INDAH HARI-HARI BERSAMA TUHAN

Mungkin ini adalah suatu cara yang diberikan Tuhan kepada saya untuk menyampaikan pengalaman dalam mengenal dan menikmati Tuhan.
Saya merasakan masih banyak sekali diantara kita yang sulit mengenal Tuhan secara riil, hal ini saya rasakan ketika kita melihat/mencoba melihat Tuhan dari sudut yang berada di luar Tuhan.
Pada Tulisan saya ini saya mengajak kita melihat Tuhan dari sudut Tuhan yang adalah Roh, melalui pemahaman lebih lagi akan Prinsip Roh itu sendiri.

Thursday, April 17, 2008

Tuhan Membantu Menyempurnakannya

Ini adalah sebuah Kesaksian

by Bro in His name Bode Haryanto, Tainan TW

Prof. Robinson Tarigan, BA., Drs., MRP, satu dari sedikit orang yang beruntung hingga dapat meraih pangkat tertinggi di dunia akademik hingga jenjang Guru Besar di USU. Di bawah ini menceritakan sebagian dari pengalamannya dan kontribusinya bagi ilmu pengetahuan, dan juga pengakuannya akan pertolongan Yahweh selama ia menekuni pekerjaannya.

Ada hal-hal yang sesunguhnya hampir tidak mungkin dan melemahkan posisinya sebagai seorang staf pengajar khususnya ditinjau dari latar belakang pendidikan S1 dan S2 nya yang berbeda, namun, kita akan melihat bagaimana hal tersebut malah menciptakan sesuatu yang baru bagi dunia pendidikan saat ini. Mari kita simak siapa dan mengapa Prof. Robinson Tarigan mendapatkan keberuntungan itu.

Sebagai seorang yang bergelar Master of Regional Planning (bagian dari ilmu Teknik Perencanaan/plannologi), dan berpendidikan BA dan Drs. Ilmu perusahaan tentunya semua orang dapat dengan mudah mengatakan bahwa kedua bidang tersebut tidak memiliki hubungan yang signifikan. Ilmu perusahaan dan ilmu perencanaan wilayah, pada awalnya adalah sesuatu yang hampir tidak bersinggungan namun dii dalam seorang yang bernama Robinson Tarigan, itu menjadi suatu yang sangat berharga.

Apa sesungguhnya yang telah beliau lakukan untuk ilmu pengetahuan? Ternyata dengan belajar dan berkerja keras beliau telah berhasil mengawinkan kedua bidang ilmu tersebut, Prof. Tarigan dapat menghasilkan sebuah ilmu baru yang dituangkannya dalam tiga buah bukunya yaitu:
1. Perencanaan Pembangunan Wilayah Pendekatan Ekonomi dan Ruang, 2002, DIKTI Jakarta.
2. Ekonomi Regional, Teori dan Aplikasi, 2004; Bumi Aksara Jakarta, cetakan ke VI tahun 2007.
3. Perencanaan Pembangunan Wilayah, 2004/2005; Bumi Aksara Jakarta.
Buku ini dipakai luas dikalangan perencana wilayah bahkan di diklat perencanaan wilayah nasional. (search di
http://www.google.com/ dengan sandi tarigan robinson; perencanaan wilayah atau ekonomi regional).

Semua itu tentunya karena ada hal yang luar biasa yang dihasilkannya sehingga dia dapat meraihnya, khususnya yang terkait dengan ilmu pengetahuan yang keahlian yang beliau kuasai. Pengakuan beliau adalah Takut akan Tuhan dan Bekerja Keras untuk menghasilkan sesuatu yang berharga dan di hargai.

Dalam diskusi kami, saya menanyakan mengapa beliau dapat menghasilkan buku yang begitu mudah difahami dan banyak digunakan saat ini di Indonesia. Dia mengatakan tidak tahu, Yahweh lah yang menolong saya saat menulis buku itu. Walaupun demikian, sebelum buku ini dicetak menjadi teks book buku tersebut telah memiliki 12 draft dari tahun 1986 hingga 2000, yang diajarkan di Pascasarjana di USU. Namun beliau yakin bahwa buku itu dapat menjadi sedemikian adalah karena anugrah Yahweh yang memberikan pengetahuan padanya. Buku-buku tersebut, sebelum dipublikasikan telah di review oleh ketua program pasca sarjana Plannologi ITB pada tahun 2002 pada saat itu.

Dari belajar dan bekerja keras selama ini tentunya, selain mendapat jabatan Guru Besar juga dari semua itu, saat ini beliau juga mendapatkan royalty jutaan rupiah setiap tahunnya dari perusahan yang mencetak buku tersebut.

Beliau adalah sedikit orang dari daerah yang memiki pengalaman di kancah nasional. Dengan banyak pengalaman sebagai konsultan di tingkat nasional dan daerah diantaranya adalah Analis CPIS Jakarta hingga tahun 1995 - 2003. Beliau memiliki publikasi dalam bentuk, monografi CPIS, buku terjemahan, di tambah publikasi di Journal Internasional dan Nasional, yang memungkinkan membuat ketidak nyambungan antara ilmu ekonomi perusahaan/ekonomi management dengan Ilmu Perencanaan wilayah/ Planology itu bukan lagi menjadi penghalang bagai beliau untuk mendapatkan jenjang pangkat tertinggi dalam dunia pendidikan.

Kontribusi di kancah Ilmiah
Ini adalah kutipan dari sebuah artikel tingkat Pasca Sarjana University of Malaya Malaysia yang berisikan bahwa Tarigan Robinson, 1998, adalah salah satu ahli ekonomi yang menurunkan TEORI LOKASI berdasarkan pendekatan Ekonomi.


Ada satu hal yang membuat saya bangga secara pribadi, karena dalam bagian
IV Teori Lokasi, Nama Tarigan Robinson, diangap memberi kontribusi pada Teori Lokasi berdasarkan pendekatan ekonomi.

"3) Teori Kutub Pertumbuhan, berbeza dengan pernyataan Christaller yang berlatarahli geografi, teori Kutub Pertumbuhan digagaskan dan dikembangkan oleh paraahli ekonomi. Teori ini melahirkan konsep ekonomi seperti konsep industripenggerak (leading industry), konsep polarisasi dan konsep memberi pengaruh(trickle atau spread effect) (Tarigan Robinson, 1998)."

Selain itu lihat juga dalam sebuah blog melaporkan bahwa akan adanya pendapat baru hal Hierarki Perkotaan yang dianggap sebagai sumbangan pemikiran dari Robinson Tarigan (2004), http://sobatbaru.blogspot.com/2008/06/hierarki-perkotaan.html


Jika kita search di google, telah sejumlah jurnal; tulisan ilmiah; silanus kuliah dan lain-lain yang terkait dengan perencanaan wilayah menggunakan istilah-istilah yang di telorkan oleh seorang Robinson Tarigan.

Lalu siapakah Robinson Tarigan ini sebenarnya?
Robinson Tarigan ketika masa mudanya adalah mantan ketua Permata GBKP runggun Bangun Mulia selama 9 tahun sejak 1958 hingga 1967, sejak dia duduk di bangku SMA hingga menyelesaikan kuliahnya di FE USU 1967. Beliau juga adalah anggota team evangelisasi runggun GBKP Bangun Mulia ke Bangun Setia, Patumbak Kampung, ke Tanjung Morawa kiri dan sekitarnya hingga terbentuknya GBKP dirunggun-rungun tersebut.

Dia mengatakan, kami dengan sepeda sekitar jam 8 malam pergi dari Bangun Mulia melakukan pelayanan ke tempat orang-orang karo jahe yang pindah kedareah Patumbak dan Tanjung morawa yang berpindah karena adanya gejolak gerombolan Pagit Tarigan di Tiga Juhar, Peria-ria, Penan dan sekitarnya yang masih banyak belum beragama alias perbegu. Bisa dibayangkan katanya, yang dilayani adalah orang-orang yang miskin dan baru memulai hidup di tempat yang baru, jangankan mengharapkan akan dihidangi makanan; teh manis saja sangat jarang disuguhkan untuk pelayanan kami. Artinya bahwa pelayanan itu adalah murni dan dikarenakan oleh pangilan alkitab untuk mengabarkan kabar baik itu. Kami melakukan semua itu dengan motivasi murni pelayanan, katanya.

Gereja GBKP Bangun Mulia (disamping POLDASU) adalah hasil evangelisasi kelompok GBKP di Kampung Baru yang adalah orang karo dan sejumlah mahasiswa karo yang kost dari kampong karena bersekolah di Medan. Mereka adalah anggota Jemaat GBKP Modang Lubis, kemudian membuka persekutuan di Batu sebelas Bangun Mulia dan Simpang Marindal yang pada awalnya di bangun gereja di tanah milik pribadi jemaat. Gereja-gereja inilah yang berkembang menjadi banyak Gereja GBKP di Sekitar daerah tersebut seperti GBKP Gang Kolam Teladan dan sebagainya.

Jika kita kaitkan dengan janji Tuhan bagi orang percaya, maka upah yang dijanjikan bagi Abraham dan keturunanya yang setia juga dapat kita peroleh dalam hidup kita, ini adalah sebuah bukti yang dialami yang terkasih Prof Robinson Tarigan, bahwa janji Tuhan untuk menambahkan segala-sesuatu bagi mereka yang setia dan takut akan Tuhan adalah sebuah kenyataan yang dapat kita amini. Perjalanan hidup kita yang diisi dengan pelayanan akan Tuhan adalah emas dan perak yang menjadi harta yang kekal bukan saja di bumi namun juga di Kerajaan Surga.

Kesaksian ini semoga dapat menambah wawasan kita untuk tetap bertekun dalam pelayanan yang murni karena cinta kita kepada Tuhan, sehingga dalam ketidak sempurnaan kita sekalipun Tuhan dapat menyempurnakannya menjadi hasil yang tidak dapat kita bayangkan selama ini. Tentunya semua untuk kemuliaan Tuhan.

Saat ini Prof. Robinson Tarigan adalah Guru Besar Emeritus USU sejak 2008 (SK DIKTI 2008), dan masih aktif mengajar dan membimbing mahasiswa S2 dan S3 di Pasca Sarjana USU.

Adalah wajar jika seorang anak bangga Kepada karya Bapaknya.
Salam hangat, dan tetap semangat

No comments: