Seperti yang di alami Henok
Terangkat = dD......................................................................................... (3)
Betapa mulia manusia yang terangkat kesurga dari dimensi 3 langsung berubah menjadi dimensi 6 ini adalah suatu hal yang luar biasa, dan apakah kita ada kesempatan terangkat ke Sorga seperti ini, hanya Tuhan yang tahu.

Perbandingan

Apa yang dapat kita ambil hikmah dari teori diatas? Jika kita bandingkan dimensi satu dengan dimensi tiga adalah sama seperti manusia melihat sebuah titik maka minimal demikianlah Tuhan melihat manusia. Seperti manusia begitu mudahnya memantau/megendalikan/
membuat/kuasai sebuah titik maka begitulah juga Tuhan Terhadap manusia.

Jika kita perhatikan ada manusia yang masih memlihara roh-roh seperti beguganjang, roh gunung kawi, roh nyirolokidul dan lain-lainya maka betapa bodohnya mereka karena dari teori diatas dapat kita bayangkan bagaimana roh-roh setan itu dapat mengendalikan manusia yang bodoh tersebut, karena roh-roh setan itu melihat manusia sama seperti manusia melihat sebuah garis. Sering sekali orang-orang seperti ini dijebak oleh keinginan/kuasa roh-roh setan tersebut yang meminta nyawa bahkan nyawanya sendiri.

Catatan

Kata minimal dimensi 6 tersebut menunjukkan bahwa waktu itu kami sepakat bahwa Tuhan adalah dimensi yang tidak terbatas. Karena kita percaya Tuhan itu Khalik langit dan Bumi yang Maha Kuasa.
Tuhan= .........................................................................(4)

ini memenuhi hukum takterhingga dalam Yesus Kristus, yang dari Roh kembali ke Roh. Dari keabadian sebelum penciptaan hingga keabadian yang akan datang (New Jerusalem).


Pembentukan dimensi mengacu kepada Tuhan Yesus dan tentunya agar memudahkan kita memahami kebangkitan dan kenaikkan Tuhan Yesus secara Roh dan tentunya roh orang Kristen. Dan kita dapat melihat perbandingan dimensi antara manusia-roh-Tuhan.

Tetapi jika ada yang malah menjadi bingung dapat bertanya atau mohon lupakan saja tulisan ini!

Mohon maaf karena ternyata formula atau rumus tidak dapat di display disini, untuk itu siapa saja rekan blogger yang ingin mengetahui rumus integrasi itu dapat menghubungi saya via JAPRI.

MENGENAL ROH

by: Bode Haryanto Tarigan, in Christ in Tainan Taiwan

Roh Tuhan
Mengenal Roh Tuhan adalah sangat penting untuk memahami isi Firman Tuhan dan rencana Tuhan dari melalui FirmanNYa. Alasan yang pertama kita perlu memahami prinsip Roh dalam Alkitab yaitu: 1. Tuhan/Allah adalah Roh (2 Kor 3:17a; Kejadian 1:22). 2. Yesus yang adalah Roh yang menjadi manusia adalah bangkit dan kembali menjadi Roh (Flp. 1:19,Roh Yesus Kristus), 3.Dan Tuhan memberikan seorang penolong yang tidak lain adalah Roh Kudus yang menjamin kehidupan rohani setiap orang yang percaya kepada Yesus yang adalah Roh (Yoh. 14:16) (2 KOR 1:22). Sesunguhnya Roh Tuhan hanya Tuhan yang tahu, yang pasti Roh itu adalah bersumber dari satu Sumber ROH di Sorga.

Roh Manusia
Siapakah manusia itu? Jika kita membaca kitab Kejadian kita akan mendapat simpul bahwa sebelum Adam dan Hawa memakan buah pohon pengetahuan itu mereka tidak merasa malu kalau mereka telajang (Kejadian 2;25). Merasa malu disini merupakan bagian dari emosi, atau pikiran atau pengetahuan yang pada saat itu belum menyadari bahwa telanjang itu malu. Dan dapat dilihat perubahan setelah mereka memakan buah pohon (pohon pengetahuan) itu mereka menggunakan/mengandalakan pikiranya dan sadar bahwa mereka telanjang. Jadi sebelum mereka memakan buah pohon itu mereka dikuasai oleh sesuatu kekuatan apa? Yaitu yang dikenal dengan (sebut saja) roh manusia. (Jika engkau memakan buah pohon itu maka engkau akan mati! Apanya yang mati, yang mati adalah rohnya). Jadi semua pikiran dan keinginannya dibawah kendali roh menyebabkan Adam dan Hawa tidak malu bahwa mereka telanjang di taman Eden . Dan sejak saat itu putuslah hubungan Tuhan dengan roh manusia tersebut (roh dengan Roh).
Jika kita baca ayat ayat selanjutnya maka Tuhan dan manusia itu tidak memiliki komunikasi roh lagi tetapi hanya jiwa dan tubuh sebab rohnya telah mati. Mulailah mereka hidup diluar Tuhan, yang mengandalkan adalah pengetahuan/pikiran yang menghasillkan banyak dosa;contohnya Kain membunuh habil, perzinahaan, mirip seperti binatang yang tidak memiliki roh.Walauppun pada dasarnya Tuhan ingin menghidupkan kembali hubungan roh-Roh ini tetapi pemahaman akan Roh itu adalah sangat sulit karena roh itu telah mati. Jika kita cermati hampir semua kondisi sebelum perjanjian lama dan bahkan dalam massa pelayana Yesus (awal Perjanian Baru) manusia sulit memahami Roh itu.
Bagaimanapun pikiran dan jiwa itu tidak bias diandalkan, dunia semakin kacau dan berdosa. Sampai akhirnya Tuhan Kecewa dan memusnahkan manusia dengan air bah. (baca Kejadian bab 10, Nabi Nuh).Hal ini juga hampir terjadi ketika Musa membawa bangsa Israel dan bangsa itu membuat sesembahan anak lembu emas sebagai tuhannya. Tuhan Murka dan ingin memusnahkan bangsa ini tetapi Musa merayu Tuhan dan hal itu tidak dilakuakan. Betapa sulitnya mengenal Tuhan yang Roh itu, dan betapa jiwa dan pikiran ini tidak bisa diandalkan untuk mengenal Roh Tuhan dan perbuatan roh.

Hal Roh Manusia
Manusia adalah ciptaan yang segambar dengan Tuhan, Tuhan secara khusus menciptakan manusia dan ada esensi Allah didalam manusia yang tidak dimiliki hewan atau tumbuhan yaitu roh. Semua mahluk hidup bernyawa (Bil. 27:16; Hendaklah kiranya Tuhan, Allahnya nyawa segala tubuh, mengangkat akan seorang penghulu atas sidang ini); (catatan tolong dibaca Alkitab cetakan lama karena yang baru telah menukar nyawa jadi roh/spirit, ini adalah sebuah kesalahan dalam pencetakan Alkitab baru, secara esensi nyawa tidak sama dengan roh), juga memiliki tubuh dan memiliki jiwa/pikiran. Apa tumbuhan memiliki pikiran? Tapi saya kembali bertanya pernah mendengar tanaman stress, karena kurang pupuk hidup di tanah tandus? Ya tanaman bisa stress, dan stress itu karena sesuatu yang kita nyatakan sebagai akibat pikiran. Manusia, hewan dan tumbuhan bisa stress. Bahkan manusia dan hewan bisa gila (orang gila atau anjing gila).

Karena esensi Allah pada manusia itulah ada pangilan khusus bagi manusia yaitu rohaniawan, yang berasal dari kata roh. Orang yang dipangil rohaniawan adalah orang yang senantiasa menggunakan rohnya berkontak dengan Roh Tuhan inilah yang kita kenal sebutan untuk Pendeta, Pastor, Pertua atau Diaken atau semua orang yang senantiasa menggunakan rohnya (Pandita, Kiayi dsbgnya). (Tetapi siapa yang mengikatkan dirinya pada Tuhan, menjadi satu roh dengan Dia. 1Kor. 6:17). Tetapi seberapa besarkah roh ini hanya Tuhan yang tahu.

Secara spesifik dalam Ibrani 4: 12 Jika kita mau belajar, mengenal, membaca, mengerti, menikmati dan mengalami Firman Tuhan maka kita dapat membedakan jiwa dan roh. Ibr. 4:12 Sebab firman Allah hidup dan kuat dan lebih tajam dari pada pedang bermata dua manapun; ia menusuk amat dalam sampai memisahkan jiwa dan roh, sendi-sendi dan sumsum; ia sanggup membedakan pertimbangan dan pikiran hati kita.

Bagaimana dahsyatnya roh manusia itu? Baca ayat di bawah ini:Za. 12:1, Ucapan ilahi. Firman TUHAN tentang Israel :
Demikianlah firman TUHAN yang membentangkan langit dan yang meletakkan dasar bumi dan yang menciptakan roh dalam diri manusia:Ini adalah ucapan ilahi: Firman Tuhan lah yang menciptakan roh di dalam diri manusia itu setara dengan bentangan langit dan dasar bumi (penghubung dan disini menunjukkan hal yang setara). Jadi roh manusia itu sangat special dihadapan Tuhan karena setara dengan bentangan langit dan dasar bumi.

Jika kita memahami ayat ini dan kita memelihara hubungan secara rohani dengan Tuhan dan kita memilki iman sebiji sesawi betapa dasyatnya manusia itu.Baca Mat. 17:20 Ia berkata kepada mereka: "Karena kamu kurang percaya. Sebab Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya sekiranya kamu mempunyai iman sebesar biji sesawi saja kamu dapat berkata kepada gunung ini: Pindah dari tempat ini ke sana , --maka gunung ini akan pindah, dan takkan ada yang mustahil bagimu.

