INDAH HARI-HARI BERSAMA TUHAN

Mungkin ini adalah suatu cara yang diberikan Tuhan kepada saya untuk menyampaikan pengalaman dalam mengenal dan menikmati Tuhan.
Saya merasakan masih banyak sekali diantara kita yang sulit mengenal Tuhan secara riil, hal ini saya rasakan ketika kita melihat/mencoba melihat Tuhan dari sudut yang berada di luar Tuhan.
Pada Tulisan saya ini saya mengajak kita melihat Tuhan dari sudut Tuhan yang adalah Roh, melalui pemahaman lebih lagi akan Prinsip Roh itu sendiri.

Wednesday, December 26, 2007

Yesus, Tuhan di dalam kebangkitannya. (bagian I)


By Bode Haryanto, bro in His name.

Memang sangat menyesakkan jika kita mengaku Yesus sebagai Tuhan kepada dunia, karena mereka akan mentertawakan keyakinan kita, dengan mengatakan seperti kalimat dibawah ini:

Masa Tuhan kamu lahir dikandang domba. Masakan Tuhan kamu disalib. Masakan Tuhan kamu anak seorang manusia, bagaimana mungkin? Kata mereka.

Sebuah contoh seperti apa yang dilaporkan seorang Doktor perbandingan agama dalam sebuah jurnal Al Kadim (saya baca dan saya copy, beberapa tahun lalu dari perpustakaan Tun Sri Lanang Malaysia) yang membandingkan Yesus dengan Nabi Muhammad. Apa hebatnya Yesus, tidak pernah memimpin organisasi, tidak pernah menang berperang, tidak memiliki jiwa bisnis, tidak pernah kawin/memimpin keluarga dan lain sebagainya. Apakah yang ditulis penulis itu adalah salah? Tentu tidak, memang Yesus tidak pernah melakukan itu semua.

Jika kita gabungkan dari kedua kondisi di atas maka memang keyakinan bahwa Yesus itu Tuhan di dalam kekristenan itu pantas untuk ditertawakan.

Lalu bagaimana cara kita memperkenalkan bahwa Yesus itu Tuhan kita kepada mereka? Lalu kita menerangkan teori Tuhan tritungal, Tuhan Bapa, Anak, dan Roh Kudus. Mereka semakin tertawa lebar, hahaha, mengapa Tuhan kalian malah ada tiga? Lalu kita mengatakan kita memiliki tiga nama tetapi satu Oknum. Lalu apa bedanya dengan agama Hindu, Budha, Tautoisme lainnya, yang mengatakan bahwa tuhan/dewa-dewi itu adalah tuhan dengan fungsi yang berbeda, Siwa, Brahma dll, dengan fungsi masing, mencipta, memelihara, menghukum dll? Jadi dimana keunikan Tuhan kita, itulah yang perlu kita bahas lebih dalam agar mereka dapat membandingkan Tuhan kita dengan Tuhan mereka.

Inilah masalahnya, karena pertanyaan yang muncul adalah Apakah semua orang yang mengaku Kristen tertarik untuk memahami Tuhan sedemikian rupa sehingga telah dapat/mampu mengetahui dan mampu mengenalkan Tuhan kepada lingkungan kita bahkan dunia? Jawabannya pasti adalah TIDAK. Tapi bagaimana agar seorang yang mengaku Kristen mampu menerangkan itu semua kepada lingkungannya?, dan siapa yang bertanggung jawab mengajarkan kebenaran alkitab itu kepada manusia yang mengaku Kristen ? dan kapan waktu yang paling tepat untuk menyampaikan itu semua? adalah menjadi bagian yang penting untuk dipelajari dan di kaji lebih dalam.

Walaupun alkitab mengatakan, jika anda percaya dan dibaptis, anda telah dimateraikan menjadi bagian dalam gereja (orang yang telah dipangil didalam persekutuan antara manusia dan Tuhan dan manusia-manusia dalam penghidupan rohani), tetapi ultimat pengajaran Tuhan Yesus adalah menyampaikan kabar baik ini keseluruh dunia.

Parahnya lagi manusia adalah daging, jiwa dan roh, dengan berbagai ragam tingkah polah yang membuat kita sangat sulit menentukan standar pengenalan akan Tuhan secara individu, apalagi yang dimaksud dalam hal ini adalah masalah kualitas rohani, yang tidak sama dengan suatu produk atau organisasi seperti standar SII atau SNI atau ISO. Tapi walau bagaimanapun adakah usaha kearah itu sehingga setiap yang mengaku Kristen memiliki visi dan misi bagi penyampaian kabar baik ini ke seluruh dunia?


Jawaban yang mungkin adalah “Tergantung fungsi gerejanya, pengembalanya, jemaatnya dan tentunya manusiannya (si ndividu Kristen) apakah seseorang itu interes atau tidak mengenal Tuhan itu, hingga mampu menerangkan siapa Tuhan itu kepada dunia.

Pertanyaan di atas tidak dapat dijawab hanya dengan mendengar dari kotbah-kotbah dan renungan saja. Sebuah buku menuliskan ada empat tahap dalam mengenal isi firman Tuhan dalam rangka interaksi Tuhan dan manusia yaitu, Membaca, Mengerti, Menikmati dan Mengalami Firman Tuhan.

Apakah anda sudah membaca Alkitab/firman Tuhan? Apakah anda mengerti dengan firman yang anda baca? Apakah anda menikmati firman Tuhan itu? Dan terakhir apakah anda mengalami yang dikatakan dalam firman Tuhan itu?

Mungkin ditengah-tengah kehidupan bergereja kita yang kurang solid, dengan kondisi dan kemalasan kita mengenal isi alkitab, maka kita mengaminkan semua yang dikatakan dalam kotbah-kotbah dan pelajaran alkitab yang ditawarkan tapi apakah itu membuat kita mampu mempertahankan kekristenan kita di tengah pergaulan dunia? Kita memang merasa masih banyak hal-hal yang lebih penting ketimbang mengenalNya lebih dan lebih lagi.Seseorang mengatakan bahwa mengasihi Yesus dan mencintaiNya, tetapi tidak pernah melakukan dengan tekun apa yang Tuhan mau di dalam Yesus. Mereka menjadi kelompok yang asal Kristen.

Pernahkah kita bayangkan bagaimana susahnya orang dahulu membangun Pyramid, Spin, Patung-Patung kuno di Mesir, India, Aztek dll, semua itu untuk mencari hadirat tuhan/dewa, pernahkah anda bayangkan candi borobudur di bangun pada massa itu yang tidak memiliki alat mekanik yang cangih dan semua dilakukan oleh serba manusia adalah untuk mencari hadirat Tuhan. Cobalah anda bayangkan usaha apa yang telah kita lakukan untuk mencari hadirat Tuhan dibandingkan mereka pada jaman dahulu itu, tidak ada apa-apanya. Pernahkah anda bayangkan untuk apa gereja2 di eropah dan mesjid dan Negara islam yang super LUX untuk apakah itu semua?

Alkitab mengatakan bahwa Cari dahulu kerajaan surga maka segala sesuatunya akan ditambahkan, dan kita mengatakan amiiiiiiiin. Ayat ini menginginkan kita mengandalkan Tuhan di dalam hidup kita tetapi apakah dalam hidup kita sedang mengandalkan Tuhan?

No comments: