Bangsa Yang Dilenyapkan Tuhan: Ajarkan Tuhan Kepada Keturunan Kita
Niniwe adalah kota yang diselamatkan Tuhan karena mereka bertobat. Saat itu, Nabi Yunus diminta Tuhan agar memperingatkan bangsa ini, dan Raja dan penduduknya mendengarkan suara Tuhan melalui Nabi Yunus dan mereka bertobat dan mereka diselamatkan Tuhan (baca selengkapnya di kitab Yunus Banb 3). Yunus 3:6 Setelah sampai kabar itu kepada raja kota Niniwe, turunlah ia dari singgasananya, ditanggalkannya jubahnya, diselubungkannya kain kabung, lalu duduklah ia di abu.
Niniwe adalah ibukota bangsa Assiria/Asyur yang sangat besar itu merupakan kota yang megah dan cukup modern pada masanya. Dikatakan diperlukan waktu tiga hari berjalan kaki mengelilingi kota itu.
Tetapi pada perkembangan kedepan para penduduk Niniwe LUPA MENGAJARKAN TURUNANNYA akan bagaimana TUHAN mengampuni dan menyelamatkan mereka. Mereka lupa untuk meng”INJILI” anak dan keturunan mereka bagaimana Tuhan menginginkan manusia setia dan taat pada Tuhan. Mereka jatuh kembali kepada perbuatan yang jauh dari rencana TUHAN. Tuhan membiarkan Niniwe dimusnahkan ketika sekitar tahun awal abad 7 SM, Niniwe dihancurkan oleh kelompok Babilonia dan lenyap. Niniwe yang tertulis dalam alkitab itu terkonfirmasi, ketika ditemukannya kota itu oleh arkeolog di abad 19.
Ayat alkitab menegaskan akan musnahnya kota Niniwe. Zefanya 2: 13: IA akan mengacungkan tangan-Nya terhadap Utara, akan membinasakan Asyur, dan akan membuat Niniwe menjadi tempat yang sunyi sepi, kering seperti padang gurun.
Artinya kota itu pernah menjadi perhatian TUHAN, dan kota itu diselamatkan, tetapi akhirnya dilenyapkan Tuhan karena mereka kembali tidak setia.
Ini mengingatkan kepada kita bagaimana banyak orang yang telah BERTOBAT atau dahulu yang hidup didalam Tuhan, hidup didalam belas kasihan Tuhan, mereka menjadi orang penting dan ternama didalam kehidupan keyakinannya didalam Tuhan. Mereka berkecukupan dan hidup dalam suka cita. Namun mereka lupa mengajarkan bagaimana TUHAN memberkati hidup mereka.
Mereka para orang tua lupa mengajarkan kepada turunanya bagaimana TUHAN yang memberikan sumber segala suka cita dan rejeki. Mereka lupa mengajarkan injil kepada anak cucunya sehingga anak cucunya tidak lagi mengikuti/masuk dalam rencana TUHAN dan akhirnya mendapat penderitaan dan bahkan lenyap.
Banyak keluarga yang dulu hidup dengan sukacita Tuhan namun akhirnya mereka menjadi semakin lemah akan pengenalannya akan Tuhan didalam hidup ini. Kasus di Inggris dan Eropa belakangan ini, dimana begitu banyak laporan akan perilaku sex bebas yang dilakukan dari sejak usia SD, merupakan sebuah contoh nyata bagaimana orang tua yang sebagian besar adalah Kristen tidak mengajarkan hal alkitab tentang bagaimana seharusnya manusia dan pasangannya dan TUHAN mengenai hal sex. Orang yang tidak mendapatkan pengajaran dengan benar akan cendrung liar dan memiliki resiko hidup dalam bahaya bahkan bisa saja hingga mengalami kematian. Tentunya ini menjadi linier dengan banyaknya gereja yang kosong saat ini. Ketika mereka meningalkan TUHAN dan aturan main-NYA , mereka semakin liar dan hilang arah.
Demikian juga apa yang terjadi di Indonesia, banyak orang tua tidak mengajarkan hal TUHAN dan Moral, sehingga tidak lagi jelas bagaimana seharusnya manusia menghargai dirinya. Mereka terjebak dalam perilaku amoral, bahkan hingga dari sejak SMP seperti dilaporkan dari Palembang belum lama ini. Anak-anak sekolah sdh mempraktekkan sex bebas, dan hubungan bebas, resistensi akan mempertahankan MORAL itu tidak ada lagi karena tidak ada acuan yang di ajarkan. Tabu itu sdh tidak jelas lagi. Demikian juga dengan kejahatan lainnya seperti korupsi, mafia dll.
Mengapa Niniwe lenyab? Karena setelah bertobat, mereka lupa dan tidak mengajarkan/menginjili pada turunanya bagaimana aturan dan cara hidup yang benar, tidak mendidik anak-anaknya bagaimana MENYENANGKAN TUHAN, sehingga kembali menuai MURKA Tuhan. Demikian juga sebagai orang tua jika kita tidak mengajarkan hal TUHAN, hal sesuatu yang menjadi standar moral bahkan hingga hal yang suci dan kudus, maka akan ada kemungkinan sebuah keluarga, atau sebuah negara atau sebuah bangsa akan lenyap.
Untuk itu ajari anak-anak kita akan TUHAN, yang memberikan kedamain dan suka cita dan cara berpikir yang positif bahkan hidup dalam kekudusan, karen TUHAN adalah KUDUS.
No comments:
Post a Comment