Renungan 2011 to 2012: dari Wafatnya Kim Jong-Il (Kembali ke Alam)
Hidup adalah kesempatan, walaupun hidup kita dibelenggu oleh tanggung jawab dan banyak hal yang membebani, tetapi hidup adalah sebuah anugrah dan kita bersyukur karena kita masih hidup. Tuhan memberikan kita kesempatan masuk ke tahun 2012, sunguh indah, bersyukurlah kepada TUHAN karena kita masih hidup.
Kita jauh lebih beruntung dari seorang Kim, karena masih dapat menikmati 2012, kematian Kim membuat dia tidak lagi memilki apa-apa. Kematian seorang KOMUNIS yang ateis merupakan akhir dari perjalanan hidupnya dan dia telah kembali ke tanah dan jiwanya telah mati ditelan waktu. Tidak ada roh yang mengirigi kematiannya, karena hidupnya hanyalah seongok JIWA dan DAGING tanpa roh. Kematiannya meninggalkan produk jiwa dari logika dan kuasa. Hidupnya tanpa roh tanpa kehidupan rohani, tidak ada yang kekal tanpa kehidupan rohani. Identitasnya hanyalah identitas manusia yang pernah hidup sebagai presiden, mirif raja bahkan dewa, tatapi tidak memilki roh sebagai identitas kekal. Kematian merupakan nilai batas baginya dan semua harus ditinggalkan dan hanya menjadi sejarah bagi dunia. Sejarah itu dapat merupakan suka dan juga duka bagi orang lain.
Kematian Kim Jong-Il yang merupakan Presiden, bahkan melebihi presiden, seperti raja, bahkan melebihi raja seperti ‘Dewa’, bagi sejumlah orang khususnya di negaranya membuktikan bahwa dia tidak memilki kuasa untuk tetap bertahan hidup hingga memasuki tahun 2012. Dia merengang nyawa di sebuah kereta dalam perjalanan, dia telah meninggal sebagai presiden di atas kereta dalam sebuah perjalanan. Dalam hitungan waktu yang singkat dia tidak dapat bertahan hingga turun dari kereta atau ia hingga sampai rumah sekalipun.
Cerita hal kelahirannya yang dianggap istimewa tidak seistimewa kematiannya, karena kematiannya sama dengan kematian kebanyakan manusia yang dapat mati dimana saja. Dia sudah wafat, dia bukan seorang presiden lagi, bukan raja lagi dan bukan ‘dewa lagi” dia hanyalah seongok bangkai tanpa nyawa. Jiwa telah mati seiring nafas lepas dari raga.
Manusia, para pemuja, mereka yang merasa mendapat banyak kebaikan dari sang “Dewa” menangis melepas kepergiannya, namun itu adalah sifat manusia, manusia menangis, manusia kehilangan dan sebgainya. Lalu apa kata alam? Alam tidak mengijinkannya untuk lebih lama lagi tinggal di dunia ini, alam menginginkan kematiannya sebelum melewati 2012. Stop, anda harus mati sebelum 2012, dan Kim Jong -II pun menjadi bangkai. Kematian adalah yang terakhir bagi setiap orang yang menikmati hidupnya secara jiwa. Kemenangan jiwa dan keselamatan jiwanya berakhir pada hari itu. Dia dinyatakan telah mati.
Mengapa dia kembali ke alam, karena dia tidak ubahnya seperti semua orang yang mengangap hidupnya adalah karena dia dan alam tanpa mengiraukan kehidupan didimensi lain, yaitu dimensi rohani, dimensi TUHAN. Orang yang hidup diluar keyakinan akan TUHAN merupakan manusia dengan ALAMLAH yang menjadi KONDISI BATASNYA. Kehidupan dan kematian ditentukan oleh APA KATA ALAM.
Seberapa kaya kah dia, seberapa mewahkah hidupnya seberapa saktikah dia, semua berakhir disaat itu. Apa yang dia bangun apa yang dia ciptakan semua harus ditinggalkan. Kim Il sudah berlalu dan tidak akan pernah kembali, kematiannya telah meninggalkannya (waktu) dibelakang. Dia telah The end, manusia tetap mengenal dia, tetapi alam telah melenyapkannya. Kematiannya hilang dari dimensi alam, dan sebagai seorang komunis dan karena tidak memilki roh/ tidak percaya Tuhan maka semua berakhir di kematiannya.
Selamat Tahun baru 2012