INDAH HARI-HARI BERSAMA TUHAN

Mungkin ini adalah suatu cara yang diberikan Tuhan kepada saya untuk menyampaikan pengalaman dalam mengenal dan menikmati Tuhan.
Saya merasakan masih banyak sekali diantara kita yang sulit mengenal Tuhan secara riil, hal ini saya rasakan ketika kita melihat/mencoba melihat Tuhan dari sudut yang berada di luar Tuhan.
Pada Tulisan saya ini saya mengajak kita melihat Tuhan dari sudut Tuhan yang adalah Roh, melalui pemahaman lebih lagi akan Prinsip Roh itu sendiri.

Thursday, November 15, 2012

Memasukkan Budaya Lokal Kedalam Kehidupan Rohani?: Logika Kontekstual


Wajar jika kelompok tertentu yang telah mengenal Kekristenan dan Yesus ingin mengali pemahamannya akan Allah dengan budaya lokal mereka yang telah ada selama ini sebelum mereka mengenal Yesus. Mereka mencoba mengklaim mengapa harus mengikuti budaya Israel/Ibrani dalam mengenal Allah menurut ruang dan waktu bangsa Yahudi padahal kita memilki ruang dan waktu dikehidupan lokal kita. 

Namun dalam hal ini mungkin ada yang mereka lupakan bahwa ISRAEL dan dalam sejarahnya adalah bukti IKUT CAMPUR TANGAN TUHAN UNTUK MEMBENTUK BANGSA PILIHANNYA. Disana ada budaya lokal yang kontekstual dengan orang Israel kuno, disana ada kebiasaan, penyimpangan dan sebagainya, tetapi harus diingat DISANA ADA YAHWEH yang menjadi titik tolak pengalaman manusia dalam mengenal ALLAH. Itulah mengapa alkitab menjadi ekskulisif dan satu-satunya sumber kebenaran dalam menganal ALLAH-ANAK-ROH KUDUS dan ciptaanya.

Apakah diluar Alkitab manusia dapat mengenal ALLAH dengan benar? Dalam perjanjian lama, disana banyak terjadi ERROR dalam pengenalan Allah  dalam hal ini Yahweh, mereka gagal mengenal dengan benar sehingga  terjadi penyembahan terhadapa baal dan sesembahan lainnya dan Allah berkata dalam kitab Ulangan 6:4 Dengarlah, hai orang Israel: TUHAN itu Allah kita, TUHAN itu esa! 5. Kasihilah TUHAN, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap kekuatanmu. dst.

Dalam hal ini jelas dalam perkembangan budaya kehidupan bangsa Israel TUHAN hadir ditengah mereka dan menkawal mereka. Lalu bagaimana dengan keyakinan di luar Allah dalam membangun budayanya, bagaimana dengan agama-agama lain apakah mereka hidup dengan budayanya DIDAMPINGI OLEH ALLAH ISRAEL?........jawabnya bisa ya bisa tidak, namun jawabnya menjadi TIDAK didalam YESUS Kristus dan semakin tidak didalam ROH KUDUS. Oleh karena itulah mengapa ALKITABLAH satu-satunya alat untuk mengenal ALLAH - ANAK - ROH KUDUS dan ciptaan sebagai sumber satu-satunya jika tidak maka kemungkinan besar terjadinya penyimpangan akan terjadi.

Perhatikan budaya yang tidak mengenal Allah Israel khususnya setelah TUHAN mengenalkan Yesus sebagai Anaknya. Maka standar akan Alkitab adalah sangat mulia didalam Yesus. Manusia telah mengenal arti selamat karena penebusan dosa, manusia telah mengenal hingga kasih dan mengasihi musuh sekalipun dan manusia juga memiliki kesempatan masuk kedalam surge mulia seperti Yesus. Ini adalah ajaran yang sempurna didalam YESUS dari KEMULIAAN HINGGA KEKEMULIAAN…..dari Firman menjadi manusia dan kembali ke sorga mulia. Itulah ajaran ALKITAB dalam umtimat pengajaran di dalam Yesus. Lalu adakah pengajaran seperti itu diluar Yesus?
  
Jika ada sekelompok gereja yang menyatakan bahwa Alkitab bukanlah sumber satu-satunya dalam pengenalan kita akan ALLAH maka dari manakah lagi mereka dapat melihat ALLAH. Bahwa benar Allah adalah pencipta diatas segala ciptaan, maka seharusnya kita melihatnya dari Alkitab. Sekali lagi bahwa manusia dalam mencari hadirat ALLAH pada umumnya tidak sampai kepada pemahaman rohani namun sekedar moral semata.
Upaya kontekstual dalam melihat budaya lokal untuk mengintegrasikannya kedalam kehidupan rohani gereja adalah sebuah upaya yang dapat mendatangkan ERROR bagi kehidupan gereja. Karena apapun upaya budaya adalah produk moral semata dan tidak sampai kepada produk rohani. Sehingga jika kita ingin melihat budaya dan memasukkannya kedalam kehidupan gereja maka harus ada pengetahuan dasar akan ALKITAB sehingga kita dapat memilah-milah budaya itu yang sesuai dengan konteks Alkitab dan budaya lokal dan mengintegrasikannya setelah semua difahami dengan benar dan tidak bertentangan dengan Alkitab. Bersambung…. 


No comments: