Saat ini penderitaan mereka, dan nanti penderitaan kita akan datang
Ketika membahas hal Nabi Nuh dan janji Tuhan, ada yang menyimpulkan bahwa Tuhanlah yang salah. Nuh dan keluarganya dan pasangan binatang diselamatkan, dan Tuhan berjanji bahwa tidak lagi menghukum manusia dengan air bah. Tuhan salah, karena Tuhan menjanjikan tidak ada air bah. Tuhan salah sehingga manusia akan cendrung melakukan perbuatan yang mengakibatkan bumi ini semakin hancur.
Menyelamatkan Nuh dan semua yang selamat, adalah hak Tuhan, karena saat ini manusia tidak lagi berada disebelah Tuhan, namun berada disebelah IBLIS. Kata Alkitab, iblis telah menguasai dunia. Kenapa iblis menguasai dunia tetapi manusia yang dimusnahkan? Iblislah yang harus dimusnahkan. Pertanyaan yang tidak mudah untuk dijawab.
Sisi kemanusiaan manusia adalah sebuah kebebasan itu. Manusia pada dasarnya diberikan Tuhan untuk bersifat netral, namun manusia boleh memilih apakah memilih Tuhan sebagai patner atau memilih keinginan sendiiri, dan akhirnya menjadi ego. Menjadi patner Tuhan adalah mengikuti rencana Tuhan dan bekerjasama dengan Tuhan. Inilah contoh manusia NUH yang bekerja sama dengan Tuhan, dan sisanya adalah manusia yang bekerja sama dengan dirinya sendiri, bekerjasama dengan sisi negatif dirinya bahkan bekerja sama dengan kekuatan roh lain, tuhan-tuhan lokal, penguasa lokal dan sebagainya dan akhirnya adalah kebinasaan.
Tuhan salah ternyata Tsunami masih ada. Tsunami itu hanylah sebuah awal, hanya sebuah latihan, itu hanya contoh awal. Artinya Tsunami itu belum apa-apa dibandingkan dahsyatnya yang terjadi disaat Nuh. Tuhan telah memilih caranya sendiri untuk menghukum manusia dan cara itu juga sama bersifat universal seperti yang terjadi di masa Nuh. Apakah hukuman itu? Hukuman itu adalah hukuman kekal yang akan dialami setiap orang yang tidak melakukan kehendak Tuhan.
Tuhan menyampaikan hal tidak menghukum manusia dengan air bah lagi, adalah sebuah pemahaman yang menunjukkan bahwa Tuhan kembali memberikan kesempatan pada manusia untuk kembali menjadi manusia dengan kemanusiaan itu sendiri. Sebuah diskusi menyetujui bahwa manusia adalah kuncinya danTuhan konsisten akan hal itu. Tuhan kembali memberikan kesempatan kepada manusia lagi seperti memberikan kesempatan pada Adam dan Hawa mengelola bumi ini.
Lalu apakah yang telah dilakukan oleh manusia dengan kesempatan itu? Jika kita kaitkan dengan perubahan iklim yang terjadi saat ini adalah karena manusia, manusialah sumbernya dan pelakukanya. Manusia yang mencari kemudahaan bagi manusia dengan mengaplikasikan teknologi teknologi cangih yang diharapkan dapat menyempurnakan hidup manusia. Namun dimanakah batas kecangihan manusia itu sehingga dianggap sempurna?
Ternyata manusia tidak memilkinya alias tidak jelas dan ternyata manusia terus mengekspoitasi alam dan lingkungan, dengan error dan error dan error yang terjadi di dalamnya. Masalah dunia saat ini, seperti energi, pangan, terus diperjuangkan untuk mendukung penemuan teknologi baru, namun disisilain menghancurkan lingkungan dengan produk sampingnya bahkan produk itu sendiri.
Manusia dalam proses kemajuaannya terkadang lupa bahwa harus mengingat bahwa manusia mengorbankan lingkungan, mengorbankan lingkungan, meracuni lingkungan dan akhirnya membuat lingkungan menjadi kolaps, dan mencari kesetimbangan baru. Kesetimbangan baru lingkungan ini memacu perubahan besar pada lingkungan, yang mengakibatkan perubahan iklim dan turunannya, seperti kebanjiran, kekeringan, salju mencair, udara panas dan seterunya. Kerusakan lingkungan, perubahan cuaca memacu perubahan sistem biota, sistem mahluk hidup, tanaman, hewan dan juga manusia. Semua itu terus berlangsung, sejumlah hewan dilaut telah punah, dan diperkirakan jika laut tidak dapat lagi menetralisir buangan-buangan limbah dari daratan maka kemungkinan bumi akan kolaps dan perubahan iklim akan sangat signifikan untuk mencapai keseimbangan baru.
Disanalah perlunya kebijaksanaan manusia, dan Tuhan telah memberikan contohnya didalam kasus Nabi NUH. Sudah sangat jelas bahwa manusia dengan kepintarannya akan membawa bumi kepada kehancuran. Teknologi modern yang dibanggakan itu cendrung mempercepat terjadinya perubahan iklim dan menuju bumi dengan kesetimbangan baru.
Saat ini manusia benar-benar memerlukan Tuhan sehingga manusia dapat menyadari bahwa diluar bekerja sama dengan Tuhan maka bumi akan semakin tidak menentu semakin kacau. Tuhan kembali begitu penting agar memberikan kebijaksanaan, memberikan semangat yang posiitif dalam manusia mengeksplorasi pengetahuan namun tetap memperhatikan lingkungan. Namun itu sepertinya sulit dicapai karena manusia dipenuhi dengan EGO masing-masing. Negara-negara tertentu yang tidak percaya Tuhan/ateis cendrung terus melakukan eksplorasi teknologi.
Negara Industri menghasilkan energi dengan mebuang CO2 kelingkungan udara, perusahaan memproduksi bahan yang sulit terdegradasi dan membuangnya kelingkungan, ketanah, sungai dan laut. Akhirnya semua tercemar dan akhirnya keseimbangan alam bergeser kekanan kearah struktur baru bahkan ada yang tidak dapat dibaharui kembali alias punah. Kepunahan sekelompok mahluk seperti ikan dilaut, hewan didarat adalah bagaian kepunahan global yaitu kepunahan manusia juga.
Kepunahan manusia akan diawali dengan kepunahan berbagai biota di alam, sehingga bagi siapa saja yang sadar akan Tuhan, tetaplah berpegang teguh, karena kepunahan itu akan datang dengan caranya sendiri. Dan tentunya kita berharap jika kepunahan itu datang, maka kita ada dikelompok Tuhan, dan seperti NUH diselamatkan maka kita juga akan diselamatkan…………..Semua tergantung manusia, karena Tuhan memberikan kebebasan kepada manusia untuk mengelola bumi ini………silahkan.