INDAH HARI-HARI BERSAMA TUHAN

Mungkin ini adalah suatu cara yang diberikan Tuhan kepada saya untuk menyampaikan pengalaman dalam mengenal dan menikmati Tuhan.
Saya merasakan masih banyak sekali diantara kita yang sulit mengenal Tuhan secara riil, hal ini saya rasakan ketika kita melihat/mencoba melihat Tuhan dari sudut yang berada di luar Tuhan.
Pada Tulisan saya ini saya mengajak kita melihat Tuhan dari sudut Tuhan yang adalah Roh, melalui pemahaman lebih lagi akan Prinsip Roh itu sendiri.

Wednesday, July 1, 2009

Pentakosta

Rewritten by Brother in Jesus: Bode Haryanto Tarigan, Taiwan
Turunya Roh Kudus, adalah sesuai dengan janji Yesus sendiri, bahwa akan datang Roh penolong bagi kamu (Jesus go, Holy Spirit come). Roh Kudus itu membakar semangat orang percaya, jemaat/gereja mula-mula, dan telah mengubah banyak hal bagi jemaat mula-mula, diantara manifestasi itu adalah: Mengubah karakter jemaat, yang dapat merasakan secara otomatis kerja Roh dengan menunjukkan beberapa kemampuan yang mencengangkan dan mengherankan bangsa-bangsa yang hadir saat itu.Pergerakan dimulai secara Gereja, gereja sebagai pembawa kabar baik memproklamirkan Yesus Kristus. Mengubah cara kerja dalam pengkabaran hal kabar baik dan keselamatan Tuhan di dalam Yesus ke seluruh dunia.

Holy Spirit itu telah membuka pemahaman misteri akan hal DILAHIRKAN KEMBALI dalam Roh, yang pernah membingungkan Nekodemus. Roh itu yang selama ini seperti bualan belaka, seperti angin yang terasakan iya namun terlihatkan tidak, seperti cerita mistis akan adanya sebuah kekuatan yang luarbiasa, telah terbuktikan pada hari Pentakosta.

Roh itu dengan kekuatanNya mempengaruhi jemaat mula-mula, mereka dapat berkata-kata dalam berbagai bahasa yang dimengerti oleh semua hadir dari berbagai bangsa. Apakah mereka mabuk? Mereka bukan mabuk tetapi sedang dipenuhi oleh kuasaNya. Roh Kudus adalah kuasa yang dapat mengendalikan manusia, yang penuh kuasa (almighty power). Roh Kudus tidak dapat dikendalikan oleh manusia. Roh Kudus bersifat universal, Roh Kudus kekuatan yang diluar dimensi manusia, tidak terbatas ruang dan waktu, oleh bangsa-bangsa dan kelompok, tidak dapat diklaim oleh seseorang atau sebuah gereja, karena Roh Kuduslah yang menjamin semua semua kehidupan orang percaya di dalam Yesus Kristus.

Gereja tidak dapat mengontrol dan mengklaim Roh Kudus, mengontrol Roh Kudus adalah mengontrol Tuhan. Roh kudus adalah anugrah kepada umat manusia, khususnya di dalam Yesus. Gereja tidak dapat mengatakan datanglah kegereja kami jika anda ingin benar-benar diselamatkan oleh Yesus. Gereja dalam ministrinya seharusnya menguatkan setiap orang percaya didalam Yesus, dengan berbagai cara rohani untuk menambah pengalama rohani setiap jemaat di dalam jaminan Roh Kudus. Roh gereja adalah sama, diberikan secara universal yaitu Roh Kudus.

Ada kecendrungan gereja mengontrol Roh Kudus:
1. Roh Kudus yang diklaim secara sepihak dengan melihat perbedaan dalam berbagai cara penyembahan dan pujian (liturge).
2. Teologia yang dianut oleh gereja yang secara sengaja atau tidak mengkontrol Roh Kudus, dengan pembatasan perjamuan kudus bagi anggota jemaat saja.
3. Rationalisai Roh Kudus adalah termasuk pembatasan Roh Kudus, sebagai contoh dengan membayangkan Roh Kudus mengalir seperti aliran elektron pada sistem hantaran listrik.
4.dll

Roh Kudus adalah Tuhan sendiri yang diyakini melalui Iman kepada Yesus Kristus. Roh Kudus adalah apa adanya Roh Kudus yang memberikan jaminan dan kekuatan bagi orang percaya secara universal.

Roh Kudus telah bekerja pada massanya terhadap gereja-gereja, misalnya pergerakan gereja reformasi, pentakosta, kharismatik di seluruh dunia memberi arti bahwa semakin banyak orang percaya mengalami pengalaman akan Roh Tuhan dan bersaksi memuliakan nama Tuhan di dalam pergerakannya.

Namun apakah mereka melakukan semua itu demi Kemuliaan Tuhan atau kemuliaan gereja-gereja? Seperti kata Yesus: Apakah engkau melakukan semua itu demi namaKU atau demi namumu? Karena sesunguhnya jika di dalam nama Yesus maka semua itu untuk suatu kesatuan (union/unity) bukan pemisahan (devision).

Kesalahan gereja dalam mengenal Tuhan di dalam Roh Kudus, dengan klaim adanya bahasa lidah yang sulit menuai arti. Dengan terjadinya beberapa kali klaim akan kedatangan Yesus kedua kalinya, membuat gereja harus sadar dan bertobat akan keterbatasan manuisa-gereja dalam mengenal rencana Tuhan. Kesalahan gereja ada yang bersifat universal namun juga bersifat terbatas, yang menciptakan kotak-kotak tersendiri antara manusia dengan Tuhan, juga manusia dengan manusia.

Roh Kudus telah disebutkan sedari awal pada kitab kejadian, kekuatannya dikenal namun tidak dapat didefenisikan pada awalnya. Dengan kekuatan Roh Kudus tulang-tulang kering itu menjadi hidup kembali menjadi suatu bangsa (Ezekiel 37: 1-14) yang dikenal sebagai kekuatan Tuhan yang tidak masuk akal. Roh Kudus membuat yang tidak mungkin menjadi mungkin.

Roh Kudus yang menjamin hubungan manusia dengan Tuhan adalah hubungan yang mulia dan kudus. Hubungan ini memampukan kita melihat kuasa Tuhan dari alam sekitar (lingkungan kita), tempat kita bekerja, dan permasalahan di dalamnya, dan menjaga kita tetap mulia di hadapan Tuhan.

Seperti yang ditulis pada John 14:15-17+26, Roh Kudus membuat kita menjadi anak-anak Tuhan yang hidup dalam kebenaran, menjadikan kita terintegrasi dengan Tuhan, membuat kita memiliki pengalaman rohani akan hubungan kita dengan Tuhan, mengingatkan kita akan hal-hal yang benar dan yang salah, mengembalikan nilai kebenaran yang sesunguhnya (bukan kondisional), memberikan kita kemampuan mengendalikan diri kita dan buah buahnya seperti tertulis pada Gal 5; memberikan kemerdekaan.............hingga pengendalian diri. Roh Kudus mengendalikan hidup kita agar berkenan kepada Tuhan.

============= Selanjutnya adalah tambahan dari sebuah pertanyaan di milis GBKP.

God is God, dan kita dengan mudah mengenal siapa Tuhan itu (God/Yahweh/Bapa) itu ternyata hanya didalam Yesus Kristus yang Maha Sempurna. Didalam Yesus bahkan kita dimungkinkan untuk mengenal Roh Kudus bahkan Roh Kudus itu tinggal di dalam kita (ini sesuai kata alkitab).

Yesus mengharapkan agar kita hidup di dalam Roh agar kita tetap layak dihadapannya dan berbuah menghasilan buah-buah roh. Orang seperti ini disebut orang percaya, kamum kudus, kata perjanjian baru.

Baptisan adalah suatu pemberian tanda milik/pemateraian saja, dalam arti kita dibabptis mati bersama Yesus dan dibangkitkan sebagai manuisa kristen yang rohani, namun apakah itu terjadi? Ini jawabnya sangat relatif. Pelaksanaan Baptisan itu sendiri adalah hanya sebuah seremonial belaka, yang menjadi persoalan adalah apakah sesorang itu telah benar-benar percaya dan dibaptis. Apakah kita sudah benar-benar percaya untuk mati bersama kristus didalam dosa kita dan dilahirkan kembali dan hidup didalam kehidupan rohani.

Kalau menurut pengalaman saya, gereja tidak memiliki pemahaman yang sama akan sebuah baptisan. Baptisannya atau proses sehingga layak dibaptis. Mengacu kepada Percaya dan dibaptis maka yang penting adalah proses membuat orang menjadi benar-benar percaya. Gereja seharusnya menjadi pusat bagi proses penghidupan rohani (menghidupkan roh). Ini harus dimulai dari sejak awal lagi (KA/KR). Jangan sampai gereja hanaya mengajarkan hanya kulitnya bukan intinya.

Walaupun ini tidak semudah mempraktekannya, namun itulah yang terjadi, sesungguhnya tidak ada yang tahu apakah kita telah benar-benar terbaptiskan secara rohani, karena apakah roh kita (roh manusia) telah benar-benar hidup sehingga saat kita dibaptiskan itu kita sudah berada didalam sistem Tuhan. Tuhan yang hidup adalah untuk manusia yang rohnya hidup?

Baptisan itu hanya kulitnya, mau diselam, mau percik, dll, tapi yang penting adalah benarkah roh kita telah hidup dan menerima Yesus sepenuh hati kita? Itulah tugas gereja yang sebenarnya.

Karena ketika roh kudus ada tinggal didalam hati kita maka kita otomatis akan berbuah roh, yaitu damai sukacita dst.

Tulisan ini adalah bagian khotbah oleh Rev Dr. Augustine M. ditulis kembali oleh penulis, jika ada kesalahan dalam isi tulisan ini adalah tanggung jawab penulis,Tuhan yang menolong.

No comments: