INDAH HARI-HARI BERSAMA TUHAN

Mungkin ini adalah suatu cara yang diberikan Tuhan kepada saya untuk menyampaikan pengalaman dalam mengenal dan menikmati Tuhan.
Saya merasakan masih banyak sekali diantara kita yang sulit mengenal Tuhan secara riil, hal ini saya rasakan ketika kita melihat/mencoba melihat Tuhan dari sudut yang berada di luar Tuhan.
Pada Tulisan saya ini saya mengajak kita melihat Tuhan dari sudut Tuhan yang adalah Roh, melalui pemahaman lebih lagi akan Prinsip Roh itu sendiri.

Saturday, October 18, 2008

MENGUTAMAKAN KASIH

Saudara dalam nama Tuhan Yesus: Bode Haryanto Tarigan, Tainan Taiwan

Suatu diskusi bagaimana menghadapi kesalahan yang terjadi ditengah pelayanan digereja (dikepanitiaan) yang dilakukan oleh seorang pejabat Gereja. Apakah yang seharusnya kita lakukan? (dirangkum dari pendapat pribadi pada diskusi di milis GBKP).

Dalam hal melihat permasalahan yang terjadi digereja tentunya kita tetap tidak dapat lari dari HUKUM KASIH. Selain itu tentunya kita meminta Tuhan memberikan kebijaksanaan bagi kita (gereja) agar semua persoalan tersebut dapat menyenangkan hati Tuhan. Pengambilan setiap tindakan didalam Gereja sebaiknya juga memperhatikan dampak negative yang mungkin terjadi akibat keputusan yang diambil terhadap sekerja gereja dan juga jemaat. Hal ini sangat penting mengingat keberagaman latarbelakang jemaat didalam mengenal Tuhan Yesus yang penuh kasih itu.

Permasalahan-permasalahan yang timbul tentunya harus dapat dilihat secara kasus-perkasus, apakah sampai bertentangan dengan prinsif rohani, misalnya mereka yang melakukan pemurtadan/pindah agama, bertentangan dengan firman Tuhan, misalnya melakukan tindakan (dosa) yang akan membahayakan bagi kehidupan berjemaat misalnya beristri dua, suka berzinah dan judi (menjadi contoh yang negatif). Atau bentuk kesalahan lain yang terjadi karena kesalahan PROSEDURE didalam aktifitas gereja seperti sebagai panitia dalam berbagai kepanitiaan, pelayanan dan interaksi-lainnya dalam rangka melakukan pelayanan.

Dalam bahasan kali ini adalah terkait dengan terjadi karena kesalahan PROSEDURE didalam aktifitas gereja seperti sebagai panitia dalam berbagai kepanitiaan, pelayanan dan interaksi-lainnya dalam rangka melakukan pelayanan. Bentuk-bentuk kepengurusan atau kepanitiaan digereja juga tidak selalu berhubungan dengan urusan Gereja secara rohani (bible study, PA, PI, Kunjungan orang sakit dll), namun banyak juga kegiatan gereja secara organisasi (pembangunan gereja, panitia seremonial, kegiatan oleh raga, dll), walaupun pada dasarnya membangun gereja (manusianya) tersebut secara keseluruhan.

Dalam hal pelayanan dalam kepanitiaan di runggun atau gereja umumnya ada hal-hal yang s harus kita ingat diantaranya bahwa:
1. Bekerja digereja adalah sebuah pelayanan (menjadi pelayan) dan ini bukanlah hal yang mudah untuk membentuk karakter seperti pelayan (melayani).
2. Bekerja dengan upah dari surga adalah sebuah bentuk aktifitas dimana kita dengan keyakinan kita bahwa Tuhan akan memberikan upah bagi kita di surga (harta surga).
3. Belajar mengandalkan Kasih dan kesabaran, pada umumnya kepengurusan/kepanitiaan akan menghadapi banyak kendala didalam melakukan berbagai aktifitas, sehingga kita terkadang akan merasa jengkel dan kecewa. Jika kita menjadi pemenang sesunguhnya disaat itulah kita akan diajari menjadi lebih kasih dan sabar (salah satu cara).
4. Pekerjaan digereja adalah bagian yang sensitive yang menuntut kita harus bersih dan sempurna dimata jemaat (kelihatan alim, sopan, santun, beradat dll), padahal apa yang kita hadapi dalam kehidupan kita mungkin saja membuat kita dapat terjebak dalam berbagai permasalahan. Hal-hal tersebut menjadi sensitive bagi pelayanan kita, sehingga didalam pelayanan kita dituntut mawas diri dan kelihatan sempurna, artinya kita akan semakin tergantung kepada Perlindungan Tuhan.
5. Dan di GBKP tidak ada kriteria khusus bagi mereka yang ingin terlibat didalam gereja, namun tentunya tidak melakukan hal-hal yang melangar peraturan Gereja, sehingga gereja seperti GBKP sesunguhnya membuka peluang akan hal senegatif apapun terjadi. Disisilain juga memberikan peluang bagi siapa saja untuk merasakan pekerjaan Tuhan dalam ketelibatanya di kegiatan gereja.

Untuk memulai sebuah pelayanan atau menjadi sekerja gereja sesunguhnya adalah tidak semudah yang kita bayangkan. Dari alasan di atas, menunjukkan ada banyak hal yang dapat membuat kita gagal untuk membentuk diri kita sebagai pelayan, dengan mengandalkan iman percaya kita yang dikalahkan oleh faktor keegoan manusia/kita bisa saja memuncak, apalagi di awal-awal kita melayani (bekerja untuk gereja). Untuk itu, sesunguhnya kita bersyukur oleh karena masih ada orang yang mau bekerja sebagai panitia di gereja.
Dalam berbagai kepanitiaan, sebagai panitia digereja tentunya akan sejalan dengan bertambanhnya kesibukan kita ditengah kesibukan dalam pekerjaan kita sehari-hari. Dalam mengisi tanggung jawab sebagai panitia, akan keaktifan kita (waktu), kontribusi akan ide-ide kita (pikiran) dan juga pegeluaran kita yang bertambah seiring dengan bertambahnya tangung jawab kita (dana), terkadang juga dapat terjadi kesalahan lain, sebagai contoh biasanya terkait dengan laporan pertangung jawaban keuangan panitia. Hal ini sering terjadi ditengah kepanitiaan dimana panitia tidak dapat mempertanggung jawabkan sejumlah uang dalam kepanitiaan. Lalu bagaimana kita merespon hal ini?

Seorang pengurus gereja melakukan kesalahan, dan ternyata bahwa kesalahan itu dapat dibuktikan bahwa benar terjadi kesalahan. Lalu bagaimana respon kita? Mungkin respon kita adalah sangat beragam. Seperti diskusi di milisGBKP, pada dasarnya sebagian besar menuntut agar ditindak tegas, dengan harapan jangan terulang lagi. Tapi apakah respon kita sudah mempertimbangkan hal-hal yang membuat seseorang itu, menjadi semakin kuat dalam pelayanan atau malah akan mematikan keinginannya untuk melayani. Disinilah kita harus belajar mengimplementasikan Kasih yang telah kita kenal itu. Apakah tindakan tegas itu memberikan keuntungan bagi Tuhan atau tidak? Jika kita mengacu kepada yang abadi, yaitu kasih maka hal-hal yang tidak abadi seperti itu bukanlah sebuah perkara yang penting.

Apakah keuntungan bagi Tuhan? Keuntungan bagi Tuhan adalah gereja yang semakin teguh, gereja yang saling meneguhkan. Kehilapan yang dilakukan didalam pelayanan gereja tersebut sesunguhnya hanya bersifat prosedural saja, bukan hal yang prinsif yang dapat merusak sistem Tuhan didalam gereja. Kebijaksanaan didalam mengambil langkah untuk menyelesaikan masalah seperti ini haruslah untuk menyenangkan hati Tuhan. Ada beberapa hal yang harus kita pertimbangkan diantanya:

1. Resistensi Jemaat dalam menerima hal-hal negative yang dilakukan oleh sekerja gereja mungkin akan berdampak lebih negative dibandingkan persoalannya itu sendiri, dalam arti apakah hal sedemikain tersebut jika disampaikan secara terbuka/dimomokan kepada jemaat tidak akan menjadi seperti virus yang mudah menyebar, yang dampaknya bisa beragam dan sulit untuk di prediksi, karena kedewasaan jemaat tidak sama, apakah tidak lebih baik diselesaikan secara tertutup dan hanya diketahui oleh orang2 tertentu dari pada secara terbuka yang berdampak domino bagi jemaat.
2. Apakah ini tidak akan menimbulkan luka yang dalam (akar pahit) bagi individu tersebut dan keluarga di tengah gereja?
3. Apakah tidak menimbulkan kekecutan jika ada seorang lain yang ingin belajar melayani misalnya didalam kepanitiaan, ia belajar meluangkan waktunya, pikirannya dan dananya, namun belum siap secara pribadi menerima kritikan yang terbuka.
4. Apakah dalam hal-hal seperti inilah kita sesungguhnya dapat untuk saling menguatkan namun bukan untuk saling menjatuhkan. Katakan kalimat ini dengan tulus untuk beliau itu, "Kami mendoakan saudara akan tetap kuat dan diberkati Tuhan", malah mungkin ia akan merasakan aliran KASIH, sehingga beliau lebih giat lagi dalam melayani dimasa kedepan.
5. Dan yakinlah, jika sekerja Tuhan itu melakukan kesalahan yang ia sengaja, namun kita mendekatinya dengan kasih, maka kemungkinan besar ia akan bertobat dan berusaha untuk melakukan yang terbaik untuk Tuhan di masa yang akan datang. Namun jika dia tidak menyesal, sesunguhnya dia sedang mendustai Tuhan, dan tentunya hak Tuhan memberikan pengajaran bagi orang yang mendustai Tuhan. Namun paling tidak kita jangan jatuh kedalam dosa-dosa baru akibat dari dosa yang dilakukan saudara kita yang sedang jatuh.
Dengan mengutamakan Kasih sesunguhnya kita sedang Menyenangkan hati Tuhan. Didalam pekerjaan pelayanan sesunguhnya kita sedang melayani Tuhan Yesus. Barang siapa yang melayani Anak (Tuhan Yesus), mereka dihormati Bapa (YAHWEH), itu dikatakan didalam Yohanes. Betapa suka citanya kita, TUHAN YAHWEH menghormati kita. Luar biasa bukan.

No comments: