Yesus Yang Mampu Meredakan Murka ALLAH Pada Manusia
Yesus Yang Mampu Meredakan Murka ALLAH Pada Manusia. Ini adalah sebuah fakta dari kehidupan bertuhan. Yesus sebagai Tuhan yang hanya mampu meredakan murka Allah Akan dunia ini.
Alkitab menuliskan beberapa kali Allah pada PL memurkakan manusia yang melakukan DOSA ROHANI kepadaNYA. Sejarah alam mencatat banyak kejadian yang dicatat oleh Alkitab, seperti Air Bah pada jaman Nabi NUH dan saat bangsa israel dalam perjalanan menyembah patung domba emas dan sebagainya.
Yesus sebagai manusia merupakan imam yang dekat dengan manusia untuk menjadi teladan dan menjadi juru slamat manusia, menyampaikan kebaikan dan kasih. Yesus yang dicobai tetapi tidak pernah melakukan dosa namun Yesus bahkan menjadi kurban penyelamatan dosa manusia.
Ibrani 2:17 Itulah sebabnya, maka dalam segala hal Ia harus disamakan dengan saudara-saudara-Nya, supaya Ia menjadi Imam Besar yang menaruh belas kasihan dan yang setia kepada Allah untuk mendamaikan dosa seluruh bangsa.
Yesus sebagai Tuhan adalah Tuhan yang mampu meredakan murka ALLAH. Setelah Yesus naik ke surga, sesunguhnya sebuah perubahan yang besar telah terjadi hingga saat ini, bahwa murka Allah tehadap dunia ini berubah menjadi KAsih dan Setia Allah.
Saat ini adalah jaman KASIH KARUNIA, dimana ALLAH masih memberikan kesempatan kepada manusia untuk mengenalNya lebih lagi dan lebih lagi. Silahkan menemukan Allah yang baik dan penuh berkat melalui Yesus, Tuhan yang menjadi manusia.
Ibrani 4: 14-16
4:14 Karena kita sekarang mempunyai Imam Besar Agung 6 , o yang telah melintasi semua langit, p yaitu Yesus, Anak Allah, q baiklah kita teguh berpegang pada pengakuan iman r kita. 4:15 Sebab Imam Besar s yang kita punya, bukanlah imam besar yang tidak dapat turut merasakan kelemahan-kelemahan kita, sebaliknya sama dengan kita, t Ia telah dicobai, hanya tidak berbuat dosa. u 4:16 Sebab itu marilah kita dengan penuh keberanian v menghampiri w takhta kasih karunia 7 , supaya kita menerima rahmat dan menemukan kasih karunia untuk mendapat pertolongan kita pada waktunya.
No comments:
Post a Comment