INDAH HARI-HARI BERSAMA TUHAN

Mungkin ini adalah suatu cara yang diberikan Tuhan kepada saya untuk menyampaikan pengalaman dalam mengenal dan menikmati Tuhan.
Saya merasakan masih banyak sekali diantara kita yang sulit mengenal Tuhan secara riil, hal ini saya rasakan ketika kita melihat/mencoba melihat Tuhan dari sudut yang berada di luar Tuhan.
Pada Tulisan saya ini saya mengajak kita melihat Tuhan dari sudut Tuhan yang adalah Roh, melalui pemahaman lebih lagi akan Prinsip Roh itu sendiri.

Wednesday, March 18, 2009

Transformasi Rohani (Pembahasan)

Saudara dalam Yesus: Bode Haryanto Tarigan, Tainan Taiwan
Apa yang saya sampaikan ini adalah pengalaman dan pemahaman saya, kita boleh berbeda pendapat, dan tentunya dapat kita diskusikan. Tulisan di bawah adalah mengambil filosofi dari tranformasi dalam proses teknik genetik (engineering genetic).

Dan ini semua hanya sebuah analogi, kebenaran Mutlak itu adalah milik Tuhan.

Hal proses penempelan,
Saya lebih cendrung mengatakan penempelan sedemikian rupa ketimbang hanya terjadinya reaksi (bukan sekedar reaksi), karena roh-Roh itu benar-benar bersatu (menjadi satu roh). Dalam banyak hal alkitab PB mengajarkan hal satu roh, termasuk dalam pemberkatan sebuah pernikahan satu daging hanya dapat difahami di dalam roh di dalam satu roh.

Roh-roh itu benar-benar nempel. ini mengacu kepada prinsip Tuhan adalah Amin dan Amin. Dalam arti ketika manusia telah di transformasi secara rohani lalu ia berbuat dosa lagi maka roh-Roh itu tetap ada, tetapi kita sedang mengabaikan roh itu di dalam hati kita. Karena ketika kita sedang jatuh kedalam dosa pun Tuhan Yesus tetap mengetuk hati kita, agar kita membuka hati kita dan kembali kepada Roh itu. Ketika kita jatuh ke dalam dosa, rasul Paulus katakan" tubuh diserahkan kepada maut tapi roh (roh manusia) Tuhan pelihara". Tuhan memelihara roh-Roh itu karena Tuhan ya dan amin. Keleluasaan kita itu tentun memiliki batas juga yaitu jangan sampai kita menduakan Roh itu, misalnya dengan menyembah roh lain; menghujat roh kudus yaitu dosa yang tidak dapat diampuni (Mark 3 29).

Hal Mekanisme transfortasi rohani,
Saya jadi teringat pertanyaan Rev. Dr. Lauren dari Madagaskar, yang dalam khotbahnya di TICC menanyakan: "coba ingat, sejak kapan (umur berapa) kita pertama kali tertarik untuk datang ke gereja untuk mendengar firman Tuhan, bukan karena motivasi lain. Lalu sejak kapan kita mulai tertarik secara mandiri untuk membaca alkitab, dan kita mulai merasakan adanya sesuatu yang membuat kita semakin tertarik mendengar, membaca, kemudian berdiskusi dan bersaksi (pengalaman rohani) akan pengalaman kehidupan kita didalam Tuhan?

Waktu itu kami diberi kesempatan merenung diam selama 3 menit, kemudia dipersilahkan menjawab satu persatu dan hampir semua jawabnnya berbeda. Hanya dua orang yang menjawab hampir sama, Rev. Dr. Augustine dan Sis. Meiling karena kebetulan kedua bapak mereka adalah pendeta.

Padahal seharusnya kan sama. Kenapa berbeda?

Mekanisme atau proses terjadinya transformasi genetik rohani, seharusnya telah sempurna saat kita sedang mengaku percaya lalu dibaptis, lalu dimateraikan tanda miliknya lalu menjadi satu roh dengan Tuhan.

Proses ini hampir tidak mungkin hanya berlangsung selama kita belajar naik sidi/ngawan (kami dulu 3 bulan, sekarang 6 bulan), proses transformasi ini seharusnya sudah berlangsung sejak kita diserahkan kegereja (bayi), proses itu berlanjut kita sekolah minggu, remaja dan akhirnya belajar ngawan. Belajar ngawan hanya sebagai sebuah persiapan seremonial saja menuju ke pengakuan percaya dan dibabtis, serta dimateraikan menjadi milik Tuhan dan satu roh dengan Tuhan secara sempurna.

Namun apakah proses sebelumnya hingga kita ngawan itu telah membuat kita benar-benar percaya dan mengalami tertransformasi? Pengalaman saya, menjawab. Belum.

Dalam beberapa Tulisan kita coba diingatkan bahwa, kita memerlukan pelayan Tuhan yang tangguh, karena pekerjaan ini sangat prinsif dan penting dalam membentuk proses ke arah transformasi rohani. Kita memerlulkan guru-guru KA/KR, Pt Dk dan Pendeta yang tangguh. Dan tentunya juga sebagai orang tua yang tangguh di dalam Tuhan.

Mekanisme tranformasi
Menurut Alkitab manusia terdiri dari roh, tubuh dan jiwa yang merupakan suatu kesatuan yang saling berhubungan (interkonektif) dan masing-masing memiliki fungsi. Fungsi roh adalah untuk berkontak dengan roh (bukan hanya roh Tuhan saja, roh-roh lain juga). Ateis dapat kita nyatakan kelompok orang yang tidak mengaktifkan rohnya. Artinya dapat dianalogkan spt manusia yang punya tangan tapi tidak pernah dipergunakan.

Manusia yang percaya kepada adanya kekuatan supranatural adalah manusia yang mengaktifkan/ menghidupkan rohnya, dan menggunakan roh itu untuk berhubungan dengan roh-roh itu. Semua agama dan kepercayaan melakukan hal itu termasuk kelompok samawi: yahudi, kristen dan islam.

Tetapi didalam kekeristenan, ternyata proses interaksi roh-roh itu dapat difahami lebih mudah dan dengan sempurna. Semua itu karena dalam kekristenan kita memiliki Yesus yang adalah manusia dan Tuhan yang sempurna. Bersyukurlah kita mengenal Yesus. Saya berani mengatakan pengenalan kita akan Roh Tuhan (Yahweh) jauh lebih sempurna di dalam Yesus, ketimbang pengenalan Budha sendiri dan nabi lainnya akan Tuhan yang sesunguhnya itu, karena:
1. Di dalam Yesus kita dapat mengenal Yahweh, karena rahasia Bapak ada didalam Anak yaitu Yesus Kristus. Yesus mengatakan Aku dan Bapa adalah satu.
2. Ada suara dari langit yang berseru inilah anakKu yang Ku Kasihi:( Yahweh memperkenalkan/ merekomendasikan Yesus).
3. Yesus mengatakan sebelum Ia naik ke surga: jangan takut akan datang Roh penolong yaitu Roh Kudus (Yesus memperkenalkan/ merekomendasikan Roh Kudus).
Maksudnya adalah dalam kita diproses untuk mengenal Tuhan secara rohani kita sudah mengenal ROH itu, dan kita tidak akan salah lagi. Artinya kita sudah mengenal Gen pembawa sifat/Gen Tuhan itu dengan benar (Roh yang benar). Berarti:
1. Kita sudah benar tidak akan salah memilih Roh/Gen yang mana yang akan kita tempelkan.
2. Dalam proses penempelan itu kita di tolong oleh Roh itu sendiri yaitu Roh Kudus yang telah direkomendasikan oleh Yesus sendiri. (kalau saya pribadi, iman saya mengatakan Yesus dan Roh Kudus adalah satu. Tentunya Yesus tidak ingin membuat murid2nya binggung, dengan mengatakan, jangan takut, saya akan berubah jadi Roh Kudus. Coba baca Mark 9: 9-10, Yesus mengatakan kepada Petrus, Yakobus, Yohanes bahwa ANAK MANUSIA BANGKIT DIANTARA ORANG MATI, murid-murid kebingunan dengan pernyataan Yesus tersebut. Apalagi Yesus mengatakan akan menjadi Roh Kudus, mungkin mereka akan semakin binggung, walaupun akhirnya mereka menyadari juga hal itu.)
3. Medianya adalah Gereja yaitu organisasi rohani yang dirancang oleh Tuhan sendiri. Gereja yang adalah kumpulan manusia-manusia rohani (kaum kudus) yang akan saling membantu memberikan pengetahuan akan Roh itu, kemuliaan dan kasih itu melalui apa yang kita kenal dengan kegiatan koinonia/bersekutu diakonia/melayani dan marturia/bersaksi. Proses pembelajaran didalam persekutuan (PA/bible study, PJJ, Retreat, kebaktian keluarga, dll), Aksi diakonia (kunjungan dan bantuan dana untuk orang sakit, bencana alam, panti jompo dan sejenisnya) dan selanjutnya mendapatkan pengalaman rohani dan bersaksi.

Apakah kita yang adalah gereja sudah benar melakukan proses transformasi itu?
Inilah yang menjadi masalah. Tentunya gereja mengembangkan banyak cara dan para pelayan Tuhan digereja tentunya gereja memiliki peranan penting. Apakah gereja sudah menjadi tempat yang benar untuk bertansformasi? Apakah Gereja sudah memberikan kebutuhan rohani yang cukup agar proses transformasi rohani itu dapat terjadi dengan baik? Apakah gereja telah menjadi tempat untuk melakukan Rehabilitasi Rohani/bertobat? Dan seterusnya. (kalau dalam proses transformasi genetic mungkin ini yang disebut kondisi operasi) Inilah yang perlu kita pikirkan.

Mungkin kalau kita ingin melihat indikator terjadinya transformasi itu adalah dari ketiga faktor diatas tadi: Persekutauan yang semakin baik, Pelayanan yang semakin baik dan kesaksian-kesaksian yang semakin menguatkan sebagai pengalaman rohani.
Persoalan selama ini adalah banyak jemaat kita yang belum benar-benar tertempel sudah diangap percaya dan dibaptis. Mungkin secara gereja organisasi ini sudah benar namun secara gereja rohani ini belum tentu. Karena senguhnya kita sedang dibentuk menjadi seorang imamat yang rajani, yaitu menjadi bait Allah, Roh Tuhan tinggal didalam kita.

Transformasi rohani adalah adanya proses dimana roh manusia bersekutu dengan Roh Tuhan didalam hati kita sehingga kita menjadi satu roh dengan Tuhan. Transformasi ini mengakibatkan kita mengalami perubahan didalam jiwa (pikiran, emosi, semangat) dan perbuatan/tubuh (tingkah laku) oleh karena keinginan dosa kita menjadi lemah (recessive) atau telah dikalahkan oleh keinginan roh (dominant).

Demikian dahulu apa yang saya sampaikan ini bukanlah sebuah kemutlakan, namun mengambil logika berpikir manusia untuk menerangkan proses transformasi rohani. Tuhan yang menolong kita.


No comments: