INDAH HARI-HARI BERSAMA TUHAN

Mungkin ini adalah suatu cara yang diberikan Tuhan kepada saya untuk menyampaikan pengalaman dalam mengenal dan menikmati Tuhan.
Saya merasakan masih banyak sekali diantara kita yang sulit mengenal Tuhan secara riil, hal ini saya rasakan ketika kita melihat/mencoba melihat Tuhan dari sudut yang berada di luar Tuhan.
Pada Tulisan saya ini saya mengajak kita melihat Tuhan dari sudut Tuhan yang adalah Roh, melalui pemahaman lebih lagi akan Prinsip Roh itu sendiri.

Wednesday, November 14, 2007

Tuhan, Manusia, Gereja dan Lingkungan secara Rohaniah

by: Bode Haryanto Tarigan, bro in Christ

Rencana global Tuhan adalah damai di bumi seperti di surga. Dalam mengujutkan rencana Tuhan ini adalah dengan bekerja sama antara Tuhan dan manusia. Bekerja sama yang sesuai dengan rencana Tuhan yang tertulis di dalam Alkitab adalah dalam peghidupan persekutuan (gereja).

Interaksi Tuhan dan manusia di dalam Gereja.
Gereja adalah wujud organisasi surgawi secara rohani sesuai dengan rencana Tuhan. Pondasi, Kepala dan Pemimpin gembala Gereja adalah Tuhan Yesus Kristus dengan jaminan operasional yaitu Roh Kudus.
Interaksi di dalam gereja ini menghasilkan manusia/kaum kudus yaitu manusia yang mengikatkan dirinya dengan Roh Tuhan dan menjadi satu Roh dengan Tuhan. Kaum kudus adalah batu rohani; adalah bangunan gereja yang sesungguhnya (1 Pts, 2:5). Gereja yang sesungguhnya adalah interaksi secara Roh-roh (Roh Tuhan-roh manusia) dimana Roh Tuhan tinggal didalamnya, sehingga gereja yang sesungguhnya adalah bangunan manusia/kaum kudus dimana Tuhan tinggal di dalamnya. Interaksi Roh-roh ini sangatlah dimungkinkan karena Tuhan (Bapa) adalah Roh Itu, Yesus Kristus Tuhan yang hidup, mati dan bangkit serta naik ke Surga juga dalam wujud Roh kembali ketempat Roh Itu (kenaikan Isa Almasih ke Sorga) dan mengirimkan Roh penolong yaitu Roh Kudus juga bersumber dari Roh Itu (dari sorga). Sesungguhnya esensi Roh ini yang memungkinkan interaksi Roh-roh ini karena manusia juga selain memiliki tubuh dan jiwa juga memiliki roh.
Manusia Kristen yang Normal
Kaum kudus adalah manusia yang memiliki penghidupan rohani yang normal secara pribadi dan di dalam gereja. Kristen yang normal adalah mereka yang secara senantiasa memberi makan rohaninya dengan Firman Tuhan. Bahkan memakan Yesus Kristus sebagai makanan rohani seperti manna dari Sorga (Akulah roti yang telah turun dari sorga (Yoh 6.41)). Firman Tuhan adalah ketopong keselamatan dan pedang Roh (Ef 6:17), yang berguna melindungi manusia (ketopong) bahkan mematikan keinginan roh-roh lain (Sadarlah dan berjaga-jagalah! Lawanmu, si Iblis, berjalan keliling sama seperti singa yang mengaum-aum dan mencari orang yang dapat ditelannya (I Ptr 5;8)) dengan pedang Roh Tuhan yaitu Firman Tuhan (membunuh keinginan daging/dosa).

Suatu pribadi yang memiliki hubungan yang khusus secara rohani dengan Tuhan maka Roh Itu mengenal pribadi tersebut. Pribadi yang dikenal Tuhan dapat dilihat dari ekspresi kehidupannya dari buah-buah rohnya; kasihnya, sukacitanya, bahkan dari berkat dan anugrah Tuhan yang datang padanya dalam kehidupannya sehari-hari. Pada pribadi seperti ini, Roh Tuhan/Roh Kudus/Firman Tuhan bekerja mempengaruhi jiwa yaitu cara berpikir, emosi, keinginan yang dikenal dunia sebagai manusia berbudi. Roh itu juga bekerja mengalahkan keinginan daging sehingga terhindar dari perbuatan tercela yang dikenal dengan dosa. Keinginan daging/dosa ini dikenal dengan nafsu yang dipengaruhi oleh roh-roh lain dan roh-roh ini dapat dikalahkan dengan pedang Roh yaitu Firman Tuhan.

Pribadi Kristen yang normal adalah manusia yang telah otomatis berbuat baik, bukan berusaha berbuat baik atau menunggu waktu yang tepat untuk berbuat baik. Roh itu memampukan manusia ini untuk otomatis berbuat baik.

Gereja dan Lingkungan
Dalam mewujudkan cita-cita Tuhan maka interaksi antara Tuhan dan manusia di dalam gereja adalah untuk mengalirkan aliran-aliran rohani ke lingkungan. Aliran rohani itu adalah buah-buah roh, sehingga lingkungan dapat merasakan kasih, damai, suka cita yang murni dari Tuhan.
Lingkungan dalam arti yang sempit adalah pribadi lepas pribadi terhadap keluarga dan gereja dan secara lebih luas adalah antara pribadi lepas pribadi di dalam gereja terhadap sesama umat manusia. Seorang manusia Kristen yang normal baik secara pribadi maupun didalam gereja dalam mengalirkan aliran rohani tersebut sebaiknya memiliki pemikiran global dalam rencana Tuhan. Prinsip yang harus di pegang adalah bahwa dihadapan manusia semua manusia adalah sama namun dihadapan Tuhan manusia berbeda atau tidak adalah bagian Tuhan semata dalam arti manusia tidak menjadi hakim bagi sesame manusia. Sehingga ketika gereja mangalirkan buah roh kelingkungan tidak lagi membedakan kasih kepada semua manusia. Ini adalah ultimat pengajaran alkitab yang disampaikan Petus dalam dua Petrus satu ayat ketujuh.

Penutup
Interaksi Tuhan-manusia di dalam Gereja akan menghasilkan buah-buah roh secara internal (di dalam gereja) dan eksternal (ke lingkungan) kepada semua umat manusia. Tuhan Roh Itu sebagai sumber kasih, cahayaNYa di dalam Tuhan Yesus Kristus yang telah menjadi Roh Itu hidup didalam manusia kudus dalam penghidupan Gereja, mengalirkan aliran rohani kelingkungan sehingga cita-cita Tuhan agar damai sejahtera di bumi seperti di Surga dapat menjadi kenyataan.

(Penulis adalah anggota Mamre jemaat GBKP Simpang Marindal Medan, Sedang Studi S3 Teknik Kimia di NCKU Taiwan)

No comments: