INDAH HARI-HARI BERSAMA TUHAN

Mungkin ini adalah suatu cara yang diberikan Tuhan kepada saya untuk menyampaikan pengalaman dalam mengenal dan menikmati Tuhan.
Saya merasakan masih banyak sekali diantara kita yang sulit mengenal Tuhan secara riil, hal ini saya rasakan ketika kita melihat/mencoba melihat Tuhan dari sudut yang berada di luar Tuhan.
Pada Tulisan saya ini saya mengajak kita melihat Tuhan dari sudut Tuhan yang adalah Roh, melalui pemahaman lebih lagi akan Prinsip Roh itu sendiri.

Wednesday, December 10, 2014

Apakah Yesus Memiliki Keinginan Seks?


Dalam sebuah diskusi  ada seorang yang belajar teologia yang menanyakan apakah Yesus memiliki keinginan seks? Dalam logika pertanyaan itu lebih lanjut  mengasumsikan jika kita mengangap Yesus dan Bapa/YHWH/TUHAN adalah satu maka tentunya BAPA Di Sorga juga memilki keinginan yang sama. Kelemahan dalam logika pertanyaan ini adalah karena  dia dan manusia melihat dari sisi kemanusiaan kita. Manusia  banyak sekali yang melihat YESUS dari logika kemanusiaan sang manusiaan Yesus sebagai manusia melulu. Tetapi kita tidak mengkaitkan datau melihat  DIMENSI ROH bahwa YESUS ADALAH MANUSIA YANG SATU ROH DENGAN TUHAN. Dimensi TUHAN menjadi manusia dapat dilihat saat bertemu/mengunjungi  Abraham saat itu  namun sesunguhnya contoh dalam dimensi manusia sedikit berbeda didalam YESUS. Tentunya TUHAN sudah menunjukkan siapa YESUS dari perbuatan perbuatan HERAN/Mukjizat yang dilakukanNYA.
  
Saya menjawab dalam diskusi ini berdasarkan pengalaman saya hal seks.   Kalau menurut pengalaman yang akan saya ceritakan di paragraf selanjutnya bahwa  bagi seorang Yesus masalah seks bukanlah masalah yang significant/ tidak penting. Dengan pengalaman saya saat 10 tahun berpisah dengan istri dalam hal ini saya adalah manusia yang sdh mengenal dan menikmati seks dibandingkan dengan Yesus saat itu.

Saya punya pengalaman berpisah 10 tahun dengan istri saya sejak tahun 2003 saat istri mengambil Doktor di UKM malaysia. Dan pada saat istri masih di Malaysia lalu saya juga melanjutkan sekolah tahun 2005. Saya berangkat ambil Doktor di Taiwan. Dalam pengalaman kami, saya adalah lelaki yang sehat dan normal. Kami memperoleh Anak kedua itu hasil kunjungan singkat ke Malaysia tahun 2008. Lalu selama saya di Taiwan kunjungan setiap tahunya sekitar 1-2 bulan per tahun dan istri saya hamil sebanyak 2x walaupun keguguran karena kecapean mengajar S1 sampai S3 di salah saru PTN di Medan.

 
Taiwan terkenal dengan negara free sex. Tapi pengalaman saya membuktikan walaupun keinginan seks saya cukup tinggi tapi dapat mengendalikannya dengan banyak cara misalnya berenang 6-8 km perminggu dan jogging 10x lapangan stadiun 3x seminggu. Kita dapat melakukan banyak usaha agar kita tidak terjebak dengan keinginan seks. Semua aktifitas yang saya lakukan selalu terkait dengan kegiatan rohani di TICC sebuah gereja  berkomunitas internasional sehingga saya merasa kehidupan ini tercover dalam sebuah sistem yang benar dan rohani juga.


 Yang penting kembali kepada pemahaman kita akan isi alkitab, karena saya kebetulan memegang prinsip alkitab yang mengatakan, barang siapa yang tidak mengasihi istrinya doanya tidak sampai kesorga, tidak didengar Bapa, Dan perzinahan adalah dosa yang akan terbawa hingga keketurunan/dosa TURUNAN seperti banyak contoh dalam alkitab. Hal-hal seperti itu membuat saya dan kita tidak ada keinginan untuk berbuat dosa perzinahan seperti itu. Padahal di Taiwan pelayanan seks secara formal dapat kita lakukan karena ada promosinya langsung di TV di Taiwan. Kita tinggal calling no personnya dan bayak sekitar 1 juta dalam rupiah.
 

Artinya hidup ini adalah pilihan dan pattern mana yang mau kita gunakan sebagai aturan main dalam hidup kita dan itulah pengalaman saya yang hidup secara rohani untuk melawan keinginan seks itu.

Pengalaman saya itu menunjukkan tidak sulit mengendalikan seks walaupun kita jauh dari istri padahal saya sdh menikmati seks. Lalu bagai mana dengan Yesus yang maha KUDUS itu?

Kalau para pengomentar pada diskusi itu melihat Yesus sebagai manusia berdosa itu karena kita melihat dari keterbatasan manusia dari keterbatasan kemanusiaan kita, Tapi Yesus adalah TUHAN dan TUHAN adalah KUDUS. Dalam prinsip roh yang adalah KUDUS bahwa YESUS dan YHWH adalah satu kesatuan dialam ROH karena YESUS dan BAPA adalah SATU dan mereka satu didalam ROH ITU.  Itulah megapa saya menyarankan kepada kawan kawan disana untuk melihat dari PRINSIP ROH. Karena dalam logika ALKITAB bahwa kematian manusia yang memilki roh itu tidak akan membawa kepada kematian yang ada dalam logika manusia. Jangankan kepada Yesus kepada orang percaya saja rohnya TUHAN pelihara. Karena tubuh diserahkan kepada maut tetapi roh TUhan pelihara.

 
Kalau dikaitkan hal keinginan Seks dengan DOSA  maka jika kita baca 2 Kor 5: 21, menurut referensi catatan kakinya menyatakan Yesus tidak berkontak dengan dosa. Ia tidak mengenal dosa Yoh 8:46 1 Petrus 2:22 dan ibrani 4:15 dan 7: 26. Dalam hal ini.prinsip roh itu penting sehingga kita dapat melihat Yesus adalah TUHAN dan tidak berkontak dengan dosa.

 
Yang menjadi pemikiran saat berdiskusi mengapa mereka yang belajar teologia sampai S1 S2 tapi memiliki pertanyaan yang sangat dunia sekali. Apakah mereka tidak belajar PRINSIP ROH. Namun kalau kita lihat dari perkembangan zaman maka resiko seperti ini memang sdh dinyatakan dalam alkitab. Saat belajar KRISTALISASI WAHYU dahulu dikatakan bahwa salah satu ciri ciri akhir zaman adalah manusia-manusia gereja mencari jalan dosa untuk mengenal TUHAN yang adalah KUDUS.
 
Kegagalan kita melihat TUHAN YESUS dengan penuh KUASA ROH yang KUDUS dan hidup dalam kekudusannya membuat teman teman tidak dapat melihat TUHAN DIDALAM YESUS untuk tidak bersentuhan dengan DOSA. Yesus disalib dikayu salib adalah untuk menanggung dosa manusia dan Dia datang sebagai persembahan kurban yang sampai ke sorga untuk mendamaikan manusia dengan BAPA, Yesus melakukannya dan IA bangkit dan kembali ke SORGA.  Maka sempurnalah DIA yang dari sorga kembali kesorga.

Lalu apakah orang seperti Yesus memilki keinginan seks, jawabnya tentunya itu tidak menjadi masalah bagi DIA karena kuasa yang ada pada Yesus jauh lebih luar biasa. Dan jikapun ada maka kuasa ROH yang ada pada DIA lebih  berkuasa ketimbang bagaimana sekedar mengendalikan keinginan seks.

 Yang lebih penting para teolog belajar lebih lagi prinsip roh agar dapat melihat YESUS dalam dimensi rohani dan bukan sekedar logika kemanusia manusia yang pendosa.  ...........

No comments: