Rewritten by Brother in Jesus: Bode Haryanto Tarigan, Taiwan
Yesus berpesan kepada Yairus dan yang lainnya untuk jangan menceritakan kepada siapapun akan apa yang dilakukan Yesus ketika membangkitkan anak perempuan itu. Sesunguhnya apa yang dilakukan Yesus hanyalah memgang tangan anak perempuan itu dan meyebutkan Hi Talitakum (Hi anak perempuan) Aku berkata kepada mu bangunlah, dan seketika anak perempuan itu bangun. Apa yang dapat diceritakan dari semua kejadian itu adalah hanya sebuah aktifitas yang sangat biasa dan wajar. Didalam logika manusia dan medis, sianak telah mati, namun didalam logika rohani Tuhan anak itu hanya tertidur dan perlu dibangunkan.
Hal yang penting adalah siapa yang membangunkan anak perempuan itu?. Yang membangunkan dia adalah Yesus, yang memiliki kuasa keselamatan. Dia yang datang dari Bapa di Surga yang lahir dan menjadi manusia-Tuhan (dimensi manusia dengan kuasa ilahi). Yesus yang dalam perjalannan hidupnya ingin menunjukkan betapa besarnya kuasa Bapa yang menciptakan alam semesta ini, menciptakan langit dan bumi dengan segala isinya dan mencitakan manusia dan memberi hidup dengan nafas-roh kepada manusia.
Mengapa hal ini perlu dirahasiakan? Ini menjadi sangat rahasia karena waktunya belum tiba. Pada saatnya nanti Yesus akan mati dan bangkit pada hari ketiga. Yesus juga akan mengalami kematian yang dikenal oleh manusia. Yesus akan dikubur dan Roh Tuhan akan bekerja untuk membangkitkannya, kebangkitan Yesus adalah kebangkitan yang sebenarnya. Tujuan untuk merahasiakan semua itu adalah agar kelak semua orang tahu bahwa kebangkitan Yesuslah kebangkitan daging yang sempurna karena kebangkitan Yesus adalah untuk mencapai kemuliaan kembali ke surga. Agar manusia mengetahui bahwa didalam Yesus kebangkitan setelah kematian akan menuju kepada keselamatan abadi yaitu surga mulia. Kematian dan kebangkitan anak perempuan itu bukanlah model kebangkitan yang sebenarnya. Kebangkitan dari kematian yang dialami tabita adalah kebangkitan fisik. Namun Kebangkitan Yesus adalah kebangkitan secara fisik dan rohani. Dalam arti kematian daging (dosa) adalah sesuatu yang diinginkan agar terjadinya kebangkitan rohani. Karena keinginan daging adalah dosa, dan kematian daging adalah untuk mati bersama dosa dan bangkit sebagai manusia rohani.
Kebangkitan anak perempuan itu adalah kebangkitan yang oleh mukzijat Tuhan demi memberikan kekuatan dan pengalaman rohani pada masa itu. Namun kebangkitan Yesus adalah kebangkitan untuk mengalahkan kematian sehingga manusia yang hidup dapat mati bersama Yesus dari keinginan daging (dosa) dan bangkit menjadi manusia rohani (manusia yang hidup dengan kuasa Roh Tuhan).
Tulisan ini adalah bagian khotbah dari Rev John Crocker di TICC Tainan, ditulis dan dikembangkan oleh penulis. Isi tul lisan ini adalah tanggung jawab penulis.
1 comment:
Halo Pak .. sejak kaan jadi Hamba Tuhan .. jarang2 aku dengar bapak berkhotbah waktu masih ngajar dulu sama saya
Post a Comment