Minimal ada 3 hal yang bercampur dalam
pemahaman hal BERTUHAN dan BERLOGIKA jika kita ingin mengembangkan
Alkitab ke dalam konteks budaya lokal atau yang disebut melihat Alkitab
secara Kontekstual yaitu
1. iman yang berlogika,
2. logika yang beriman dan
3. tindakan berdasarkan logika dan iman…
Sebagai contoh, pada awalnya sejumlah
misionaris gagal bahkan ada yang wafat disaat mereka
menyebarkan/menyampaikan firman di kepulauan pasifik. Namun di tahap
selanjutnya dengan pendekatan budaya lokal mereka berhasil mengembangkan
misi alkitab disana. Dalah hal ini manusia harus belajar hal LOGIKA
dan IMAN yang harus sejalan. Karena
setiap pemahaman memiliki resiko jika diaplikasikan baik positif maupun
negatif……disanalah diperlukan LOGIKA selain sekedar IMAN.
Namun bagaimana jika kebudayaan itu terkait dengan roh-roh lokal, apakah dapat diterima begitu saja? Contoh suku Karo, dalam
adat budaya karo dan kebanyakan suku lainnya juga ada yang mengunakan
roh-roh lokal, untuk hal2 ini bagaimana kita atau gereja melihatnya.
Tentunya Gereja harus cukup cermat agar tidak salah melihat ISI DARI
ROH-ROH yang ada didalamnya. Karena TUHAN adalah CEMBURU khusunya
terhadap ilah-ilah lain.
Contoh Alkitab hal YHWH adalah Tuhan/Roh Lokal orang Yahudi. Dalam hal ini
YHWH yang dulu dikenal sebagai ALLAH LOKAL, exklusif bagi bangsa
Yahudi/Abraham dan turunanya, namun untuk mengenal YHWH kita memiliki
referensi yang cukup lengkap bahwa YHWH itulah yang dimaksud sebagai
ALLAH BAPA…menurut Alkitab dalam Perjanjian Baru.
Persoalannya adalahseperti keyakinan lokal,
bagaimana kita mengidentifikasikan bahwa BEGU JABU (HANTU PENJAGA RUMAH)
di keyakinan orang/suku Karo lama yang mereka pelihara adalah ALLAH
yang sama yang di perkenalkan oleh YESUS?…. Dalam hal ini bukan sebuah
pekerjaan yang mudah untuk mengidentifikasinya secara roh.
Tetapi sifat roh adalah sama dan resikonya
juga ada. Seperti penyembah roh pesugihan, mereka selalu mengorbankan
roh-roh/nyawa orang terdekatnya karena pengabdiannya dengan roh-roh
lokal/setan tersebut. Oleh karena itu apapun
dalam adat budaya KARO dan suku lainnya dapat dilakukan dengan syarat
TELAH MENGATIKAN ROH-ROH LOKAL YANG TIDAK TERDEFENISIKAN ITU DENGAN ROH
TUHAN YANG ADA DIDALAM YESUS KRISTUS. Namun jika terjadi penyimpangan,
maka persoalannya adalah RESIKO secara manusia yang suka “menyimpang
dan aneh-aneh” yang dapat menyalah artikan dari mengubah roh-roh lokal
dalam budaya karo menjadi ROH TUHAN dan ini biasanya dapat bebuah
fatal bahkan kutuk. Karena Allah kita adalah Allah yang cemburu
(perintah 1 dari 10 perintah Tuhan untuk bangsa Israel saat di Gunung
Sinai).
Sebuah contoh mengubah ROH, Almarhum kakek
penulis adalah seorang pengabdi gereja lebih dari 25 tahun dan
mendapatkan gelar Pertua emeritus dari gereja (Pt. Em), setiap akhir
tahun menjelang Natalan kami berkumpul seluruh keluarga, menjalankan
adat syukuran mengakhiri tahun dan memohon kepada TUHAN untuk belas
kasihanNYA di tahun yang baru.
Disana disajikan 3 jenis makanan
traditional karo, Manuk Raja Mulia, Ikan emas lau meciho dengan sebutan
dan makna yang khas (lupa) dan juga Telur ayam kampung (juga memilki
makna yang khas) Makanan ini ditempatkan pada masing-masing pring yang
khusus untuk berkat/blessing (pasu-pasu =dalam bahasa
Karo). Tetapi semua itu didoakan dalam nama YESUS didalam ROH YESUS
sebelum disantap bersama. Padahal konon katanya kebudayaan ini dulu
adalah bertujuan meminta kepada kekuatan roh-roh lokal untuk mendapat
berkat di tahun yang baru, tetapi Kakek kami (Bulang dalam bahasa Karo)
telah mengantinya dengan ROh Yesus Kristus.
Cara ini dapat dilakukan kepada semua
bentuk kegiatan budaya, namun ROHNYA diganti dengan Roh TUHAN agar tidak
melangar hukum TUHAN yang pertama sehingga terhindar dari kutukan
TUHAN, seperti yang dilakukan oleh bangsa Yahudi pada masanya dulu.
HANYA DIDALAM YESUS KITA DAPAT MENGENAL SECARA SEMPURNA SIAPA SEBENARNYA TUHAN/ALLAH/YAHWEH ITU. DAN HANYA DIDALAM YESUS KRISTUS KITA DAPAT MEMAHAMI PROSEDUR MANUSIA DAPAT MASUK KEDALAM KEHIDUPAN KEKAL YAITU KEHIDUPAN ROH. SEKALI LAGI HANYA DI DALAM YESUS.
INDAH HARI-HARI BERSAMA TUHAN
Mungkin ini adalah suatu cara yang diberikan Tuhan kepada saya untuk menyampaikan pengalaman dalam mengenal dan menikmati Tuhan.
Saya merasakan masih banyak sekali diantara kita yang sulit mengenal Tuhan secara riil, hal ini saya rasakan ketika kita melihat/mencoba melihat Tuhan dari sudut yang berada di luar Tuhan.
Pada Tulisan saya ini saya mengajak kita melihat Tuhan dari sudut Tuhan yang adalah Roh, melalui pemahaman lebih lagi akan Prinsip Roh itu sendiri.
Saya merasakan masih banyak sekali diantara kita yang sulit mengenal Tuhan secara riil, hal ini saya rasakan ketika kita melihat/mencoba melihat Tuhan dari sudut yang berada di luar Tuhan.
Pada Tulisan saya ini saya mengajak kita melihat Tuhan dari sudut Tuhan yang adalah Roh, melalui pemahaman lebih lagi akan Prinsip Roh itu sendiri.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment