Apakah Kamu Jenis Domba Atau Kambing?
Peternakan traditional cendrung tidak memisahkan domba dan kambing, sehingga sifat dan tingkah laku domba dan kambing dapat diamati secara langsung oleh para gembala. Seperti apa yang menjadi pengalaman para pengembala dalam mengembalakan ternaknya di belahan bumi Palestina dan sekitarnya mengelompokkan sifat fenotif dan genotif dari domba dan kambing yaitu:
1. Domba berwarna cerah dan kambing berwarna gelap. Domba pada umumnya berwarna putih keemasan sedangkan kambing hitam dan coklat.
2. Domba jinak/ mendengar dan menuruti perintah pengembalanya sedangkan kambing cendrung membangkang sulit diatur.
3. Domba suka bergerombol/berkawan sedangkan kambing lebih suka menyendiri.
4. Domba merumput dengan teratur, tidak serabutan dan berpindah-pindah sedangkan kambing suka pindah sana pindah sini dan cendrung sibuk tidak menentu.
Warna keemasan domba menunjukkan atau melambangkan kepada sesuatu yang terang dan sukacita, sedangkan warna coklat dan hitam cendrung melambangkan kegelapan, duka dan kejahatan. Hal ini dapat merupakan gambaran luar (fenotif) yang bersifat luaran, namun secara apa adanya warna itu menunjukkan bahwa domba memiliki warna yang mewakili apa yang dikenal manusia sebagai lebih positif (bersih/terang, mulia dll) sedangkan hitam (duka, gelap dl).
Dilaporkan bahwa domba mengenal suara pengembalanya, ketika suara gembalanya memberikan kode dengan teriakan, para domba dengan segera mengambil perhatian dan mengikuti perintah pengembala. Contoh sifat domba ini dapat dilihat pada massa musim mencukur bulu domba tiba, domba tidak perlu diikat mereka sangat penurut dan percaya akan apa yang dikerjakan pencukur terhadap domba-domba. Karakter domba ternyata terwakili dari berkatnya, domba dengan bulunya yang tebal dan disaat masa cukur tiba, domba-domba menurut saja untuk dicukur. Artinya karakter dan keperluan domba itu sdh dibentuk atau terbentuk sedemikian rupa (genotif).
Domba pada umumnya adalah penurut, jinak dan percaya pada majikannya/pengembalanya sedangkan kambing sulit diatur dan suka melawan dan membangkan. .
Melihat sifat domba yang suka berkawan dalam arti saling bekerja sama, saling sharing/berbagi saat merumput bersama. Tolong menolong dan saling menghargai mungkin dapat mewakili sifat ini. Diwaktu malan, domba juga tidur berkumpul bersama saling menghangatkan, saling berbagi kehangatan, sedangkan kambing cendrung melakukan sendiri dan demi diri sendiri.
Di dalam kandang domba akan cendrung berkumpul dan bergerombol dan memilih tempat yang terbuka, hal ini dimungkinkan karena sifat yang suka berkawan juga karena memilki bulu yang tebal sehingga tahan dingin. Hal ini berbanding terbalik dengan sifat kambing yang mencari tempat gelap dan tertutup.
Saat sedang merumput domba biasanya akan memilih makanannya dan makan bersama, domba biasanya memakan rumput dengan teratur dan tidak berpindah kesana kemari. Kambing pada umumnya suka lari kesana dan kemari memakan rumput disana dan disini cendrung tidak sabar dan sibuk seperti ingin berkuasa dan mau menang sendiri.
Dalam artinya bahwa domba memberikan manfaat lebih dari sekedar kambing, bukan saja daging dan susu serta bulunya, namun rasa emosional para pengembala terhadap domba-dombanya dibandingkan kambing yang cendrung liar.
Merefleksikan sifat domba dan kambing ini dalam kehidupan manusia, dapat diartikan bahwa manusia yang sabar, teratur, saling bekerja sama, tidak egois, dan mengenal suara pengembalanya (dalam kekeristenan Yesuslah sebagai gembala). Domba yang berwarna putih mencerminkan manusia yang lebih terbuka dan jujur serta penuh dengan suka cita. Domba dan sifatnya menunjukkan manusia yang lebih mengarah yang Tuhan inginkan yaitu penuh kasih dan suka cita.
Manusia yang meniru sifat kambing tentunya akan menunjukkan banyak kegelapan dari tingkah lakunya, perbuatan untuk kepentingan diri sendiri, juga ingin menang sendiri, ego dan tidak jujur serta ingin menang sendiri. Sifat ini adalah sifat yang tidak sesuai dengan rencana Allah kepada manusia. Bagaimana orang semacam ini dapat mengasihi orang lain?
Alkitab dengan jelas meisahkan Domba dan Kambing, dan pemisahaan ini terkait dengan penghakiman disaat kedatangan Yesus yang kedua kali, domba akan dipisahkan dari kambing. Semua akan di nilai berdasarkan apa yang mereka lakukan dalam kesempatan HIDUP yang diberikan kepada manusia sebagai domba dan sebagai kambing. Domba akan berada disebelah kanan dan kambing berada disebelah kiri. Untuk selengkapnya dapat dibaca di Matius 25:31-46, dimana Yesus sendiri menyatakan hal ini. Sekarang terserah manusia mau memiliki sifat domba atau kambing, karena penghakiman pasti akan datang, Yesus akan datang untuk menghkimi setiap manusia.
No comments:
Post a Comment