Dari sebuah diskusi di milis GBKP. Ini adalah pendapat pribadi dan sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis.
Saudara di dalam nama Tuhan Yesus: Bode Haryanto Tarigan, Tainan Taiwan
Kegagalan pada perjanjian lama (PL) untuk mengenal siapa Tuhan itu (Yahweh) dan apa yang dinginiNYA adalah salah satu motivasi Tuhan sendiri untuk mengirimkan Anak Nya yang di kasihiNYA ke dunia ini. Manusia seistimewa Abraham, Musa, Daut hingga Yohannes Pembaptis, gagal mengenal siapa Yahweh dan apa yang diinginkan Tuhan secara sempurna.
Seperti yang kita ketahui bahwa keinginan Tuhan di dalam kebangkitan Yesus adalah menyempurnakan pemahaman manusia akan siapa Tuhan itu yang sebenarnya. Kebangkitan Yesus sebagai legitimasi ketuhananya. Jika dia tidak bangkit maka semua cerita lama dan harapan-harapan itu akan tinggal sejarah. Kebangkitan Yesus adalah berita baik yang sesungguhnya yang merupakan tahapan perubahan dari manusia terbatas dan manusia roh yang tidak terbatas (dimensi roh). Tuhan sendiri menginginkan kita agar mengenal dan mengetahui manusia di dalam dimensi roh yaitu Yesus sendiri. Tuhan ingin agar manusia memiliki gambaran akan roh, dan bagaimana manusia-roh itu terangkat ke surga. Dan bagaimana manusia (para rasul dan lainnya) tidak heran dan binggung ketika menerima Roh Kudus dari surga yang telah di siapkan pada hari penta kosta. Dan agar kita mengetahui bahwa Tuhan mempersiapkan Roh Kudus menjadi sistem online roh yang menempatkannya di dalam hati kita. Dan akhirnya agar kita dapat hidup merdeka di didalam roh. Namun persoalannya keinginan roh tersebut menjadi terkorupsi dengan doktrin gereja yang mamatikan keinginan Tuhan di dalam kebangkitan Tuhan Yesus.
Kebangkitan Yesus, mengalahkan dimensi ruang dan waktu, namun gereja membentuk ruang dan waktu bagi kelompoknya. Eksklusifme adalah gereja yang jatuh. Setiap gereja yang menciptakan doktrin yang ekslusif maka gereja itu terindikasi akan kejatuhan. Eksklusifme sebuah gereja adalah kejatuhan gereja itu sendiri dari filadelfia menjadi lodikia (gereja yang sombong) (baca di Wahyu bab 3), atau malah gereja itu tidak pernah mencapai filadelfia seperti gereja Tiartia (psl 2), yang mengawinkan gereja dengan baal dan kekuasaan.
Sebuah pengalaman pribadi di sebuah Gereja di Taiwan telah menjadikan saya, orang percaya yang tercampakkan. Sebuah gereja yang melarang untuk mengikuti sakramen perjamuan kudus. Roti tubuh Yesus dilarang untuk di makan oleh seorang yang tidak dibaptis atas nama gereja tersebut. Gereja mempersilahkan mengikuti kebaktian namun tidak mengijinkan saja untuk memakan Tubuh Kristus. Mengapa? Apa alasannya?
Setelah acara kebaktian seorang Imam mendatangi saya dan mengatakan, anda tidak anggota jemaat, atau anda mau belajar dan dibaptis secara aturan kami? Heran benar, ini cara apa lagi, aturan apalagi? Saya bilang Sorry brother, I have Jesus in my heart already. Ibarat komputer kita ini mungkin casingnya yang beda namun processornya sama-sama intel pentium coreduo (rohnya sama). Roh saya tidak dapat menerima, roh saya sangat kecewa waktu itu.
Dilihat dari Roh yang ada pada saya dan Roh yang ada pada imam itu adalah sama, secara organisasi gereja dia imam, tetapi secara roh saya juga imam bagi anak-anak dan istri saya. Seberapa besarkah roh imam itu dibandingkan dengan saya hanya Tuhan yang tahu, karena setiap orang memiliki tangung jawab rohani baik dia sebagai hamba Tuhan maupun propesional lainnya.
Gereja telah menciptakan dosanya sendiri. Kemerdekaan itu adalah hanya didalam roh, dan jika demikian gereja-gereja membuat kita tidak merdeka walaupun motivasi kita adalah roh. Organisasi gereja dengan doktrinnya mengalahkan keinginan roh. Kebangkitan Tuhan telah hampir gagal oleh karena kesombongan gereja, setan mana yang telah menguasai gereja-gereja sehingga kesombongan itu mengakibatkan semakin banyak orang binggung dan tercampakkan dari keinginanya membangun hubungan dengan Tuhan. Berarti ada yang salah di dalam gereja tersebut, yang salah adalah doktrin itu karena mengalahkan keinginan rohani. Kasih Tuhan Yesus terkotak-kotak, doktrin membuat gereja mati rasa rohani, minimal dalam kasus yang saya alami. Karena setiap orang adalah gereja yang hidup, dan dapat merdeka di dalam roh, maka tidak salah jika saya menyampaikan kekecewaan ini ditengah gereja sebagai organisasi melulu dan doktrin yang mematikan keinginan roh.
Ada beberapa hal yang dapat merugikan Tuhan didalam tidakan gereja tersebut:
1. Menghina Roh Kudus karena menghalangi pekerjaan Roh, jika benar Roti tubuh Yesus memiliki kuasa, mengapa harus dihalangi setiap orang untuk mendapatkan pengalaman rohani itu.
2. Memenjarakan Roh Kudus dengan menciptakan kelompok yang membatasi pekerjaan Tuhan terhadap gereja yang kudus dan am.
3. Mematikan kehendak Roh yang memerdekakan dengan menciptakan kelompok yang mengangap gereja paling benar dan berbeda dengan lainnya.
4. Menghalangi pekerjaan Roh Kudus kepada keinginan seseorang mengetahui gereja lebih lagi melalui pengalaman di dalam roti Tubuh Yesus.
5. Meragukan kehendak Roh yang melampaui batas logika manusia dari sekedar menjaga aturan kelompok/doktrin.
Kesombongan gereja telah terbukti, gagalnya doktrin-doktrin yang luar biasa itu seperti, di Eropah dan Amerika. Gereja kosong, moral yang merosot, dan seterusnya. Lalu siapa yang paling bertanggung jawab untuk itu semua? Semua itu akan membuat gereja semakin jauh dari gereja yang diinginkan Tuhan yaitu Filadelfia. Filadelfia adalah gereja yang diharapkan Tuhan dimana bangsa Israel akan datang dan menyembah Tuhan melalui Yesus (baca Wahyu bab 3). Apakah gereja kita dapat membuat Yahudi-Yahudi itu dapat menyembah Yahweh di dalam Tuhan Yesus?
Kegagalan gereja di Eropah dan Amerika tidak terlepas dari bentuk sekelompok orang di dalam gereja yang sengaja atau tidak membatasi hubungan Tuhan dengan jemaat. Sifat pengembalaan yang mana gereja terlalu mengatur hubungan roh jemaat dengan Roh Tuhan adalah pembusukan rohani. Model seperti ini disebut Nikolaus (kalau ndak salah, perlu di check lagi), atau juga kelompok padri yang mengelompokkan diri dan merasa lebih tahu akan Tuhan dan ketuhanan, ini sangat jauh dari rencana Tuhan yang menginginkan hubungan manusia pribadi lepas pribadi kepada Tuhan. Hal ini diluar prinsif hubungan jemaat di dalam gereja yang dinginkan Tuhan karena tirai rumah gereja sudah terkoyakkan siapaun layak maju kedepan mengambil kesempatan bertemu dengan Tuhan. Seperti alkitab mengatakan bahwa rahasia Bapa ada di dalam Yesus maka seharusnya tidak ada rahasia lagi di antara gereja, demikian juga antara Imam dan jemaat. Jika masih banyak rahasia di dalam gereja, maka sesunguhnya masih banyak dosa yang belum di ampuni.
Kesombongan itu juga dapat dilihat dari doktrin yang di pakai gereja secara organisasi. Doktrin bahwa hamba Tuhan akan mendapatkan tempat yang khusus di hadapan Tuhan adalah sebuah kewajaran secara manusia, namun belum tentu oleh Tuhan sendiri. Namun apakah tidak lebih utama membuat semua orang mendapatkan teempat khusus di hadapan Tuhan?
Seperti yang ditulis dalam alkitab menurut pengalaman Rasul paulus, bahwa tidak ada dasar yang lain selain dasar yang ada yaitu Yesus kristus, apakah kita akan membangun emas dan perak, atau kayu dan jerami di atasnya, maka pada hati kedatangan Tuhan itu akan di uji dengan api, dan jika pekerjaan itu tahan uji (emas dan perak yang di bakar tetap menjadi emas dan perak) maka kita akan mendapatkan Upah sedangkan jika pekerjaan kita tidak tahan uji (kayu dan jerami yang menjadi arang dan debu) maka kita akan mengalami kerugian.
Upah kita adalah meraja bersama Kristus. Upah kita adalah di muliakan (walau telah mati sekalipun), dan yang masih hidup akan diangakat langsung pada saat kedatangan Tuhan yang kedua dan akhirnya meraja bersama Kristus 1000 tahun, dan akhirnya masuk kedalam keabadian yang akan datang bersama Kristus di Jerusalem Baru, langit yang baru dan bumi yang baru. Apakah kesempatan ini tidak lebih baik untuk disebarkan keseluruh dunia dan manusia, agar setiap orang membangun emas dan perak serta mendapat upah itu?
Sangat masuk akal rohani dan logika jika seorang nabi, rasul, atau pelayan Tuhan yang rela memberikan waktu tenaga dan hidupnya bagi pelayanan Tuhan, di dalam kematiannya mereka akan mendapat tempat yang khusus (bukan neraka/tapi firdaus), yang di siapkan oleh Tuhan. Namun mengapa harus Iman-iman yang melakukan dokterin ini untuk melayani Tuhan, mengapa tidak kepada semua orang untuk rela melayani hingga ke pelosok dunia bahkan belantara melalui profesinya masing-masing. Inilah sebenarnya yang diiginkan Tuhan.
Karena sesunguhnya jika kita telah kristen (percaya Yesus dengan benar) kita sudah bukan budak dosa lagi. Kita sudah merdeka, namun apakah kita memiliki harta surga yang cukup untuk meraja bersama Kristus. Harta surga adalah modal surgawi, tentunya itulah yang di miliki oleh para nabi, rasul, orang-orang terkemuka di alkitab dan pelayan Tuhan yang setia, yaitu harta surga. Mengapa harta surga itu tidak ditawarkan kepada professional lainnya sehingga mendapat bagian dalam pelayanan yang semakin meneguhkannya.
Lalu ada apa dengan gereja-gereja saat ini? Apakah keinginan Tuhan melalui gereja sebagai organisasi telah gagal? Apakah kegagalan gereja di Eropah dan Amerika karena Tuhan tidak bekerja atau karena gereja telah mengkorupsi keinginan Tuhan? Gereja yang adalah system yang dibangun Tuhan, agar kaum Yahudi datang menyembahNya melalui Yesus Kristus didalam kasih dan persaudaraan (filadelfia) ternyata telah berubah menjadi system kekuasaan. Lalu kemana dokterin gereja misalnya Katolik yang begitu baik dan mulia? Dalam hal ini, di dalam pergerakan gereja tentunya jika mereka setia, mereka akan mendapat hak istimewa oleh Tuhan namun tentunya hukumannya juga dipastikan akan datang bagi para pemimpin gereja, para Iman yang menciptakan dokterin yang terkorupsi sehingga rencana Tuhan menjadi gagal.
Didalam Roh Tuhan, tidak ada doktrin yang dapat menghalanginya untuk merdeka. Kita harus kembali ke alkitab, dan buahnya. Pandangan saya ini (di atas) mungkin diangap terlalu berani dan mungkin terlalu merdeka. Tapi demikianlah semua itu saya sampaikan sebagai bagian dari proses pembelajaran akan pengenalan lebih lagi hak keinginan Tuhan di dalam gerejaNya. Jika Tuhan mengecam gereja seperti tertulis dalam wahyu pasal 2 dan 3, maka mengapa tidak jika gereja mengambil langkah untuk belajar dari keinginan Tuhan melalui Filadelfia.
Sebagai penutup, kegagalan dan kesombongan kelompok juga mungkin membuat gereja-gereja membuat manusia yang sedang mencari Tuhan akan kecewa dan binggung. Ada apa dengan gereja, kemana Roh Yesus Kristus yang telah bangkit mengalahkan ruang dan waktu itu? Mari kita mendoakan gereja agar kembali ke prinsip kebangkitan Yesus yang mengalahkan ruang dan waktu, dan jangan membiarkan doktrin gereja tertentu mengalahkan keinginan Roh.
Tuhan Yesus yang menolong kita.
Saudara di dalam nama Tuhan Yesus: Bode Haryanto Tarigan, Tainan Taiwan
Kegagalan pada perjanjian lama (PL) untuk mengenal siapa Tuhan itu (Yahweh) dan apa yang dinginiNYA adalah salah satu motivasi Tuhan sendiri untuk mengirimkan Anak Nya yang di kasihiNYA ke dunia ini. Manusia seistimewa Abraham, Musa, Daut hingga Yohannes Pembaptis, gagal mengenal siapa Yahweh dan apa yang diinginkan Tuhan secara sempurna.
Seperti yang kita ketahui bahwa keinginan Tuhan di dalam kebangkitan Yesus adalah menyempurnakan pemahaman manusia akan siapa Tuhan itu yang sebenarnya. Kebangkitan Yesus sebagai legitimasi ketuhananya. Jika dia tidak bangkit maka semua cerita lama dan harapan-harapan itu akan tinggal sejarah. Kebangkitan Yesus adalah berita baik yang sesungguhnya yang merupakan tahapan perubahan dari manusia terbatas dan manusia roh yang tidak terbatas (dimensi roh). Tuhan sendiri menginginkan kita agar mengenal dan mengetahui manusia di dalam dimensi roh yaitu Yesus sendiri. Tuhan ingin agar manusia memiliki gambaran akan roh, dan bagaimana manusia-roh itu terangkat ke surga. Dan bagaimana manusia (para rasul dan lainnya) tidak heran dan binggung ketika menerima Roh Kudus dari surga yang telah di siapkan pada hari penta kosta. Dan agar kita mengetahui bahwa Tuhan mempersiapkan Roh Kudus menjadi sistem online roh yang menempatkannya di dalam hati kita. Dan akhirnya agar kita dapat hidup merdeka di didalam roh. Namun persoalannya keinginan roh tersebut menjadi terkorupsi dengan doktrin gereja yang mamatikan keinginan Tuhan di dalam kebangkitan Tuhan Yesus.
Kebangkitan Yesus, mengalahkan dimensi ruang dan waktu, namun gereja membentuk ruang dan waktu bagi kelompoknya. Eksklusifme adalah gereja yang jatuh. Setiap gereja yang menciptakan doktrin yang ekslusif maka gereja itu terindikasi akan kejatuhan. Eksklusifme sebuah gereja adalah kejatuhan gereja itu sendiri dari filadelfia menjadi lodikia (gereja yang sombong) (baca di Wahyu bab 3), atau malah gereja itu tidak pernah mencapai filadelfia seperti gereja Tiartia (psl 2), yang mengawinkan gereja dengan baal dan kekuasaan.
Sebuah pengalaman pribadi di sebuah Gereja di Taiwan telah menjadikan saya, orang percaya yang tercampakkan. Sebuah gereja yang melarang untuk mengikuti sakramen perjamuan kudus. Roti tubuh Yesus dilarang untuk di makan oleh seorang yang tidak dibaptis atas nama gereja tersebut. Gereja mempersilahkan mengikuti kebaktian namun tidak mengijinkan saja untuk memakan Tubuh Kristus. Mengapa? Apa alasannya?
Setelah acara kebaktian seorang Imam mendatangi saya dan mengatakan, anda tidak anggota jemaat, atau anda mau belajar dan dibaptis secara aturan kami? Heran benar, ini cara apa lagi, aturan apalagi? Saya bilang Sorry brother, I have Jesus in my heart already. Ibarat komputer kita ini mungkin casingnya yang beda namun processornya sama-sama intel pentium coreduo (rohnya sama). Roh saya tidak dapat menerima, roh saya sangat kecewa waktu itu.
Dilihat dari Roh yang ada pada saya dan Roh yang ada pada imam itu adalah sama, secara organisasi gereja dia imam, tetapi secara roh saya juga imam bagi anak-anak dan istri saya. Seberapa besarkah roh imam itu dibandingkan dengan saya hanya Tuhan yang tahu, karena setiap orang memiliki tangung jawab rohani baik dia sebagai hamba Tuhan maupun propesional lainnya.
Gereja telah menciptakan dosanya sendiri. Kemerdekaan itu adalah hanya didalam roh, dan jika demikian gereja-gereja membuat kita tidak merdeka walaupun motivasi kita adalah roh. Organisasi gereja dengan doktrinnya mengalahkan keinginan roh. Kebangkitan Tuhan telah hampir gagal oleh karena kesombongan gereja, setan mana yang telah menguasai gereja-gereja sehingga kesombongan itu mengakibatkan semakin banyak orang binggung dan tercampakkan dari keinginanya membangun hubungan dengan Tuhan. Berarti ada yang salah di dalam gereja tersebut, yang salah adalah doktrin itu karena mengalahkan keinginan rohani. Kasih Tuhan Yesus terkotak-kotak, doktrin membuat gereja mati rasa rohani, minimal dalam kasus yang saya alami. Karena setiap orang adalah gereja yang hidup, dan dapat merdeka di dalam roh, maka tidak salah jika saya menyampaikan kekecewaan ini ditengah gereja sebagai organisasi melulu dan doktrin yang mematikan keinginan roh.
Ada beberapa hal yang dapat merugikan Tuhan didalam tidakan gereja tersebut:
1. Menghina Roh Kudus karena menghalangi pekerjaan Roh, jika benar Roti tubuh Yesus memiliki kuasa, mengapa harus dihalangi setiap orang untuk mendapatkan pengalaman rohani itu.
2. Memenjarakan Roh Kudus dengan menciptakan kelompok yang membatasi pekerjaan Tuhan terhadap gereja yang kudus dan am.
3. Mematikan kehendak Roh yang memerdekakan dengan menciptakan kelompok yang mengangap gereja paling benar dan berbeda dengan lainnya.
4. Menghalangi pekerjaan Roh Kudus kepada keinginan seseorang mengetahui gereja lebih lagi melalui pengalaman di dalam roti Tubuh Yesus.
5. Meragukan kehendak Roh yang melampaui batas logika manusia dari sekedar menjaga aturan kelompok/doktrin.
Kesombongan gereja telah terbukti, gagalnya doktrin-doktrin yang luar biasa itu seperti, di Eropah dan Amerika. Gereja kosong, moral yang merosot, dan seterusnya. Lalu siapa yang paling bertanggung jawab untuk itu semua? Semua itu akan membuat gereja semakin jauh dari gereja yang diinginkan Tuhan yaitu Filadelfia. Filadelfia adalah gereja yang diharapkan Tuhan dimana bangsa Israel akan datang dan menyembah Tuhan melalui Yesus (baca Wahyu bab 3). Apakah gereja kita dapat membuat Yahudi-Yahudi itu dapat menyembah Yahweh di dalam Tuhan Yesus?
Kegagalan gereja di Eropah dan Amerika tidak terlepas dari bentuk sekelompok orang di dalam gereja yang sengaja atau tidak membatasi hubungan Tuhan dengan jemaat. Sifat pengembalaan yang mana gereja terlalu mengatur hubungan roh jemaat dengan Roh Tuhan adalah pembusukan rohani. Model seperti ini disebut Nikolaus (kalau ndak salah, perlu di check lagi), atau juga kelompok padri yang mengelompokkan diri dan merasa lebih tahu akan Tuhan dan ketuhanan, ini sangat jauh dari rencana Tuhan yang menginginkan hubungan manusia pribadi lepas pribadi kepada Tuhan. Hal ini diluar prinsif hubungan jemaat di dalam gereja yang dinginkan Tuhan karena tirai rumah gereja sudah terkoyakkan siapaun layak maju kedepan mengambil kesempatan bertemu dengan Tuhan. Seperti alkitab mengatakan bahwa rahasia Bapa ada di dalam Yesus maka seharusnya tidak ada rahasia lagi di antara gereja, demikian juga antara Imam dan jemaat. Jika masih banyak rahasia di dalam gereja, maka sesunguhnya masih banyak dosa yang belum di ampuni.
Kesombongan itu juga dapat dilihat dari doktrin yang di pakai gereja secara organisasi. Doktrin bahwa hamba Tuhan akan mendapatkan tempat yang khusus di hadapan Tuhan adalah sebuah kewajaran secara manusia, namun belum tentu oleh Tuhan sendiri. Namun apakah tidak lebih utama membuat semua orang mendapatkan teempat khusus di hadapan Tuhan?
Seperti yang ditulis dalam alkitab menurut pengalaman Rasul paulus, bahwa tidak ada dasar yang lain selain dasar yang ada yaitu Yesus kristus, apakah kita akan membangun emas dan perak, atau kayu dan jerami di atasnya, maka pada hati kedatangan Tuhan itu akan di uji dengan api, dan jika pekerjaan itu tahan uji (emas dan perak yang di bakar tetap menjadi emas dan perak) maka kita akan mendapatkan Upah sedangkan jika pekerjaan kita tidak tahan uji (kayu dan jerami yang menjadi arang dan debu) maka kita akan mengalami kerugian.
Upah kita adalah meraja bersama Kristus. Upah kita adalah di muliakan (walau telah mati sekalipun), dan yang masih hidup akan diangakat langsung pada saat kedatangan Tuhan yang kedua dan akhirnya meraja bersama Kristus 1000 tahun, dan akhirnya masuk kedalam keabadian yang akan datang bersama Kristus di Jerusalem Baru, langit yang baru dan bumi yang baru. Apakah kesempatan ini tidak lebih baik untuk disebarkan keseluruh dunia dan manusia, agar setiap orang membangun emas dan perak serta mendapat upah itu?
Sangat masuk akal rohani dan logika jika seorang nabi, rasul, atau pelayan Tuhan yang rela memberikan waktu tenaga dan hidupnya bagi pelayanan Tuhan, di dalam kematiannya mereka akan mendapat tempat yang khusus (bukan neraka/tapi firdaus), yang di siapkan oleh Tuhan. Namun mengapa harus Iman-iman yang melakukan dokterin ini untuk melayani Tuhan, mengapa tidak kepada semua orang untuk rela melayani hingga ke pelosok dunia bahkan belantara melalui profesinya masing-masing. Inilah sebenarnya yang diiginkan Tuhan.
Karena sesunguhnya jika kita telah kristen (percaya Yesus dengan benar) kita sudah bukan budak dosa lagi. Kita sudah merdeka, namun apakah kita memiliki harta surga yang cukup untuk meraja bersama Kristus. Harta surga adalah modal surgawi, tentunya itulah yang di miliki oleh para nabi, rasul, orang-orang terkemuka di alkitab dan pelayan Tuhan yang setia, yaitu harta surga. Mengapa harta surga itu tidak ditawarkan kepada professional lainnya sehingga mendapat bagian dalam pelayanan yang semakin meneguhkannya.
Lalu ada apa dengan gereja-gereja saat ini? Apakah keinginan Tuhan melalui gereja sebagai organisasi telah gagal? Apakah kegagalan gereja di Eropah dan Amerika karena Tuhan tidak bekerja atau karena gereja telah mengkorupsi keinginan Tuhan? Gereja yang adalah system yang dibangun Tuhan, agar kaum Yahudi datang menyembahNya melalui Yesus Kristus didalam kasih dan persaudaraan (filadelfia) ternyata telah berubah menjadi system kekuasaan. Lalu kemana dokterin gereja misalnya Katolik yang begitu baik dan mulia? Dalam hal ini, di dalam pergerakan gereja tentunya jika mereka setia, mereka akan mendapat hak istimewa oleh Tuhan namun tentunya hukumannya juga dipastikan akan datang bagi para pemimpin gereja, para Iman yang menciptakan dokterin yang terkorupsi sehingga rencana Tuhan menjadi gagal.
Didalam Roh Tuhan, tidak ada doktrin yang dapat menghalanginya untuk merdeka. Kita harus kembali ke alkitab, dan buahnya. Pandangan saya ini (di atas) mungkin diangap terlalu berani dan mungkin terlalu merdeka. Tapi demikianlah semua itu saya sampaikan sebagai bagian dari proses pembelajaran akan pengenalan lebih lagi hak keinginan Tuhan di dalam gerejaNya. Jika Tuhan mengecam gereja seperti tertulis dalam wahyu pasal 2 dan 3, maka mengapa tidak jika gereja mengambil langkah untuk belajar dari keinginan Tuhan melalui Filadelfia.
Sebagai penutup, kegagalan dan kesombongan kelompok juga mungkin membuat gereja-gereja membuat manusia yang sedang mencari Tuhan akan kecewa dan binggung. Ada apa dengan gereja, kemana Roh Yesus Kristus yang telah bangkit mengalahkan ruang dan waktu itu? Mari kita mendoakan gereja agar kembali ke prinsip kebangkitan Yesus yang mengalahkan ruang dan waktu, dan jangan membiarkan doktrin gereja tertentu mengalahkan keinginan Roh.
Tuhan Yesus yang menolong kita.
No comments:
Post a Comment