Luk. 17:6 Jawab Tuhan: "Kalau sekiranya kamu mempunyai iman sebesar biji sesawi saja, kamu dapat berkata kepada pohon ara ini: Tercabutlah engkau dan tertanamlah di dalam laut, dan ia akan taat kepadamu.

"Walaupun gunung sering ditafsirkan sebagai masalah tetapi menurut kalimat terakhir mengatakan takkan ada yang mustahil bagimu berarti gunung yang sebenarnya pun dapat kita pindahkan.

Dari 1 Kor 3:16 Tidak tahukah kamu, bahwa kamu adalah bait Allah dan bahwa Roh Allah diam di dalam kamu? 3:17 Jika ada orang yang membinasakan bait Allah, maka Allah akan membinasakan dia. Sebab bait Allah adalah kudus dan bait Allah itu ialah kamu.Apakah kita meragukan karunia-karunia yang diberikan Tuhan kepada manusia percaya (rohaniawan) (1 Kor :14), jika kita melatih roh kita dan memiliki iman se biji sesawi jangankan membuat manusia tumbang, gunungpun bisa kita pindahkan.

Beberapa ayat yang menyatakan roh manusia:
Gal. 6:18 Kasih karunia Tuhan kita Yesus Kristus menyertai roh kamu, saudara-saudara! Amin. Flm. 1:25Kasih karunia Tuhan Yesus Kristus menyertai roh kamu!
Ams. 20:27 Roh manusia adalah pelita TUHAN, yang menyelidiki seluruh lubuk hatinya.
Ayb. 32:8 Tetapi roh yang di dalam manusia, dan nafas Yang Mahakuasa, itulah yang memberi kepadanya pengertian.
1Tes. 5:23 Semoga Allah damai sejahtera menguduskan kamu seluruhnya dan semoga roh, jiwa dan tubuhmu terpelihara sempurna dengan tak bercacat pada kedatangan Yesus Kristus, Tuhan kita.

Dalam pengalaman mengenal Roh Tuhan maka kita memiliki kesimpulan:

YANG MEMBEDAKAN MANUSIA DAN HEWAN ADALAH roh DAN YANG MENYAMAKAN TUHAN DENGAN MANUSIA ADALAH roh-ROH (dalam arti sifat-sifat roh /buah-buah roh seperti kasih, sabar dan sebagainya).

Menurut roh

Apa Mungkin Gereja Katolik, Gereja orthodok, Gereja Reformis dan Kharismatik atau gereja apa saja bersatu? Jawabnya Bisa didalam Yesus sesuai dengan Prinsip Roh-roh. Ams. 20:27 Roh manusia adalah pelita TUHAN, yang menyelidiki seluruh lubuk hatinya. Apakah kita sadar bahwa kita adalah bangunan rohani Tuhan melihat roh-nya bukan merek gereja atau banguannya. Secara sederhana bagi jemaat sebuah gereja di Indonesia (saya di GBKP) yang sekolah diluar negeri apa harus menunggu pulang dulu baru ke gereja?Toh rohnya sama.
Mengacu pada sebuah referensi/buku, saya ada membaca bagaimana kita dapat memahami dan mengenal firman Tuhan yaitu dengan melakukan 4tahapan: 1. membaca, 2. mengerti, 3. menikmati dan 4. mengalami.
Jika seorang telah mengalami firman Tuhan maka dia akan otomatis bersaksi akan Firman itu. Jadi mengalami Firman Tuhan adalah sangat penting. Kita memang perlu menyelidiki Alkitab Sesuai denganKis. 17:11b karena mereka menerima firman itu dengan segala kerelaan hati dan setiap hari mereka menyelidiki Kitab Suci untuk mengetahui, apakah semuanya itu benar demikian.
Sampai disini dahulu, jika ada kalimat atau ayat yang kurang berkenan dengan pengalaman saudara-saudari dalam mengenal Firman Tuhan dapat kita diskusikan. Dan apabila ada yang salah tentunya Rohaniawan yang ada di group ini dapat memperbaikinya.Semua demi Kemuliaan Tuhan dan demi pengenalanNya.
Tambahan (Roh Kekal Kembali ke Empunya Roh yaitu Tuhan)
Manusia secara rohani dapat kembali kepada Tuhan di Surga (Pengkotbah 12:7) dan kekal selama-lamanya, karena roh adalah kekal (rom 8.10), peliharalah roh, jiwa dan tubuhmu (1 Tes 5:23),

Pengkotbah 12:7, dan debu kembali menjadi tanah seperti semula dan roh kembali kepada TUHAN yang mengaruniakannya.

Roma 8.10, Tetapi jika Kristus ada di dalam kamu, maka tubuh memang mati karena dosa, tetapi roh adalah kehidupan oleh karena kebenaran.

Manusia terdiri dari roh/spirit, jiwa/soul dan tubuh/flesh (1 Tes 5:23), semoga roh, jiwa dan tubuhmu terpelihara sempurna dengan tak bercacat pada kedatangan Yesus Kristus, Tuhan kita.