INDAH HARI-HARI BERSAMA TUHAN

Mungkin ini adalah suatu cara yang diberikan Tuhan kepada saya untuk menyampaikan pengalaman dalam mengenal dan menikmati Tuhan.
Saya merasakan masih banyak sekali diantara kita yang sulit mengenal Tuhan secara riil, hal ini saya rasakan ketika kita melihat/mencoba melihat Tuhan dari sudut yang berada di luar Tuhan.
Pada Tulisan saya ini saya mengajak kita melihat Tuhan dari sudut Tuhan yang adalah Roh, melalui pemahaman lebih lagi akan Prinsip Roh itu sendiri.

Wednesday, November 14, 2007

Manusia adalah sebuah Sistem

by: Bode Haryanto, Bro in Christ, Tainan Taiwan.


Manusia adalah sistem (system) dan sistem yang dikelilingi oleh lingkungan (surrounding). Sistem dengan lingkungan memiliki pembatas (boundary).

Apakah manusia itu? Menurut alkitab adalah roh, tubuh dan Jiwa. Apakah jiwa itu ? menurut sebuah buku jiwa itu ada akibat pertemuan Tubuh dan Nafas menghasilkan jiwa contoh orang tenggelam dibantu dengan pernafasan, lalu dia sadar dan jiwanya hidup. Lalu dia bertanya aku kenapa tadi? Jadi jiwanya hidup kembali dan dia menggunakan pikirannya dan bertanya.

Lalu persoalannya adalah apakah dalam sistem tersebut seseorang menghidupkan hubungannya dengan Tuhan atau tidak?
Jika manusia memiliki hubungan dengan Tuhannya maka roh-nya hidup (manusia rohaninya hidup). Manusia yang mengandalkan Tuhan maka sifat-sifat roh (rohaninya) akan mempengaruhi keinginan jiwa dan daging. Ini yang harus dilatih, dengan harapan, ketika dia menembus batas memasuki lingkungan sifat-sifat roh itu muncul sebagai sifat manusiannya.
Gereja adalah kumpulan dari sistem2 tersebut yang memiliki sifat roh yang sama. Jadi kita bisa melihat gereja sebagai suatu sistem yang lebih kompleks yaitu sistim di dalam sistem.

Apakah lingkungan? Semua yang berada di luar sistem adalah lingkungan. Sebagai individu maka keluarga dan gereja adalah lingkungan yang terdekat. Lingkungan adalah tempat kita memulai menyalurkan sifat rohani kita. Tanpa berkontak dengan lingkungan kita tidak dapat menunjukkan buah-buah rohani kita.
Gereja secara prinsip Roh-roh (baca Tuhan-manusia secara rohaniah) adalah berbeda dengan kelompok roh-roh yang lain di lingkungan (kata alkitab: jangan sama seperti dunia). Jika kita adalah terang (anak Tuhan) maka itu akan tampak di lingkungan dan jika kita duniawi sekali (gelap), maka pasti bukan dari Tuhan. Jadi terang dan gelap adalah penampakan yang dapat dilihat pada lingkungan yang dipengaruhi oleh sistem asalnya (individu). Ini adalah idealnya.

Persoalannya selalu terjadi dikotomi terhadap nilai terang gelap tersebut ketika diaplikasikan dikehidupan sehari hari. Apa yang dianggap terang oleh lingkungan belum tentu dianggap terang secara rohaniah dan sebaliknya. Yang dianggap rohani adalah gelap tetapi dunia melihatnya wajar bahkan terang/baik.

Kalau kita asumsikan roh itu sebagai energy maka persoalannya adalah apakah energy yang kita miliki itu dapat mempengaruhi lingkungan atau malah lenyap dikalahkan oleh energi dari lingkungan. Atau roh-roh (energy) dunia ini yang mempengaruhi sistem manusia (menembus batas). Jika ini terjadi pastilah menjadi gelap sekali.
Apakah seorang yang selama ini dikenal sebagai Rohaniawan dan ketika dia terpilih menjadi anggota DPR dapat mempengaruhi kebijakan-kebijakan yang tidak benar, atau malah dia yang terseret bersama kebijakan tersebut. (lihat sendiri).

Tapi pada dasarnya roh manusia tidak konstan/ konsisten, keinginan daging mengalahkan jiwa dan roh, sehingga jangan heran jika rasul Paulus mengatakan bagaimana dapat lepas dari tubuh yang lemah ini (atau roh adalah baik tetapi keinginan daging lemah). Jangan heran jika ada pendeta atau hamba Tuhan yang jatuh, itu semua karena keinginan daging (roh-roh lingkungan/energy lingkungan) mengalahkan keinginan jiwa dan roh. Hanya Tuhan yang setia manusia tidak setia. Sesunguhnya telah terjadi pengaruh terhadap setiap individu diantara energy dalam dan energy luar... (bingung kan).

Tapi sebagai orang Kristen (yang telah percaya dan dibaptis/dimateraikan) walaupun kita gelap/sangat duniawi maka akan putih seperti salju jika kita mengaku dosa di hadapan Tuhan (1Johanes). Bahkan dalam Kisah Pararasul, ada yang mengawini istri bapaknya pun rohnya Tuhan pelihara walaupun tubuhnya diserahkan kepada iblis (keinginan daging).

Tentunya kita berharap dapat menjaga hubungan kita dengan Tuhan sehingga yang keluar adalah terang (sifat rohani). Dan jika kita masih gelap terang (abu-abu) maka sebaiknya kita memperbaiki hubungan dengan Tuhan. dan Bila kita masih gelap terus ya bertobatlah selagi masih ada kesempatan.

No comments: