INDAH HARI-HARI BERSAMA TUHAN

Mungkin ini adalah suatu cara yang diberikan Tuhan kepada saya untuk menyampaikan pengalaman dalam mengenal dan menikmati Tuhan.
Saya merasakan masih banyak sekali diantara kita yang sulit mengenal Tuhan secara riil, hal ini saya rasakan ketika kita melihat/mencoba melihat Tuhan dari sudut yang berada di luar Tuhan.
Pada Tulisan saya ini saya mengajak kita melihat Tuhan dari sudut Tuhan yang adalah Roh, melalui pemahaman lebih lagi akan Prinsip Roh itu sendiri.

Wednesday, February 15, 2012

Ilustrasi Agama=Terminal, Bus=Masing-masing Agama, Driver = Para Nabi


Ilustrasi Agama=Terminal, Bus=Masing-masing Agama, Driver = Para Nabi
Sebuah Ilustrasi  AGAMA ADALAH SEBUAH TERMINAL…bahwa Agama secara keseluruhan adalah terminal, dengan merek bus masing-masing.....ADA BUS KRISTEN DENGAN SUPIRNYA YESUS, ada bus Buddhis dengan supirnya Sidarta Buddha, dst....

Persoalannya adalah apakah supir itu faham atau tidak dengan tujuan akhir/utama dari perjalanan sebuah/masing-masing bus itu. Apakah para penumpang itu akan selamat sampai tujuan? Oleh karena itu harus diketahui siapa sebenarnya supir yang faham dan memilki pengalaman sampai kepada TUJUAN.
Karena agama adalah urusannya sampai kepada SURGA, tujuannya adalah masuk kepada surga, oleh karena itu seharusnya supir tersebut harusnya sudah memilki pengalaman dari surga. Dalam hal ini tentunya yang pernah dari surge dan kembali kesurga adalah YESUS.

Yesus adalah yang dari surga dan kembali ke surga. Orang Kristen adalah orang yang menjadi penumpang BUS KRISTEN dan supirnya adalah YESUS sendiri. Dalam hal ini kepastian akan sampai kepada tujuan menjadi lebih mutlak didalam bus yang satu ini. Bus ini juga dipandu dengan system keselamatan yaitu ROH KUDUS, dan juga YANG MENJADI TEMPAT TUJUAN ADALAH BAPA DARI YESUS SANG SUPIR.

Namun didalam perjalannya, bisa saja penumpang, minta diturunkan dari bus dan pindah ke bus lain, atau mikir-mikir sesuatu yang lain karena  misalnya pacarnya ada di bus lain sehingga dia ingin turun dan pindah ke bus lain.

Ada juga mungkin penumpang yang tidak tahan dengan aturan main/prosedur yang harus dipatuhi didalam bus itu dan mereka memutuskan untuk pindah bus atau tidak lagi mau terikat pada bus manapun, menjadi ateis atau ingin tidak memilki bus sama sekali alias free. Itu semua dapat saja terjadi.
Pengalaman di dalam bus ini tentu saja menjadi pengalaman setiap orang untuk menceritakan kepada penumpang bus lain untuk ikut dengan bus yang di “supiri” oleh Yesus ini. Dan seperti kata Yesus, jadikanlah segala bangsa menjadi murid Ku menunjukkan bahwa kita memilki tanggung jawab untuk menceritakan HAL KEPASTIAN TUJUAN dengan bus yang kita tumpangi itu dan disisi lain BAHWA BUS INI MASIH MEMILIKI RUANGAN/TEMPAT DUDUK YANG CUKUP BAGI SIAPA SAJA YANG INGIN MENJADI PENUMPANG.

Logika dari sebuah keselamatan itu sebagai tujuan akhir yang dapat kita pelajari dari setiap pengajaran juga berbeda. Dalam kekristenan selalu mengarah kepada KESELAMATAN YANG KEKAL, HAL KERAJAAN SURGA ini menjadikan tujuan yang spesifik bagi orang yang percaya. Apakah logika keselamatan KENDERAAN/BUS lainnya sama dengan yang ditujui sebagai keselamatan oleh BUS KRISTEN, tentunya kembali kepada kepemahaman masing-masing.

Ilustrasi ini juga membawa implikasi bahwa tidak jarang bus itu mogok di tengah jalan atau ada yang masuk jurang dan supirnya melarikan diri, atau sama-sama menyeburkan diri ke laut dan sungai dan sama sama mati. Contoh kelompok David Kores yang mengajarkan hal mati bersama, merupakan ilustrasi bus yang masuk jurang dalam perjalannanya mencapai tujuan. Ilustrasi ini juga membawa implikasi bahwa bisa saja ada bus yang rusak dan  meminta bus lain untuk menolong, menderek, atau menitipkan penumpangnya dan sebagainya. Artinya bahwa dalam perjalanan setiap BUS masih memilki misteri dan berbagai kemungkinan. Namun jika tujuannya adalah SURGA, dan arena Yesus berasal dari Surga maka kemungkinan untuk sampai kepada TUJUAN adalah YANG MEMILKI KEPASTIAN YANG TERTINGGI.

No comments: