Wajar
jika kelompok tertentu yang telah mengenal Kekristenan dan Yesus ingin mengali
pemahamannya akan Allah dengan budaya lokal mereka yang telah ada selama ini
sebelum mereka mengenal Yesus. Mereka mencoba mengklaim mengapa harus mengikuti
budaya Israel/Ibrani dalam mengenal Allah menurut ruang dan waktu bangsa Yahudi
padahal kita memilki ruang dan waktu dikehidupan lokal kita.
Namun dalam hal ini mungkin ada
yang mereka lupakan bahwa ISRAEL dan dalam sejarahnya adalah bukti IKUT CAMPUR
TANGAN TUHAN UNTUK MEMBENTUK BANGSA PILIHANNYA. Disana ada budaya lokal yang
kontekstual dengan orang Israel kuno, disana ada kebiasaan, penyimpangan dan
sebagainya, tetapi harus diingat DISANA ADA YAHWEH yang menjadi titik tolak
pengalaman manusia dalam mengenal ALLAH. Itulah mengapa alkitab menjadi
ekskulisif dan satu-satunya sumber kebenaran dalam menganal ALLAH-ANAK-ROH
KUDUS dan ciptaanya.
Apakah diluar Alkitab manusia dapat
mengenal ALLAH dengan benar? Dalam perjanjian lama, disana banyak terjadi ERROR
dalam pengenalan Allah dalam hal ini Yahweh, mereka gagal mengenal dengan
benar sehingga terjadi penyembahan terhadapa baal dan sesembahan lainnya
dan Allah berkata dalam kitab Ulangan 6:4 Dengarlah, hai orang Israel: TUHAN itu
Allah kita, TUHAN itu esa! 5. Kasihilah TUHAN, Allahmu, dengan segenap
hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap kekuatanmu. dst.
Dalam hal ini
jelas dalam perkembangan budaya kehidupan bangsa Israel TUHAN hadir ditengah
mereka dan menkawal mereka. Lalu bagaimana dengan keyakinan di luar Allah dalam
membangun budayanya, bagaimana dengan agama-agama lain apakah mereka hidup
dengan budayanya DIDAMPINGI OLEH ALLAH ISRAEL?........jawabnya bisa ya bisa
tidak, namun jawabnya menjadi TIDAK didalam YESUS Kristus dan semakin tidak
didalam ROH KUDUS. Oleh karena itulah mengapa ALKITABLAH satu-satunya alat
untuk mengenal ALLAH - ANAK - ROH KUDUS dan ciptaan sebagai sumber satu-satunya
jika tidak maka kemungkinan besar terjadinya penyimpangan akan terjadi.
Perhatikan budaya yang tidak mengenal Allah Israel khususnya
setelah TUHAN mengenalkan Yesus sebagai Anaknya. Maka standar akan Alkitab
adalah sangat mulia didalam Yesus. Manusia telah mengenal arti selamat karena
penebusan dosa, manusia telah mengenal hingga kasih dan mengasihi musuh
sekalipun dan manusia juga memiliki kesempatan masuk kedalam surge mulia
seperti Yesus. Ini adalah ajaran yang sempurna didalam YESUS dari KEMULIAAN
HINGGA KEKEMULIAAN…..dari Firman menjadi manusia dan kembali ke sorga mulia.
Itulah ajaran ALKITAB dalam umtimat pengajaran di dalam Yesus. Lalu adakah
pengajaran seperti itu diluar Yesus?
Jika ada sekelompok gereja yang menyatakan bahwa
Alkitab bukanlah sumber satu-satunya dalam pengenalan kita akan ALLAH maka dari
manakah lagi mereka dapat melihat ALLAH. Bahwa benar Allah adalah pencipta
diatas segala ciptaan, maka seharusnya kita melihatnya dari Alkitab. Sekali
lagi bahwa manusia dalam mencari hadirat ALLAH pada umumnya tidak sampai kepada
pemahaman rohani namun sekedar moral semata.
Upaya kontekstual dalam melihat budaya lokal untuk
mengintegrasikannya kedalam kehidupan rohani gereja adalah sebuah upaya yang
dapat mendatangkan ERROR bagi kehidupan gereja. Karena apapun upaya budaya
adalah produk moral semata dan tidak sampai kepada produk rohani. Sehingga jika
kita ingin melihat budaya dan memasukkannya kedalam kehidupan gereja maka harus
ada pengetahuan dasar akan ALKITAB sehingga kita dapat memilah-milah budaya itu
yang sesuai dengan konteks Alkitab dan budaya lokal dan mengintegrasikannya
setelah semua difahami dengan benar dan tidak bertentangan dengan Alkitab. Bersambung….
No comments:
Post a Comment