Prinsip Bejana dalam bersaksi:
Prinsip bejana dimulai dari hidup didalam persekutuan, di dalam sistem TUHAN didalam gereja. Seorang harus mengalami hal ini sehingga diproses dengan benar didalam persekutuan, yaitu:
1. Belajar, melalui katekisasi salah satu awal yang baik selain terus belajar dari berbagai sumber.
2. Percaya dalam arti setelah mengenal TUHAN dan menjadi percaya.
3. Dibaptis dan dimateraikan, yang merupakan hal yang penting, karena dibaptis itu sama dengan meregistrasikan roh seorang manusia sedalam sistem online TUHAN disorga. Kita sebagai anggota kerajaan Surga memilki catatan dari aktifitas kita secara rohani. Dengan dimateraikan oleh Roh Kudus maka kita menjadi bagian yang terintegrasi dari SISTEM ROHANI TUHAN dari seluruh gereja-gereja yang ada.
4. Hidup didalam gereja adalah hidup dalam persekutuan, menjadi mempelai wanita anak DOMBA secara rohani.
5. Bersaksi didalam dan keluar gereja, memulai kesaksian kita didalam gereja terlebih dahulu lalu menyampaikan keluar gereja kepada siapa saja.
Dalam hal ini kita diumpamakan sebagai bejana tanah liat itu
1. Kita
adalah bejana itu
Rm 9:21 Apakah tukang periuk tidak
mempunyai hak atas tanah liatnya, untuk
membuat dari gumpal yang sama suatu benda untuk dipakai guna tujuan yang mulia
dan suatu benda lain untuk dipakai guna tujuan yang biasa?
Perhatikan bahwa apakah kita akan dipakai a. untuk tujuan mulia atau b untuk tujuan biasa?
2. Bejana yang dibentuk
oleh TUHAN itu adalah Yesus sendiri sebagai cotohnya.
3. Bejana itu diisi
dengan kemuliaan TUHAN agar kita menyadari bahwa semua itu berasal dari TUHAN.
2Kor 4:7 Tetapi harta ini kami
punyai dalam bejana tanah liat, supaya
nyata, bahwa kekuatan yang melimpah-limpah itu berasal dari Allah, bukan dari diri kami.
4. Bejana itu akan diisi dengan berbagai masalah dan bertahan
dalam berbagai pencobaan contohnya seperti yang dialami Yesus dan murid Yesus.
5. Pada saatnya bejana itu akan meluap, mengeluarkan menghasilkan buah-buah roh Galatia 5 22-23, menghasilkan manusia yang tahan uji bahkan rela mati demi kemuliaan nama TUHAN seperti yang dialami murid-murid Yesus.
6. Hal itu menjadikan kita sebagai orang percaya akan otomatis
menjadi saksi TUHAN yang menyaksikan Yesus. Tentunya apapun yang menjadi pengalaman kita karena kita menyaksikan Yesus dalam hidup kita seperti yang dilakukan murid-murid Yesus
1 Yoh
5:9 Kita menerima kesaksian manusia,
tetapi kesaksian Allah lebih kuat. Sebab demikianlah kesaksian yang diberikan
Allah tentang Anak-Nya.