INDAH HARI-HARI BERSAMA TUHAN

Mungkin ini adalah suatu cara yang diberikan Tuhan kepada saya untuk menyampaikan pengalaman dalam mengenal dan menikmati Tuhan.
Saya merasakan masih banyak sekali diantara kita yang sulit mengenal Tuhan secara riil, hal ini saya rasakan ketika kita melihat/mencoba melihat Tuhan dari sudut yang berada di luar Tuhan.
Pada Tulisan saya ini saya mengajak kita melihat Tuhan dari sudut Tuhan yang adalah Roh, melalui pemahaman lebih lagi akan Prinsip Roh itu sendiri.

Wednesday, February 20, 2008

Logika Lahir Baru dan sikap seorang Kristen

Bro in His name: Bode Haryanto Tarigan, in Tainan Taiwan

Perkembangan kekeristenan dikaitkan dengan pengenalan akan Tuhan dan Gereja paling sedikit dapat dibagi menjadi 2 model:
1. Saya-------- ----Gereja- --------- Jesus
2. Saya-------- ----Jesus- --------- -Gereja

atau dalam arti lebih singkat dapat ditulis:
1.Mengenal Jesus Melalui Gereja (See Jesus throug Church)
2.Mengenal Jesus secara langsung (Direct personal relationship)

Model satu adalah model dari kebanyakan gereja dimana jemaatnya adalah produk dari Kristen turun temurun, termasuk GBKP secara umum. Gereja model ini menawarkan organisasi adalah penting disamping Jesus adalah penting. Gereja akan menawarkan jalan mengenal Jesus melalui babtisan kecil dan pelajaran Sidi lulus ujian sidi (lesson examination) dan diterima menjadi anggota jemaat penuh. Apakah ini menjamin seorang Lahir Baru?

Dalam hal ini, loyalitas terhadap gereja dan aturannya mungkin diangap sebagai sebuah jalan untuk DIkenal/terdaftar/ termateraikan oleh Jesus sebagai Tuhan dan sang juru selamat. Model ini sangat mungkin dan banyak terjadi sebagai penyebab lambat dalam proses mengenal Jesus secara pribadi bahkan banyak yang tidak tertarik dan menggap yang penting saya sudah dimateraikan dan menjadi anggota GBKP (misalnya). Padahal mungkin saja jika hanya sekedar ujian naik sidi, mereka yang beragama lain (apalagi yang studi bidang agama) lulus ujian tersebut, hapal doa bapakami, hapal pengakuan iman rasuli dan hapal 10 perintah TUhan, lalu apakah mereka otomatis lahir baru dan mengenal Jesus? (ini pertanyaan dari Dr Augustine).

Padahal proses pengenalan itu diharapkan mampu membuat kita sama seperti Abraham bapa orang percaya (sebuah model orang beriman) (Gen. 12: 1-4a) yang memilik iman kepada Yahweh. Dan lebih lagi dan lagi menuju seperti Jesus (more be like Jesus).
Joh 3:1-17 percakapan Nikodemus dan Jesus, mengenai lahir baru ternyata ditanggapi secara lahiriah dan teori oleh Nikodemus, padahal Jesus menginginkan seorang itu lahir baru secara rohaniah, dilahirkan kembali (reborn) melalui air dan roh (air diartikan iman=faith; roh (spirit) adalah Jesus sendiri, yang akan menjadi roh itu/roh jesus kristus).Ini adalah proses transformasi menjadi sesuatu yang baru secara batiniah/rohani.
Nikodemus yang adalah pemimpin yahudi yang patuh dalam mengikuti segala peraturan Yahudi membuat dia berpikir seperti itu padahal Jesus menginginkan bukan sekedar aturan tetapi keyakinan dan inteaksi secara rohani.
Model pertama di atas menambahkan satu faktor yang dapat menghalangi hubungan manusia secara pribadi dengan Jesus yaitu gereja secara organisasi. Hal ini berarti memperlambat kita mengenal Jesus dan menjadi pengikutnya (disciple). Apakah itu yang terjadi di gereja kita saat ini?
Lalu bagaimana kita mencermati halini di dalam gereja kita? tentunya dari buah-buahnya, perubahan jemaatnya dan seterusnya kearah yang seperti Tuhan inginkan.Lalu bagaimana dengan jemaat GBKP, bagaimana dengan pertanyaan masih banyak jemaatnya yang merokok sembarangan? Mungkin secara prinsip kita dapat mengambil benang merahnya dan kita dapat mereflekiskan denga model pertama diatas, bahwa mungkin di gereja GBKP banyak masih memilih pola/ model pertama (bukan menghakimi/sekedar opini model).
(catatan; kalau merokok tidak menggangu orang, merokok dan merusak kesehatan sendiri, maka biarlah dia, lingkungannya( adat) dan proses kekristenannya yang mengajari sesorang akan kebijaksanaan yang harus diambilnya).
Model yang kedua adalah Saya-------- -Jesus ---------Gereja
Model ini adalah menunjukkan bahwa setiap pribadi sesunguhnya harus membangun hubungan pribadi dengan Tuhan Jesus (direct personal relationship) terlebih dahulu sehingga merekalah yang layak dikatakan orang yang telah dipangil keluar dan masuk kedalam gereja yang kudus dan am secara rohaniah/batiniah. Hubungan intim dengan TUhan Yesus membuat kita secara rohaniah dibangun menjadi bangunan gereja yang hidup lepas dari gereja yang sekedar organisasi.
Jika kita mengacu kepada apa yang dikatakan Jesus kepada Nikodemus, maka sesungguhnya ada sebuah kepastian bahwa iman dan hubungan intensif dengan Tuhan Jesus lah satu-satunya jalan menjadi lahir baru. Dengan beriman dan mengikatkan diri dengan Tuhan kita menjadi satu roh dengan Tuhan. Dan pekerjaan roh itu akan mengubah kita menjadi seorang yang baru secara rohani.
Roh Tuhan memerdekakan kita, sehingga kita dapat mengatakan tidak kepada ketidak benaran dan ya kepada kebenaran itu, walaupun kita mungkin akan mendapat penderitaan oleh karena semua itu.Katakan tidak untuk rokok, katakan tidak untuk perzinahan, katakan tidak untuk judi, katakan tidak kepada korupsi dan segala roh yang menjanjikan surga dunia itu, karena ingatlah bahwa Roh Tuhan yang ada pada kita lebih besar dari segala roh yang ada di dunia ini.
Katakan ya kepada pelayanan, katakan ya aku mengasihi musuhku sekalipun, katakan ya untuk membagi waktu dalam persekutuan, katakan ya untuk menyampaikan kabar keselamatan dan perbuatan kasih, karena roh Tuhan tinggal didalam kita sehingga kita dimampukan bahkan untuk mengasihi musuh kita sekalipun.
Siapakah mereka yang telah melakukan semua ini di dalam nama Tuhan, maka dialah gereja yang sesungguhnya. Apakah mereka seorang pemimpin jemaat, apakah dia seorang pendeta, penatua, diaken atau rohaniawan, bahkan hanya kita yang hanya jemaat biasa di sebuah denominasi seperti GBKP, maka merekalah gereja yang sesungguhnya.
Bisa kita bayangkan jika mereka berkumpul secara roh membentuk gereja rohani, betapa dasyatnya roh itu, iman dan roh itu akan mampu memindahkan gunung sekalipun. Mereka dan mungkin juga kita ada didalamnya adalah gereja yang sesungguhnya itu.
Jika kita bandingkan model pertama dan kedua, ada beberapa ponit penting yang perlu kita ingat, kegagalan proses pengenalan akan Jesus didalam model pertama akan sanagat besar, dimana gereja yang secara organisasi, jika ada pendeta atau pemimpin jemaat melakukan dosa (korupsi, perzinahan dll) maka jemaat akan mudah jatuh, karena selama ini mereka melihat Jesus melalui manusia-manusia tersebut. Dan ini banyak terjadi di gereja-gereja saat ini. Gereja Yes, berkelahi YES, coba lihat Gereja denominasi tetangga kita, inlah contoh nyata di depan mata kita.
Gereja dalam model kedua adalah sebuah bentuk ideal, dan dibutuhkan tenaga, effort, kerjasama, yang besar didalam kita diproses more-more be like Jesus, didalam persekutuan kita didalam gereja. Merekalah yang dikatakan hidup didalam pengembalaan rohani bersama Jesus.
Jangan heran jika jemaat jemaat gereja saat ini banyak yang tidak mengenal jalan Kristus, mereka memenuhi kebutuhan rohaninya sebagai penghibur lara, mereka mengunakan Tuhan Jesus sebagai rescue unit/penyelamat. Mereka bertetiak disaat memerlukan Tuhan, OOOO Tuhan Yesus, namun mereka juga meningalkan TUhan disaat mereka melakukan keinginan dunia. Spiritual bonding yang lemah ini membuat orang-orang seperti ini putus asa, jatuh lagi dan jatuh lagi, bahkan mengangap wajar segala bentuk kesalahan.
Lalu bagaimana kita dapat membentuk seorang kristen yang lahir baru didalam gereja kita seperti di GBKP. Ini usulan saja, yaitu ajar jemaat dengan kebenaran firman, bimbing mereka sejak usia dini, arahkan mereka kepada wajah Jesus. Ajarkan mereka bahwa Yesus adalah roh adanya (Fil 1:19), roh kudus yang telah dijanjikan Jesus sebagai penjamin kehidupan rohani orang percaya adalah kekuatan yang riil didalam penghidupan rohani orang-orang percaya pada saat ini. Ajari mereka melihat kekuatan roh kudus sehingga pelajaran naik sidi bukan lagi sekedar lesson examination tetapi born in faith and spirit.
Walaupun demikian tentunya banyak secara pribadi didalam gereja kita GBKP mencari hadirat Tuhan didalam hari-harinya, merekalah sesungguhnya tiang-tiang rohani yang mendukung gereja yang organisasi ini dengan kekuatan roh mereka itu sebagai bangunan gereja yang hidup.
Sumber:
Khotbah Rev. Dr. Augustine M dan dari berbagai sumber dan inspirasi oleh Roh Kudus

No comments: