INDAH HARI-HARI BERSAMA TUHAN

Mungkin ini adalah suatu cara yang diberikan Tuhan kepada saya untuk menyampaikan pengalaman dalam mengenal dan menikmati Tuhan.
Saya merasakan masih banyak sekali diantara kita yang sulit mengenal Tuhan secara riil, hal ini saya rasakan ketika kita melihat/mencoba melihat Tuhan dari sudut yang berada di luar Tuhan.
Pada Tulisan saya ini saya mengajak kita melihat Tuhan dari sudut Tuhan yang adalah Roh, melalui pemahaman lebih lagi akan Prinsip Roh itu sendiri.

Friday, February 11, 2011

With cross you live without cross
With cross you live without cross


Jika ditinjau Tuhan adalah Tuhan maka apa logikanya bahwa Yesus adalah Tuhan padahal Yesus harus mati tersalib? Inilah yang tidak dapat diterima bangsa Yunani, God is God, God cannot be suffering. Tuhan kenapa menderita dan mati? Demikian juga Yahudi dalam pengalaman mereka bersama Abraham dan Musa dan lainnya, Tuhan adalah Kuat Perkasa, Tuhan adalah super dalam segalanya. God is strong and glory. Bagaimana mungkin Yesus adalah Mesias jika dia mati dikayu salib.

Dari logika Tuhan mungkin sulit diterima manusia secara logika manusia jika Tuhan harus tersalib. Ada contoh lain di alkitab yang berbeda dengan dengan logika dan kebiasaan manusia, salah satu contoh bahwa dalam adat istiadat dan kebudayaan, anak paling tua adalah paling diutamakan, termasuk di cina, afrika dan Indonesia. Namun alkitab bercerita lain, antara Kain dan Habil, Ruben dan Yusuf, Esau dan Yakup, ternyata anak-anak bungsu lebih utama ketimbang anak-anak paling tua, artinya bahwa kebiasaan kultur dan budaya dan logika manusia tidak dapat dibawa kedalam logika Tuhan dalam konteks ini.

Tuhan yang mati? Seperti ada aturan yang salah disana. Apa lagi Yesus dari Nazaret, sebuah kota didaerah Galilea, daerah yang kacau secara adat budaya yang bercampur antara yudea, kanaan dan palestina. Galilea adalah jalur terjepit antara dua kekuatan Asiria di utara dan Mesir di selatan, seperti ada cemoohan untuk mereka yang tinggal di daerah Galiela, apakah ada yang bisa diandalkan disana? Maka ketika ada nubuatan akan Yesus dari Nazaret, hampir semua orang tidak mempercayainya bahwa akan ada orang dari Nazaret yang meletakkan Kerajaan Surga, hal ini seperti dogeng dan cerita bohong sebuah daerah Galilea. Can come something good from Nazareth Galilee?Banyak jenis hukuman mati yang dikenal, dan saat itu yang paling terkenal adalah hukuman pengal leher/ pancung oleh pemerintah Roma, dalam hal ini Yesus dihukum dengan disalibkan, merupakan sebuah hukuman yang dijatuhkan karena kesalahan yang berat atau kriminal berat. Harga dari penyaliban Yesus merupakan sebuah tindakan diluar Logika Manusia. Bagaimana mungkin salib merupakan jalan penyelesaian seorang Yesus yang saat itu tidak ditemukan sama sekali kesalahannya oleh penguasa Gubernur Judea Pontias Pilatus.

Kematian Yesus dikayu salib merupakan sebuah langkah dari Logika TUHAN untuk:

1. Tuhan menggunakan kesalahan orang tersalib sebagai hukuman dengan mati disalib juga sebagai hukuman dari dosa manusia yang ditanggung dalam kematianNya di salib.

2. Tuhan menggunakan hal-hal akibat dari kemanusiaan sebagai sebuah hukuman dalam kematian kepada sebuah pengertian akan kematian demi sebuah keselamatan.

3. Tuhan sedang mempersiapkan sebuah tahapan diluar logika manusia akan adanya sebuah kebangkitan (ressurection) sebagai apa yang akan di alami Yesus.

4. Tuhan sedang mempersiapkan sebuah tahapan diluar logika manusia akan sebuah kehidupan yang kekal didalam Yesus.

Jadi kematian Yesus adalah awal dari sebuah tahapan baru dalam pemahaman manusia akan transformasi dari sebuah kebangkitan dan kenaikan kesurga. Kematian dan kebangkitan Yesus adalah sebuah PEMBUKTIAN PENGINJILAN BAHWA YESUS ADALAH ANAK ALLAH (Son of God). Pemahaman akan Yesus dalam Kematian dan kebangkitan ini merupakan merupakan sebuah logika yang diyakini dan ditulis oleh MARKUS 30 tahun setelah kejadian penyaliban itu terjadi.

Artinya jika tidak ada penyaliban maka tidak ada penginjilan, karena kematian itu telah membuka kepada pemahaman akan keselamatan yang sempurna didalam Yesus. Barang siapa yang tidak dapat menerima kematian Yesus berarti mereka tidak dapat menerima akan kebangkitan dan keselamatan. Mereka tidak dapat menerima ANUGERAH ILAHI didalam Yesus yang mengampuni dosa dan menyelamatkan manusia bahkan kekehidupan yang kekal. Dalam hal ini manusia tersandung kepada logikanya sendiri mereka tidak dapat menerima Tuhan yang menderita mati tersalib, artinya logika manusia membawa manusia tidak mendapatkan anugrah keselamatan dari Yesus. Keselamatan itu menjadi usaha manusia sendiri dan ini sepertinya sebuah usaha yang telah dilakukan sejumlah keyakinan seperti Hindu dan Budha dan lainnya.

Salib Tuhan dengan cara Tuhan dan cara Tuhan tidak sama dengan cara manusia, karena mereka yang mengikuti hukum-hukum (taurat, syariat, dalil dan sebagainnya) akan mengenal dan mendatangkan dosa-dosa baru, namun salib TUhan di dalam Yesus mengembalikan (restrore) kasih, sukacita, damai, keselamatan bahkan hingga kehidupan yang kekal.

Aturan-aturan membawa orang kepada kesalahan, dosa dan penghukuman namun salib Yesus membawa orang kepada kehidupan yang memilki kekuatan kasih dan keselamatan. Dengan salib aku dapat hidup tidak tersalib (With cross we can live without cross), namun dengan kemerdekaan dunia, manusia sedang menantikan tersalib karena dosa.

Dirangkum dan dikembangkan dari Khotbah, Rev. Prof Augustine Musopole, PhD from Malawi, TICC Tainan.

No comments: