INDAH HARI-HARI BERSAMA TUHAN

Mungkin ini adalah suatu cara yang diberikan Tuhan kepada saya untuk menyampaikan pengalaman dalam mengenal dan menikmati Tuhan.
Saya merasakan masih banyak sekali diantara kita yang sulit mengenal Tuhan secara riil, hal ini saya rasakan ketika kita melihat/mencoba melihat Tuhan dari sudut yang berada di luar Tuhan.
Pada Tulisan saya ini saya mengajak kita melihat Tuhan dari sudut Tuhan yang adalah Roh, melalui pemahaman lebih lagi akan Prinsip Roh itu sendiri.

Saturday, December 8, 2007

Neraca Energi Jesus Menaklukkan Topan dan Badai.

By: Bode Haryanto. bro in His name.

Dalam Lukas 8 ayat 23-24, dapat kita baca, bahwa Jesus meredakan taufan dan badai. Tentunya kita yakin bahwa Jesus adalah Tuhan, sehingga Ia mampu mengatur taufan dan badai sekalipun. Disisi lain kita coba untuk mencari tahu secara sederhana dan mudah di mengerti, berapa besarkah energi spontan yang dihasilkan untuk dapat menghardik taufan tersebut? dan dicoba dilakukan dengan pendekatan energi ekivalen dengan konsep rumus yang telah ada.

Ada beberapa sumber energi yang telah kita kenal secara luas yaitu, energi kinetik/gerak mekanik, energi elektrik/gerak elektron, energi kimia/akibat reaksi kimia, energi Nuklir (inti), energi thermal/panas dan sebagainya.

Pada Luk 8 tersebut diterangkan bahwa adanya taufan dan badai, jenis energi apakah ini? Di Belanda telah memanfaatkan aliran angin sebagai sumber energi melalui kincir angin, dan tentunya formula Energi Mekanik adalah cukup tepat. Formula Energi Kinetik (Ek) adalah 1/2 * massa dalam Kg.(M) * (kecepatan dalam meter per detik (v) di pangkat dua) = 0.5 * M * v * v (Smith 2000). Dengan asumsi, bahwa temperatur konstan dan arah gerakan energi berdimensi satu (satu arah saja).

Asumsi bahwa pergerakan udara/anginlah yang mengakibatkan terjadi taufan dan badai, dan dengan asumsi bahwa udara adalah relatif kering, maka kerapatan jenis (rho) udara adalah 1.184 kg/m3 pada T = 25 C (www.wikipedia.com) .

Jika kita gunakan data dari taufan Isabel yang memiliki kecepatan 200 meter/detik (Daniel, 2004) maka dapat kita hitung berapa energi yang diperlukan SETIAP DETIKNYA.

Ek = 0.5 * M * v * v
Ek = 0.5 * rho * V (volume) * v * v ; (V adalah volume udara, m3).

Dengan mengambil asumsi untuk 1 m3 volume udara bergerak dengan kecepatan 200 m/detik maka energi yang dihasilkan adalah:

Ek = 0.5 * 1.184 kg/m3 * 200 m/det * 200 m/det
Ek= 23680 Joule (dalam setiap 1 m3 udara dalam setiap detik)

Menghitung volume total Udara.

Jika kita asumsikan Yesus secara sepontan (30 detik saja) menggunakan waktunya untuk menghardik Taufan dan badai tersebut, dan jika kita asumsikan bahwa luas bidang area yang diterpa angin tersebut hanya seluas 20 m2 (meter persegi), (sesunguhnya ini terlalu kecil), maka:

Volume total udara adalah = 30 detik * 20 m2 * 200m/detik = 120.000 m3 (kubik)

Maka dengan data volume 120.000 m3 (kubik), total energi spontan yang dihasilkan Yesus adalah:

Ek(30 detik) = 23680 Joule/m3 *120.000 m3 = 2841,6 M Joule.

Dengan Prinsip bahwa Energi input = Energy output, maka energi minimal yang dihasilkan oleh Yesus secara spontan adalah 2841,6 M Joule. (dengan asumsi hanya 30 detik).

Energi ini identik dengan 2841,6 M Joule : 31,29 MJ/liter gasoline = 90,8 liter bensin. (Muller 1992).
Dengan pendekatan yang sama untuk mobil dengan perbandingan 1 : 10 (BMW), maka jarak yang ditempuh adalah 908 KM ( asumsi effisiensi 100%). Berarti dapat digunakan 7,6 kali pulang pergi Medan Berastagi (60 KM).

Pendekatan energi ini adalah kemungkinan jauh dari jumlah energi yang sebenarnya yang dihasilkan Yesus. Disisi lain ini adalah sebuah opini dan cara melihat Yesus sebagai Tuhan sang Pencipta energi spontan tersebut.

Logika ilmu pengetahuan adalah energi adalah kekal, tidak dapat binasa namun dapat berubah bentuk. Dalam hal ini energi angin taupan dan badai tersebut adalah akumulasi dari energi-energi yang lepas di udara, akibat perubahan tekanan atau beda konsentrasi udara.

Namun dari manakah Yesus dapat menghasilkan energi pembendung (counter energi) yang lebih relatif sama atau lebih besar? Dalam pengalaman saya perhitungan seperti ini cukup effektif dalam menghadapi kelompok ilmuan yang atheist, ini akan membuka wawasan mereka bahwa penciptaan energi spontan (tdk jelas sumbernya) itu adalah mustahil secara ilmu pengetahuan, namun didalam Tuhan Yesus energi spontan tersebut ternyata tidak mustahil.


(Pendekatan lain juga dapat dilakukan dengan W = P dV= Tekanan (T) * perubahan Volume (dV).

Referensi
Luk 18 cetakan 2001
Input Output Simulation Muller 1992
Topan Isabel, IEEE, Daniel 2004
WWW.WIKIPEDIA.COM
Int. to Che Eng Therm. Smith 1996.

No comments: