Fleksibilitas Gereja?….Non Religi Taiwan (5)
Gereja yang terlebih dahulu penulis dikenal di Indonesia dengan berbagai aturan mainnya MUNGKIN akan menjadi batu sandungan bagi memperkenalkan Tuhan bagi kaum non religi seperti yang ada di Taiwan. Peraturan seperti mengikuti PERJAMUAN KUDUS, yang sangat ketat, mungkin akan menciptakan kekakuan didalam pengenalan akan Tuhan kepada mereka non religi di sini.
Perjamuan Kudus adalah acara membelah roti dan minum anggur sebagai peringatan akan TUHAN YESUS di tengah Gereja. Biasanya acara ini diangap sakeral dan bahkan disejumlah gereja tertentu seperti Katolik melarang sama sekali orang selain Katolik ikut dalam perjamuan ini, karena meyakini bahwa Roti dan Anggur adalah Tubuh dan Darah Yesus. Sehingga ini cendrung bersifat ekslusive hanya kepada Katolik, bahkan protestan dan denominasi lain pun tidak apalagi mereka yang sama sekali belum dibaptis.
Di gereja penulis di Indonesia biasanya jika ada acara perjamuan KUDUS, maka dari depan mimbar dinyatakan barang siapa yang belum dibaptis tidak diperkenankan mengikuti perjamuan kudus. Mungkin saja hal ini dilakukan demi tujuan tertentu, tetapi ini tidak berlaku di gereja di Taiwan saat ini.
Dalam perkembangannya, walaupun tidak ada paksaan dalam mengikuti kegiatan gereja selain setelah mengikuti latihan menyanyi dalam bahasa Inggris dan bible study. Dan tentunya selalu saja ada yang ingin mengikuti kegiatan yang lebih lagi seperti ikut menyanyi di dalam gereja dan bahkan ada yang mulai hadir dengan kesadaran sendiri setiap minggu ke gereja. Mereka tentunya belum dibaptis dan belum menyatakan pengakuan bahwa mereka adalah percaya kepada Yesus di tengah-tengah gereja. Lalu bagaimana dengan mereka di saat pelaksanaan perjamuan KUDUS?
Inilah MISTERI gereja di Taiwan terhadap para pemula Non Religi. Sebagai salah satu komite gereja di TICC, bersama dua orang Pastor yang satunya memiliki pendidikan dari UK (MTh) dan USA (PhD) yaitu Rev Agustine, Prof. PhD dan seorang Misionaris berpengalaman seperti Rev. John Crocker dari UK yang telah melayani di AFRIKA dan BANGLADES. Keduanya malah tidak pernah mempermasalahkan perjamuan KUDUS terhadap mereka-mereka yang belum dibaptis. Para saudara-saudari Taiwan yang baru belajar mengenal Tuhan, diajak terlibat dalam perjamuan KUDUS. Apa alasan mereka?
God ministry is God’s mystery, Pelayanan Tuhan adalah Misteri milik Tuhan. Membawa orang kepada Tuhan atau mereka yang datang kepada Tuhan adalah sebuah mysteri dari pekerjaan Tuhan itu sendiri. Disinilah diperlukan sebuah kesadaran baru akan sebuah pelayanan kepada saudara non religi yang datang mencari TUHAN. Misteri ini dikatakan sama dengan mengapa TUHAN membiarkan kita bertemu di Taiwan untuk memuliakan TUHAN? APAKAH SEKEDAR KEBETULAN BELAKA? Jawabnya adalah TIDAK, kita masuk kedalam misteri Tuhan didalam hidup kita dan mempersilahkan TUHAN membawa misteriNYA kepada orang-orang ini.
Apakah ini sebuah fleksibitas gereja atau sebuah misteri gereja? Ini adalah sebuah WISDOM, karena melalui makan roti dan minum anggur dalam perjamuan kudus adalah sebuah MISTERI IMAN. Secara sadar atau tidak sadar gereja sedang membiarkan setiap orang membangun imannya untuk dapat mengenal pekerjaan Tuhan bahkan dari yang apa Tuhan Yesus ajarkan ditengah-tengah kehidupan orang percaya pada saat itu. Membiarkan mereka merasakan TUHAN melalui perjamuan Kudus berarti memberikan kesempatan lebih mengalami Tuhan dalam hidupnya dan semoga saja menjadi kekal menerima Yesus….amen.
No comments:
Post a Comment