INDAH HARI-HARI BERSAMA TUHAN

Mungkin ini adalah suatu cara yang diberikan Tuhan kepada saya untuk menyampaikan pengalaman dalam mengenal dan menikmati Tuhan.
Saya merasakan masih banyak sekali diantara kita yang sulit mengenal Tuhan secara riil, hal ini saya rasakan ketika kita melihat/mencoba melihat Tuhan dari sudut yang berada di luar Tuhan.
Pada Tulisan saya ini saya mengajak kita melihat Tuhan dari sudut Tuhan yang adalah Roh, melalui pemahaman lebih lagi akan Prinsip Roh itu sendiri.

Friday, May 6, 2011

Kemanakah Perginya Roh Osama bin Laden


Osama dan Perjuangannya

Osama dan Perjuangannya

Suatu diskusi cukup hangat dikalangan kristen diberbagai website, ketika Vatikan melalui juru bicaranya seperti termuat dibawah ini.

=================================

VATICAN CITY, KOMPAS.comOrang Kristen harus berdoa bagi jiwa Osama bin Laden meskipun ia merupakan musuh mereka karena pengampunan merupakan kunci ajaran Kitab Suci Kristen. Kardinal Perancis Albert Vanhoye (87) mengatakan hal itu kepada harian Italia, Il Messaggero, dalam sebuah wawancara yang diterbitkan Rabu (4/5/2011).

“Saya telah berdoa untuk jiwa Osama bin Laden. Kami harus berdoa untuk dia sama seperti kami berdoa bagi para korban 11 September. Itu yang Yesus ajarkan kepada orang Kristen,” kata Kardinal Vanhoy.

=============================================================================

Pernyataan ini mengudang banyak orang bertanya.

Apakah Yesus memang mengajarkan pengikutNya untuk berdoa bagi jiwa orang yang sudah meninggal seperti kata Kardinal itu?

Yang lain mencoba menjawab:

Memang Katholik mendoakan org yg sdh meninggal sama halnya Paus yg meninggal ditentukan dikemudian hari apakah dia orang suci atau tidak. Sebagaimana umat muslim demikian jg Katholik berdoa bagi arwah agar diterima Allah. Namun bagi kaum Protestan org yg sdh meninggal tlh putus hubungannya dgn yg hidup di dunia dalam sudah selesai. Nantinya Tuhan akan datang untuk meminta pertanggung jawaban yang hidup dan yang telah mati. Kita yg hidup tdk bisa berbuat apa2 lagi bagi mrk yg sdh meninggal.

Ada yang berpendapat lebih ekstrim:

Berita dri kompas ini secara tidak langsung memperlihatkan kepada kita salah seorang pemuka agama yg akan melahirkan bidat. Bidat adalah ajaran sesat/salah yg dpt lahir murni dri ideologi manusia atapun campuran ideologi manusia dgn ajaran Tuhan dlm bentuk/pakaian keagamaan. Perhatikan kalimat Yesus mengajarkan kpd kita utk mengampuni betul ada di Firman Tuhan, ada pada isi doa bapa kami. Tetapi apakah Yesus mengajarkan kpd kita berdoa utk mengampuni orang mati?

Alkitab yg dimana pengejewantahan daripada Firman Tuhan tidak mengajarkan orang Kristen utk mendoakan orang mati hanya supaya orang tsb di beri pengampunan. Pada saat seseorang sdh mati dia sdh masuk ke dalam lingkupan kedaulatan Allah yg damana doa orang suci sekalipun tidak dapat mengubah pendirian Allah supaya Allah dpt lebih berbelas kasihan. Pengampunan dri Allah itu datangnya atas inisiatif Allah sendiri. Pengampunan diberikan olehNya pada saat manusia masih hidup atas inisiatif Allah pribadi (Doktrin sifat Allah yg adil kasih).

Ada yang bertanya.

Apakah katolik masih hitung-hitungan pahala atau yg dilakukan Vatikan hanya sebatas “politically correct speech?”

Ada yang menjawab:

Katanya, bulan November dikhususkan oleh umat Katolik untuk mendoakan orang yang sudah meninggal dan mereka mengenal Api Penyucian atau purgatorium. Jadi ucapan Kardinal itu bukan sekedar utk mengambil hati kelompok lain tapi memang doktrin Katolik begitu - bertentangan dengan doktrin gereja Reformasi.

Pertanyaan yang sedikit lugu datang dari seorang teman:

Soal berdoa buat osama yang sudah mati, buat saya adalah harapan supaya jiwa osama bertemu dengan Kristus sang penyelamat soal keselamatan tergantung dari Yesus jalan keselamatan itu sendiri. Statement “Berdoa bagi jiwa Osama”, juga harapan supaya mereka yang bakal atau sudah seperti Osama dapat menyadari keselamatan yang adalah anug’rah semata-mata hanya dari Yesus jalan keselamatan tersebut.

Secara umum penulis menangapi hal ini.

Bahwa pernyataan “mendoakan jiwa Osama” adalah sebuah kesalahan. Jiwa Osama telah mati seiring lepasnya nyawa dari daging. Karena pertemuan antara nyawa dengan daginglah menghasilkan jiwa. Lalu apakah selama Osama hidup dengan jiwanya ia menghidupkan rohnya/rohaninya? Dan kepada ROH siapakah Osama mengabdikan roh-manusianya. Inilah yang menjadi kunci.

Karena Tuhan melihat manusia memlalui roh-manusianya, seberapa besarkah roh-manusia seorang manusia akan menentukan kemuliaannya di Kerajaan Surga. Menurut Yohannes 10:28 dan Aku memberikan hidup yang kekal kepada mereka dan mereka pasti tidak akan binasa sampai selama-lamanya dan seorangpun tidak akan merebut mereka dari tangan-Ku. Bagi orang yang diselamatkan oleh Allah BAPA maka mereka akan menjadi kekal, kematian sekalipun tidak dapat membinasakan mereka, karena mereka memiliki roh yang bersifat kekal.

Jadi mendoakan Osama oleh orang kristen adalah pilihan bebas, namun dalil keselamatnnya sudah jelas dalam alkitab. Apa yang ditunjukkan Osama selama hidupnya menunjukkan dia mengenal Tuhan dengan benar? Apakah buah-buah yang ditunjukkan Osama buah kasih dari pertobatan apalagi sebagai bangsa pilihan? Jika Osama ada didalam itu namun ia melakukan kesalahan akan pengenalannya kepada Tuhan maka seperti Judas murid Yesus, Osama akan kembali ke nenek moyangnya.

Namun jika Osama tidak mengenal jalan rohani didalam Yesus maka Osama dengan segala perbuatannya apakah itu diangap pahala atau dosa diuji dan dihakimi menurut hukum yang kepada siapa dia (seseorang) tunduk/patuh. Jika benar ia bukan dan tidak mengenal jalan Tuhan melalui Yesus maka Tuhan didalam Yesus tidak perlu menghukum dia, biarlah Tuhan-nya yang menghukum dia jika ternyata keyakinanya selama ini menghasilkan dosa. Jika beliau diluar sistem Tuhan yang dikenal oleh kaum Keristen, Tuhan tidak akan ambil bagian dalam menghukumnya selama dia tidak menghalangi pekerjaan Tuhan didalam Yesus.

Maksudnya supaya kita jangan berpikir sempit, sedikit-sedikit Tuhan, segala sesuatu kematian dihubungkan dengan Tuhan, padahal banyak sekali manusia yang tidak memilki hubungan dengan Tuhan. Orang mati karena hubungan sebab akibat, misalnya seorang penjahat mati tertembakpolisi karena merampok, itu adalah sebab akibat dan Tuhan tidak terlibat disana. Sama halnya dengan Osama, kematian Osama sebagai target US adalah akibat beliau diangap teroris sehingga apakah Tuhan terlibat dengan kematian Osama? Apa yang terjadi pada Osama merupakan resiko dari perbuatannya atau minimal yang dituduhkan kepadanya.

Sejumlah orang mendoakan leluhurnya yang sdh meningal, karena leluhurnya memberikan teladan yang baik kepada mereka. Mereka mendoakan rohnya, mereka berdoa masuk kedalam dimensi rohani, dimensi Roh. Karena mereka yakin rohnya kekal (Yoh 10:28) dan juga roh-mereka Tuhan pelihara. 1 Korintus 5: 5 orang itu harus kita serahkan dalam nama Tuhan Yesus kepada Iblis, sehingga binasa tubuhnya, agar rohnya diselamatkan pada hari Tuhan. Ayat tersebut jelas mengatakan hal kekekalan dan hal roh, roh manusia adalah kekal, namun apakah Tuhan mengenal roh Osama? Disana masalahnya. Jiwa Osama telah mati tetapi rohnya kembali kepada siapa ia mengabdikan rohnya.

Tuhan tidak sesederhana pemahaman kita, bisa saja Osama mengalami perubahan diakhir hayatnya dan secara rohani dia dimenangkan. Banyak misteri dari kehidupan yang secara roh/dimensi roh diluar pemahaman manusia. Namun tentunya diperlukan pengetahuan yang benar akan Tuhan agar tidak menyimpang. Ini sekedar sebuah pemahaman.

No comments: