GBKP adalah Gereja Tradisional Karo Yang Mengasihi Yesus.
Dalam diskusi kami disini dan masukkan doktor di bidang teologia hal GBKP sebagai gereja Karo, kami berkesimpulan bahwa kekuatan GBKP adalah adat budaya Karonya. Ini adalah kekuatan yang Tuhan telah berikan sebagai kepada kelompok suku KARO. Tuhan bekerja untuk orang Karo melalui GBKP. Menteologiakan budaya karo didalam gereja adalah tugas dari para pemimpin rohani GBKP untuk menjaga keunikanadat budaya karo di GBKP. Menteologikakan semangat yang ada dalam adat budaya karo adalah sesuatu yang penting. Menteologikakan semangat tari dan lagu karo, pakaian adat karo, kegiatan adat perkawinan dan kebiasaan lainnya singembah kulau, tujuhbulanan, aroan dll itu adalah bagian semangat kekaroan yang dapat diubah menjadi kekuatan gereja GBKP.
GBKP adalah gereja Karo yang mana seharusnya para pendetanya memiliki semangat mencintai dan mengasihi adat dan budaya karo. Dimana para jemaatnya seharusnya siapapun dia di dalam GBKP seharus dikarokan dan mencintai adat dan budaya karo dan mendapatkan semangat teologia kekaroan didalam kehidupan bergereja di GBKP.
Semangat para pendeta di GBKP perlu dipertanyakan apabila mereka tidak dengan sepenuh hati mencintai adat budaya karo. Mungkin saja mereka mengharapkan GBKP sebagai tempat bekerja dan status kerja, dan tidak untuk melayani GBKP yang dalam arti melayani hingga ke adat dan budaya yaitu suatu hasil karya yang dapat diteologiakan sebagai ciptaan manusia-karo bertuhan yang perlu dijaga.
GBKP bukan felllowship club, seperti Medan Club. GBKP adalah persekutuan orang percaya kepada Tuhan yang mencintai adat dan budaya karo. Orang percaya diGBKP bukan personal membership yang karana menjadi anggota di GBKP, Tapi adalah spiritualship yang memiliki ciri-ciri mencintai budaya karo sebagai anugerah Tuhan di dalam hidupnya.
GBKP bukan asuransi kesehatan, yang menjadi member dan mendapat fasilitas kesehatan jika mengalami masalah kesehatan. GBKP bukan terima kartu anggota GBKP lalu terima Yesus. GBKP adalah Yesus yang menyelamatkan manusia-manusia karo.
GBKP bukan punya orang-orang yang duduk di moderamen, klasis dan runggun, GBKP adalah milik Tuhan didalam TUhan yang tinggal dihati orang-orang percaya dan mengasihi adat dan budayanya. GBKP memiliki pendeta dan pertua diaken dihadapan Jemaat, tetapi Pendeta dan para presbiter serta jemaat adalah sama dihadapan Tuhan.
GBKP didalam Kristus Yesus seharusnya terbuka dan tidak malah semakin membangun kekuatan-kekuatan tersendiri khususnya didalam pemilihan pemimpin Gereja seperti Moderamen. Semua kekuatan seperti itu akan meningalkan bekas didalam gereja yang membuat terhalangnya pekerjaan Tuhan ditengah Gereja.
Kepada yang kami kasihi calon mpderamen, mana rencana kerja kam, mana target kam, mana strategi kam kerina untuk GBKP? Keterbukaan adalah sebuah ciri-ciri orang percaya. Mana semangat kekaroan kita yang mendiskusikan segala keperluan di dalam kerja adat sebuah perkawinan. Jangan sampai kita kehilangan kekaroan karena salah memilih ketua Moderamen yang tidak perduli dengan kekaroan itu sendiri.
HANYA DIDALAM YESUS KITA DAPAT MENGENAL SECARA SEMPURNA SIAPA SEBENARNYA TUHAN/ALLAH/YAHWEH ITU. DAN HANYA DIDALAM YESUS KRISTUS KITA DAPAT MEMAHAMI PROSEDUR MANUSIA DAPAT MASUK KEDALAM KEHIDUPAN KEKAL YAITU KEHIDUPAN ROH. SEKALI LAGI HANYA DI DALAM YESUS.
INDAH HARI-HARI BERSAMA TUHAN
Mungkin ini adalah suatu cara yang diberikan Tuhan kepada saya untuk menyampaikan pengalaman dalam mengenal dan menikmati Tuhan.
Saya merasakan masih banyak sekali diantara kita yang sulit mengenal Tuhan secara riil, hal ini saya rasakan ketika kita melihat/mencoba melihat Tuhan dari sudut yang berada di luar Tuhan.
Pada Tulisan saya ini saya mengajak kita melihat Tuhan dari sudut Tuhan yang adalah Roh, melalui pemahaman lebih lagi akan Prinsip Roh itu sendiri.
Saya merasakan masih banyak sekali diantara kita yang sulit mengenal Tuhan secara riil, hal ini saya rasakan ketika kita melihat/mencoba melihat Tuhan dari sudut yang berada di luar Tuhan.
Pada Tulisan saya ini saya mengajak kita melihat Tuhan dari sudut Tuhan yang adalah Roh, melalui pemahaman lebih lagi akan Prinsip Roh itu sendiri.
No comments:
Post a Comment