INDAH HARI-HARI BERSAMA TUHAN

Mungkin ini adalah suatu cara yang diberikan Tuhan kepada saya untuk menyampaikan pengalaman dalam mengenal dan menikmati Tuhan.
Saya merasakan masih banyak sekali diantara kita yang sulit mengenal Tuhan secara riil, hal ini saya rasakan ketika kita melihat/mencoba melihat Tuhan dari sudut yang berada di luar Tuhan.
Pada Tulisan saya ini saya mengajak kita melihat Tuhan dari sudut Tuhan yang adalah Roh, melalui pemahaman lebih lagi akan Prinsip Roh itu sendiri.

Thursday, March 27, 2014

Logika Air Sumur dan Air Kehidupan Yaitu Yesus Itu Sendiri

TICC Service Tainan Taiwan

Disaat Yesus menemui seorang yang menimba air dan meminta wanita itu untuk memberinya minum, namun dari keadaan disaat itu semua peralatan untuk menimba dan minum harus membawa sendiri dan adalah janggal/tidak biasa kalau orang samaria satu tempat minum dengan orang Yahudi seperti YESUS.

Namun dalam logika wanita ini hanya sekedar membantu untuk memberikan seorang air karena haus, tetapi itupun dibatasi oleh kondisi antara 2 kelompok yang berbeda samaria dan yahudi. Namun Yesus menekankan bahwa dia berbeda dan tidak mempersoalkan perbedaan itu. 
Yesus berkata: Yohanes 4: 10  Jawab Yesus kepadanya: "Jikalau engkau tahu tentang karunia Allah dan siapakah Dia yang berkata kepadamu: Berilah Aku minum! niscaya engkau telah meminta kepada-Nya dan Ia telah memberikan kepadamu air hidup."


Air adalah lambngan kehidupan, tanpa air maka tidak akan ada kehidupan. Namun air yang dimaksud bukan sekedar air yang memberikan kehidupan yang kita kenal dari ilmu pengetahuan secara logika, science, tetapi  Yesus ingin menyatakan sesuatu hal kekekalan yang bersumber dari dirinya sendiri yaitu air hidup (10). 

Bagaimana dapat mengenal air hidup yang bersumber dari YESUS? Disanalah seorang harus belajar lebih mengenal lagi Yesus dalam kehidupannya. Air hidup yang ditawarkan Yesus itu melampaui dari perbedaan yang ada saat itu, antara samaria dan yahudi. Dalam arti bahwa Yesus adalah untuk siapa saja dan bagi siapa saja. Demikian juga air hidup itu ditawarkan kepada siapa saja bukan kepada bangsa Yahudi semata tetapi kepada setiap orang seperti dalam contoh ini adalah orang samaria.

Sebagai refleksi disaat Musa membawa bangsa Israel ke luar dari Mesir (Keluaran 17: 1-7), disaat bangsa Yahudi itu berada ditempat yang tidak ada air untuk diminum, dan mereka komplain kepada Musa, karena mereka kawatir akan mati kehausan  (3). Namun Musa diberi kuasa oleh TUHAN untuk mendapatkan air dan mereka pun dapat menikmatinya dan melanjutkan kehidupannya. 

Kekawatiran mereka adalah sangat masuk akal karena tidak ada air ditengah gurun. Diperkirakan orang kan mati dalam tiga hari ditengah girun jika tidak ada air. Sesunghnya logika mereka dapat diterima namun mereka tidak memilki keyakinan bahwa mereka dalam perlindungan dan penguasaan TUHAN. Manusia yahudi saat itu merupakan  bagian dari rencana TUHAN, namun mengapa mereka begitu lemah dan mudah berputus asa padahal sudah begitu banyak mukzijat yang terjadi disepanjang perjalanan mereka, megapa?

Semua itu karena pengenalan mereka akan rencana TUHAN didalam hidup mereka sangat kurang. Mereka tidak menenal TUHAN sampai kepada hal rohani, hal kemuliaan, hal kekudusan. Mereka mengenal TUHAN hanya agar dapat lepas dari Mesir dan memulai kehidupan yang baru disuatu tempat yang telah dijanjikan. Apakah itu tepat?

Jawabnya tentu hal itu tidaklah tepat, karena sebenarnya TUHAN menginginkan kita lebih dari sekedar memperoleh air untuk hidup tetapi air kehidupan, yang saat itu mungkin sangat sulit untuk dimengerti. Padahal sedari awal TUHAN memilih leluhurnya Abraham untuk diberkati dan menjadi saluran berkat bagi orang lain. 

Pengalaman bangsa Yahudi ini mengambarkan bahwa mereka gagal melihat rencana TUHAN bagi mereka, dan kegagalan itu karena logika mereka hanya sampai bagaimana untuk tetap bertahan hidup, dalam arti mereka tidak mengenal TUHAN yang mampu memberikan segalanya kepada mereka.

Disanalah kita akan melihat bagaimana seorang samaria dan orang yahudi dalam hal ini tidak mampu melihat hal yang lebih utama yaitu KESELAMATAN KEKAL, air kehidupan hanya dapat dipahami secara rohani. Dengan air kehidupan yang bersumber dari Yesus maka kehidupan ini tidak hanya berhenti di kematian tetapi kekal secara roh/rohani.

Yesus mengubah arti kehidupan dari sekedar hidup didalam kehidupan yang telah dikenal menjadi kehidupan rohani yang kekal yaitu dengan satu jalan meminum air kehidupan yang bersumber dari YESUS itu sendiri.......


Yohanes 4: 5. Maka sampailah Ia ke sebuah kota di Samaria, yang bernama Sikhar dekat tanah yang diberikan Yakub dahulu kepada anaknya, Yusuf. 6. Di situ terdapat sumur Yakub. Yesus sangat letih oleh perjalanan, karena itu Ia duduk di pinggir sumur itu. Hari kira-kira pukul dua belas. 7. Maka datanglah seorang perempuan Samaria hendak menimba air. Kata Yesus kepadanya: "Berilah Aku minum. 8. Sebab murid-murid-Nya telah pergi ke kota membeli makanan. 9. Maka kata perempuan Samaria itu kepada-Nya: "Masakan Engkau, seorang Yahudi, minta minum kepadaku, seorang Samaria?" (Sebab orang Yahudi tidak bergaul dengan orang Samaria.) 10. Jawab Yesus kepadanya: "Jikalau engkau tahu tentang karunia Allah dan siapakah Dia yang berkata kepadamu: Berilah Aku minum! niscaya engkau telah meminta kepada-Nya dan Ia telah memberikan kepadamu air hidup."11. Kata perempuan itu kepada-Nya: "Tuhan, Engkau tidak punya timba dan sumur ini amat dalam; dari manakah Engkau memperoleh air hidup itu? 12. Adakah Engkau lebih besar dari pada bapa kami Yakub, yang memberikan sumur ini kepada kami dan yang telah minum sendiri dari dalamnya, ia serta anak-anaknya dan ternaknya?" 13.Jawab  Yesus kepadanya: "Barangsiapa minum air ini, ia akan haus lagi, 14. tetapi barangsiapa minum air yang akan Kuberikan kepadanya, ia tidak akan haus untuk selama-lamanya. Sebaliknya air yang akan Kuberikan kepadanya, akan menjadi mata air di dalam dirinya, yang terus-menerus memancar sampai kepada hidup yang kekal.

Terinspirasi dari Khotbah  Rev. Alexander from USA, at TICC service  23 -3-2014. Isi tulisan tanggung jawab penulis.

No comments: