INDAH HARI-HARI BERSAMA TUHAN

Mungkin ini adalah suatu cara yang diberikan Tuhan kepada saya untuk menyampaikan pengalaman dalam mengenal dan menikmati Tuhan.
Saya merasakan masih banyak sekali diantara kita yang sulit mengenal Tuhan secara riil, hal ini saya rasakan ketika kita melihat/mencoba melihat Tuhan dari sudut yang berada di luar Tuhan.
Pada Tulisan saya ini saya mengajak kita melihat Tuhan dari sudut Tuhan yang adalah Roh, melalui pemahaman lebih lagi akan Prinsip Roh itu sendiri.

Monday, March 31, 2014

Mendengar Suara TUHAN---1


Ilustrasi ini terjadi di Taiwan, seorang gelandangan duduk dipingir jalan sebuah tekongan dan kemudian sebuah mobil kolektor uang dari perusahaan sejenis seventh eleven melintas dengan kencang. Tiba-tiba pintu mobil terbuka dan sekotak uang jatuh dipingir jalan itu. Lalu dengan penuh rasa curiga sang gelandangan  menghapiri kotak itu, membawanya dan membukannya. Wow berisi uang 400.000 NTD, atau sekitar Rp. 160.000.000,-. Wow apakah ini rejekiku? wow apakah ini berkat "Tuhan" kepada ku. Wow Tuhan mendengar penderitaan ku. Wow, apa yang harus aku lakukan?

Lalu sang orang miskin berpikir aku harus mengucapkan syukur "HALELUYA", lalu dia pergi Kekelenteng/rumah persembahan kepercayaan di Taiwan yaitu untuk menyampaikan ucapan syukurnya dan kemudian menyumbangkan sebagian kepada ke kelenteng tersebut. Lalu apa lagi yang harus aku lakukan kata sang pengemis yang mendadak kaya. Ketika dia keluar kelenteng dan menegadah keatas sambil bersyukur dan terlihat olehnya puncak Hotel Shangrila. Wow mungkin suara Tuhan dari penglihatan ini menginginkan aku menikmati hotel tersebut.

Diapun bergegas, walaupun dengan baju yang masih kumuh ke Hotel Internasional tersebut. Diapun mulai menebarkan uang yang dia peroleh kepada pelayan hotel sebagai TIP dan pelayan hotel pun memberikan jalur khusus buatnya. Saat seketika dia ingin segera makan di restoran lt 38 shangrila tersebut. Setelah menikmati makanan lalu dia melirik lagi kepada pegawai hotel yang memilki tanda tanya karena beliau masih berpakaian seperti gelandangan. Lalu dia berpikir wow mungkin Tuhan menginginkan saya menanya kepada pelayan mengapa dia selalu memperhatikan saya. Dia pun bertanya, pelayan mengapa kamu melihat saya terus menerus. Jawab pelayan tidak apa Pak, saya hanya ingin mengatakan mengapa bapak ke restoran ini dengan pakaian sedemikian, sebaiknya bapak belanja membeli pakaian yang layak dahulu dan mandi agar kelihatan hebat lalu kembali ke hotel ini.

Wow itu benar-benar suara "TUHAN", dan dia bergegas membeli baju dan segala perlengkapannya lalu kembali ke hotel untuk mandi dan berpakaian dan menikmati kamar hotel tersebut. Wow hidupku sunguh diberkati TUHAN " HALELUYA".

Namun setelah dia ingin beristirahat, seorang mengetuk pintu, dan dia bergegas membukanya. Selamat malam Pak Silahkan ikut kami ke kantor polisi. Kenapa saya harus kekantor polisi? Jawab polisi: kami melihat tindakan bapak yang terekam melalui CCTV, mengambil kotak yang tercampak dari mobil dan setelah kami selusuri semua rekamanya dan kami menemukan bapak disini. Bapak harus ikut kami. Tapi ijinkanlah saya menikmati tempat ini semalam saja, dan sampai sarapan pagi besok. Maaf pak, bapak sdh kami sediakan tempat disana dan disana juga kami sediakan makanan 3x sehari,

Tentunya maksud polisi adalah di ruang tahanan polisi, karena beliau bersalah mengambil yang bukan miliknya. Sambil bingung sang pengemis itu berpikir, ini bukan suara TUHAN, ini adalah suara setan, mengapa saya harus memberikan persembahan kalau bukan milik saya, seharusnya tadi saya mengembalikannya segera. Suara setan saya anggap suara TUHAN.

Ilustrasi ini membawa kita kepada hal yang perlu kita renungkan apakah kita sedang melakukan rencana TUHAN atau rencana SETAN dalam tindakan kita. Hal-hal seperti ini sering terjadi didalam hidup kita ketika kita awalnya mengikuti rencana/suara TUHAN tetapi ditengah jalan kita malah mengikuti rencana/suara setan.

Dikaitkan dengan pelayanan digereja saat ini misalnya untuk pemilihan penatua dan diaken yang saat ini sedang dalam persiapan di gereja penulis di Indonesia yaitu GBKP. Mari coba kita dengar suara TUHAN apakah Tuhan mengingkinkan kita menjadi pelayanNYA sebagai penatua atau diaken? Lalu mungkin saja kita menjadi seperti yang kita inginkan, tetapi ditengah jalan kita tidak lagi mendengarkan suara TUHAN untuk melayani, hal ini dapat terjadi penyimpangan didalam gereja karena banyak hal seperti masalah penyimpangan keuangan, kesibukan ditugas, masalah keluarga, adat budaya dan sebagainya. Tangan tugas didalam gereja seperti ini ini bukan pekerjaan yang mudah karena seorang manusia akan terikat dan mengikatkan diri didalam  gereja sebagai sekerja selama 5 tahun. Disanalah kita mengenal dan belajar banyak hal mengenai kehidupan gereja dan aktif dalam berbagai kegiatan gereja bukan karena sekedar diwaktu-waktu dekat pemilihan semata tetapi karena kita benar-benar ingin mengenal suara TUHAN/ rencana NYA dalam kehidupan kita...

Tulisan ini masih bersambung............terinspirasi dari khotbah Rev David Alexander (USA), di TICC Taiwan 30/3/14. Isi tanggung jawab penulis............

No comments: