Membangun Karakter Seorang Kristen
Pendahuluan
Karakter atau sifat atua gaya pembawaan seorang manusia dapat dibagi dalam dua hal positive (menjadi kelebihan seperti setia dan sabar, bekerja sempurna, memiliki visi dan bertangung jawab dll) dan karakter yang negative (menjadi kekurangan seperti gegabah, tidak memilki toleransi, tidak jujur dan sebagainya).
Namun kita mencoba melihat karakter manusia dari Alkitab. Membangun karakter seorang manusia dapat dilakukan minimal dengan tiga jenis:
1. Kharakter Rohani (sesuai keinginan Tuhan)
2. Karakter Jiwa (adalah sesuai keinginan manusia)
3. Karakter Daging (sesuai keinginan dosa)
Jiwa manusia bersifat netral sehingga jika seorang yang meletakkan jiwanya kepada kehidupan rohani akan menghasilkan karakter rohani. Jika seorang melulu menggunakan jiwanya maka yang akan muncul adalah karakter jiwa sedangkan mereka yang meletakkan jiwanya kepada keinginan daging/dosa maka karakter yang akan tampak adalah karakter dosa.
Seorang Kristen seharusnya membangun karakternya berdasarkan keingin Tuhan /rohani. Karakter yang dibangun secara rohani akan tumbuh secara rohani. Karakter seorang manusia dipengaruhi oleh lingkungannya, dalam hal ini karakter itu dibangun dalam lingkungan Kristen maka seorang anak akan tumbuh dengan Karakter rohani sesuai dengan Firman Tuhan. Karakter Kristen memiliki kecendrungan kasih adalah yang utama dan bersifat universal. Contohnya adalah Yesus sendiri (tegas, setia, memiliki visi, kasih dll).
Karakter jiwa kebih cendrung kepada produk berpikir yang sistematis dan balance. Ini terkait dengan pendidikan dan karakter dari pengetahuan yang dimilki sesorang. Logika yang positif menghasilkan moral yang positif dan logika yang negative menghasilkan moral yang negative. Logika pembentukan karakter logika menghasilkan nilai-nilai moral yang dapat berbeda disetiap daerah/Negara atau kelompok. Contohnya adalah orang Farisi (taat hukum, kaku dsgainya).
Karakter daging adalah mereka yang tumbuh jauh dari nilai rohani dan nilai moral atau salah dalam memahami nilai moral itu. Faktor ekonomi serta kurang berpendidikan dan cendrung hidup dalam persaingan yang saling menghabisi, saling bunuh. Contohnya para penyamun, bajak laut dan sebagainya.
Yang mempengaruhi Karakter
Menurut psychology pendidikan bahwa karakter dipengaruhi oleh:
1. Faktor lingkungan
2. Faktor pengalaman
3. Faktor budaya dan Agama
Ilustrasi faktor lingkungan: seorang anak balita sangat bergantung kepada pengasuhnya, pengawasan, makanan dan sebagainya. Sehingga anak ini akan dipengaruhi sifat-sifat pengasuhnya karena selalu berinteraksi dengannya. Artinya bahwa lingkungan mempengaruhi pembentukan karakter seorang anak. Contoh lain, seorang yang bergabung dengan mereka yang suka berfoya-foya maka akan mempengaruhi gaya hidup atau karakternya. Faktor pengalaman seorang yang mengalami trauma: seorang yang mengalami kejadiaan dimasa kecil maka itu akan menjadikan karakternya tersendiri misalnya akibat kecelakaan akan menjadi sangat waspada atau selalu merasa kawatir. Apa yang terjadi pada orang-orang yg mengalami kejahatan atau orang yang selalu dihina oleh orang tuanya seperti dikatakan bodoh atau pemalas, maka dampaknya kepada karakter sianak tersebut dalam pertumbuhan jiwanya dan karakternya. Faktor budaya: kebiasaan-kebiasaan budaya mempengaruhi karakter kita, budaya orang dayak misalnya akan berbeda dengan budaya orang sunda.
Faktor agama mempengaruhi karakter para pengikutnya, ajaran agama akan membawa seorang kepada pengaruh doktrin agama. Ajaran agama atau rohani biasanya cendrung mengajarkan hal-hal yang bersifat iman atau keyakinan dan ini sangat mempengaruhi sifat seorang manusia sebagai pengikutnya. Kejadian belakangan ini misalnya bom bunuh diri dan sebagainya merupakan contoh bagaimana ajaran agama atau kelompok yang menyimpang dan itu mempengaruhi karakter manusia misalnya menjadi FANATIK.
Membangun Karakter seorang Kristen
Membangun karakter Kristen adalah hidup bekerjasama dengan Roh Kudus. Bagaimana hidup bekerja sama dengan Roh Kudus?
1. Ciptaan, manusia baru (Effesus 4:21-24) (1 Kor 6:17 satu roh dengan Tuhan)
2. Hidup dalam kekudusan (“Berbahagialah mereka yang suci hatinya, karena mereka akan melihat Allah.” (Matius 5:8); Roh dan kebenaran (Yoh 4: 24))
3. Menyerahkan segala perkara di dalam doa (Yak 5:16 Doa orang benar)
4. Hidup dengan menjadikan firman TUHAN sebagai referensi utama dan pertama (sole scriptura).
5. Melakukan perbuatan sesuai dengan kehendak Tuhan (taat kepada Tuhan; Matius 7:21–23 lanjut Kis. 13:22 )
6. Hidup sebagai saksi Tuhan (Yoh 16: 12-16)
7. Menghasilkan buah-buah roh (Menyenangkan hati Allah Filipi 2:13; buah-buah roh Gal 5:22-26)
Dengan adanya Roh Kudus didalam hati kita maka kita akan menjadi seorang yang Setia dan Memiliki Komitmen dalam TUHAN. Setia dan komit dalam segala perkara hal pendidikan, jodoh, perkawinan, lingkungan, pelayanan dan tantangan hidup lainnya baik positif maupun negative. Orang yang setia dan komit seharusnya senantiasa bersyukur dan menyerahkan hidupnya sepenuhnya kepada TUHAN.
Seorang di dalam Tuhan tidak terombang ambing dengan ajaran palsu, contoh apa yang disampaikan rasul Paulus pada jemaat di Kolose 2: 6-10. Tidak bodoh dan kawatir (Lukas 12:16-31).
Jika mengacu kepda Yesus yang tentunya melihat karakter Yesus sebagai seorang manusia yang hidup didalam kuasa kemuliaan TUHAN maka karakter yang awal adalah:
1. Menjadi sumber berkat bagi orang lain (suka menolong Yoh 2:1-11) perkawinan di Kanna.
2. Tegas dalam beprinsip hal ini dapat dilhat saat Yesus membubarkan para pedagang di sebuah rumah persembahan di Jerusalem. (Yoh 2:13-18)
3. Memimpin dengan memberikan contoh bukan sekedar teori. (Markus 1:29-34)
4. Memimpin dengan membantu hingga akhir (sempurna hingga akhir hayatnya).
5. Memimpin dengan menunjukkan kuasanya (professional/mengetahui apa yang seharusnya)
6. Memimpin dengan apa adanya (terbuka dan tidak memiliki rahasia dalam hidup). (Yoh 10:30)
7. Memimpin dengan damai (mengasihi musuh sekalipun) (Mat 11:29 ; Markus 6:27)
8. Menyerahkan hasil akhirnya kepada Tuhan (didoakan).
9. Yesus menyatakan kelemah lembutan merupakan syarat untuk dapat diterima di bumi (Matius 5:5).
Kesimpulan
Membangun karakter kita adalah membangun hubungan dengan Tuhan. Karakter yang ada di dalam Yesus merupakan contoh dari hasil pekerjaan TUHAN. Sehingga serupa dengan Kristus Yesus (Jesus-like) adalah tujuan kita semua orang yang telah dibenarkan.
Disampaikan pada PA Kawankita 17 October 2011 (Kawankita adalah group mahasiswa Kristen yang ada di NCKU Tainan dan sekitarnya)
No comments:
Post a Comment