BAPTIS & PERCIK
Kata pengantar:
Saya melihat ada yang tidak lazim dan tidak benar dalam cara-cara baptisan yang dilakukan oleh gereja-gereja Protestan, seperti GBKP, HKBP, dan induk semangnya: Roma Katolik. Mereka membaptiskan orang dengan cara diperciki air. Ketika kecil dibaptis, lalu ketika besarnya di “sidi.” Karena baptisan tidak boleh diulang, maka ketika seseorang sudah dewasa, diangkat “sidi” – semacam sumpah pengakuan percaya.
Baptis dari kata Baptizo, yang artinya dicelupkan ke dalam air. Sedangkan YESUS memerintahkan baptisan setelah seseorang menerima pengajaran Kristen[Matius 28]. Karena itu baptisan bayi-bayi ala Roma Katolik yang ditiru oleh Protestan, jelas-jelas menyalahi ketentuan yang sudah TUHAN YESUS berikan. Lagi-lagi Roma Katolik, lagi-lagi Protestan, dan lagi-lagi kita ketemu dengan Konstantine.
Inilah komen saya untuk tulisan logika di atas:
Syaloom
Saya tertarik menjawab ini, karena sdr-sdr menjawab dengan logika anda hal firman Tuhan. Kalau mengikuti logika anda hal percik dan selam, maka pertanyaan saya bagaimana kalau anda lahir di gurun pasir yang air begitu sulit, apakah harus nunggu hujan dulu baru dibaptis?
Sama dengan pertanyaan ini apakah orang yang lahir tidak memiliki tangan maka dia tidak dapat berdoa karena tidak dapat melipat tangan seperti orang normal?
Logika-logika ini membunuh Tuhan, manuisa dengan logikanya membunuh Tuhan. Padahal Tuhan adalah Roh adanya, dan baptisan itu yang penting adalah apakah ROH TUHAN hadir di dalam hati orang itu? Bukan cara menyelam atau dipercik. Apakah orang yang baru berbuat dosa dan belum benar-benar terima Yesus (misalnya masih ngaco lalu dia baru saja mabuk, nabrak orang yang ditabrak mati) padahal keesokan harinya dia akan menerima baptisan. Apakah karena dia diselam akan beda hasilnya dengan dipercik? No................ banyak orang seperi itu dan logikannya adalah logika jiwa. Kuncinya adalah Roh Tuhan atau Roh Kudus harus hadir dihati orang tersebut, itu kuncinya.
Jiwa ========> menghasilkan Moral ======> menghasilkan peraturan/undang-undang/syariat dll. Tapi Roh.
Roh ========> mengasilkan Kasih dan Suka cita ===========> roh itu memerdekakan tidak ada yang bertentangan dengan kasih.
Kita mau pilih mana? Pilih dalil jiwa manusia atau dalil Tuhan yang adalah Roh.
Saya pernah belajar alkitab yang hal ini mereka mengatakan Baptisan itu adalah KULIT, anda hanya bisa melihat kulitnya dan mendapat kulitnya jika anda hanya melihat baptisannya saja. Tapi yang penting adalah BARANYA............Baranya adalah hidup sebagai orang yang selamat di dalam Yesus, artinya hidup dan bertumbuh dengan suka cita didalam Yesus.
Jangan merendahkan gereja konvensional bro and sis. karena didalam sana banyak orang-orang yang layak di hadapan Tuhan, wahyu dengan jelas mengatakan bahwa gereja reformasi memiliki orang-orang yang Selamat.
Terus terang saja tulisan-tulisan dan diskusi anda terlalu LOGIKA tidak ada TUHAN di sana, diskusi-diskusi yang mati secara rohani.
Salam damai bagi Kristus.
Bode Haryanto, hanya seorang jemaat GBKP
No comments:
Post a Comment