Seperti bangsa Israel dalam perjalanan ketanah perjanjian Allah telah menyiapkan tempat buat mereka lahan untuk bercocok tanam dan beternak untuk menghasilkan panen bagi mereka. Demikinlah rancangan Allah dan untuk semua itu mereka diminta untuk mempersiapkan persembahan kepada Tuhan dari hasil panen dan buah buah aktifitas mereka. Dengan suka cita dalam kehidupan yg penuh tantangan mereka merayakan pesta panen memberikan persembahan panen kepada Tuhan.
Demikianlah Tuhan memberikan kehidupan dan merancang tempat mereka bekerja dan memanen hasil hasil panen/kerja serta dengan suka cita memberikan buah panen. Demikianlah kita percaya bahwa kita ada dalam rencana Tuhan dan hidup dalam rencanaNya dan menghasilkan karya/buah/panen yg layak yg kita persembahkan kepada Tuhan sebagai buah suka cita kita dalam usaha/pekerjaan/aktifitas usaha kita. Demikianlah cara kita dalam memuji memuliakan Tuhan yg menyiapkan dunia ini bagi kita untuk bekerja, memdapatkan hasil dan hidup dalam kasih dan kebenaranNYA.
Mari kita dengan suka cita memulaikan Tuhan dari buah berkat yg diberikanNYA dalam segala profesi kita baik sebagai pengusaha, pegawai, petani, supir, kedai kopi dan sebagainya, dalam pesta panen yang tujuannya menyenangkan hati Tuhan sehingga kasihNYA senantiasa menjadi pengharapan dalam segala aktifitas yg kita lakukan dan semua itu menjadi buah iman kita sebagai anak anak Tuhan.
Seperti jawaban Yesus kepada seorang guru agama bahwa yg paling penting adalah Mengasihi Tuhan dengan segenap hari kita. Dan buah dari kita mengasihi Allah maka kita otimatis mengasihi sesama manusia dan itu lebih utama dari sekedar persembahan bakaran dan sembelihan. Untuk itu mari kita tunjukka sukacita dan kasih kepada Tuhan dengan memberikan persembahan yg
terbaik
sehingga suka cita itu mudahkan kita mengasihi manusia. Bawalah persembahan yang
terbaik
untuk Tuhan sebagai ucapan syukur kita kepada Tuhan dari buah pekerjaan kita dari berbagai profesi yg telah dirancang Tuhan dalam kehidupan kita. Tunjukanlah buah sukacita dari hasil panen dalam suka cita rohani, jiwa/logika dan tubuh kita dalam segala aktifitas kita. (Amsal 3: 9): (Markus 12:28-34), ( Ulangan 16: 19-12)Terinspirasi dari khotbah di GBKP Simpang Marindal Medan.. GB
No comments:
Post a Comment