Roh Tuhan yang Memerdekakan
Kehidupan babas membuka jalan kesempatan bagi roh-roh lain menguasai kita. Seorang yg bebas menikmati narkotika pada dasarnya masuk kedalam keterbatasan atau ketergantungan. Seorang yang melakukan sex bebas sedang memasukki keterbatasan hidupnya akan resiko kesehatan dan harga diri. Mereka/industri yang melakukan kebebasan berproduksi (tanpa memperhatikan lingkungan) adalah sedang memasuki keterbatasan kebebasan global dengan ketidak nyamanan dari perubahan iklim.
Alkitab mengatakan dimana ada ROH TUHAN disitu ada Kemerdekaan, 2Kor 3: 17. Kemerdekaan itu akan menjadi full milik kita jika Roh Tuhan tinggal di hati kita. Karena jika Roh Tuhan tinggal dihati kita maka kita akan berbuah rohani, yaitu kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan,kelemah lembutan, penguasaan diri. Tidak ada hukum yang menentang hal-hal itu. (Gal 5:22-23). Jika buah-buah roh itu ada pada kita Hukum manakah didunia yang menentang perbuatan rohani itu? Maka sesunguhnya yang terbaik adalah kemerdekaan yang oleh adanya roh Tuhan di dalam hati kita sehingga kita boleh merdeka melampaui batas agama, kulture budaya dan kelompok (society).
Manusia yang mengikatkan diri dengan Tuhan maka Roh Tuhan melindunginya dari hal-hal yang tidak baik, Firman Tuhan (dibaca Tuhan) adalah ketopang keselamatan dan pedang roh (Efesus 6.17) artinya Tuhan memberikan perlindunga (ketopang) dan alat untuk mengalahkan keingina roh-roh lain dengan pedang roh.
Manusia terdiri dari roh-jiwa-tubuh/daging. Manusia yang hidup didalam rohani/roh maka roh itu akan berkontak dengan Roh Tuhan sehingga kerjasama antara Roh-roh itu akan mempengaruhi bahkan mengalahkan keinginan jiwa. Keinginan jiwa seorang manusia adalah keinginan emosi semangat ingin tahu adalah baik namun dapat menuju kea rah yang negative. Keinginan jiwa yang dipengaruhi oleh keinginan Roh-roh akan mengarahkan keinginginan jiwa untuk tetap positif dan baik.
Keinginan daging adalah dosa, percabulan dan fikiran negative. Alkitab mengatakan: Karena keinginandaging adalah maut, tetapi keinginan Roh adalah hidup dan damai sejahtera (Roma 8:6), Sebab keinginandaging berlawanan dengan keinginan Roh dan keinginan Roh berlawanan dengan keinginan daging–karena keduanya bertentangan–sehingga kamu setiap kali tidak melakukan apa yang kamu kehendaki. (Gal 5:7,6).Maksudku ialah: hiduplah oleh Roh, maka kamu tidak akan menuruti keinginan daging.
Contoh keinginan/perbuatan daging yaitu: percabulan, kecemaran, hawa nafsu, penyembahan berhala, sihir, perseteruan, perselisihan, iri hati, amarah, kepentingan diri sendiri, percideraan, roh pemecah, kedengkian, kemabukan, pesta pora dan sebagainya. Terhadap semuanya itu kuperingatkan kamu–seperti yang telah kubuat dahulu–bahwa barangsiapa melakukan hal-hal yang demikian, ia tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah. (Gal 5: 19-21).
Apakah kita mengandalkan keinginan Roh Tuhan didalam hidup kita? Ini dapat kita jawab sendiri sebagai refleksi dalam kehidupan kita. Apakah kebebasan yang kita inginkan masih mengacu kepada keinginan Roh-roh (kenginan Tuhan)?
Kebasan yang bagaimana yang kita inginkan?. Jika kita pelajari jalan hidup seorang Karl Max (yang adalah anak dari seorang Jahudi yang murtad) yang memiliki filosofi kebebasan tanpa Tuhan, apa yang terjadi dengannya. Jika Karl Marx tahu jalan hidup dan cara berpikir (logic) yang di lakoninya kemungkinan besar dia akan menyesal dan menangisinya. Kehidupannya di luar Tuhan membuat dia menjadi orang yang tidak diberkati Tuhan. Keinginannya untuk bebas membuat dia tidak diterima secara global (global society). Karl Max akhirnya mati dengan menyedihkan di awali dengan kematian anggota keluarga dalam penderitaan.Suatu akhir yang sangat menyedihkan dari seorang pemikir besar yang salah mengarahkan kepintarannya. Dia hidup dengan logika bebas tapi terbatas. Dan jika dia hidup hidup di masa 20 tahun ini dengan perkembangan teknologi dan berbagai hal yang membuktikan Tuhan adalah Riil, kemungkinan besar dia akan menagis dan menyesali jalan hidupnya.
Kembalilah ke roh dan bertemu Tuhan dihati kita agar kita dapat melakukan kebebasan yang bertanggung jawab demi kedamaian dan kelestarian dunia dan demi anak cucu bahkan demi menghormati Tuhan yang telah menciptakan kebaikan bagi manusia melalui dunia ini.
No comments:
Post a Comment