Manusia-Bertuhan: Belajar Melihat Tuhan Lebih Dari Sekedar ALKITAB
Tuhan melihat hati. Hati manusia adalah pelita Tuhan. Bahwa hidup ini adalah misteri, terlalu banyak kejadian di dunia ini yang terjadi diluar logika manusia. Sama halnya dengan kejadian gempa dan Tsunami Jepang beberapa waktu lalu. Didalam logika manusia itu adalah sebuah kehancuran, lalu bagaimana dengan LOGIKA TUHAN. Sama halnya dengan keyakinan apakah Sidarta Buddha yang banyak mengajarkan kebaikan dan Raja Firaun yang membantu menyelamatkan Israel masuk kedalam kerajaan SURGA atau TIDAK? manusia dapat mengatakan TIDAK, atau dapat juga MENGATAKAN YA namun hal surga itu adalah HAK TUHAN SEMATA.
Alkitab adalah sebuah buku yang luar biasa, yang di yakini sebagai FIRMAN TUHAN dan DITULIS DIBAWAH KUASA ROH KUDUS. Namun, jika kita ingin mengetahui hal TUHAN hanya melihat dari ALKITAB maka kasihan Tuhan itu. Karena Tuhan lebih dari sekedar Alkitab. Tuhan adalah Tuhan, dan apa maunya Tuhan sebagian besar telah dimaniifestasikan/diwujudkan didalam alkitab. Inti dari pergerakan Alkitab adalah YESUS dan didalam YESUS kita dapat mengenal BAPA dan RENCANANYA, namun apakah Tuhan hanya spt yang ada didalam alkitab? No………….Tuhan bisa berbicara melalui apa saja, ALAM, ILMU PENGETAHUAN, BUDAYA dll.
Sebuah Contoh dalam hal membahas hari SABBATH dalam Alkitab. Saat ini seperti apa adanya bahwa hari Sabtu dan Minggu adalah hari untuk memuliakan Tuhan. Diseluruh belahan bumi ini melakukan KEBAKTIAN pada hari Minggu dan sebagian hari Sabtu. Namun setelah Yesus mengatakan persembahan yang hidup adalah roh tubuh dan jiwa (seluruh kehidupan kita), maka sesunguhnya tidak ada hari yang khusus bagi Tuhan karena semua adalah sama. Semua hari adalah sama dihadapan TUHAN, namun mungkin berbeda didalam logika manusia.
Sabtu atau Minggu adalah hari yang dinyatakan dalam alkitab dan sebagaian besar dunia mengikuti hari itu adalah hari libur dan hari untuk memuliakan TUHAN BERSMA-SAMA. Namun esensi dari hari itu adalah tidak penting, dibelahan bumi tertentu mungkin saja tidak dapat melakukannya di hari sabtu atau minggu dan mereka dapat melakukannya dihari apa saja. Esensinya adalah memuliakan TUHAN dalam Kebersamaan atau yang lebih lagi dikenal sebagai GEREJA.
Jadi semua itu tergantung kesepakatan dan kesempatan dan itu tidak penting tetapi yang penting adalah kesempatan untuk melakukan kebaktian itu. Hari itu hanya hari persekutuan antara manusia-Tuhan (baca kaum kudus) dengan manusia-Tuhan lainnya yang disebut Gereja. Gereja adalah persekutuan orang percaya dan sabtu atau hari minggu adalah waktu yg disepakati. Bahwa Tuhan selalu sedia, Tuhan didalam dimensiNYA yaitu dimensi ROH, siap menerima segala kontak ROH-roh (baca Roh Tuhan-roh manusia). Karena Tuhan selalu “online”, siap menerima segala perkara dan hormat syukur kita kapan saja.
Sejumlah orang mengikuti firman Tuhan dengan ketat letter by letter adalah baik, tetapi esensi dari firman Tuhan adalah HIDUP KUDUS dan AKSINYA ADALAH KASIH. Harus kita ingat karena hanya yang dengan kekudusan kita dapat melihat Tuhan. DAN KARENA KASIH TUHAN DIDALAM YESUS KITA LEBIH DAHULU TELAH DISELAMATKAN. Kasus contoh perdebatan antara BAPTISAN SELAM DAN PERCIK misalnya, Kalau sejumlah gereja menyatakan harus diselam ya silahkan tetapi juga tidak ada salahnya dengan dipercik, apalah artinya air dalam sungai dan air dalam mangkok jika semuannya sudah diserahkan kedalam Tuhan sebagai jalan pembaptisan.
Kadang kala kita membahas sesuatu hal firman Tuhan dengan logika kita, lalu bagaimana dengan logika Tuhan apa sama? Tsunami Jepan dengan korban yang begitu besar, manusia mengatakan KEJAM NGERI SEKALI, apakah Tuhan juga mengatakan wahhhhhhhh ngeri sekali? Anda memotong ayam anda katakan ini hal biasa biasa saja. Tapi apakah kata ayam? Pernahkah anda berpikir bahwa ayam mengatakan bahwa manusia kejam sekali?……………..maksudnya agar kita berpikir luas dan jangan terlalu sempit dan tentunya semua itu memilki DIMENSINYA masing-masing.
Dimensi dan Logika rohani adalah logika dan dimensi Tuhan, karena Tuhan adalah ROH, mengacu kepada Tuhan adalah Roh maka keinginan Tuhan adalah keinginan rohani, rohani yang berbuah dan buah itulah yang menjadi titik tolak APAKAH KITA SEORANG PERCAYA ATAU TIDAK.Orang kristen dilihat dari buahnya, jadi jangan terjebak denga sekedar kulit. Pengenalan kita akan TUHAN bukan sekedar menjadi orang percaya tetapi menjadi orang yang membuat orang percaya kepada TUHAN dari apa yang kita lakukan. Jadi jangan terjebak kepada KULIT seperti hari Sabbat dan Minggu, juga percik atau selam, karena intinya adalah KESELAMATAN dan KASIH Itu.
HAL KULIT sebagai ilustrasi, sebagai seorang yang belajar hal kimia teknik sampai kejenjang tertinggi, maka dapat menciptakan durian sintetik tanpa kulit dalam arti kulitnya tidak perlu. Tetapi tetap saja berbeda dengan durian yang ASLI yang berkulit karena Durian perlu kulitnya. Orang kimia mampu membuat durian sintetik yang rasanya persis durian tanpa kulit, diproduksi secara kimia. Esensi dari DURIAN dan DURIAN SINTETIK BUKAN PADA KULITNYA tetapi DURIAN ASLI ADALAH BERASAL DARI SESUATU YANG DICIPTAKAN DAN HIDUP, sementara durian sintetik bercampur dari berbagai zat kimia yang mati misalnya zat pewarna dan bahan organik lainnya. Artinya yang penting adalah isinya bukan kulitnya dan tentunya ISINYA yang hidup/asli adalah lebih baik.
No comments:
Post a Comment