INDAH HARI-HARI BERSAMA TUHAN

Mungkin ini adalah suatu cara yang diberikan Tuhan kepada saya untuk menyampaikan pengalaman dalam mengenal dan menikmati Tuhan.
Saya merasakan masih banyak sekali diantara kita yang sulit mengenal Tuhan secara riil, hal ini saya rasakan ketika kita melihat/mencoba melihat Tuhan dari sudut yang berada di luar Tuhan.
Pada Tulisan saya ini saya mengajak kita melihat Tuhan dari sudut Tuhan yang adalah Roh, melalui pemahaman lebih lagi akan Prinsip Roh itu sendiri.

Thursday, April 14, 2011

Hal Keselamatan yang Universal dan Menjadi Misteri (Bible)

Wanita samaria itu.

Wanita samaria itu.

Inti dari bertuhan itu sendiri adalah KESELAMATAN, dan keselamatan itu sendiri telah sempurna di dalam Yesus (menurut keyakinan kristen). Jika kita Hidup didalam keyakinan, dalam iman maka sesunguhnya kita sedang berbicara hal misteri Tuhan dari masa lampau hingga dimasa yang akan datang. Dan ini hanya berlaku bagi kehidupan orang percaya (theis).

Belajar dari wanita Samaria yang bertemu Yesus disumur disaat itu orang samaria itu, adalah non Yahudi (tidak seiman). Namun dalam pertemuan itu dia diubahkan bahkan menjadi wanita yang mengabarkan hal Yesus kepada orang lain (menjadi evangelist). Suguh ini sebuah misteri penyelamatan dari sebuah pertemuan sesingkat itu dapat mengubah seorang menjadi sedemikian. Padahal wanita dengan agama Samaritan itu tidaklah seiman dengan kaum Yahudi saat itu. Wanita ini adalah seorang yang beberapa kali kawin cerai dalam arti “amoral” kalau dari kaca mata moral, tapi ternyata tidak demikian dimata Yesus. Hal ini sesuai dengan tujuan universal kedatangan Yesus ke dunia yaitu menyelamatkan orang-orang berdosa.

Posisi kita dan kesempatan kita akan keselamatan itu sendiri merupakan misteri seperti diberikan oleh contoh dari Matius 22: 2-14. Jika kita baca dalam ayat ini maka kita menemukan sebuah misteri keselamatan bagi setiap orang. Mereka yang telah merasa menjadi sahabat dan mendapat undangan resmi dari seorang raja bisa saja tidak ikut mengalami kerajaan surga. Namun orang-orang yang selama ini dianggap tidak layak, masih dimungkinkan untuk mendapatkan keselamatan walaupun tentunya dengan kesempatan yang ada dan persyaratan yang wajib dipenuhi yaitu pertobatan.

Selengkapnya dapat dibaca di bawah ini:

Hal Kerajaan Sorga seumpama seorang raja, yang mengadakanperjamuan kawin untuk anaknya. Ia menyuruh hamba-hambanya memanggil orang-orang yang telah diundang ke perjamuan kawin itu, tetapi orang-orang itu tidak mau datang. Ia menyuruh pula hamba-hamba lain, pesannya: Katakanlah kepada orang-orang yang diundang itu: Sesungguhnya hidangan, telah kusediakan, lembu-lembu jantan dan ternak piaraanku telah disembelih; semuanya telah tersedia, datanglah ke perjamuan kawin ini. Tetapi orang-orang yang diundang itu tidak mengindahkannya; ada yang pergi ke ladangnya, ada yang pergi mengurus usahanya, dan yang lain menangkap hamba-hambanya itu, menyiksanya dan membunuhnya. Maka murkalah raja itu, lalu menyuruh pasukannya ke sana untuk membinasakan pembunuh-pembunuh itu dan membakar kota mereka.

Sesudah itu ia berkata kepada hamba-hambanya: Perjamuan kawin telah tersedia, tetapi orang-orang yang diundang tadi tidak layak untuk itu. Sebab itu pergilah ke persimpangan-persimpangan jalan dan undanglah setiap orang yang kamu jumpai di sana ke perjamuan kawin itu. Maka pergilah hamba-hamba itu dan mereka mengumpulkan semua orang yang dijumpainya di jalan-jalan, orang-orang jahat dan orang-orang baik, sehingga penuhlah ruangan perjamuan kawin itu dengan tamu.

Ketika raja itu masuk untuk bertemu dengan tamu-tamu itu, ia melihat seorang yang tidak berpakaian pesta. Ia berkata kepadanya: Hai saudara, bagaimana engkau masuk ke mari dengan tidak mengenakan pakaian pesta? Tetapi orang itu diam saja. Lalu kata raja itu kepada hamba-hambanya: Ikatlah kaki dan tangannya dan campakkanlah orang itu ke dalam kegelapan yang paling gelap, di sanalah akan terdapat ratap dan kertak gigi. Sebab banyak yang dipanggil, tetapi sedikit yang dipilih.

Sekali lagi bahwa keselamatan itu masih misteri bagi setiap pribadi, ada yang diundang, tapi dia tidak tanggap akan undangan itu dan menolak. Ada yang diundang secara mendadak, tetapi ada yang asal-asalan saja (tidak bertobat). Jika dicermati ini kembali kepada respon kita dan tentunya terhadap pengenalan kita akan Tuhan. Dan waktunya juga kita tidak tahu kapan Tuhan mengundang.

Oleh karena itu tidak ada hak kita mengatakan orang lain diluar kekeristenan sebagai musuh atau lawan. Mereka bukanlah musuh rohani atau sesat atau apapun, tetapi kita seharusnya kita mengangap mereka sebagai saudara-saudara yang perlu mengenal kebenaran Tuhan. seperti apa yang dilakukan Yesus terhadap wanita Samaria itu.

Kekeristenan yang bercampur dengan budaya juga sebuah hal yang banyak dipertentangkan. Padahal semua itu merupakan sebuah proses perbesaran Bulding of God (bangunan Tuhan) jika tentunya kegiatan budaya itu telah menganti ROHNYA , roh dari seni budaya itu telah diganti dengan Roh Kebenaran dalam arti semua menuju Tuhan yang menciptakan manusia dengan budayanya masing-masing. Natal juga adalah kebudayaan yang diganti rohnya dengan roh menyambut kelahiran Yesus. Disaat kegitan budaya itu dilakukan dengan ROH yang baru untuk memuliakan Tuhan, misalnya dalam menyampaikan ucapan syukur. Mungkin saja cara seperti ini menjadi jalan masuk orang lain mengenal Yesus.

Bawalah misteri hidup kita didalam misteri Tuhan, dan hiduplah melayani, karena didalam pelayanan kita, Bapa selalu menghormati umatnya yang setia.

1 comment:

Jukie said...

hai, salam kenal! Belakangan ini saya bertanya-tanya...bagaimana dengan mereka yang tidak pernah tahu, bahkan mendengar soal Kristus? Bagaimana keselamatan untuk mereka. Any comments? Terima kasih sebelumnya.