Ditulis kembali oleh Bro. in Jesus : Bode Haryanto Tarigan
Kasih Tuhan terbesar yang di anugerahNya kepada kita adalah kita menjadi anak-anak Tuhan. Tuhan memberikan itu semua di dalam Yesus Kristus. Tuhan di dalam Yesus telah memberikan contoh kepada kita bagaimana manusia boleh disucikan dan menjadi sama seperti Yesus. Setiap orang yang menaruh pengharapan itu kepada Nya, menyucikan diri sama seperti Dia adalah suci. Ia menghapus segala dosa kita. Setiap orang yang tetap berada di dalam Dia tidak berbuat dosa lagi. Siapa yang melakukan kebenaran adalah benar, sama seperti Yesus adalah benar. (1 John 3 1-7). God children are born in spiritual way in the name of Jesus.
Bagaimanakah kita dapat menjadi anak Tuhan? Yaitu: Bertobat dan percaya di dalam Yesus yang melakukan semua itu untuk kita di dalam 1 John 3 1-7. Kasih Tuhan diberikan percuma kepada setiap manusia yang membuka hatinya menerima Nya di dalam hidupnya. Kasih yang diberikan itu bukan hanya dapat dimiliki namun juga dapat diberikan kepada siapa saja di dalam nama Yesus Kristus. Love of God is something if you give it away, you will get more.
Kasih Tuhan di dalam Simon Petrus berubah menjadi kekuatan dimana ia dapat menyembuhkan orang yang sakit di dalam Yesus Kristus. Kasih Tuhan telah mengubah Saulus menjadi Paulus seorang yang handal dan mengasihi Tuhan. Kasih Tuhan telah menjadikan murid-murid menyampaikan kabar kemuliaan Tuhan. Kasih Tuhan telah mengerakan orang percaya untuk menolong mereka yang menjadi korban bencana alam, peperangan dan lainnya. Kasih Tuhan memberikan persekutuan (gereja) yang diharapkan dapat mengubah sekelompok orang (society) bahkan negara (nation) untuk bumi yang lebih baik Etc.
Kasih Yesus apakah telah mengubah anda?
Love of God to challenge and to transform.
Love of God comes even from our smile.
Tulisan ini adalah bagian khotbah dari Rev John Crocker di TICC Tainan, ditulis dan dikembangkan oleh penulis. Isi tul lisan ini adalah tanggung jawab penulis.
========================================================
An Encounter Experience with Jesus.
Luk. 5;1-11.
Belajar menerima Yesus melalui Pengalaman Simon Petrus sebagai seorang neyalan (fisherman).
1. Simon membiarkan Yesus menggunakan perahu miliknya untuk menyampaikan firman Tuhan, padahal dia telah sangat letih melaut semalaman. Simon bersabar meskipun dia sedang sangat kecewa karena tidak memperoleh hasil tangkapan hari itu (3).
2. Simon mencoba mendengarkan khotbah Yesus dan mengerti serta mengenal siapa Yesus, walaupun sesunguhnya itu sama sekali di luar bagian dari hidupnya sebagai seorang pelaut. (5: tetapi karena Engkau menyuruhnya).
3. Simon mengikuti apa yang dikatakan Yesus walaupun pengalamannya semalam suntuk tidak mendapatkan ikan. Simon tidak memberontak walaupun jala telah di bersihkan untuk kegiatan hari selanjutnya.
4. Simon mendapatkan hal-hal diluar pengalaman hidupnya (mukjizat) dan sadar dia sedang berhadapan dengan Yesus (Tuhan), dan menyembahnya serta mengaku bahwa dia orang berdosa.
5. Simon dan kerabatnya mengambil kesempatan mengikut Yesus, yang telah memberikannya pengalaman yang luar biasa, dan ingin mengenal Nya lebih lagi dan lebih lagi.
Ini adalah sebuah pengalaman terjadinya transformasi kehidupan dari seorang penangkap ikan menjadi seorang penangkap manusai (pelayan Tuhan). Seorang yang mengalami Tuhan kemudian ingin mengenal Tuhan lebih lagi, serta ingin mendapatkan bagian dari kemuliaan itu, dan memberikannya kepada orang lain.
Tuhan ingin bekerja secara riil didalam kehidupan kita seperti yang dialami oleh Simon. Simon melihat Tuhan tidak bergantung dari waktu, jika Tuhan berkenan maka semua itu dapat terjadi. Simon melihat Yesus menghasilkan buah sukacita yang melampaui akalnya. Menurut pengalaman ini maka kita harus senantiasa bersedia (available) untuk menerima cara Tuhan seperti dialami Simon. Seperti Simon mengikut Yesus, karena kita harus satu sisi/bagian dengan Tuhan, mengikatkan diri dan menjadi satu. Kita belajar mengandalkan Tuhan (God Ability). Kita mengharapkan rahmatNya dan diberkati melalu doa, aktifitas, persekutuan dan belajar lagi akan Tuhan Yesus. Kesempurnaan akan terjadi jika itu sesuai dengan kehendak Tuhan.
Bagian dari khotbah TICC 2 minggu lalu yang dapat terulis.
Rev. K.C. Selvaraj. from India. (bagian khotbah di TICC), Isi tul lisan ini adalah tanggung jawab penulis.