INDAH HARI-HARI BERSAMA TUHAN

Mungkin ini adalah suatu cara yang diberikan Tuhan kepada saya untuk menyampaikan pengalaman dalam mengenal dan menikmati Tuhan.
Saya merasakan masih banyak sekali diantara kita yang sulit mengenal Tuhan secara riil, hal ini saya rasakan ketika kita melihat/mencoba melihat Tuhan dari sudut yang berada di luar Tuhan.
Pada Tulisan saya ini saya mengajak kita melihat Tuhan dari sudut Tuhan yang adalah Roh, melalui pemahaman lebih lagi akan Prinsip Roh itu sendiri.

Monday, January 11, 2010

Pernikahan Roh-Jiwa dan Tubuh (Pernikahan Kristen/Prinsip Bejana)
Jika kita membaca Alkitab mengenai ikatan suami dan istri, Yesus berkata dalam Matius 19: 5, Dan firman-Nya: Sebab itu laki-laki akan meninggalkan ayah dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya itu menjadi satu daging 19:6 Demikianlah mereka bukan lagi dua, melainkan satu. Karena itu, apa yang telah dipersatukan Allah, tidak boleh diceraikan manusia.” maka kita dapat memahami dan merasakan bagaimana pandangan firman terhadap hubungan ini adalah bersifat roh/rohani dan sangatlah unik. Dalam pemberkatan nikah di Gereja, Roh Tuhan diundang untuk memberkati keluarga yang baru.
Salah satu dari ayat mengenai hubungan ini adalah sebagai berikut. Suami dan istri adalah satu, dua menjadi satu? Apakah mungkin? Dalam ayat 5 bahkan dikatakan menjadi satu daging, apakah mungkin? Jika kita berpikir secara fisik tidak mungkin, secara jiwa juga tidak, tetapi secara roh adalah sangat mungkin. Secara rohaniah memungkinkan firman Tuhan satu daging itu menjadi dapat difahami.
Alkitab mengatakan manusia diibaratkan periuk (bejana tanah liat), diisi dengan kebaikan, kemuliaan Tuhan dan berbagai rezeki (hal-hal rohaniah/keyakinan/ajaran-ajaran). Perkawinan dua orang nasrani diibaratkan menyatukan 2 bejana menjadi satu bejana keluarga, yg siap di isi dengan kemuliaan suka cita dan kasih kemuliaan Tuhan. Bezana itu akan meluber keluar dan menyebarkan bau harum dan menjadi contoh bagi dunia
Dapat diartikan perkawinan dua manusia Kristen adalah perkawinan yang menyatukan roh masing masing manusia/individu tersebut. Karena keduanya Kristen maka kedua roh tersebut adalah sama yaitu roh manusia Kristen. Ini adalah salah satu mengapa alkitab mengatakan tidak boleh menikah antara manusia yang berbeda keyakinan, karena secara prinsif roh adalah tidak dapat diterima (rohnya tidak dapat disatukan).Kita dapat menggunakan istilah alkitab bahwa terang tidak dapat bersatu dengan gelap, sehingga roh-roh dengan keyakinan berbeda secara prinsip roh menjadi batal untuk istilah dua menjadi satu seperti yang tertulis pada ayat di atas.
Perkawinan 2 orang berbeda keyakinan adalah mengawinkan 2 bejana yang isinya berbeda, sehingga seorang yang menjadi atau meninggalkan agamanya untuk sebuah perkawinan, ia harus menuangkan terlebih dahulu isi bejananya dan mengisinya dengan hal-hal rohaniah/keyakinan yg baru dan kemudia menikah. Itu berlaku di dalam kekeristenan (harus belajar dahulu minimal 3 bulan sebelum boleh diberkati/dinikahkan). Perkawinan Kristen mengawinkan bukan hanya Jiwa dan Tubuh tetapi juga Roh. Dalam pemberkatan di Gereja,Roh Tuhan diundang untuk memberkati keluarga yang baru. Karena Tuhan adalah empunya seluruh nyawa, sehingga kematianlah yang dapat memisahkan.
Dalam kehidupan kita ada yg gagal mempertahankan bejananya, karena mungkin bejana itu sendiri tidak bersatu artinya sejak awal sebelum menikah ada masalah misalnya tidak seiman atau seorang yg pura-pura percaya, atau juga bejana keluarga itu tidak diisi dengan dengan kemuliaan suka cita dan kasih kemuliaan Tuhan, sehingga bejana itu sendiri tidak berfungsi dengan benar sehingga rusak atau pecah. Tapi Tuhan maha pengasih sehingga hal yang harus dilakukan menurut Alkitab adalah pertobatan, membangun/memperbaiki bejana itu. memulai sesuatu yg baru dengan bejana baru dari pertobatan.
Manusia Kristen tidak boleh menikah lagi karena bejana yang dibangun tidak lagi mengacu kepada kehendak Tuhan demi kedamaian dan sukacita didalam keluarga. Mereka yang menikahlagi tidak menghormati Tuhan dan pada umumnya akan mendapatkan kesusahan, ketidak damaian. Bahkan jika bejana itu pecah maka rejeki yang ditampung oleh bejana itu juga tidak lagi tinggal didalam bejana, hal inilah yg menyebabkan banyak keluarga yang menikah lagi rejekinya berkurang karena bejananya bocor atau pecah. Orang-orang yg menikah lagi adalah melawan Tuhan, dalam arti berdosa dan upah dosa adalah maut, maut dalam arti akan mendapat banyak masalah bahkan hingga anak melawan dan menentang orang tua/bapak, atau merendahkan ibu kandung. Kekacauan pasti akan terjadi. Alkitab mengatakan: doa orang yang tidak mengasihinya TIDAK SAMPAI KE SURGA/Tidak didengar oleh Tuhan.
Itulah menagapa dalam kekeristenan perkawinan adalah kudus dan sakeral karena Tuhan diundang dalam perkawinan itu dan perkawinan hanya dapat dipisahkan oleh kematian. Sesunguhnya semua adalah misteri Ilahi dan kita berusaha bekerja sama dengan Tuhan untuk memecahkan misteri hidup kita. Perhatikan sekeliling kita berapa banyak orang yg hancur keluarganya bahkan mengakibatkan banyak masalah dan contoh dari alkitab seperti Ibrahim dengan Ishak dan Ismail serta perseteruannya, Nabi Daud dengan hukuman Tuhan yang jatuh padanya.

No comments: