INDAH HARI-HARI BERSAMA TUHAN

Mungkin ini adalah suatu cara yang diberikan Tuhan kepada saya untuk menyampaikan pengalaman dalam mengenal dan menikmati Tuhan.
Saya merasakan masih banyak sekali diantara kita yang sulit mengenal Tuhan secara riil, hal ini saya rasakan ketika kita melihat/mencoba melihat Tuhan dari sudut yang berada di luar Tuhan.
Pada Tulisan saya ini saya mengajak kita melihat Tuhan dari sudut Tuhan yang adalah Roh, melalui pemahaman lebih lagi akan Prinsip Roh itu sendiri.

Monday, September 9, 2019

Aku ini siapanya Tuhan Jesus??


Paling sedikit ada tiga model membangun hubungannya dengan Tuhan Jesus yang kita praktekkan selama ini:

1. Coba kita bayangkan sebuah kursi dan kita duduk di kursi tersebut, sementara Jesus berada disebelah kita duduk dilantai seperti seorang pembantu/jongos yang siap melayani kita.

2. Coba kita bayangkan sebuah kursi dan Jesus duduk dikursi tersebut dan kita berada disebelah kursi tersebut dilantai seperti seorang pembanntu/jongos yang siap melayani Tuhan Jesus.

3. Coba anda bayangkan sebuah kursi dimana Tuhan Jesus dan kita duduk bersama dalam satu kursi dan siap bekerja sama melakukan segala aktivitas kita.

Model manakah yang sedang kita praktekkan dalam kehidupan kita saat ini? Apakah kita membuat Tuhan sebagai posisi pembantu kita? Atau kita merasa selalu siap membantu Tuhan didalam hidup kita bagaikan seorang pembantu? atau kita selalu berdiskusi dengan Tuhan didalam hari-hari kita karena Tuhan adalah patner kita?

Dalam era perkembangan informasi dan teknologi serta kebebasan, model pertama adalah model yang paling banyak terjadi saat ini, disengaja ataupun tidak. Kita membuat Tuhan Jesus bukan saja juru penyelamat tetapi juga pembantu kita. Kita adalah bosss, dengan kebebasan dan kesukaan hati kita, kita melakukan apa saja yang kadang kala jauh dari kewajaran sebagai seorang kristen, dan bila kita masuk ke dalam perangkap yang kita buat sendiri maka kita tinggal TERIAK YEEESUUUSSSSSSSSSSSSS TOLONG AKU. Maafkanlaaaaaaaaah dosa-dosaku, pulihkanlah aku.
Ini sama dengan kita memanfaatkan Tuhan Yesus sebagai ditergent untuk membersihkan kotoran, dan secara tidak sadar kita memperalat Tuhan dengan alasan bertobat dan mohon pengampunan.

Orang seperti ini banyak terdapat digereja-gereja lepas, yang mementingkan hubungan pribadi dengan Tuhan Yesus, namun tidak dengan sesama jemaat. Karena biasanya mereka meyimpan banyak rahasia didalam aktifitasnya yang tidak sesuai dengan firman Tuhan dan mereka hanya ingin dia dan Tuhan saja yang tahu apa yang mereka lakukan. Persoalannya sampaikapan Tuhan sabar melihat orang seperti ini? Seolah-olah mereka lupa bahwa Tuhan adalah kudus, dan Tuhan menginginkan kita di dalam kekudusan itu. Tuhan tidak ingin ada rahasia di antara individu - Tuhan dan Gereja

Model kedua adalah melihat Tuhan Jesus adalah Tuhan yang sangat jauh dengan kekudusan yang diharapkan TUHAN kepada kita. Atau malah kita mengatas namakan TUHAN untuk berbagai kegiatan kita sehingga kita lupa untuk melakukan kepada sesama manusia. Banyak orang yang melayani tetapi sangat menjaga kewajaran dalam hidupnya seolah dialah yang paling dekat dengan TUHAN.

No comments: