INDAH HARI-HARI BERSAMA TUHAN

Mungkin ini adalah suatu cara yang diberikan Tuhan kepada saya untuk menyampaikan pengalaman dalam mengenal dan menikmati Tuhan.
Saya merasakan masih banyak sekali diantara kita yang sulit mengenal Tuhan secara riil, hal ini saya rasakan ketika kita melihat/mencoba melihat Tuhan dari sudut yang berada di luar Tuhan.
Pada Tulisan saya ini saya mengajak kita melihat Tuhan dari sudut Tuhan yang adalah Roh, melalui pemahaman lebih lagi akan Prinsip Roh itu sendiri.

Saturday, May 28, 2011

Sulit Mengenal Tuhan Karena Beda Dimensi


Manusia dan dimensi

Manusia dan dimensi

Kenapa orang sulit mengenal dan percaya adanya Tuhan. Padahal karena Tuhanlah yang memungkinkan manusia berbeda dari binatang dan mahluk lainnya. Apa bedanya manusia dengan binatang? Binatang adalah ciptaan Tuhan yang memiliki jiwa dan badan. Sedangkan manusia terdiri dari roh, jiwa dan badan.

Ilmu pengetahuan adalah hasil olah jiwa, pengetahuan yang bersumber dari logika jiwa merupakan hasil dari olah prosedur, sehingga menghasilkan temuan yang menjadi pengetahuan. Namun semua itu tidak terlepas dari berbagai kondisi batas. Proses rekayasa genetika yang ditemukan belakangan ini, memilki kondisi yang sangat tertentu, khususnya untuk tujuan tertentu pula. Contoh lain evolusi secara natural/alami yang liar akan sangat sulit difahami.

Pemahaman jiwa memilki dimensi yang berbeda dengan pemahaman rohani, dengan pengetahuan manusia adalah hewan yang memilki kecerdasan sempurna. Tetapi dalam dimensi rohani, manusia bukan hewan, tetapi ciptaan yang sempurna dan segambar dengan Tuhan.

Dalam logika jiwa, dengan matematika dan fisika, manusia dapat menghitung berbagai posisi matrix hingga ke universe, namun mereka tidak menemukan posisi roh/rohani dan Tuhan. Dalam logika Tuhan, universe ini hanya seperti manusia melihat sebuah titik. Namun disisi lain dalam dimensi rohani Tuhan dapat berada di hati mansuia dan saat bersamaan berada di sorga. Manusia logika ingin menemukan sesuatu yang baru, namun disisi lain Tuhan telah menciptakannya untuk manusia. Jadi adalah wajar jika Prof Hawking tidak menemukan Tuhan didalam teorinya karena beda dimensi, antara logika jiwa (pengetahuan) tanpa rohani.

Membaca tulisan Pandangan Buddhis Tentang Kekristenan. Jelas sekali bahwa pemahaman Buddhis sebagai manusia akan Tuhan memiliki dimensi yang berbeda. Dimensi Buddha dalam mencari Tuhan dan demikian juga agama-agama lainnya adalah usaha manusia MEMAHAMI KEHENDAK “TUHAN” yang cendrung kepada memahami jiwa terhadapa diri dan lingkungan. Pemahaman ini mengingatkan kita akan ajaran Musa dan Hukum Taurat. Tuhan memberikan hukum Taurat kepada Yahudi sebagai HUKUMAN. Tuhan memberikan itu sebagai respon dari manusia yang sulit di atur dan bebal serta menyembah kekuatan-kekuatan roh lokal saat itu.

Akhirnya semua ajaran itu akan bermuara kepada HASIL DARI JIWA, bukan hasil dari sesuatu sebut saja “Tuhan” sendiri. Jika Tuhan merespon Yahudi dengan kebandelannya, mungkin saja Tuhan merespon Buddha karena keinginannya mencari Tuhan. Apa yang dihasilkan dari JIWA adalah aturan-aturan, petunjuk-petunjuk yang menjadi undang-undang. Sama Halnya dengan agama Yahudi adalah agama jiwa, karena tidak mengandalkan IMAN tetapi mengandalkan aturan-aturan Taurat.

Jika semua hanya hasil jiwa, maka fenomena bertuhan menjadi hanya sebatas logika jiwa yang mencari keselamatan mendapatkan Nirwana dengan mengalahkan keinginan Tubuh/daging. Dalam arti dicari ajaran moral agar manusia dapat hidup dalam kesetimbangan, saling menghargai, saling menjaga dan seterusnya.

=============================================================================

Tulisan dari Arie Yanitra link

Sang Buddha mula-mula hanya mengajarkan empat kesunyataan mulia [Cattur Arya Sattyani] dan delapan jalan utama [Hasta Arya Marga]. Empat kesunyataan mulia diungkapkan sebagai berikut: (a) Semua bentuk kehidupan adalah penderitaan [Dukkha], (b) Penderitaan disebabkan oleh nafsu atau keinginan yang rendah [Tanha] (c) Dengan lenyapnya Tanha lenyap pula Dukkha dan itulah Nirwana. Cara atau jalan untuk melenyapkan Dukkha adalah delapan jalan utama: (a) Pengertian yang benar, (b) Pikiran yang benar, (c) Ucapan yang benar, (d) Perbuatan yang benar, (e) Mata pencaharian yang benar, (g) Daya upaya yang benar, (h) Perhatian yang benar, (i) Konsentrasi yang benar.

==================================================================

Apa yang disampaikan dari cuplikan tulisan di atas, sebagai awal dari pengenalan Buddha hal hidup ini, adalah adalah USAHA MANUSIA mencari Tuhan dan. Manusia melakukan PERDAMAIAN DENGAN DIRINYA DAN TERHADAP LINGKUNGANNYA. Ini menunjukkan poin yang dengan jelas menekankan akan aturan main/rule dari hukum sebab akibat. Jika kamu ingin akibat tidak terjadi maka jangan lakukanlah sebabnya. Walaupun tetap diajarkan akan kemungkinan adanya kehidupan setelah kematian tetapi itu tidak harga mutlak, jika itu ada itu sebuah keberuntungan, jika tidak apa itu sebuah pemahaman manusia yang gagal? Padahal Tuhan memilki harga mutlak.

Yang mendasar membedakan Yahudi adalah diajarkan untuk MENGASIHI TUHAN lebih dahulu kemudia mengasihi sesama manusia. Yesus juga mengajarkan hal yang sama, bahwa manusia harus lebih dulu mengenal Tuhan dan kasihNYA, sehingga tidak sulit untuk mengasihi diri sendiri, sesama dan lingkungan. Yesus adalah model itu, namun disayangkan Yahudi tidak dapat menerima Yesus sebagai Tuhan yang menjadi manusia. Yahudi dengan logikanya/kemanusiaanya, tidak dapat menerima contoh yang sempurna di dalam Yesus. Akhirnya Yahudi hidup didalam logika mengasihi Tuhan tanpa iman, hanya perbuatan sesuai Taurat Musa, Hukum Tuhan.

Logika jiwa dengan, semangat dan keinginan, bahkan hafsu, adalah tidak konsisten. Jiwa yang selalu aneh-aneh ini, contoh saja banyak pemimpin ajaran agama yang tidak dapat menahan syahwatnya, tidak layak masuk ke dalam Sorga, karena sorga itu adalah SUCI dan MULIA. Manusia masuk Sorga dan Kerajaan Surga merupakan sebuah kepastian didalam dimensi roh/rohani. Karena Allah adalah Roh dan SOrga tempat Allah bertahta adalah kerajaan Rohani, maka manusia harus mempersiapkan rohnya/rohaninya untuk masuk kedalam Kerajaan Sorga bahkan dimuliakan BAPA masuk ke dalam SORGA.

Gambar copas diwww.eaheliskiing.com/news/heliski-news-2008.

No comments: