Moral Khadafi: Memanen Kebiadapan Sendiri.

---

M Khadafi

Apa yang terjadi terhadap Kadafi adalah sesuatu hal yang wajar, karena kebiadapan telah dibalas dengan kebiadapan. Dalam hal Khadafi dan kepemimpinannya selama ini yang adalah brutal dimata dunia dan publiknya sendiri telah terbalas dengan kematiaannya yang mengenaskan. Ini hanya sebuah hasil REMIS dari manusia dengan kemanusiaan yang mereka bangun sendiri selama ini. INILAH NILAI MORAL yang dibangun Khadafi selama ini dan dia menuai hasilnya dengan kematian yang mengenaskan.

Nilai moral selalu dikaitkan dengan peradapan dunia, dan nilai moral disetiap belahan dunia adalah berbeda sesuai dengan apa yang mereka tetapkan sendiri baik secara hukum dan kebiasaan dan MORAL LIBYA. Apakah moral itu dipengaruhi oleh agama, budaya dan lingkungan semua itu terjadi dan saling mempengaruhi.

Khadafi yang hidup selama berkuasa 40 tahun telah membangun moralnya sendiri. Pembunuhan dan penyiksaan oleh rezimnya telah banyak dibicarakan karena melangar HAK ASASI MANUSIA, namun nilai hak azazi manusia yang dimaksud oleh Khadafi dan rezimnya mungkin tidak sama dengan nilai HAM yang dimaksud dengan masyarakat luas.

Contoh sederhana hal poligami, poligami diangap tindakan tidak beradap bagi sekelopok orang, namun diangap tindakan yang biasa-biasa saja menurut sekelompok orang, bahkan poligami diangap sebagai kebutuhan. Hal ini tentunya sangat bertolak belakang dengan kehidupan para Biarawan dan Biarawati yang berusaha mengekang diri DAN BERKOMITMEN UNTUK TIDAK MELAKUKAN AKTIFITAS SEKS seumur hidupnya, namun disisi lain ada yang mengekploitasi seks dengan berpoligami untuk kenikmatan atas nama X,Y dan Z (banyak alasan).

Model Biarawan/ti ===============KELUARGA MONOGAMI ==============KELUARGA POLIGAMI. Semua itu adalah pilihan, demikian juga MORAL SEBUAH BANGSA SEPERTI LIBIA. Mereka dengan pemimpinya sendiri telah memilih MORALNYA SENDIRI. LALU ORANG LUAR MENGATAKAN ITU SEBUAH KEBIADABAN DAN KEBIADAPAN ITU TELAH BERBUAH KEPADA KEPADA KEBIADAPAN LAINNYA SEPERTI APA YANG DIALAMI KADAFI DALAM KEMATIANNYA……………KITA MENGATAKAN WHY NO MERCY, TIDAK ADA BELAS KASIHAN, KARENA STANDAR BELAS KASIHAN DI LIBIA SELAMA INI ADALAH SEPERTI INI…………..INILAH BUAH DARI MORAL ITU.

Para pelaku yang membunuh Kadafi, walaupun mereka berteriak ALLAH HUAKBAR beratus dan beribu-ribu kali, namun yang mereka lakukan bukanlah standar perbuataan ALLAH YANGDIKENAL DUNIA. Standar Allah yang mereka gunakan adalah standar “ALLAH” dalam kepahitan hidup mereka yang mereka bangun bersama model standar MORAL Khadafi selama ini.

Khadafi hanya sedang MEMANEN HASIL PERBUATANNYA SENDIRI, KHADAFI HANYA SEDANG MENIKMATI PENDERITAAN YANG PERNAH DILAKUKANNYA PADA ORANG LAIN. KADAFI ADALAH SEDANG MENIKMATI MORAL YANG DIBANGUNNYA, MORAL PEMBUNUH, MORAL KEBIADAPAN.

TIDAK ADA TUHAN DISANA, yang ada adalah semangat/jiwa yang ingin membalas dendam, tidak ada kasih disana, yang ada adalah SATAN kemarahan, kebencian dan angkara murka. Tidak pantas kita mengkaitkan Tuhan bagi kedua rezim ini dalam perbuatannya apalagi terkait SALING BUNUH DAN SALING MENGHANCURKAN. Tuhan tidak menginginkan hal seperti ini terjadi. Kekerasan hati seorang KHADAFI bukanlah sifat seorang yang mengenal TUHAN, Khadafi adalah “TUHAN” bagi dirinya sendiri. Kalau selama ini dia menunjukkan seolah-olah dia mengenal TUHAN tetapi dari perbuatannya selama ini dia tidak bertuhan tetapi cendrung menunjukkan sikap KESETANANNYA dalam arti buah-buah pekerjaannya adalah negatif.

Jika ada orang menyatakan bahwa Kadafi membangun LIBIA dengan infrastruktur dan sebagainya, tetapi infrastruktur adalah satu dari banyak hal dari model kepemimpinannya yang mengelapkan banyak potensi dan harta negara. Selama ini rakyat tahu dan mereka tidak dapat berbuat apa-apa karena akan mendapat intimidasi hukuman bahkan penderitaan temurun. Namun semua itu telah berakhir dan apa yang telah dibangun selama ini bukanlah sesuatu yang dapat dibandingkan dengan kekuasaannya 40 tahunan. Tentu saja lebih banyak menyimpangnya dari pada pengabdian yang sebenarnya.

Moral yang dibangun oleh Kadafi di Libia sudah membuahkan hasil yaitu kematian yang mengerikan buat seorang mantan penguasa dan semua itu menjadi pelajaran bagi dunia khususnya Indonesia. Pemimpin yang korup akan membangun MORAL yang KORUP dan KORUPSI MENJADI STANDAR MORAL YANG BARU, ini akan menghasilkan buah-buah dari MORAL KORUP tersebut. Karena jika kebiadapan akan dibalas dengan kebiadapan, maka Moral KORUP akan dibalas dengan Moral KORUP juga.