Membawa Misteri Allah Sang Pencipta Didalam Yesus (Bible)
Membawa misteri Allah pencipta dari data empirik mukjizat Yesus. Misteri hidup Yesus itu seharusnya dilihat dari awal dimana terjadi inkarnasi Roh yang menjadi manusia, dan hidup sebagai manusia-Tuhan. Yesus banyak memberikan mukjizat mencirikan ketuhanannya misalnya menghidupkan Lazarus yg telah mati 4 hari (Yoh 11:1-45). Seperti kata alkitab bahwa Allah adalah empunya segala nyawa. Maka dapat diartikan disana Yesus adalah yang memberikan Nyawa bagi Lazarus. Walaupun Yesus dapat memberikan nyawa yang sesunguhnya hanya HAK TUHAN, semata, namun hingga saat itu, manusia belum sempurna mengenal Yesus sebagai Tuhan. Melihat mukjizat itu, manusia hanya bingung-bingung , heran dan takjub. Namun murid-murid Yesus sudah mulai mengenal siapa gurunya. Maka dari antara mereka telah memangilnya sebagai Tuhan selain sebagai Guru. Salah satu yang paling peka di antara murid adalah Simon Petrus.
Lalu Yesus ditangkap dan dihukum disalibkan tanpa diketahui apa salahnya dalam arti tidak memilki kesalahan, tidak berdosa. Artinya saat itu Yesus adalah tidak bercacat cela, Yesus sebagai manusia Tuhan adalah mulia. Yesus yang tersalib bukan karena dosanya, namun karena keinginan “DUNIA”, itulah mengapa ketersaliban Yesus mewakili dosa seluruh manusia didunia. Kematian Yesus sebagai penebusan dosa manusia. Implikasi dari penyaliban Yesus adalah Yesus sebagai KURBAN persembahan pengampunan dosa manusia terhadap ALLAH/TUHAN/YAHWEH. Artinya Tuhan yang dikenal sebagai PEMARAH seperti kasus SODOM dan GOMORAH dan KEJADIAN BANJIR BESAR NABI NUH, sudah di damaikan didalam Kematian Yesus.
Lalu setelah itu Yesus wafat dan dikuburkan, didalam KUBUR Juga Yesus secara ROH mewartakan keselamatan dan menTAHIRKAN, semua orang yang mati dalam NAMA TUHAN. Yesus dibangkitkan dari antara orang mati. Dibangkitkan artinya Yesus mengalahkan kematian itu. Mati ternyata sebagai kondisi batas terhadap manusia, termasuk para nabi namun tidak terhadap Yesus. Yesus adalah manusia yang mengalahkan kematian.
Saat hidup dibumi dalam kebangkitan, Yesus hidup sebagai manusia-roh, Ia menemui banyak orang dan juga murid-murid, dia menunjukkan bahwa Ia dapat berada dalam ruang dan waktu dan juga dapat mengalahkan ruang dan batas ruang. Ia dapat masuk kedalam ruang yang terkunci rapat karena Ia adalah manusia-roh adanya. Namun disisi lain dia juga manusia konkrit, karena Ia juga dapat sarapan bersama murid-murid. YESUS sedang menunjukkan DIMENSI ROH sebagai salah satu contoh nyata bagi manusia yang dibangkitkan.
Saat Yesus naik ke surga, disaksikan oleh begitu banyak orang, mereka memandang Yesus naik ke surga. Yesus terangkat ke atas dan hilang di tengah awan. Yesus kembali kehabitat/komunitas TUHAN di surga. Dalam hal surga tentunya kita memiliki pemahaman yang terbatas. Namun alkitab menyatakan hanya yang berasal dari surga dapat kembali kesurga. Artinya Yesus secara materi dan rohani adalah KUDUS sehingga layak terangkat kesurga mulia.
Kalau kita bicara Tuhan adalah sama dengan Yesus atau setara maka kita akan bertanya apakah anda mengenal pekerjaan Tuhan dengan benar, misalnya menciptakan langit dan bumi? Penciptaan saja masih merupakan perdebatan antara orang percaya (beriman) dan kaum logic (atheis). Artinya kalau kita mau melihat penciptaan secara empirik data, yaitu seperti apa yang telah dilakukan Yesus semasa hidupnya. Yesus menciptakan angur, menciptakan ikan dan roti, menghidupkan orang mati, menghentikan angin, menyembuhkan orang buta dan sebagainya. Dapat diartikan dengan data itu kita menyadari bahwa penciptaan oleh ALLAH/BAPA akan semesta itu adalah sangat pasti seperti contoh-contoh empirik yang dilakukan Yesus.
Dalam pengalaman hal di atas merupakan salah satu alasan rohani dan juga iman mengapa Yesus adalah Tuhan dalam satu kesatuan Roh. Dalam pemahaman dimensi rohani kita dapat memahami mengapa Tuhan berada di Surga dan dalam waktu yang sama berada di hati kita. Karena Tuhan ada pada dimensi ROH yang tidak terbatas ruang dan waktu dan abadi.
No comments:
Post a Comment