Gereja Yang Menyimpang
Bagaimana menguji sebuah gereja? Karena pada dasarnya yang mengaku gereja itu adalah tidak independen. Gereja tidak ada yang tidak saling terikat dan terhubung didalam satu kesatuan sebagai ‘MEMPELAI WANITA YESUS” secara rohani.
Gereja tidak terlepas dari tiga hal yang menjadi inti pergerakannya:
1. Kepala gereja adalah Yesus sendiri
2. Kegiatan dan pergerakan gereja harus dipimpin oleh Roh Kudus.
3. Mengikuti alur/hidup sejarah gereja.
Gereja harus mengaku Yesuslah sebagai kepalanya, dan semua itu dapat dicirikan didalam pengakuan iman gereja. Yesuslah sebagai Tuhan dan juru slamat, Yesuslah yang menjadikan manusia menjadi mendapat kemuliaan dihadapan ALLAH.
Setiap kegiatan dan pergerakan gereja, seharusnya mendapat pimpinan Roh Kudus. Gereja harus disertai oleh kekuatan Rohkudus yang adalah Roh penolong yang disediakan Tuhan bagi manusia. Tuhan didalam gereja menjadi dapat dilihat dari pekerjaan Roh Kudus dalam pelayanan, didalam dan diluar gereja. Roh Kudus memberikan kuasa kepada manusia untuk memahami KEHENDAK TUHAN bagi manusia/gereja, sehingga melalui pimpinan Roh Kudus gereja/manusia dapat merasakan dan mengetahu kapan WAKTU YANG TEPAT untuk melakukan kegiatan dan pekerjaan didalam dan keluar gereja.
Dalam pimpinan Roh Kudus juga akan menghasilkan tindakan yang tepat dan bijaksana, melakukan aksi dengan kecepatan yang sama dengan pergerakan dan kecepatan Roh Kudus. Gereja yang mampu melakukan hal ini, akan dapat maju dan tumbuh dengan benar. Gereja yang tidak mampu akan lambat dan ketinggalan bahkan mati. Jika mati maka gereja secara rohani juga akan mati.
Sejarah gereja adalah sebuah hal yang penting untuk diketahui dan dijadikan sebagai pengalaman. Pasang surut kehidupan gereja menjadi pengalaman bagi setiap orang utuk mengenal pekerjaan Tuhan didalam gereja. Gereja yang mengalami dinamika dari pergerakan protestan dan sebagainya hingga gerakan kharismatik menjadikan semua itu pengalaman di dalam gereja.
Gereja yang lari dari ajaran sejarah, yang mengunakan Yesus sebagai pemimpinnya gerejanya, tetapi tidak mengikuti kebenaran dalam ajarannya dan menyimpang dari sejarah gereja menjadikan gereja itu bukan bagian dari rencana TUHAN secara rohani. Ada gereja yang menciptakan wahyunya sendiri sehingga seolah olah mendapat input sendiri/khusus dari TUHAN, mencetak buku alkitabnya sendiri dengan mencampur aduk isi alkitab yang telah ada adalah gereja yang cendrung menyimpang. Gereja yang melupakan kesaksian dalam sejarah gereja adalah gereja yang cendrung menyimpang.
Salah satu contohnya adalah gereja Mormon, gereja yang pemimpinya menyatakan mendapatkan wahyu-wahyu langsung dari Tuhan, namun gereja ini dibangun dari penyimpangan gereja seperti mengijinkan poligami, mencampur aduk dan membuat alkitabnya sendiri. Alkitab didalam ajaran yang disampaikan oleh Yesus sendiri menegaskan tidak mengijinkan poligami, namun dikarenakan pendirinya adalah Joseph Smith yang adalah seorang pelaku poligami yang cukup menjadi prinsip dalam sejarah gereja dan Alkitab. Bahkan gereja Mormon mengangkat Joseph Smith diangap sebagai nabi dengan wahyu-wahyunya
Apakah gereja Mormon ini dipimpin oleh Yesus dan dibawah kuasa Roh Kudus dan menjaga sejarah gereja? Jawabnya tidak, ibarat sebuah KERETA APAI, maka Gereja/manusianya hanyalah LOKOMOTIF saja, karena RELLnya sudah TUHAN sediakan dan BAHAN BAKARNYA adalah Roh Kudus sendiri. Jadi gereja ini diluar dari aturan main TUHAN.
Ada gereja yang membangun sejarahnya sendiri, dan mengaku sebagai nabi ada yang mengaku setiap hari mendapat wahyu dari Tuhan, bahkan mengangap alkitab bukan sebagai acuan lagi. Ada gereja yang mengaku gereja malah menyembah satan atau dikenal dengan gereja setan, ada gereja yang mengunakan logika dan moral tanpa rohani dan mereka mengaku gereja sains. Semua itu jika tidak mengikuti ketiga aturan yang seharusnya di atas merupakan gereja yang menyimpang.
No comments:
Post a Comment